Materi AT-MEGA 8535

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

Mikrokontroller merupakan contoh suatu sistem komputer sederhana yang masuk dalam kategori

embedded komputer. Di dalam sebuah mikrokontroller terdapat komponen-komponen seperti:


processor, memory, clock, peripheral I/O, dll. Mikrokontroller memiliki kemampuan manipulasi data
(informasi) berdasarkan suatu urutan instruksi (program) yang dibuat oleh programmer.
Mikrokontroller adalah piranti elektronik yang dikemas dalam bentuk sebuah IC (Integrated Circuit)
tunggal, sebagai bagian utama dan beberapa peripheral lain yang harus ditambahkan, seperti kristal
dan kapasitor.

Mikrokontroller AVR memiliki arsitektur RISC 8 Bit, sehingga semua instruksi dikemas dalam kode
16-bit (16-bits word) dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam satu siklus instruksi clock.
Bandingkan dengan instruksi keluarga MCS-51 (arsitektur CISC) yang membutuhkan siklus 12
clock. RISC adalah Reduced Instruction Set Computing sedangkan CISC adalah Complex
Instruction Set Computing.
AVR dikelompokkan kedalam 4 kelas, yaitu ATtiny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATmega, dan
keluarga AT86RFxx. Dari kesemua kelas yang membedakan satu sama lain adalah ukuran onboard
memori, on-board peripheral dan fungsinya. Dipilih Atmega8535 karena populasi yang banyak,
sehingga ketersediaan komponen dan referensi penunjang lebih terjamin.
Tabel Perbandingan Spesifikasi dan Fitur keluarga AVR

Keterangan:
Flash adalah suatu jenis Read Only Memory yang biasanya diisi dengan program hasil perencanaan, yang harus
dijalankan oleh mikrokontroler
RAM (Random Acces Memory) merupakan memori yang membantu CPU untuk penyimpanan data sementara dan
pengolahan data ketika program sedang running
EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) adalah memori untuk penyimpanan data
secara permanen oleh program yang sedang running
Port I/O adalah kaki untuk jalur keluar atau masuk sinyal sebagai hasil keluaran ataupun masukan bagi program
Timer adalah modul dalam hardware yang bekerja untuk menghitung waktu/pulsa
UART (Universal Asynchronous Receive Transmit) adalah jalur komunikasi data khusus secara serial asynchronous
PWM (Pulse Width Modulation) adalah fasilitas untuk membuat modulasi pulsa
ADC (Analog to Digital Converter) adalah fasilitas untuk dapat menerima sinyal analog dalam range tertentu untuk
kemudian dikonversi menjadi suatu nilai digital dalam range tertentu
SPI (Serial Peripheral Interface) adalah jalur komunikasi data khusus secara serial secara serial synchronous
ISP (In System Programming) adalah kemampuan khusus mikrokontroler untuk dapat diprogram langsung dalam
sistem rangkaiannya dengan membutuhkan jumlah pin yang minimal
Arsitektur ATmega8535
Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C dan Port D
ADC 10 bit sebanyak 8 Channel
Tiga buah timer / counter
32 register
Watchdog Timer dengan oscilator internal
SRAM sebanyak 512 byte
Memori Flash sebesar 8 kb
Sumber Interrupt internal dan eksternal
Port SPI (Serial Peripheral Interface)
EEPROM on board sebanyak 512 byte
Komparator analog
Port USART (Universal Shynchronous Ashynchronous Receiver Transmitter)
Fitur ATmega8535
Sistem processor 8 bit berbasis RISC dengan kecepatan maksimal 16 MHz.
Ukuran memory flash 8KB, SRAM sebesar 512 byte, EEPROM sebesar 512 byte.

ADC internal dengan resolusi 10 bit sebanyak 8 channel


Port komunikasi serial USART dengan kecepatan maksimal 2.5 Mbps
Mode Sleep untuk penghematan penggunaan daya listrik
Konfigurasi pin ATmega8535
VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai pin masukan catudaya
GND merupakan pin Ground
Port A (PA0...PA7) merupakan pin I/O dan pin masukan ADC
Port B (PB0...PB7) merupakan pin I/O dan pin yang mempunyai fungsi khusus yaitu Timer/Counter, komparator
Analog dan SPI
Port C (PC0...PC7) merupakan port I/O dan pin yang mempunyai fungsi khusus, yaitu komparator analog dan Timer
Oscillator
Port D (PD0...PD1) merupakan port I/O dan pin fungsi khusus yaitu komparator analog dan interrupt eksternal serta
komunikasi serial
RESET merupakan pin yang digunakan untuk mereset mikrokontroler
XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal
AVCC merupakan pin masukan untuk suplai tegangan ADC
AREF merupakan pin masukan tegangan referensi untuk ADC

