Laporan Kasus Stroke Iskemik
Laporan Kasus Stroke Iskemik
Laporan Kasus Stroke Iskemik
CEREBROVASCULAR DISEASE
(STROKE HEMORAGIK)
Disusun oleh :
Muhammad Uraida
2012730141
Dokter Pembimbing :
BAB I
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny. Y
Jenis kelamin
: Perempuan
Umur
: 49 tahun
Alamat
: Cibadak
Status
: Menikah
Agama
: Islam
Tanggal Masuk
: 30 Juli 2016
AUTOANAMNESIS
Keluhan Utama :
Muka tiba-tiba miring ke sebelah kanan sejak 3 jam SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang :
Muka tiba-tiba miring saat sedang ngobrol dengan keluarga. Saat kejadian
juga disertai adanya bicara balelo. Kelemahan dari anggota gerak tubuh sebelah
kiri dan disertai dengan baal. Saat kejadian juga pasien merasakan jantungnya
berdebar. Nyeri kepala (+), mual (+), muntah (-), kejang (-), pingsan (-).
Pandangan kabur dan berbayang disangkal oleh pasien. Riwayat kepala terbentur
(-). Demam (-). Nyeri kepala hebat di sebelah kanan terasa berdenyut-denyut dan
mual namun tanpa disertai muntah.
Sebelum masuk rumah sakit pasien berobat ke mantri, dan tekanan darahnya
normal 120/80 saat diperiksa mantri. Lalu mantri meminta pasien untuk dirawat di
RS.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien tidak pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya. Pasien tidak
mengetahui dan menyangkal memiliki penyakit darah tinggi, kencing manis, dan
penyakit jantung.
Keadaan umum
Kesadaran
Tanda Vital
- Nadi
- Pernapasan
- Suhu
: 36,5 0C
- TD
: 140/90 mmHg
STATUS GENERALIS
Kepala dan leher
Hidung
Thorax
Jantung
Inspeksi
Perkusi
: tidak dilakukan
Auskultasi
Inspeksi
Perkusi
: tidak dilakukan
Auskultasi
Inspeksi
Auskultasi
: BU (+) normal
Perkusi
: Timpani
Palpasi : supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba,
Paru
Abdomen
Atas
Bawah : akral hangat, RCT < 2 detik, edema (-), sianosis (-)
STATUS NEUROLOGIK
Kesadaran
Rangsang Meningeal
Kaku Kuduk (-)
Laseque/Kernig tidak terbatas
Brudzinki I/II/III = -/-/ Kernig (>135o/>135o)
Laseque (>70o/>70o)
Patrick (-) Kontrapatrick (-)
AFASIA
Sensorik (-)
Motoric (-)
DISARTRIA (-)
SARAF CRANIAL
N.I (OLFAKTORIUS)
Daya Pembau : normosia (+/+)
N.II (OPTIKUS )
KANAN
KIRI
Visus
baik
baik
Lapang Pandang
normal
normal
Refleks Cahaya
Funduskopi
tidak diperiksa
Papil edema
Arteri : Vena
N.III (OKULOMOTORIUS)
KANAN
KIRI
Atas
baik
baik
Bawah
baik
baik
Medial
baik
baik
Ukuran pupil
3 mm
3 mm
Bentuk pupil
isokor
Ptosis
Gerakan Bola Mata
isokor
N.IV (TROKHLEARIS)
KANAN
N.V (TRIGEMINUS)
KIRI
baik
baik
KANAN
KIRI
Menggigit
normal
Membuka Mulut
normal
Sensibilitas
5.1.
5.2.
