Ketiga puisi mengeksplorasi tema kerinduan dan kehilangan dalam konteks cinta dan kenangan. Puisi pertama menggambarkan kerinduan akan malam sebagai waktu untuk bersama pasangan. Puisi kedua menggambarkan kerinduan yang muncul dari aroma bunga mawar yang mengingatkan pada kenangan bersama pasangan. Puisi ketiga menggambarkan kerinduan yang muncul dari kehilangan pasangan, dengan pencarian akan suara, aroma, dan kehadiran pas
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
86 tayangan3 halaman
Ketiga puisi mengeksplorasi tema kerinduan dan kehilangan dalam konteks cinta dan kenangan. Puisi pertama menggambarkan kerinduan akan malam sebagai waktu untuk bersama pasangan. Puisi kedua menggambarkan kerinduan yang muncul dari aroma bunga mawar yang mengingatkan pada kenangan bersama pasangan. Puisi ketiga menggambarkan kerinduan yang muncul dari kehilangan pasangan, dengan pencarian akan suara, aroma, dan kehadiran pas
Ketiga puisi mengeksplorasi tema kerinduan dan kehilangan dalam konteks cinta dan kenangan. Puisi pertama menggambarkan kerinduan akan malam sebagai waktu untuk bersama pasangan. Puisi kedua menggambarkan kerinduan yang muncul dari aroma bunga mawar yang mengingatkan pada kenangan bersama pasangan. Puisi ketiga menggambarkan kerinduan yang muncul dari kehilangan pasangan, dengan pencarian akan suara, aroma, dan kehadiran pas
Ketiga puisi mengeksplorasi tema kerinduan dan kehilangan dalam konteks cinta dan kenangan. Puisi pertama menggambarkan kerinduan akan malam sebagai waktu untuk bersama pasangan. Puisi kedua menggambarkan kerinduan yang muncul dari aroma bunga mawar yang mengingatkan pada kenangan bersama pasangan. Puisi ketiga menggambarkan kerinduan yang muncul dari kehilangan pasangan, dengan pencarian akan suara, aroma, dan kehadiran pas
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3
TIDURLAH
Akhirnya malam tiba juga
Malam yang kunantikan sejak awal Malam yang menjawab akhir kita Inikah akhir yang kita ciptakan Dan pagi takkan terisi lagi Lonceng bertingkah sebagaimana mestinya Membangunkan orang tanpa membagi Sedikit asmara untuk memulai hari Tidurlah Malam terlalu malam Tidurlah Pagi terlalu pagi MENUJU SENJA harum mawar di taman menusuk hingga ke dalam sukma yang menjadi tumpuan rindu cinta bersama di sore itu menuju senja bersama hati yang terluka tertusuk pilu menganga luka itu diantara senyum yang menapaki jejak kenangan di sore yang gelap ditutupi awan bersama setangkup bunga cerita yang kian merambat di dinding penantian ada yang mati saat itu dalam kerinduaan yang tak terobati sync by @gangsar15 harum mawar di taman menusuk hingga ke dalam sukma yang menjadi tumpuan rindu cinta bersama di sore itu menuju senja Baru saja kuberanjak beberapa saat sebelum itu ada yang mati menunggu sore menuju senja bersama harum mawar di taman menusuk hingga ke dalam sukma yang menjadi tumpuan rindu cinta bersama di sore itu menuju senja RAHASIA
Tak ada sore dan udara menjadi segar
Tak ada gelap lalu mata enggan menatap Tak ada bintang mati butiran pasir terbang ke langit Tak ada fajar hanya remang malam semua tlah hilang, terserang matahari.. Harum mawar membunuh bulan Rahasia tetap diam tak terucap Untuk itu semua aku mencarimu Berikan tanganmu jabat jemariku Yang kau tinggalkan hanya harum tubuhmu Berikan suaramu pada semua bisikanku Memanggil namamu.. Atau kau ingin aku berteriak sekencang-kencangnya Agar seluruh ruangan ini bergetar oleh suaraku Ini rahasiaku Tak ada gelap segelap jauh darimu Tak ada terang yang seterang sinarmu Tak ada lagi bintang mataku Ketika bayanganmu menjauh, membentang Kau buat rindu dan harapku melayang-layang Kamu pernah menjadi senja menenggelamkan semua Kini yang tersisa hanya aroma tawa Yang tersisa hanya harum air mata Lalu aku mencari suara, kuobrak-abrik namamu Aku mencari wujudmu Aku mencarimu Aku mencarimu
Senja Yang Membawa Kau Pulang
Awan awan pindah mulai bernyanyi Bersamakan hujan cakrawala seolah jadi tanda Untukku mengenang belaian yang dibuang Seperti daun yang berguguran
Rintik rintik air telah terjatuh kumulai berteduh
Burung burung kecil terbang dibawa angin dan menghilang
Layaknya sebuah memori kecil yang pernah terlupakan
Oh ingatkah kau pada hujan
Yang membasahi langit sore itu tempat kita berjumpa Walauku tahu nanti pelangi datang Bersamaan dengan senja yang membawa kau pulang
Saat kau datang dan mulai bersinar membawa harapan
Mengisi hati yang tlah lama hilang Memaknai semua kebersamaan yang kita tlah lalui berdua bersama