Pin-out ATmega8535
Peta Memory ATmega8535
ATmega8535 memiliki ruang pengalamatan memori data dan memori program yang terpisah. Memori data terbagi
menjadi 3 bagian yaitu : 32 buah register umum, 64 buah register I.O, dan 512 byte SRAM internal. Register untuk
keperluan umum menempati space data pada alamat terbawah yaitu $00 sampai $1F. Sementara itu register khusus
untuk menangani I/O dan kontrol terhadap mikrokontroler menempati 64 alamat berikutnya, yaitu mulai dari $20
sampai $5F. Register tersebut merupakan register yang khusus digunakan untuk mengatur fungsi terhadap berbagai
peripheral mikrokontroler, seperti kontrol register, timer/counter, fungsi fungsi I/O, dan sebagainya. Register khusus
alamat memori secara lengkap dapat dilihat pada tabel dibawah. Alamat memori berikutnya digunakan untuk SRAM
512 byte, yaitu pada lokasi $60 sampai dengan $25F.

Peta Memori Data ATmega8535


Memori program yang terletak pada Flash Perom tersusun dalam word atau 2 byte karena setiap instruksi memiliki
lebar 16-bit atau 32bit. AVR ATmega8535 memiliki 4KByte x 16 Bit Flash Perom dengan alamat mulai dari $000
sampai $FFF. AVR tersebut memiliki 12 bit Program Counter (PC) sehingga mampu mengalamati isi Flash.

Memori Program AVR ATmega8535


Selain itu AVR ATmega8535 juga memilki memori data berupa EEPROM 8-bit sebanyak 512 byte. Alamat EEPROM
dimulai dari $000 sampai $1FF.
Status Register

Status register adalah register berisi status yang dihasilkan pada setiap operasi yang dilakukan ketika suatu instruksi
dieksekusi. SREG merupakan bagian dari inti CPU mikrokontroler.

Status Register ATmega8535


Penjelasan
Bit7 >>> I (Global Interrupt Enable), Bit harus di Set untuk mengenable semua jenis interupsi.
Bit6 >>> T (Bit Copy Storage), Instruksi BLD dan BST menggunakan bit T sebagai sumber atau tujuan dalam
operasi bit. Suatu bit dalam sebuah register GPR dapat disalin ke bit T menggunakan instruksi BST, dan sebaliknya
bit T dapat disalin kembali ke suatu bit dalam register GPR dengan menggunakan instruksi BLD.
Bi5 >>> H (Half Cary Flag)
Bit4 >>> S (Sign Bit) merupakan hasil operasi EOR antara flag -N (negatif) dan flag V (komplemen dua overflow).
Bit3 >>> V (Two's Component Overflow Flag) Bit ini berfungsi untuk mendukung operasi matematis.
Bit2 >>> N (Negative Flag) Flag N akan menjadi Set, jika suatu operasi matematis menghasilkan bilangan negatif.
Bit1 >>> Z (Zero Flag) Bit ini akan menjadi Set apabila hasil operasi matematis menghasilkan bilangan 0.
Bit0 >>> C (Cary Flag) Bit ini akan menjadi set apabila suatu operasi menghasilkan carry.
SISTEM MINIMUM ATmega8535
Sistem minimum (minsys) mikrokontroler adalah rangkaian elektronik minimum yang diperlukan untuk beroperasinya
IC mikrokontroler. Rangkaian ini kemudian bisa dihubungkan dengan rangkaian lain untuk menjalankan fungsi
tertentu.

Sistem Minimum Atmega8535


Untuk membuat rangkaian minimum ATmega8535 diperlukan beberapa komponen yaitu:
IC mikrokontroler ATmega8535
1 XTAL 4 MHz atau 8 MHz atau 11.0592 MHz (XTAL1)
3 kapasitor kertas yaitu dua 22 pF (C2 dan C3) serta 100 nF (C4)

1 kapasitor elektrolit 4.7 uF (C12) 2 resistor yaitu 100 ohm (R1) dan 10 Kohm (R3)
1 tombol reset pushbutton (PB1)
Selain itu tentunya diperlukan power suply yang bisa memberikan tegangan 5V DC. Rangkaian sistem minimum ini
sudah siap untuk menerima sinyal analog (fasilitas ADC) di port A.