5.3
Reflek kornea
N.VI (ABDUSENS)
+
KANAN
KIRI
Strabismus konvergen
N.VII (FASIALIS)
KANAN
KIRI
Menggembungkan pipi
Normal
Menyeringai
Normal
N.VIII (Vestibulochoclearis)
tidak dilakukan
KANAN
Tes Bisik
normal
Tes Rinne
tidak dilakukan
Tes Weber
tidak dilakukan
Tes Schwabach
tidak dilakukan
Tes Romberg
tidak dilakukan
KIRI
normal
: tidak dilakukan
Uvula
: letak ditengah
Menelan
: Normal
Refleks muntah
:+
N. XI (AKSESORIUS)
KANAN
KIRI
Memalingkan Kepala
baik
baik
Mengangkat Bahu
baik
baik
N.XII (HIPOGLOSUS)
Sikap lidah
: (-)
Fasikulasi lidah
: (-)
MOTORIK
Kekuatan Otot
5/5/5
4/4/4
5/5/5
4/4/4
sensorik
SENSORIK
Nyeri : Ektremitas Atas
: tidak diperiksa
: +/++
Reflek trisep
: +/++
Reflek patella
: +/++
Reflek Achilles
: +/++
REFLEK PATOLOGIS
Tromner
: -/+
Bing
: -/-
Hoffman
: -/+
Gordon
: -/-
Babinski
: -/-
Shcaeffer
: -/-
Chaddock
: -/-
Rosolimo
: -/-
Oppenheim
: -/-
Gonda
: -/-
FUNGSI VEGETATIF
Miksi
: baik
Defekasi
: baik
FUNGSI LUHUR
MMSE
: tidak dilakukan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
30 07 - 2016
Hb
: 11,4
g/dl
Ht
: 35,0
Leukosit
: 7900
/ul
Trombosit
: 302.000
/%
01 08 - 2016
SGPT
:-
mg%
GDS
: 88
mg/%
As. Urat
:-
mg%
GDP
:-
mg/%
Trigliserid
:-
mg%
Ureum
: 16,0
mg%
Elektrolit
: Na 145,0 mEq/L
Kreatinin
: 0,6
mg%
:-
mg%
RESUME
Ny. Y usia 49 tahun datang ke RSUD Sekarwangi dengan keluhan Muka tibatiba miring ke sebelah kanan sejak 3 jam SMRS. Muka tiba-tiba miring saat
sedang ngobrol dengan keluarga. Saat kejadian juga disertai adanya bicara balelo.
Kelemahan dari anggota gerak tubuh sebelah kiri dan disertai dengan baal. Saat
kejadian juga pasien merasakan jantungnya berdebar. Nyeri kepala (+), mual (+),
muntah (-), kejang (-), pingsan (-). Pandangan kabur dan berbayang disangkal
oleh pasien. Riwayat kepala terbentur (-). Demam (-). Nyeri kepala hebat di
sebelah kanan terasa berdenyut-denyut dan mual namun tanpa disertai muntah.
Sebelum masuk rumah sakit pasien berobat ke mantri, dan tekanan darahnya
normal 120/80 saat diperiksa mantri. Lalu mantri meminta pasien untuk dirawat di
RS.
Pasien tidak mengetahui riwayat darah tinggi dan kencing manis. Pasien
mengaku bahwa ayah pasien mengalangi penyakit yang sama seperti pasien.
Ayahnya juga memiliki riwayat darah tinggi. Pasien memiliki riwayat merokok,
namun berhenti sekitar 3 tahun yang lalu dan juga minum kopi. Pasien
mengkonsumsi daging setiap hari dan banyak garam.
Pemeriksaan Fisik
Kesadaran : Composmentis
TTV: TD: 140/90 mmHg, Nadi=HR: 90 x/mnt, RR: 20 x/mnt, suhu : 36,5oC
Status Neurologik
SO: pupil bulat isokor diameter ODS 3mm, Refleks Cahaya +/+, GBM baik ke
segala arah. Wajah asimetris (parese N.VII sinistra sentral). Uvula letak
ditengah. Arcus faring simetris saat pasien mengucapkan aah.
Motorik : 5/5/5
4/4/4
sensorik : +
5/5/5
4/4/4
DIAGNOSA
Diagnosa Klinis
: CVD
Diagnosa Etiologi
Diagnosa Lokalisasi : -
DIAGNOSA BANDING
PEMERIKSAAN PENUNJANG
CT Scan
PENATALAKSANAAN
Infus RL 20 tpm
Pasang DC
Obat : Citicolin 2 x 250 mg IV
Piracetam 3 x 1 gram IV
Methylcobalamin 500 mcg 3 x seminggu
Captopril 2 x 12,5 mg
Furosemide 2 x 20 mg
PROGNOSIS
Quo ad vitam
: dubia ad bonam
Quo ad functionam
: dubia ad bonam
FOLLOW UP
2 agustus 2016
-
TD = 140/90 mmHg
4/4/4
Refleks patologis
-/+
Terapi :
Citicolin 2 x 250 mg
Piracetam 3 x 1 gram IV
Methylcobalamin 500 mcg 3 x seminggu
Captopril 2 x 12,5
Furosemide 2 x 20 mg
3 agustus 2016
-
TD = 130/90 mmHg
Keluhan : Baal masih dikeluhkan di anggota badan kiri, pusing, dan
4+/4+/4+
Refleks patologis
-/+
Terapi :
Citicolin 2 x 250 mg
Piracetam 3 x 1 gram IV
Methylcobalamin 500 mcg 3 x seminggu
Captopril 2 x 12,5
Furosemide 2 x 20 mg
4 agustus 2016
-
TD = 140/90 mmHg
Keluhan : Baal masih dikeluhkan di anggota badan kiri, pusing, dan
4+/4+/4+
Refleks patologis
-/+
Terapi :
Citicolin 2 x 250 mg
Piracetam 3 x 1 gram IV
Methylcobalamin 500 mcg 3 x seminggu
Captopril 2 x 12,5
Furosemide 2 x 20 mg
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Stroke adalah suatu kelainan neurologis fokal ataupunh global secara tiba-tiba,
dengan gejala yang berlangsung lebih dari 24 jam (atau meninggal), dan
diakibatkan oleh gangguan vaskuler (WHO, 2005).
