PUM Siap Uji
PUM Siap Uji
PUM Siap Uji
PENDAHULUAN
1
Produksi pakan ternak babi fase grower merupakan salah satu kegiatan yang
dilakukan dalam Proyek Usaha Mandiri (PUM) oleh mahasiswa TPT semester VI.
Usaha produksi ini dilakukan karena ternak babi merupakan salah satu komoditas
peternakan yang potensial untuk dikembangkan sebagai komoditas ekspor nasional.
Produksi pakan ternak babi fase grower ini dilakukan secara berkelompok yang
diawali dengan formulasi ransum, pengadaan bahan baku, pencampuran hingga
pencetakan pakan dalam bentuk pelet pakan komplit. Pakan yang diproduksi
dipasarkan ke masyarakat sekitar kemudian dianalisis kelayakannya sebagai usaha
yang dapat dijalankan bagi mahasiswa maupun bagi peternak.
1.2 Tujuan
Tujuan pelaksanaan PUM dalam pembuatan pakan komplit ternak babi fase
grower ini adalah :
1. Mengetahui proses pembuatan pakan komplit ternak babi fase grower.
2. Upaya menciptakan pekerjaan baru di bidang peternakan khususnya pakan ternak
3. Untuk melatih mahasiswa berwirausaha
1.3 Kegunaan
Kegunaan kegiatan PUM dalam pembuatan pakan komplit ternak babi fase
grower adalah
1. Sebagai pengembangan ilmu pengetahuan kususnya dalam bidang pengetahuan
teknologi pakan ternak.
2. Menambah pengetahuan bagi mahasiswa sehingga meningkat pengetahuan yang
baru dalam bidang pengembangan teknologi pakan ternak babi
3. Memberikan pengetahuan praktis pada masyarakat untuk membuat pakan
komplit kususnya ternak babi fase grower.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
2.2 Pakan Babi
Peningkatan mutu dan kuantitas dari ternak babi harus dipertimbangkan. Faktor
yang mempengaruhi efisiensi penggunaan makanan adalah nutrisi, lingkungan,
kesehatan ternak dan keseimbangan ransum yang diberikan dan efisiensi penggunaan
makanan dapat digunakan sebagai parameter untuk seleksi terhadap ternak yang
mempunyai pertambahan berat badan yang baik.
Beberapa faktor harus dipertimbangkan dalam pembuatan pakan komplit ternak
babi yaitu ketersediaannnya dilapangan dalam arti mudah untuk diperoleh.
Kandungan zat-zat makanan harus mencukupi kebutuhan ternak babi, dan harus
ekonomis serta efisien dalam mencerna bahan-bahan makanan yang diberikan.
Kandungan protein (asam-asam amino) ransum yang optimal pada ransum babi harus
pula memperhatikan kandungan energinya.
4
Dan bahan sumber mineral seperti garam dapur, zeolit, tepung tulang mineral mix
dll.
Komposisi nutrisi pakan komplit untuk keperluan penggemukan dan
pembibitan berbeda, terutama pada kandungan protein kasar dan energi. Untuk pakan
penggemukan, kandungan protein kasar dan energinya lebih tinggi dibandingkan
untuk pembibitan. Komposisi nutrisi tersebut disesuaikan kebutuhan masing-masing
ternak dan juga pertimbangan harga. Harga pakan untuk pembibitan harus lebih
murah dari pakan untuk penggemukan, karena usaha pembibitan waktunya lebih lama
sehingga kalau biaya pakannya mahal, maka kurang ekonomis.
Penyusunan formulasi pakan, dapat menggunakan program software dalam
bentuk CD bagi ternak ruminansia besar (sapi potong dan sapi perah), ternak
ruminansia kecil (domba dan kambing), serta untuk ternak non-ruminansia (ayam
potong, ayam petelur, itik, puyuh, kelinci, dan babi). Penggunaan program formulasi
mempermudah para peternak/praktisi sehingga tidak perlu lagi menghitung secara
manual dalam penyusunan ransum ternaknya karena program tersebut akan
menghitung secara otomatis kebutuhan nutrisi ternak dari komposisi bahan yang
digunakan dan sesuai standar kebutuhan nutrisi ternak.
