Bensin & Bilangan Oktan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

1.

BENSIN
Bensin atau yang sering disebut gasolin/petrol merupakan
fraksi minyak bumi yang paling komersial, paling banyak
diproduksi

dan

paling

banyak

digunakan

sebab

bensin

berfungsi sebagai bahan bakar kendaraan yang menjadi alat


transportasi manusia sehari-hari. Bensin juga dapat digunakan
sebagai pelarut, terutama karena kemampuannya yang dapat
melarutkan

cat.

Bensin

adalah

campuran

isomer-isomer

heptana (C7H16) dan oktana (C8H18). Bensin merupakan fraksi


minyak bumi yang paling sedikit. Karena bensin sangat
diperlukan sebagai bahan bakar kendaraan yang menjadi alat
transportasi manusia sehari-hari, maka dilakukanlah upaya
untuk mendapatkan bensin dengan jumlah yang besar yang
disebut dengan proses cracking (pemutusan hidrokarbon rantai
panjang menjadi hidrokarbon rantai rendah). Proses kertakan
dilakukan pada wadah tertentu dengan suhu yang sangat
tinggi.
Bensin hanya terbakar dalam fase uap, maka bensin harus
diuapkan dalam karburator sebelum dibakar dalam silinder
mesin

kendaraan.

Energi

yang

dihasilkan

dari

proses

pembakaran bensin diubah menjadi gerak melalui tahapan


sebagai berikut. Pembakaran bensin yang diinginkan adalah
yang menghasilkan dorongan yang mulus terhadap penurunan
piston. Hal ini tergantung dari ketepatan waktu pembakaran
agar

jumlah

energi

yang

ditransfer

ke

piston

menjadi

maksimum. Ketepatan waktu pembakaran tergantung dari jenis


rantai hidrokarbon yang selanjutnya akan menentukan kualitas
bensin.

Alkana rantai lurus dalam bensin seperti n-heptana, n-oktana,


dan n-nonana sangat mudah terbakar. Hal ini menyebabkan
pembakaran terjadi terlalu awal sebelum piston mencapai
posisi yang tepat. Akibatnya timbul bunyi ledakan yang
dikenal sebagai ketukan (knocking). Pembakaran terlalu awal
juga berarti ada sisa komponen bensin yang belum terbakar
sehingga energi yang ditransfer ke piston tidak maksimum.
Alkana rantai bercabang/alisiklik/aromatik dalam bensin
seperti isooktana tidak terlalu mudah terbakar. Jadi, lebih
sedikit ketukan yang dihasilkan, dan energi yang ditransfer ke
piston lebih besar.
Oleh karena itu, bensin dengan kualitas yang baik harus
mengandung

lebih

banyak

alkana

rantai

bercabang/alisiklik/aromatik dibandingkan alkana rantai lurus.


Komponen bensin yang paling banyak cabangnya adalah 2,2,4trimetil pentana atau isooktana dengan rumus:
CH 3
CH3

CH
CH3

CH2

CH3

CH3

Sebagian besar bensin tersusun dari hidrokarbon alifatik yang


diperkaya dengan iso-oktana atau benzena untuk menaikkan
nilai oktan. Kadang-kadang, bensin juga dicampur dengan
etanol sebagai bahan bakar alternatif. Benzena juga bahan
dasar dalam produksi obat-obatan, plastik, bensin, karet
buatan, dan pewarna. Selain itu, benzena adalah kandungan
alami dalam minyak bumi, namun biasanya diperoleh dari

senyawa lainnya yang terdapat dalam minyak bumi. Karena


bersifat karsinogenik, maka pemakaiannya selain bidang nonindustri menjadi sangat terbatas. Pembuatan bensin dengan
100% isoaktana atau benzena membutuhkan biaya yang tidak
sedikit. Oleh karena itu, isooktana perlu dicampur dengan
alkana lainnya yang mempunyai atom C6 hingga C12.
Cara Kerja Bensin dalam Mesin
Bensin bekerja di dalam mesin pembakaran yang ditemukan
oleh Nikolaus Otto. Mesin pembakaran dikenal pula dengan
nama

Mesin

Otto.

Cara

kerja

bensin

di

dalam

mesin

pembakaran:
Bensin dari tangki masuk ke dalam karburator. Kemudian
bercampur dengan udara. Pada mesin modern, peran
karburator digantikan oleh sistem injeksi. Sebuah sistem
pembakaran baru yang bisa meminimalisir emisi gas
buang kendaraan.
Campuran bensin dan udara kemudian dimasukkan ke
dalam ruang bakar.
Selanjutnya, campuran bensin dan udara yang sudah
berbentuk gas, ditekan oleh piston hingga mencapai
volume yang sangat kecil.
Gas ini kemudian dibakar oleh percikan api dari busi.
Hasil pembakaran inilah yang menghasilkan tenaga untuk
menggerakkan kendaraan.