Stroke hemoragik adalah stroke yang diakibatkan oleh perdarahan arteri otak
didalam jaringan otak (intracerebral hemorrhage) dan/atau perdarahan arteri
diantara lapisan pembungkus otak, piamater dan arachnoidea (WHO, 2005).
Klasifikasi
Stroke dapat disebabkan baik iskemik (80%) maupun hemoragik (20%). Stroke
hemoragik sendiri diklasifikasikan lagi menjadi pendarahan intraserebral (PIS)
sebanyak 15% dan perdarahan subaraknoid (PSA) sebanyak 5% (Warlow, 2008).
Epidemiologi
Stroke merupakan penyebab ketiga angka kematian di dunia dan penyebab
pertama kecacatan. Angka morbiditas lebih berat dan angka mortalitas lebih tinggi
pada stroke hemoragik dibandingkan dengan stroke iskemik. Hanya 20% pasien
yang dapat melakukan kegiatan mandirinya lagi. Angka mortalitas dalam bulan
pertama pada stroke hemoragik mencapai 40-80%. Dan 50% kematian terjadi
dalam 48 jam pertama (Nassisi, 2009)
Tingkat insidensi dari stroke hemorhagik seluruh dunia berkisar antara 10 sampai
20 kasus per 100.000 populasi dan bertambah dengan umur. Perdarahan
intraserebral lebih sering terjadi pada pria disbanding dengan wanita, terutama
pada usia diatas 55 tahun, dan juga pada populasi tertentu seperti pada orang kulit
hitam dan orang jepang (Qureshi, 2001).
Etiologi
Perdarahan intraserebral dapat disebabkan oleh (Qureshi, 2001):
1. Hipertensi
Pecahnya arteriola kecil dikarenakan oleh perubahan degeneratif akibat
hipertensi yang tidak terkontrol; resiko tahunan perdarahan rekuren adalah
Muntah
Muntah pada saat onset pendarahan intraserebral jauh lebih sering terjadi
dibandingkan pada infark serebral.
Nyeri kepala
Nyeri kepala hebat secara umum terjadi pada perdarahan serebral akibat
peninggian tekanan intrakranial, namun pada 50% kasus sakit kepala
absen ataupun ringan.
Kaku kuduk
Kaku kuduk juga sering ditemukan pada perdarahan intraserebral, namun
hal ini pun sering absen ataupun ringan, terutama jika terjadi penurunan
kesadaran yang dalam.
Kejang
Kejang yang terjadi biasanya fokal, terjadi pada beberapa hari pertama dari
10% kasus perdarahan supratentorial. Kejang sering terjadi belakangan,
beberapa bulan bahkan tahun setelah kejadian
satu sisi, bicara jadi melantur, dan diikutii melemahnya lengan dan tungkai serta
terjadi penyimpangan bola mata. Pada perdarahan berat dapat terjadi penurunan
kesadaran ke stupor ataupun koma akibat kompresi batang otak.
2. Thalamic Hemorrhages
Gejala utama di sini adalah terjadi kehilangan sensorik berat pada seluruh sisi
kontralateral tubuh. Hemiplegia atau hemiparesis juga dapat terjadi pada
perdarahan yang sedang sampai berat akibat kompresi ataupun dekstruksi dari
kapsula interna di dekatnya. Afasia dapat terjadi pada lesi hemisfer dominan, dan
neglect kontralateral pada lesi hemisfer non-dominan. Hemianopia homonim juga
dapat terjadi tetapi hanya sementara.
3. Pontine Hemorrhages
Koma dalam dengan kuadriplegia biasanya dapat terjadi dalam hitungan menit.
