Bias Recall

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 2

Bias Recall

Bias Recall merupakan bias informasi yang terjadi dimana responden lupa tentang data yang
menyangkut exposure. 1
Jenis bias ini sangat terkenal dan harus dipertimbangkan. Bias ini terutama terjadi pada studi
kasus-kontol. Pada studi yang mencari hubungan antara pil KB dengan penyakit bawaan tertentu,
ibu yang anaknya menderita cacat bawaan akan berusaha secara maksimal untuk mengingat
apakah dulu pada waktu hamil muda ia masih meneruskan minum pil KB atau tidak. Sebaliknya
ibu yang anaknya sehat (masuk kelompok kontrol) cenderung untuk tidak atau kurang optimal
berupaya mengingat kembali pajanan yang ditelitu tersebut. Perbedaan ini terjadi secara
sistematik oleh karena itu merupakan salah satu bias. Misalnya pasien kanker payudara
cenderung untuk lebih bersungguh-sungguh mengingat berapa lama ia minum pil KB daripada
pasien kontrol (yang tidak menderita kanker payudara). 2
Bias recall adalah sebuah kesalahan sistematik dalam responden mengingat dan melaporkan
faktor risiko/paparan yang telah dia alami. Responden yang mengalami suatu kondisi kesehatan
seperti melahirkan anak yang mengalami down syndrome akan lebih mengingat ataupun
sebaliknya tentang obat-obatan yang dia konsumsi selama kehamilannya daripada ibu yang
melahirkan anak normal. Klasifikasi yang berbedabeda karena informasi tentang faktor paparan
salah diklasifikasi dengan cara berbeda beda untuk subjek yang dengan atau tanpa penyakit.
Sama halnya dengan kesalahan pengkategorian (differential misclassification) yaitu kesalahan
dalam hal follow up responden (biased follow up) dimana orangorang yang tidak terpapar
terdiagnosis penyakit lebih banyak dari pada orangorang yang terpapar. Sebagai contoh,
seorang peneliti menggunakan studi kohort untuk mengukur akibat dari merokok terhadap
kejadian penyakit Empisema. Pada penelitian tersebut ingin diketahui kejadian empisema.
Terdapat pertanyaan yang menanyakan tentang diagnosis medis (terkait empisema) tetapi tidak
dilakukan pemeriksaan untuk memastikan diagnosis tersebut. Diagnosis tersebut (menggunakan
kuesioner) mungkin menyatakan terjadinya empisema. Diagnosis yang salah lebih sering terjadi
pada perokok daripada bukan perokok. Karena pada perokok, terdapat komplikasi penyakit
pernapasan yang menyerupai empisema. 3

Bias recall menunjukkan adanya defek pada ingatan, lebih spesifiknya dimana salah satu grup
lebih mengingat suatu kejadian dibandingkan dengan grup lainnya. Terjadinya bias pada
pelaporan terjadi saat salah satu grup memiliki kemungkinan lebih besar dalam melaporkan apa
yang diingat daripada grup lainya. Berikut contoh penelitian dimana terjadinya bias recall: pada
studi kasus-kontrol hal yang dapat menyebabkan terjadinya spina bifida, 100 ibu dari bayi yang
lahir dengan kelainan dan 100 ibu dari bayi yang lahir tanpa kelainan. Dari ibu dengan bayi yang
menderita spina bifida, 50% dilaporkan mengalami sakit tenggorokan saat kehamilan dan 5% ibu
yang mengalami sakit tenggorokan dengan bayi yang tidak menderita spina bifida. Dari hasi
pengamatan dapat di simpulkan bahwa terdapat hubungan antara sakit tenggorokan pada saat
kehamilan dengan bayi spina bifida.
Sebelum menerima kesimpulan dari penelitian diatas, hal yang perlu dipertanyakan apakah
terjadi bias recall dalam pencarian subjek. Seseorang akan berpendapat bahwa Ibu yang
mengalami trauma memiliki bayi yang menderita spina bifida akan lebih mencoba mencari
ingatan lebih intensif dan mencoba menggingat kejadian yang tidak biasanya diingat oleh wanita
lainnya. Jadi bias recall terhadap kejadian yang menimbulkan trauma akan secara subjektif
diingat dan kejadian yang terjadi akan lebih diingat yang pada umumnya dilupakan. Kita tidak
dapat secara yakin bias recall akan berefek pada hasil dari pengukuran suatu kasus, tetapi kondisi
yang terjadi yang menyebabkan terjadinya bias recall. Maka dari itu, hasil dari studi kasus
kontrol mungin terjadi bias recall.4

Bias recall merupakan hasil dari ketidak akuratan dalam mengingat kembali yang sudah pernah
terekspos yang kemungkinan menjadi bias yang paling sering terjadi pada tipe indentifikasi
ekspos. Umumnya konteks ini digunakan pada studi case control, saat kasus dan kontrol yang
digunakan adalah menanyakan yang pernah di alami di masa lampau. Kesalahan dalam
mengingat kembali yang pernah dialami menyebabkan terbentuknya klasifikasi mengenai status
terkena pajanan terjadi kesalahan klasifikasi, sehingga terjadi bias pada hasil dari studi. Metode
yang digunakan untuk mencegah terjadinya bias recall termasuk diantaranya mengverifikasi
terlebih dahulu respon dari studi sampel, menggunakan pengontrolan penyakit pada studi kasuskontrol, menggunakan penilaian secara objektif terhadap pajanan. 5

Anda mungkin juga menyukai