2. BILANGAN OKTAN
Bilangan Oktan adalah angka yang menunjukkan seberapa
besar tekanan yang bisa diberikan sebelum bensin terbakar
secara spontan. Di dalam mesin, campuran udara dan bensin
(dalam bentuk gas) ditekan oleh piston sampai dengan volume
yang sangat kecil dan kemudian dibakar oleh percikan api yang
dihasilkan busi. Karena besarnya tekanan ini, campuran udara
dan bensin juga bisa terbakar secara spontan sebelum percikan
api dari busi keluar. Jika campuran gas ini terbakar karena
tekanan yang tinggi (dan bukan karena percikan api dari busi),
maka akan terjadi knocking

atau ketukan di dalam mesin.

Knocking ini akan menyebabkan mesin cepat rusak, sehingga


sebisa mungkin harus kita hindari. Penyebab knocking ada
beberapa macam, yaitu:
Pemakaian bensin yang tidak sesuai dengan spesifikasi
mesin.
Ruang bakar sudah kotor dan berkerak.
Penyetelan pengapian yang kurang tepat.
Nama oktan berasal dari oktana (C 8H8) penyusun bensin,
oktana yang memiliki sifat kompresi paling bagus. Oktana
dapat

dikompres

sampai

volume

kecil

tanpa

mengalami

pembakaran spontan, tidak seperti yang terjadi pada heptana,


misalnya yang dapat terbakar spontan meskipun baru ditekan
sedikit. Nilai bilangan oktan 0 ditetapkan untuk n-heptana yang

mudah terbakar, dan nilai 100 untuk isooktana yang tidak


mudah terbakar.
Suatu campuran 30% n-heptana dan 70% isooktana akan
mempunyai bilangan oktan:
= (30/100 x 0) + (70/100 x 100)
= 70
Bilangan oktan suatu bensin dapat ditentukan melalui uji
pembakaran sampel bensin untuk memperoleh karakteristik
pembakarannya. Karakteristik tersebut kemudian dibandingkan
dengan karakteristik pembakaran dari berbagai campuran nheptana dan isooktana. Jika ada karakteristik yang sesuai,
maka

kadar

isooktana

dalam

campuran

n-heptana

dan

isooktana tersebut digunakan untuk menyatakan nilai bilangan


oktan dari bensin yang diuji.
Bilangan Oktan Hidrokarbon
Bilangan
Hidrokarbon

Oktan Road

n-heptana
2-metil heptana
n-heksana
2-metil heksana
1-heptena
n-pentana
1-pentena
1-butena
bensin premix (pertamax)

Indeks
0
23
25
44
60
62
84
91
94

sikloheksana
bensin super (pertamax plus)
2,2,4-trimetil
pentana
(isooktana)
Benzena
Toluena
MTBE

97
98
100
101
112
116

Angka oktan suatu bensin adalah salah satu karakter yang


menunjukkan
prakteknya

mutu

bakar

menunjukkan

bensin

tersebut,

ketahanan

yang

terhadap

dalam
ketukan

(knocking). Suatu bensin harus mempunyai mutu bakar yang


baik agar mesin dapat beroperasi dengan mulus, efisien dan
bebas dari pembakaran tidak normal selama pemakaianya.
Setiap kendaraan mempunyai kebutuhan angka oktan tertentu.
Kebutuhan angka oktan kendaraan bermotor bensin tidak sama
antara satu merek dengan merek lainnnya atau antara satu
tipe dengan tipe lainnya untuk merek yang sama, tergantung
pada perbandingan kompresi mesin dan faktor-faktor lainnya
yang berpengaruh terhadap kebutuhan angka oktan. Pengujian
kebutuhan angka oktan kendaraan bertujuan untuk mengetahui
tingkat angka oktan suatu kendaraan. Dengan diketahuinya
kebutuhan angka oktan suatu kendaraan, maka secara teknis
dapat

ditentukan

level

angka

oktan

bensin

yang

akan

digunakan untuk kendaraan tersebut.


Untuk menentukan nilai oktan, ditetapkan 2 jenis senyawa
sebagai pembanding yaitu isooktana dan n-heptana. Suatu
campuran yg terdiri 80% isooktana dan dan 20% n-heptana

mempunyai nilai oktan 80. Bensin ini akan terbakar secara


spontan pada angka tingkat kompresi tertentu yang diberikan,
sehingga hanya diperuntukkan untuk mesin kendaraan yang
memiliki

ratio

kompresi

yang

tidak

melebihi

angka

tersebut.Umumnya skala oktan di dunia adalah Research Octane


Number (RON).
RON ditentukan dengan mengisi bahan bakar ke dalam mesin
uji dengan rasio kompresi variabel dengan kondisi yang teratur.
Beberapa angka oktan untuk bahan bakar:
87 Bensin standar di Amerika Serikat
88 Bensin Premium, produksi Pertamina
92 Pertamax, Primax 92 produksi Petronas , Super 92
produksi Shell,