Pembuatan pakan komplit menurut BPTP JABAR (2001) terdiri dari
persiapan bahan baku sumber serat sesuai formulasi dekat pemasukan mesin;
pemasukan bahan baku secara bersamaan antara bahan yang mempunyai berat jenis
rendah & berat jenis tinggi, guna mengefisienkan kapasitas proses produksi;
penambahan pakan starter langsung ke dalam mesin mixer Setelah semua sumber
serat terproses dan masuk ke mesin mixer; Proses pencampuran pakan dalam mixer
antara bahan sumber serat & pakan starter cukup 15 menit, kemudian pakan komplit
siap dikeluarkan untuk dikemas; Berat setiap kemasan dibuat sesuai kebutuhan
5
BAB III
METODOLOGI PELAKSANAAN
6
3.3 Prosedur Pelaksanaan
Prosedur pembuatan pakan komplit babi fase grorer dalam kegiatan PUM ini
meliputi:
1. Penyusunan formulasi pakan sesuai kebutuhan ternak babi
Formulasi pakan dalam PUM Produksi Pakan Babi Fase Grower adalah sebagai
berikut :
Tabel 1 Formulasi Pakan Komplit Ternak Babi Fase Grower
Peng- EM
Jumlah SK PK
Bahan Pakan gunaan (kkal/ P Ca
(kg) (%) (%)
(%) kg)
Jagung 40 800 3370 2.0 9.0 0.3 0.02
Dedak padi 27 540 2100 11.4 13.85 0.6 0.04
Tepung ikan 17 340 - 2.5 45.0 1.6 2.5
1.4
Konsentrat 152 15.50 310 - 6.0 38,0 3.0
0
Mineral 10 0.50 10 - - - - 0.13
Jumlah 100 2000 5470 21.9 3.9 3.9 5.69
Standar kebutuhan nutrisi babi
3400 5 13-18 0,5 0,6
fase grower
Sumber : Standar Nasional Indonesia Ternak Babi Fase Grower Tahun 2006
7
b) Pengilingan tepung ikan
Tepung ikan yang akan digunakan jemur hingga kering selama 1 minggu
kemudian digiling mengunakan Hammer Mill sebanyak 2 kali, kemudian
ditimbang
c) Dedak padi yang tersedia ditimbang sesuai dengan formulasi pakan komplit
ternak babi fase grower yang telah disusun untuk proses pencampuran
d) Sedangkan Mineral 10 dan Konsentrat 152 yang yang tersedia ditimbang
sesuai dengan formulasi pakan komplit ternak babi fase grower yang telah
disusun untuk proses pencampuran
e) Pengecekan alat serta pengukuran bahan baku pakan
3. Pencampuran
Proses pencampuran bahan pakan terdiri dari dua tahapan yaitu premixing dan
mixing
a) Premixing , pencampuran secara manual baku bahan baku yang telah di
timbang yaitu jagung kuning sebanyak 400 kg, dedak padi sebanyak 270
kg,tepung ikan sebanyak 170 kg, Konsentrat 152 sebanyak 155 kg, mineral
10 sebanyak 5 kg dicampur secara manual di atas terpal mengunakan sekop.
b) Mixing mengunakan mixer vertikal mesin pencampur. Bahan yang telah
selesai premixing dimasukan ke dalam mixer vertikal
c) Pengemasan dan pelabelan
Setelah melalui proses mixing pakan dimasukan ke dalam karung dengan
kapasitas 50kg
d) Pemasaran
Setelah pengemasan pakan langsung diambil dengan truk untuk dikirimkan
8
4. Diagram Alur PUM Produksi Pakan Babi Fase Grower
9
f). Jadwal Pelaksanaan
Jadwal kegiatan yang direncanakan dalam kegiatan ini dapat dilihat pada Tabel
berikut :
Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan PUM Pakan Komplit Ternak Babi
Fase Grower
Bulan ke
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5 6
1 Persiapan
2 Pelaksanaan
3 Pemasaran
4 Penyusunan laporan
10
BAB IV
11
4.2 Analisis Usaha
Analisis usaha yang dilakukan dalam usaha pembuatan pakan komplit babi
fase grower terdiri dari Analisis Input-Output (IO) dan Analisis Kelayakan Usaha
yang terdiri dari Revenue Cost Ratio (R/C) dan Analisis Break Event Point (BEP)
yaitu BEP harga, dan BEP produksi
4.2.1. Analisis Input-Output (IO)
Input dalam kegiatan PUM ini meliputi penerimaan dan keuntungan
sedangkan Output yang dihasilkan adalah biaya tetap, biaya variabel, dan total biaya
A. Biaya
