7 Hak Cuti Karyawan Yang Wajib Anda Ketahui

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

7 Hak Cuti Karyawan yang Wajib Anda

Ketahui

Sebagai karyawan, Anda tentu tidak asing dengan istilah cuti. Namun, tahukah Anda hak cuti apa
saja yang Anda peroleh sebagai karyawan? Jika Anda belum tahu semua, jangan khawatir. Hak
cuti karyawan telah diatur dalam UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
Dari pemahaman saya mengenai undang-undang tersebut, ada tujuh hak cuti yang wajib Anda
ketahui dan peroleh.

1. Hak Cuti Tahunan


Setiap tenaga kerja berhak memperoleh 1 hari cuti dalam sebulan atau 12 hari dalam setahun.
Jenis cuti karyawan ini disebut cuti tahunan yang diatur dalam pasal 79 dan 84 UUK Nomor 13
Tahun 2003. Berikut beberapa pertanyaan terkait cuti tahunan.
Apa syarat mengajukan cuti tahunan?
Anda memperoleh sekurang-kurangnya 12 hari cuti tahunan jika Anda telah bekerja minimal 1
tahun atau 12 bulan secara terus-menerus di perusahaan.
Namun, ada pula perusahaan yang memberi hak cuti tahunan kepada karyawan walaupun masa
kerjanya belum 12 bulan. Adalah wewenang setiap perusahaan untuk mengatur hak cuti tahunan
karyawan lebih lanjut dalam peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama dan kesepakatan
antara pengusaha dan karyawan.
Apabila Anda memiliki sisa cuti beberapa hari di akhir tahun, apakah bisa
diakumulasikan ke tahun berikutnya?
Perusahaan memiliki aturan masing-masing tentang perhitungan hak cuti tahunan untuk
karyawannya. Hal ini diatur dalam peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama. Ada
perusahaan yang menambahkan sisa cuti tahun lalu dengan tahun ini, ada juga yang
menghanguskan sisa jatah cuti.
Selain itu, ada pula perusahaan yang memberikan kompensasi sejumlah uang sesuai dengan sisa
cuti karyawannya. Akan lebih baik jika Anda bertanya kepada bagian SDM di perusahaan Anda
tentang perhitungan hak cuti karyawan.

2. Hak Cuti Sakit


Apabila sakit, Anda berhak mendapatkan cuti. Sakit yang dimaksud di sini adalah sakit menurut
keterangan dokter. Jadi, Anda juga harus menyertakan surat keterangan dokter apabila hendak
memperoleh cuti sakit.
Selain itu, jika Anda adalah karyawan perempuan, Anda memperoleh hak cuti sakit apabila Anda
sedang menstruasi. Hak cuti menstruasi ini pun telah tercantum dalam Undang-undang
Ketenagakerjaan.

Apa syarat mengajukan cuti sakit?


Jika Anda sakit baik itu karena menderita sebuah penyakit atau kecelakaan di luar kantor atau
saat Anda bekerja, Anda berhak mengajukan surat permohonan cuti sakit yang disertai dengan
surat keterangan dokter. Lama masa cuti sakit disesuaikan dengan waktu istirahat yang
disarankan oleh dokter dalam surat keterangan tersebut.
Berapa lama cuti sakit pada saat haid/menstruasi?
Di dalam pasal 81 ayat (1) tertulis jelas bahwa karyawan perempuan yang dalam masa haid
merasakan sakit dan memberitahukan kepada pengusaha, tidak wajib bekerja pada hari pertama
dan kedua pada waktu haid. Namun, pelaksanaannya tetap diatur lebih lanjut dalam perjanjian
kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama.
Apakah cuti sakit berpengaruh terhadap cuti tahunan?
Keterkaitan antara cuti sakit dan cuti tahunan seharusnya diatur secara jelas oleh perusahaan.
Apabila Anda ingin tahu apakah cuti sakit berpengaruh terhadap cuti tahunan, Anda dapat
melihat kembali peraturan perusahaan, perjanjian kerja atau surat kesepakatan bersama yang
telah Anda miliki. Pada dasarnya, hal ini kembali pada kesepakatan antara perusahaan dengan
karyawan untuk memberlakukan cuti sakit ke dalam cuti tahunan atau tidak.