Wikipedia
ATMega8535 merupakan salah satu mikrokontroler 8 bit buatan Atmel untuk keluarga AVR yang
diproduksi secara masal pada tahun 2006. Karena merupakan keluarga AVR, maka ATMega8535
juga menggunakan arsitektur RISC.

Keterangan Singkat AVR ATMega8535[sunting | sunting sumber]


Secara singkat, ATMega8535[1] memiliki beberapa kemampuan:
1. Sistem mikrokontroler 8 bit berbasis RISC dengan kecepatan maksimal 16 MHz.
2. Memiliki memori flash 8 KB, SRAM sebesar 512 byte dan EEPROM (Electrically Erasable
Programmable Read Only Memory) sebesar 512 byte.
3. Memiliki ADC (Pengubah analog-ke-digital) internal dengan ketelitian 10 bit sebanyak 8
saluran.
4. Memiliki PWM (Pulse Width Modulation) internal sebanyak 4 saluran.
5. Portal komunikasi serial (USART) dengan kecepatan maksimal 2,5 Mbps.
6. Enam pilihan mode sleep, untuk menghemat penggunaan daya listrik.

Konfigurasi Pin Mikrokontroler AVR


ATMega8535[sunting | sunting sumber]
Mikrokontroler ATMega8535 memiliki 40 pin untuk model PDIP, dan 44 pin untuk
model TQFP dan PLCC. Nama-nama pin pada mikrokontroler ini adalah
1. VCC untuk tegangan pencatu daya positif.
2. GND untuk tegangan pencatu daya negatif.
3. PortA (PA0 - PA7) sebagai port Input/Output dan memiliki kemampuan lain yaitu sebagai
input untuk ADC
4. PortB (PB0 PB7) sebagai port Input/Output dan juga memiliki kemampuan yang lain.

5. PortC (PC0 PC7) sebagai port Input/Output untuk ATMega8535.


6. PortD (PD0 PD7) sebagai port Input/Output dan juga memiliki kemampuan yang lain.
7. RESET untuk melakukan reset program dalam mikrokontroler.
8. XTAL1 dan XTAL2 untuk input pembangkit sinyal clock.
9. AVCC untuk pin masukan tegangan pencatu daya untuk ADC.
10.AREF untuk pin tegangan referensi ADC.

Pengisian Program pada Mikrokontroler AVR[sunting | sunting


sumber]
Untuk melakukan pemrograman dalam mikrokontroler AVR, Atmel telah menyediakan software
khusus yang dapat diunduh dari website resmi Atmel. Software tersebut adalah AVRStudio.
Software ini menggunakan bahasa assembly sebagai bahasa perantaranya. Selain AVRStudio, ada
beberapa software pihak ketiga yang dapat digunakan untuk membuat program pada AVR. Software
dari pihak ketiga ini menggunakan bahasa pemrograman tingkat tinggi seperti bahasa C,Java,
atau Basic. Untuk melakukan pemindahan dari komputer ke dalam chip, dapat digunakan beberapa
cara seperti menggunakan kabel JTAG atau menggunakan STNK buatan Atmel.

Input/Output pada Mikrokontroler AVR


ATMega8535[sunting | sunting sumber]
Mikrokontroler memiliki arsitektur RISC 8 bit, di mana semua instruksi dikemas dalam kode 16bit(16-bits word)dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam satu siklus clock. Mikrokontroler
ATMega 8535 memiliki saluran I/O sebagai berikut:
a)

Port A(PA0 PA7) merupakan pin I/O dua arah dan pin masukkan ADC

b)

Port B(PB0 PB7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu timer/counter,

komparator analog, dan SPI.


c)

Port C(PC0 PC7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu TWI, komparator

analog, dan timer oscillator.


d)

Port D(PD0 PD7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu komparator

analog, interupsi eksternal, komunikasi serial.

Referensi[sunting | sunting sumber]

1.

