Pemisahan Kation Golongan III
Pemisahan Kation Golongan III
Pemisahan Kation Golongan III
Kelompok IV :
Abdul Aziz Amrullah 1415001
Amir Hamzah 1415005
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori
Analisa kualitatif mempunyai arti mendeteksi keberadaan suatu unsur kimia
dalam cuplikan yang tidak diketahui. Analisa kualitatif merupakan salah satu cara
yang paling efektif untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-ionnya dalam
larutan. Dalam metode analisis kualitatif kita menggunakan beberapa pereaksi
diantaranya pereaksi golongan dan pereaksi spesifik, kedua pereaksi ini dilakukan
untuk mengetahui jenis anion / kation suatu larutan. Metode dalam melakukan
analisis kualitatif ini dilakukan secara konvensional, yaitu memakai cara visual yang
berdasarkan kelarutan.
Regensia golongan yang dipakai untuk klasifikasi kation yang paling umum
adalah asam klorida, hidrogen sulfida, ammonium sulfida, dan amonium karbonat.
Pengujian kelarutan dilakukan pertama-tama dengan mengelompokkan ion-ion yang
mempunyai kemiripan sifat. Pengelompokkan dilakukan dalam bentuk pengendapan
dimana penambahan pereaksi tertentu mampu mengendapkan sekelompok ion-ion.
Cara ini menghasilkan 6 kelompok yang namanya disesuaikan dengan pereaksi
pengendap yang digunakan untuk mengendapkan kelompok ion tersebut.
Kelompok ion-ion tersebut adalah: golongan klorida (I), golongan sulfide (II),
golongan hidroksida (III), golongan sulfide (IV), golongan karbonat (V), dan
golongan sisa (VI).
Kation golongan ini tidak bereaksi dengan asam klorida encer, ataupun dengan
hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer. Namun kation ini membentuk
endapan dengan ammonium sulfida dalam suasana netral / amoniakal.
Dalam memasuki reaksi golongan III ini, larutan terlebih dulu didihkan untuk
menghilangkan gas H2S. Reagensia pada golongan ini adalah ammonia dan
ammonium klorida, atau larutan ammonium sulfide. Penambahan ammonia-amonium
klorida, dimaksudkan untuk memciptakan suasana basa . Dalam ammonia-amonium
klorida Fe, Al, Cr, dan Mn diendapkan dalam bentuk hidroksida (disebut golongan
IIIA), sedangkan logam-logam yang lain dari golongan ini diendapkan dalam bentuk
BAB III
METODELOGI PRAKTIKUM
3.1 Alat yang digunakan
1. Tabung reaksi
2. Rak tabung reaksi
3. Pipet tetes
4. Penangas air
5. Alat Sentry-fuge
6. Batang pengaduk
3.2 Bahan yang digunakan
1. NH4CI
7. H2O2 3 %
2. NH4OH
8. NH4OH pekat
3. H2S
9. NH4OH 15 M
4. H2O
10. DMG
5. HCI pekat
11. HNO3 6M
6. NaOH
12. CH3COOH
13. NaCH3COO
16. NH4CNS
14. BaCI2
17. HCI 6 M
15. K4FeCN6
basa
+ 2 tetes NH4OH
+ H2S
Filtrat 1
Endapan 1
(dibuang)
+ 12 tetes H2O
+ 2 tetes HCI pekat
Aduk, 1 menit
Sentry-fuge
Filtrat 2