Performance 92 produksi Total

94 Premix-TT
95 Primax 95 produksi Petronas, Super Extra 95 Produksi
Shell
98 Pertamax Plus
Jadi untuk melihat mutu bensin yang baik, dilihat dari nilai
oktannya. Semakin tinggi nilai oktannya, mutu bensin semakin
baik. Angka oktan yang lebih rendah dari kebutuhan angka
oktan mesin kendaraan akan menyebabkan terjadinya ketukan
atau detonasi pada mesin. Ketukan yang terjadi pada mesin
menimbulkan bunyi yang tidak enak dan membuang energi
bahan bakar sehingga terjadi pemborosan. Terjadinya ketukan
dalam waktu yang cukup lama akan menyebabkan piston,
katup-katup dan busi terlalu panas (overhead). Hal ini dapat
memperpendek umur mesin.

Fraksi bensin dari menara distilasi umumnya mempunyai


bilangan oktan -70.
Fungsi kandungan isooktana pada bensin:
1.Mengurangi ketukan (knocking) pada mesin
2.Meningkatkan efisiensi pembakaran sehingga energi yang
dihasilkan lebih

besar.

Untuk menaikkan nilai bilangan oktan tersebut, ada beberapa


hal yang dapat dilakukan:
a. Mengubah hidrokarbon rantai lurus dalam fraksi bensin
menjadi

hidrokarbon

rantai

bercabang

melalui

proses

reforming. Proses ini dilakukan pada suhu tinggi (500600C)


dan tekanan tinggi (2550 atm).

Contohnya:
CH3
CH3

CH2

CH2

CH2

CH3

CH3

CH3

CH3
b.

Menambahkan

hidrokarbon

alisiklik/aromatik

ke

dalam

campuran akhir fraksi bensin.


c.

Menambahkan zat aditif TEL (tetra ethyl lead) atau Pb(C2H5)4.


Penambahan 6 mL TEL ke dalam satu galon bensin dapat
meningkatkan bilangan oktan 1520 satuan kedalam bensin

yg bernilai oktan rendah. Namun diketahui penambahan aditif


penambah nilai oktan ini berbahaya dari segi kesehatan dan
lingkungan

kemudian

diganti

dengan

senyawa

organik,

seperti etanol dan MTBE (Methyl Tertiary Butyl Ether). MTBE


juga dapat menambahkan oksigen pada campuran gas di
dalam mesin, sehingga akan mengurangi pembakaran tidak
sempurna bensin yang menghasilkan gas CO. Belakangan
diketahui bahwa MTBE ini juga berbahaya bagi lingkungan
karena mempunyai sifat karsinogenik dan mudah bercampur
dengan air, sehingga jika terjadi kebocoran pada tempattempat penampungan bensin (misalnya dipompa bensin)
MTBE masuk ke air tanah bisa mencemari sumur dan sumbersumber air minum lainnya. MTBE kemudian diganti dengan
etanol. Etanol memiliki bilangan oktan 123 dan lebih unggul
dibanding TEL dan MTBE karena tidak mencemari udara dan
mudah diuraikan mikroorganisme. Selain itu bahan baku
untuk

membuat

etanol

juga

dari

fermentasi

tumbuh-

tumbuhan yang melimpah dialam dan dapat dibudidayakan.


d.

Menambahkan

Naphtalene

pada

bensin.

Naphtalene

merupakan suatu larutan kimia yang memberikan pengaruh


positif

untuk

meningkatkan

angka

oktan

dari

bensin.

Besarnya angka oktan ini dapat diukur dengan mesin CFR.


Dalam hal ini terlihat bahwa naphthalene merupakan bahan
yang mampu meningkatkan angka oktan tetapi naphtalene
sendiri bukan bahan bakar sehingga panas pembakaran
campuran akan lebih rendah dari pada bensin murni. Karena
bentuk struktur kimia serta sifat kearomatisan tersebut
naphtalene

seperti

halnya

benzena,

mempunyai

sifat

antiknock yang baik. Oleh sebab penambahan naphtalene


pada bensin akan meningkatkan mutu antiknock dari bensin
tersebut.
e.

Memperbanyak kadar isooktana dalam bensin

f.

Polimerasi yaitu reaksi yang menggabungkan hidrokarbon


rantai pendek agar menjadi hidrokarbon dengan rantai yang
lebih panjang.
Contoh :
Butana direaksikan dengan propana membentuk heptana
C4H10(g) + C3H8(g)

C7H10(l) + 4H2(g)

MAKALAH KIMIA
BENSIN DAN BILANGAN OKTAN

KELAS

: X-5

ANGGOTA

BAGUS SATRIO
ERNI SYAH PUTRI
FIRMANDA CAHYA
HERA ELVIRA
BAGAS SATRIA
THEODORA TESSA
FEBRIANA Z. PUTRI

(06)
(13)
(14)
(17)
(21)
(30)
(38)

SEKOLAH MENENGAH ATAS 17 SURABAYA

Anda mungkin juga menyukai