Materi AT-MEGA 8535
Materi AT-MEGA 8535
Materi AT-MEGA 8535
Mikrokontroller AVR memiliki arsitektur RISC 8 Bit, sehingga semua instruksi dikemas dalam kode
16-bit (16-bits word) dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam satu siklus instruksi clock.
Bandingkan dengan instruksi keluarga MCS-51 (arsitektur CISC) yang membutuhkan siklus 12
clock. RISC adalah Reduced Instruction Set Computing sedangkan CISC adalah Complex
Instruction Set Computing.
AVR dikelompokkan kedalam 4 kelas, yaitu ATtiny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATmega, dan
keluarga AT86RFxx. Dari kesemua kelas yang membedakan satu sama lain adalah ukuran onboard
memori, on-board peripheral dan fungsinya. Dipilih Atmega8535 karena populasi yang banyak,
sehingga ketersediaan komponen dan referensi penunjang lebih terjamin.
Tabel Perbandingan Spesifikasi dan Fitur keluarga AVR
Keterangan:
Flash adalah suatu jenis Read Only Memory yang biasanya diisi dengan program hasil perencanaan, yang harus
dijalankan oleh mikrokontroler
RAM (Random Acces Memory) merupakan memori yang membantu CPU untuk penyimpanan data sementara dan
pengolahan data ketika program sedang running
EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) adalah memori untuk penyimpanan data
secara permanen oleh program yang sedang running
Port I/O adalah kaki untuk jalur keluar atau masuk sinyal sebagai hasil keluaran ataupun masukan bagi program
Timer adalah modul dalam hardware yang bekerja untuk menghitung waktu/pulsa
UART (Universal Asynchronous Receive Transmit) adalah jalur komunikasi data khusus secara serial asynchronous
PWM (Pulse Width Modulation) adalah fasilitas untuk membuat modulasi pulsa
ADC (Analog to Digital Converter) adalah fasilitas untuk dapat menerima sinyal analog dalam range tertentu untuk
kemudian dikonversi menjadi suatu nilai digital dalam range tertentu
SPI (Serial Peripheral Interface) adalah jalur komunikasi data khusus secara serial secara serial synchronous
ISP (In System Programming) adalah kemampuan khusus mikrokontroler untuk dapat diprogram langsung dalam
sistem rangkaiannya dengan membutuhkan jumlah pin yang minimal
Arsitektur ATmega8535
Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C dan Port D
ADC 10 bit sebanyak 8 Channel
Tiga buah timer / counter
32 register
Watchdog Timer dengan oscilator internal
SRAM sebanyak 512 byte
Memori Flash sebesar 8 kb
Sumber Interrupt internal dan eksternal
Port SPI (Serial Peripheral Interface)
EEPROM on board sebanyak 512 byte
Komparator analog
Port USART (Universal Shynchronous Ashynchronous Receiver Transmitter)
Fitur ATmega8535
Sistem processor 8 bit berbasis RISC dengan kecepatan maksimal 16 MHz.
Ukuran memory flash 8KB, SRAM sebesar 512 byte, EEPROM sebesar 512 byte.
Pin-out ATmega8535
Peta Memory ATmega8535
ATmega8535 memiliki ruang pengalamatan memori data dan memori program yang terpisah. Memori data terbagi
menjadi 3 bagian yaitu : 32 buah register umum, 64 buah register I.O, dan 512 byte SRAM internal. Register untuk
keperluan umum menempati space data pada alamat terbawah yaitu $00 sampai $1F. Sementara itu register khusus
untuk menangani I/O dan kontrol terhadap mikrokontroler menempati 64 alamat berikutnya, yaitu mulai dari $20
sampai $5F. Register tersebut merupakan register yang khusus digunakan untuk mengatur fungsi terhadap berbagai
peripheral mikrokontroler, seperti kontrol register, timer/counter, fungsi fungsi I/O, dan sebagainya. Register khusus
alamat memori secara lengkap dapat dilihat pada tabel dibawah. Alamat memori berikutnya digunakan untuk SRAM
512 byte, yaitu pada lokasi $60 sampai dengan $25F.