Endapan 2
H2S hilang
+ NaOH
basa
, buang airnya
+ 1 tetes HNO3 6 M
+ H2O2 3 %
kan
larut
Tidak mengeluarkan
O2 lagi
+ NH4OH pekat
basa
Sentry-fuge
Buang
kedalam filtrat
+ 1 tetes NH4OH 15 M
+ 3 tetes DMG
Warna merah
+ Ni
Filtrat 3
Endapan 3
basa
+ 1 tetes NH4OH 15 M
mendidih
asam
+ 5 tetes HCI 6 M
Filtrat 4
+ CH3COOH
putih gelatin
larut
+ AI
+ NaCH3COO
Filtrat 5
+ 2 tetes BaCI2
Filtrat 6
+ 1 tetes K4FeCN6
kuning + Cr
biru + Fe
+ NH4CNS
Warna merah + Fe
Cr3+ + NH4CI
CrCI3 + NH4OH
Cr(OH)3 + H2S
Cr2S3 + 3H2O
Cr2O3 + 6HCI
2CrCI3 + 6NaOH
2Cr(OH)3 + 6NaCI
2Cr(OH)3 + H2O2
Cr2O3 + 2H2O + H+
Cr2O3 + 6HNO3
2Cr(NO3)3 + NH4OH
2Cr(OH)3 + 3CH3COOH
2Cr(CH3COO)3 + NaCH3COO
2Cr(CH3COO)3 + 3BaCI2
CrCI3 + NH4+
Cr(OH)3 + NH4+
Cr2S3 + 2H2O + OHCr2O3 + 3H2S
2CrCI3 + 3H2O
2Cr(NO3)3 + 3H2O
2Cr(OH)3 + 6NH4NO3
2Cr(CH3COO)3 + H2O + H2O2
2Cr(CH3COO)3 + NaCH3COO
2CrCI3 + 3Ba(CH3COO)2
basa
+ 2 tetes NH4OH
+ H2S
Filtrat 1
Endapan 1
(dibuang)
+ 12 tetes H2O
+ 2 tetes HCI pekat
Aduk, 1 menit
Sentry-fuge
Filtrat 2
Endapan 2
H2S hilang
+ NaOH
basa
Filtrat 3
Endapan 3
basa
+ 1 tetes NH4OH 15 M
mendidih
Filtrat 4
+ CH3COOH
+ NaCH3COO
+ 2 tetes BaCI2
kuning + Cr
Endapan 4
asam
BAB IV
Hasil dan Data Pengamatan
4.1 Data Pengamatan
Sampel 3
Sampel 3 ambil 10 tetes (kuning) + 2 tetes NH 4CI (kuning) + NH4OH
(kuning) + 2 tetes NH4OH (kuning) + H2S (
basa
tetes air (larutan berwarna biru dan ada edapan biru) + 2 tetes HCI pekat (coklat
kemerah merahan) aduk, 1 menit sentry-fuge, Filtrat
H 2S hilang + NaOH
samapi basa + 2 tetes lagi NaOH (merah terdapat endapan biru dongker) + H 2O2 3%
(merah terdapat biru dongker) dipanaskan, lalu pisahkan filtrat dan endapan. Filtrat
ditambah tetes demi tetes HNO3 6 M
basa
asam (abu-abu
kuning) + Cr3+
4.2 Pembahasan
Kation golongan III (AI3+, Cr3+, Fe2+, Mn2+) membentuk sulfida yang lebih larut
dibandingkan kation golongan II. Karena itu untuk mengendapkan kation golongan
III sebagai garam sulfida konsentrasi ion H+ dikurangi menjadi sekitar 10-9 M atau
pH 9. hal ini dapat dilakukan dengan penambahan Ammonium Hidroksida dan
Ammonium Klorida. Kemudian dijenuhkan dengan H2S. Dalam kondisi ini
kesetimbangan :
H2S
2H+ + S2-
Akan bergeser ke arah kanan. Dengan demikian konsentrasi S2- akan meningkat dan
cukup untuk mengedapkan kation golongan III.
Reaksi spesifik adalah suatu reaksi dengan penambahan reagen akan
memberikan suatu perubahan dengan ciri yang khas, misalnya perubahan warna
karena suatu spesi tertentu. Reaksi sensitif adalah suatu reaksidengan penambahan
sedikit reagen saja, sudah memberikan perubahan warna yang sangat khas. Reaksi
2CrCI3 + 3Ba(CH3COO)2
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa Cr 3+ terkandung dalam sampel
III.