3. Hak Cuti Bersalin atau Melahirkan


Karyawan perempuan berhak mendapatkan cuti bersalin atau melahirkan. Cuti ini diambil
sebelum, saat dan setelah melahirkan. Hak cuti melahirkan diberikan agar karyawan perempuan
agar dapat mempersiapkan diri sebelum proses melahirkan dan dapat merawat anak dengan baik
setelah melahirkan.
Berapa lama masa cuti melahirkan?
Di dalam pasal 82 ayat (1) Undang-Undang Ketenagakerjaan disebutkan bahwa karyawan
perempuan berhak memperoleh istirahat selama 1,5 (satu setengah) bulan sebelum saatnya
melahirkan anak dan 1,5 (satu setengah) bulan sesudah melahirkan menurut perhitungan dokter
kandungan atau bidan.
Selanjutnya, pada ayat (2) disebutkan Pekerja/buruh perempuan yang mengalami keguguran
kandungan berhak memperoleh istirahat 1,5 (satu setengah) bulan atau sesuai dengan surat
keterangan dokter kandungan atau bidan.
Apakah cuti tahunan mengurangi jatah cuti melahirkan?
Cuti hamil merupakan perlindungan bagi karyawan perempuan sedangkan cuti tahunan adalah
hak bagi karyawan laki-laki dan perempuan. Cuti tahunan dan cuti melahirkan adalah 2 hak yang
seharusnya diperoleh karyawan perempuan. Apabila Anda telah mengambil cuti tahunan, Anda
pun tetap dapat mengambil cuti melahirkan. Jadi, cuti tahunan seharusnya tidak mengurangi
jatah cuti melahirkan.

4. Hak Cuti Besar


Cuti besar disebut juga istirahat panjang. Istirahat panjang ini diperuntukkan bagi Anda yang
loyal bekerja selama bertahun-tahun di perusahaan yang sama. Namun tidak semua perusahaan
memberikan cuti besar kepada karyawannya. Cuti besar hanya dilaksanakan oleh perusahaanperusahaan tertentu saja. Sebelum Anda merencanakan liburan, Anda harus memastikan apakah
perusahaan tempat Anda bekerja akan memberi cuti besar atau tidak.
Kapan Anda mendapat hak cuti besar?

Setelah Anda memiliki masa kerja selama 6 tahun, Anda berhak mendapatkan cuti besar atau
istirahat panjang. Anda dapat mengajukan istirahat panjang pada tahun ke-7 dan ke-8 masingmasing selama satu bulan.
Apakah hak cuti besar bisa gugur?
Apabila Anda tidak mengajukan cuti besar 6 bulan setelah hak istirahat panjang itu timbul, maka
hak Anda dinyatakan gugur. Jadi segera ajukan cuti besar setelah hak itu muncul.

5. Hak Cuti karena Alasan Penting


Apabila Anda tidak bekerja karena suatu alasan penting, Anda berhak mengajukan cuti. Anda
berhak atas cuti tidak masuk kerja karena halangan dan tetap dibayar penuh. Alasan atau
keperluan penting yang dimaksud adalah sebagai berikut.
Pekerja menikah, dibayar untuk 3 (tiga) hari; Menikahkan anaknya, dibayar untuk 2 (dua) hari;
Mengkhitankan anaknya, dibayar untuk 2 (dua) hari; Membaptiskan anaknya, dibayar untuk 2
(dua) hari; Istri melahirkan/mengalami keguguran kandungan, dibayar untuk 2 (dua) hari;
Suami/istri, orang tua/mertua, anak atau menantu meninggal dunia, dibayar untuk 2 (dua) hari;
Anggota keluarga dalam satu rumah meninggal dunia, dibayar untuk 1 (satu) hari.
Apabila Anda memiliki keperluan penting seperti disebutkan di atas, ajukan permohonan cuti
sesuai dengan jumlah hari yang telah diitentukan. Jika hari yang Anda ajukan melebihi
ketentuan, mungkin hal itu akan mempengaruhi cuti tahunan Anda. Tanyakan lebih lanjut kepada
pihak SDM atau pejabat di perusahaan Anda.