Biaya dalam pelaksanaan PUM ini meliputi biaya tetap dan biaya variabel
1. Biaya tetap (Fixed Cost)
Biaya tetap adalah biaya yang secara total tidak berubah ketika aktifitas
bisnis meningkat atau menurun (Carter, 2009). Biaya tetap dalam
pelaksanan PUM dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3 Biaya Tetap Pelaksanaan PUM Pakan Komplit Ternak Babi
Fase Grower
No Uraian Volume Satuan Harga/satuan(Rp) Total(Rp)
1 Terpal 1 Meter 20.000 20.000
2 Sekop 2 Buah 10.000 20.000
3 Tenaga kerja 5 Orang 50.000 250.000
Total (Rp) 290.000
12
Tabel 4 Biaya Variabel Pelaksanaan PUM Pakan Komplit Ternak Babi
Fase Grower
Biaya variabel yang dihitung pada Tabel 4 merupakan biaya pembuatan pakan
sebanyak 2 kali produksi
3. Total Biaya
Total biaya dalam pelaksanaan PUM yaitu :
Total biaya produksi selama 2 kali = Biaya Tetap + Biaya Variable
= Rp 290.000 + Rp 15.360.000
= Rp 15.650.000
Jadi total biaya produksi pembuatan pakan komplit ternak babi fase
grower adalah Rp 15.650.000
B. Penerimaan (Revenue)
Penerimaan (revenue) merupakan jumlah unit moneter (uang) yang
diperoleh dari penjualan output produksi (Setiyo, 2018). Penerimaan dari
PUM ini dihitung sebagai berikut :
𝑃𝑒𝑛𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎𝑎𝑛 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑥 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐽𝑢𝑎𝑙
= 2000. 𝑘𝑔 𝑥 𝑅𝑝. 8.500,-/kg
= 𝑅𝑝17.000.000
Berdasarkan perhitungan diatas maka penerimaan PUM pakan kompli babi
fase grower selama dua kali produksi sebesar Rp 17.000.000,-
13
C. Keuntungan
Keuntungan adalah selisih lebih antara harga penjualan yang lebih
besar dan harga pembelian atau biaya produksi. (Warni, 2016). Keuntungan
dapat dihitung sebagai berikut :
14
4.3.2. BEP(Break Even Point)
Break Even Point atau BEP dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana total
pendapatan besarnya sama dengan total biaya di keluarkan (Kho,2018).
A. BEP Harga
BEP harga adalah penentuan harga produk dasar untuk mencapai titik impas. BEP
harga dalam kegiatan PUM pakan komplit babi fase grower ini dihitung sebagai
berikut :
TotalBiaya
BEP harga =
JumlahProduksi
Rp.15.650.000
= = Rp. 7.825/kg
2000kg
Dengan total biaya Rp. 15.650.000 dan produksi 2000 kg menghasilkan titik impas
pada penjualan pakan komplit babi fase grower dengan harga Rp 7.825/kg
B. BEP Produksi
BEP Produksi adalah penetuan hasil produk dasar untuk mencapai titik impas.
BEP produksi dalam kegiatan PUM pakan komplit babi fase grower ini dihitung
sebagai berikut :
Total Biaya
BEP produksi =
Harga Jual
Rp.15.650.000
= =1.841 kg
Rp.8.500
Dengan total biaya Rp. 15.650.000 dan harga jual Rp 8.500/kg menghasilkan titik
impas pada produksi pakan komplit babi fase grower yaitu sebanyak 1.841 kg
15
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pelaksanaan PUM di atas dapat disimpulkan beberapa hal
sebagai berikut:
1. Pakan komplit babi fase grower yang diproduksi dengan total produksi 2.000 kg
dan dengan kandungan nutrisi berdasarkan perhitungan yaitu EM 5470 kkal, SK
29,9 %, PK 3,9 %, P 3,9 %, CA 5,69 %
2. Usaha ini layak dilakukan berdasarkan analisis usaha yaitu keuntungan
Rp1.350.000, R/C = 1,08, BEP Harga = Rp 7.825/kg, BEP produksi = 1.841 kg
5.2. Saran
Saran yang dapat disampaikan dalam meningkatkan usaha PUM Pakan Komplit
Babi Fase Grower adalah
1. Untuk mendapatkan keuntungan yang besar maka jumlah pakan yang diproduksi
sebaiknya lebih dari 2000 kg.
2. Bahan baku yang digunakan seperti tepung ikan cukup mahal sehingga sebaiknya
mengganti bahan pakan sumber protein dengan bahan pakan lain yang lebih
murah seperti ampas tahu
16