Sering juga terjadi rigiditas deserebrasi serta pupil "pin-point" (1 mm). Terdapat
kelainan refleks gerakan mata horizontal pada manuver okulosefalik (doll's head)
ataupun tes kalorik. Kematian juga sering terjadi dalam beberapa jam.
4. Cerebellar Hemorrhages
Perdarahan serebellar biasanya ditandai dengan gejala-gejala seperti sakit kepala
oksipital, muntah berulang, serta ataksia gait. Dapat juga terjadi paresis gerakan
mata lateral ke arah lesi, serta paresis saraf kranialis VII. Seiring dengan
berjalannya waktu pasien dapat menjadi stupor ataupun koma akibat kompresi
batang otak.
5. Lobar Hemorrhages
Sebagian besar perdarahan lobar adalah kecil dan gejala yang terjadi terbatas
menyerupai gejala-gejala pada stroke iskemik.
Diagnosis dan Pemeriksaan Tambahan
b. Stabilisasi hemodinamik
Bila tekanan darah sistolik < 120mmHg dan cairan sudah mencukupi,
dapat diberikan obat-obat vasopressor.
Tekanan darah
Pemeriksaan jantung
Monitor TIK harus dipasang pada pasien dengan GCS < 9 dan pasien yang
mengalami penurunan kesadaran
Hindari hipertermia
Jaga normovolemia
e. Pengendalian Kejang
g. Pemeriksaan penunjang
EKG
Berikan cairan isotonis seperti 0,9% salin , CVP pertahankan antara 5-12
mmHg.
2. Nutrisi
Beri makanan lewat pipa orogastrik bila terdapat gangguan menelan atau
kesadaran menurun.
Berikan antibiotik sesuai indikasi dan usahakan tes kultur dan sensitivitas
kuman.
Jika gelisah dapat diberikan benzodiazepin atau obat anti cemas lainnya.
Rehabilitasi
Edukasi keluarga.
Discharge planning.
- Pemberian rF VIIa pada PIS pada onset 3 jam hasilnya adalah highlysignificant, tapi tidak ada perbedaan bila pemberian dilakukan setelah lebih
dari 3 jam.
b. Reversal of Anticoagulation
- Pasien PIS akibat dari pemakaian warfarin harus secepatnya di berikan
fresh frozen plasma atau prothrombic complex concentrate dan vitamin K.
- Prothrombic complex concentrate suatu konsentrat dari vitamin K
dependent coagulation factor II, VII,IX, X, menormalkan INR lebih cepat
dibandingkan FFP dan dengan jumlah volume lebih rendah sehingga aman
untuk jantung dan ginjal.
- Dosis tunggal intravena rFVIIa 10/kg- 90 /kg pada pasien PIS yang
memakai warfarin dapat menormalkan INR dalam beberapa menit.
Pemberian obat ini harus tepat diikuti dengan coagulation factor
replacement dan vitamin K karena efeknya hanya beberapa jam.
- Pasien PIS akibat penggunaan unfractioned or low moleculer weight
heparin diberikan Protamine Sulfat dan pasien dengan trombositopenia atau
adanya
gangguan
fungsi
platelet
dapat
diberikan
dosis
tunggal
DAFTAR PUSTAKA
Mount
Sinai
Medical
Center.
Available
from:
http://emedicine.medscape.com/article/793821-overview
5. Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia. 2007. Guideline Stroke
2007. Jakarta: PERDOSSI.
6. Ropper, A.H., Brown, R.H., 2005. Adams and Victor's Principles of
Neurology. 8th Ed. New York: McGraw-Hill.
7. Smith, W.S., Johnston, S.C., Easton, J.D., 2005. Cerebrovascular Diseases.
In: Kasper, D.L. et all, ed. 16th Edition Harrison's Principles of Internal
Medicine. New York: McGraw-Hill, 2372-2392.
8. Qureshi, Adnan I., Tuhrim, Stanley., Broderick, Joseph P., Batjer, H Hunt.,
Hondo, Hiteki., Hanley, Daniel F.,. 2001. Spontaneous Intracebral
Hemorrhage. N Engl J Med , 344: 19
9. Warlow, C., van Gijn, J., Dennis, M., Wardlaw, J., Bamford, J., Hankey,
G., 2008. Stroke: Practical Management 3rd edition. Massachusetts:
Blackwell Publishing.
10. World Health Organization, 2004. The Atlas of Heart Disease and Stroke.
World Health Organization.
11. World Health Organization, 2005. WHO STEPS Stroke Manual: The WHO
STEPwise Approach to Stroke Surveillance. World Health Organization.