6. Hak Cuti Bersama


Cuti bersama merupakan hak cuti karyawan yang diatur pula oleh pemerintah untuk keperluan
masyarakat luas. Cuti bersama diberikan pada hari kurang efektif di antara libur, akhir pekan atau
hari raya besar keagamaan atau peringatan hari besar nasional.
Apakah cuti bersama berpengaruh terhadap cuti tahunan?
Perhitungan cuti bersama juga diatur dalam Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Nomor SE.302/MEN/SJ-HK/XII/2010 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Cuti
Bersama di Sektor Swasta. Di dalam surat edaran tersebut, ditulis bahwa cuti bersama
merupakan bagian dari pelaksanaan cuti tahunan.
Jadi, jika Anda bekerja pada hari-hari cuti bersama, hak cuti tahunan Anda tidak akan berkurang.
Namun, apabila Anda memilih untuk libur, hal ini akan mengurangi hak cuti tahunan Anda.
Kapan cuti bersama dilakukan?
Cuti bersama bersifat fakultatif dan pelaksanaannya diatur berdasarkan kesepakatan antara
pengusaha dengan karyawan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan operasional perusahaan. Jadi,
ada kemungkinan Anda tidak libur saat cuti bersama karena sifatnya fakultatif tersebut.

7. Upah atau Gaji pada Masa Cuti


Salah satu pasal yang mengatur tentang upah atau gaji karyawan adalah pasal 93 UndangUndang Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003. Di dalam pasal ini disebutkan bahwa upah
tidak dibayar apabila karyawan tidak melakukan pekerjaan.
Dalam kondisi apa Anda tetap dibayar oleh perusahaan walaupun tidak masuk kerja?
Perusahaan tetap berkewajiban membayar Anda jika Anda sakit (berdasarkan keterangan dokter),
sakit karena menstruasi. Selain itu, Anda akan tetap dibayar apabila tidak masuk karena karena
menikah, menikahkan, mengkhitankan, membaptiskan anaknya, isteri melahirkan atau
keguguran kandungan, suami/isteri/anak/menantu/orang tua/mertua/anggota keluarga dalam satu
rumah meninggal dunia.

Apabila Anda menjalankan kewajiban terhadap negara, melaksanakan ibadah, atau


menyelesaikan tugas pendidikan dari perusahaan Anda, Anda seharusnya tetap dibayar walaupun
Anda tidak masuk kerja.
Bagaimana pengaturan upah karyawan yang mengambil cuti sakit?
Apabila karyawan mengambil cuti sakit, perusahaan tetap harus membayar karyawannya. Untuk
4 bulan pertama, karyawan dibayar 100% upah penuh. Apabila masih sakit, upah akan
dibayarkan sebesar 75% untuk 4 bulan kedua.
Jika karyawan tak kunjung sembuh setelah 8 bulan, maka karyawan tersebut berhak memperoleh
upah sebesar 50% dari upah penuhnya. Untuk bulan selanjutnya dibayar 25% dari upah sebelum
pemutusan hubungan kerja dilakukan oleh pengusaha.
Apa yang dimaksud dengan upah penuh?
Apabila sedang mengambil cuti, Anda berhak atas upah penuh. Dalam hal ini adalah gaji pokok
dan tidak termasuk tunjangan-tunjangan yang diperhitungkan berdasarkan kehadiran Anda di
tempat kerja per hari seperti tunjangan makan, transportasi dan lain sebagainya.
Jadi, sebelum mengajukan cuti, baca kembali Perjanjian Kerja Bersama atau Peraturan
Perusahaan tempat Anda bekerja. Gunakan UUK Nomor 13 Tahun 2003 sebagai panduan Anda.
Kemudian ajukan surat permohonan cuti untuk mengambil hak cuti Anda sebagai karyawan.

Anda mungkin juga menyukai