Status register adalah register berisi status yang dihasilkan pada setiap operasi yang dilakukan ketika suatu instruksi
dieksekusi. SREG merupakan bagian dari inti CPU mikrokontroler.
1 kapasitor elektrolit 4.7 uF (C12) 2 resistor yaitu 100 ohm (R1) dan 10 Kohm (R3)
1 tombol reset pushbutton (PB1)
Selain itu tentunya diperlukan power suply yang bisa memberikan tegangan 5V DC. Rangkaian sistem minimum ini
sudah siap untuk menerima sinyal analog (fasilitas ADC) di port A.
Wikipedia
ATMega8535 merupakan salah satu mikrokontroler 8 bit buatan Atmel untuk keluarga AVR yang
diproduksi secara masal pada tahun 2006. Karena merupakan keluarga AVR, maka ATMega8535
juga menggunakan arsitektur RISC.
Port A(PA0 PA7) merupakan pin I/O dua arah dan pin masukkan ADC
b)
Port B(PB0 PB7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu timer/counter,
Port C(PC0 PC7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu TWI, komparator
Port D(PD0 PD7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu komparator
1.
3 Komentar
Pengertian Mikrokontroler
Mikrokontroler merupakan sebuah sistem komputer yang seluruh atau sebagian besar elemennya
dikemas dalam satu chip IC, sehingga sering disebut
single chip microcomputer. Lebih lanjut, mikrokontroler merupakan sistem komputer yang
mempunyai satu atau beberapa tugas yang sangat spesifik, berbeda dangan PC (Personal
Computer) yang memiliki beragam fungsi. Perbedaan lainnya adalah perbandingan RAM dan ROM
yang sangat berbeda antara komputer dengan mikrokontroler.
Mikrokontroler adalah sebuah system microprocessor dimana didalamnya sudah
terdapat CPU, ROM, RAM, I/O, Clock dan peralatan internal lainnya yang sudah saling
terhubung dan terorganisasi (teralamati) dengan baik oleh pabrik pembuatnya dan
dikemas dalam satu chipyang siap pakai. Sehingga kita tinggal memprogram isi ROM
sesuai aturan penggunaan oleh pabrik yang membuatnya menurut Winoto (2008:3).
Teknologi yang digunakan pada mikrokontroler AVR berbeda dengan mikrokontroler seri MCS-51.
AVR berteknologi RISC (Reduced Instruction Set Computer), sedangkan seri MCS-51
berteknologi CISC (Complex Instruction Set Computer). Mikrokontroler AVR dapat
dikelompokkan menjadi empat kelas, yaitu keluarga ATtiny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATMega,
dan keluarga AT89RFxx. Pada dasarnya yang membedakan masing-masing kelas adalah memori,
kelengkapan periperal dan fungsi-fungsi tambahan yang dimiliki. Berikut ini penjelasan lebih
lengkap mengenai Mikrokontroler ATMega8535:
Mikrokontroler ATMega8535
A. Mikrokontroler ATMega8535
ATMega8535 adalah mikrokontroler CMOS 8 bit daya rendah berbasis arsitektur RISC. Instruksi
dikerjakan pada satu siklus clock, ATMega8535 mempunyai throughput mendekati 1 MIPS per
MHz, hal ini membuat ATMega8535 dapat bekerja dengan kecepatan tinggi walaupun dengan
penggunaan daya rendah. Mikrokontroler ATmega8535 memiliki beberapa fitur atau spesifikasi
yang menjadikannya sebuah solusi pengendali yang efektif untuk berbagai keperluan. Fitur-fitur
tersebut antara lain:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10. EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi
11. Antarmuka komparator analog
12. Port USART untuk komunikasi serial.
B. Konfigurasi Pin ATMega8535
Mikrokontroler AVR ATMega memiliki 40 pin dengan 32 pin diantaranya digunakan sebagai port
paralel. Satu
port paralel terdiri dari 8 pin, sehingga jumlah port pada mikrokontroler adalah
4 port, yaitu port A, port B, port C dan port D. Sebagai contoh adalah port A
memiliki pin antaraport A.0 sampai dengan port A.7, demikian selanjutnya untuk port B, port C,
port D. Diagrampin mikrokontroler dapat dilihat pada gambar berikut:
GND
Ground
Input reset level rendah, pada pin ini selama lebih dari
panjang pulsa minimum akan
menghasilkan reset walaupun clocksedang berjalan. RST
pada pin 9 merupakan reset dari AVR. Jika pada pin ini
diberi masukan low selama minimal 2 machine cycle maka
RESET
XTAL 1
XTAL 2
Pin tegangan suplai untuk port A dan ADC. Pin ini harus
dihubungkan ke Vcc walaupun ADC tidak digunakan,
Avcc
Aref
AGND
Berikut ini adalah penjelasan dari pin mikrokontroler ATMega8535 menurut port-nya masingmasing:
1. Port A
Pin33 sampai dengan pin 40 merupakan pin dari port A. Merupakan 8 bit directional port I/O.
Setiap pin-nya dapat menyediakan internal pull-up resistor (dapat diatur per bit). Output
buffer port A dapat memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED secara
langsung. Data Direction Register port A (DDRA) harus di-setting terlebih dahulu
sebelum port A digunakan.Bit-bit DDRA diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pin port A yang
disesuaikan sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output. Selain itu, pin-pin pada port A juga
memiliki fungsi-fungsi alternatif khusus seperti yang dapat dilihat dalam tabel:
Tabel Penjelasan pin pada port A
Pin
Keterangan
PA.7
PA.6
PA.5
PA.5
PA.3
PA.2
PA.1
PA.0
2. Port B
Pin 1 sampai dengan pin 8 merupakan pin dari port B. Merupakan 8 bit directional port I/O.
Setiap pin-nya dapat menyediakan internal pull-up resistor (dapat diatur per bit). Output
buffer port B dapat memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED secara
langsung. Data Direction Register port B (DDRB) harus di-setting terlebih dahulu
sebelum port B digunakan.Bit-bit DDRB diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pin port B yang
disesuaikan sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output. Selain itu, pin-pin port B juga
memiliki fungsi-fungsi alternatif khusus seperti yang dapat dilihat dalam tabel:
Tabel Penjelasan pin pada port B
Pin
Keterangan
PB.7
PB.6
PB.5
PB.4
PB.3
PB.2
PB.1
PB.0
3. Port C
Pin 22 sampai dengan pin 29 merupakan pin dari port C. Port C sendiri merupakan port
inputatau output. Setiap pin-nya dapat menyediakan internal pull-up resistor (dapat diatur
per bit).Output buffer port C dapat memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED
secara langsung. Data Direction Register port C (DDRC) harus di-setting terlebih dahulu
sebelum portC digunakan. Bit-bit DDRC diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pin port C yang
disesuaikan sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output. Selain itu, pin-pin port D juga
memiliki fungsi-fungsi alternatif khusus seperti yang dapat dilihat dalam tabel II.6:
Tabel Penjelasan pin pada port C
Pin
Keterangan
PC.7
PC.6
PC.1
PC.0
4. Port D
Pin 14 sampai dengan pin 20 merupakan pin dari port D. Merupakan 8 bit directional port I/O.
Setiap pin-nya dapat menyediakan internal pull-up resistor (dapat diatur per bit). Output
buffer port D dapat memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED secara
langsung.Data
Direction Register port D (DDRD) harus di-setting terlebih dahulu
sebelum port D digunakan. Bit-bit DDRD diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pin port D yang
disesuaikan sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output. Selain itu, pin-pin port D juga
memiliki fungsi-fungsi alternatif khusus seperti yang dapat dilihat dalam tabel:
Tabel Penjelasan pin pada port D
Pin
Keterangan
PD.0
PD.1
PD.2
PD.3
PD.4
PD.5
PD.6
PD.7