^ Atmel AVR 8 bit RISC, ATMega8535

Pengertian Mikrokontroler ATMega8535

3 Komentar

Pengertian Mikrokontroler
Mikrokontroler merupakan sebuah sistem komputer yang seluruh atau sebagian besar elemennya
dikemas dalam satu chip IC, sehingga sering disebut
single chip microcomputer. Lebih lanjut, mikrokontroler merupakan sistem komputer yang
mempunyai satu atau beberapa tugas yang sangat spesifik, berbeda dangan PC (Personal
Computer) yang memiliki beragam fungsi. Perbedaan lainnya adalah perbandingan RAM dan ROM
yang sangat berbeda antara komputer dengan mikrokontroler.
Mikrokontroler adalah sebuah system microprocessor dimana didalamnya sudah
terdapat CPU, ROM, RAM, I/O, Clock dan peralatan internal lainnya yang sudah saling
terhubung dan terorganisasi (teralamati) dengan baik oleh pabrik pembuatnya dan
dikemas dalam satu chipyang siap pakai. Sehingga kita tinggal memprogram isi ROM
sesuai aturan penggunaan oleh pabrik yang membuatnya menurut Winoto (2008:3).
Teknologi yang digunakan pada mikrokontroler AVR berbeda dengan mikrokontroler seri MCS-51.
AVR berteknologi RISC (Reduced Instruction Set Computer), sedangkan seri MCS-51
berteknologi CISC (Complex Instruction Set Computer). Mikrokontroler AVR dapat
dikelompokkan menjadi empat kelas, yaitu keluarga ATtiny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATMega,
dan keluarga AT89RFxx. Pada dasarnya yang membedakan masing-masing kelas adalah memori,
kelengkapan periperal dan fungsi-fungsi tambahan yang dimiliki. Berikut ini penjelasan lebih
lengkap mengenai Mikrokontroler ATMega8535:

Mikrokontroler ATMega8535

A. Mikrokontroler ATMega8535
ATMega8535 adalah mikrokontroler CMOS 8 bit daya rendah berbasis arsitektur RISC. Instruksi
dikerjakan pada satu siklus clock, ATMega8535 mempunyai throughput mendekati 1 MIPS per
MHz, hal ini membuat ATMega8535 dapat bekerja dengan kecepatan tinggi walaupun dengan
penggunaan daya rendah. Mikrokontroler ATmega8535 memiliki beberapa fitur atau spesifikasi
yang menjadikannya sebuah solusi pengendali yang efektif untuk berbagai keperluan. Fitur-fitur
tersebut antara lain:
1.

Saluran I/O sebanyak 32 buah, yang terdiri atas Port A, B, C dan D

2.
3.

ADC (Analog to Digital Converter)


Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan perbandingan

4.
5.

CPU yang terdiri atas 32 register


Watchdog Timer dengan osilator internal

6.
7.

SRAM sebesar 512 byte


Memori Flash sebesar 8kb dengan kemampuan read while write

8.
9.

Unit Interupsi Internal dan External


Port antarmuka SPI untuk men-download program ke flash

10. EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi
11. Antarmuka komparator analog
12. Port USART untuk komunikasi serial.
B. Konfigurasi Pin ATMega8535
Mikrokontroler AVR ATMega memiliki 40 pin dengan 32 pin diantaranya digunakan sebagai port
paralel. Satu
port paralel terdiri dari 8 pin, sehingga jumlah port pada mikrokontroler adalah
4 port, yaitu port A, port B, port C dan port D. Sebagai contoh adalah port A
memiliki pin antaraport A.0 sampai dengan port A.7, demikian selanjutnya untuk port B, port C,
port D. Diagrampin mikrokontroler dapat dilihat pada gambar berikut:

Diagram Pin ATMega8535


Berikut ini adalah tabel penjelasan mengenai pin yang terdapat pada mikrokontroler ATMega8535:
Tabel Penjelasan pin pada mikrokontroler ATMega8535
Vcc

Tegangan suplai (5 volt)

GND

Ground
Input reset level rendah, pada pin ini selama lebih dari
panjang pulsa minimum akan
menghasilkan reset walaupun clocksedang berjalan. RST
pada pin 9 merupakan reset dari AVR. Jika pada pin ini
diberi masukan low selama minimal 2 machine cycle maka

RESET

sistem akan di-reset


Input penguat osilator inverting dan input pada rangkaian

XTAL 1

operasi clock internal

XTAL 2

Output dari penguat osilator inverting

Pin tegangan suplai untuk port A dan ADC. Pin ini harus
dihubungkan ke Vcc walaupun ADC tidak digunakan,
Avcc

maka pinini harus dihubungkan ke Vcc melalui low pass


filter

Aref

pin referensi tegangan analog untuk ADC


pin untuk analog ground. Hubungkan kaki ini ke GND,

AGND

kecuali jika board memiliki analog ground yang terpisah

Berikut ini adalah penjelasan dari pin mikrokontroler ATMega8535 menurut port-nya masingmasing:
1. Port A
Pin33 sampai dengan pin 40 merupakan pin dari port A. Merupakan 8 bit directional port I/O.
Setiap pin-nya dapat menyediakan internal pull-up resistor (dapat diatur per bit). Output
buffer port A dapat memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED secara
langsung. Data Direction Register port A (DDRA) harus di-setting terlebih dahulu
sebelum port A digunakan.Bit-bit DDRA diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pin port A yang
disesuaikan sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output. Selain itu, pin-pin pada port A juga
memiliki fungsi-fungsi alternatif khusus seperti yang dapat dilihat dalam tabel:
Tabel Penjelasan pin pada port A

Pin

Keterangan

PA.7

ADC7 (ADC Input Channel 7)

PA.6

ADC6 (ADC Input Channel 6)

PA.5

ADC7 (ADC Input Channel 5)

PA.5

ADC4 (ADC Input Channel 4)

PA.3

ADC3 (ADC Input Channel 3)

PA.2

ADC2 (ADC Input Channel 2)

PA.1

ADC1 (ADC Input Channel 1)

PA.0

ADC0 (ADC Input Channel 0)

2. Port B
Pin 1 sampai dengan pin 8 merupakan pin dari port B. Merupakan 8 bit directional port I/O.
Setiap pin-nya dapat menyediakan internal pull-up resistor (dapat diatur per bit). Output
buffer port B dapat memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED secara
langsung. Data Direction Register port B (DDRB) harus di-setting terlebih dahulu
sebelum port B digunakan.Bit-bit DDRB diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pin port B yang
disesuaikan sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output. Selain itu, pin-pin port B juga
memiliki fungsi-fungsi alternatif khusus seperti yang dapat dilihat dalam tabel:
Tabel Penjelasan pin pada port B

Pin

Keterangan

PB.7

SCK (SPI Bus Serial Clock)

PB.6

VISO (SPI Bus Master Input/Slave Output)

PB.5

VOSI (SPI Bus Master Output/Slave Input)

PB.4

SS (SPI Slave Select Input)


AIN1 (Analog Comparator Negative Input)OCC

PB.3

(Timer/Counter0 Output Compare Match Output)

PB.2

AIN0 (Analog Comparator Positive Input)INT2 (External


Interrupt2 Input)

PB.1

T1 (Timer/Counter1 External Counter Input)


T0 (Timer/Counter0 External Counter Input)XCK

PB.0

(JSART External Clock Input/Output)

3. Port C
Pin 22 sampai dengan pin 29 merupakan pin dari port C. Port C sendiri merupakan port
inputatau output. Setiap pin-nya dapat menyediakan internal pull-up resistor (dapat diatur
per bit).Output buffer port C dapat memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED
secara langsung. Data Direction Register port C (DDRC) harus di-setting terlebih dahulu
sebelum portC digunakan. Bit-bit DDRC diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pin port C yang
disesuaikan sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output. Selain itu, pin-pin port D juga
memiliki fungsi-fungsi alternatif khusus seperti yang dapat dilihat dalam tabel II.6:
Tabel Penjelasan pin pada port C

Pin

Keterangan

PC.7

TOSC2 (Timer Oscillator Pin 2)

PC.6

TOSC1 (Timer Oscillator Pin 1)

PC.1

SDA (Two-Wire Serial Bus Data Input/Output Line)

PC.0

SCL (Two-Wire Serial Bus Clock Line)

4. Port D
Pin 14 sampai dengan pin 20 merupakan pin dari port D. Merupakan 8 bit directional port I/O.
Setiap pin-nya dapat menyediakan internal pull-up resistor (dapat diatur per bit). Output

buffer port D dapat memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED secara
langsung.Data
Direction Register port D (DDRD) harus di-setting terlebih dahulu
sebelum port D digunakan. Bit-bit DDRD diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pin port D yang
disesuaikan sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output. Selain itu, pin-pin port D juga
memiliki fungsi-fungsi alternatif khusus seperti yang dapat dilihat dalam tabel:
Tabel Penjelasan pin pada port D

Pin

Keterangan

PD.0

RDX (UART input line)

PD.1

TDX (UART output line)

PD.2

INT0 (external interrupt 0 input)

PD.3

INT1 (external interrupt 1 input)

PD.4

OC1B (Timer/Counter1 output compareB match output)

PD.5

OC1A (Timer/Counter1 output compareA match output)

PD.6

ICP (Timer/Counter1 input capture pin)

PD.7

OC2 (Timer/Counter2 output compare match output)

C. Diagram Blok ATMega8535


Pada diagram blok ATMega8535 digambarkan 32 general purpose Working register yang
dihubungkan secara langsung dengan Arithmetic Logic Unit (ALU). Sehingga memungkinkan
dua register yang berbeda dapat diakses dalam satu siklus clock.

Anda mungkin juga menyukai