Kerangka Acuan PTM
Kerangka Acuan PTM
Kerangka Acuan PTM
I.
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada saat ini penyakit tidak menular (PTM ) menjadi penyebab kematian utama
sebesar 6 juta dai seluruh kasus kematian diseluruh dunia.Peningkatan kematian akibat
PTM dimasa mendatang di proyeksikan akan terus bertambah sebesar 15 % ( 44 juta
kematian) dengan rentang waktu antara 2010 dan 2020. Keadaan ini timbul
akibat
perubahan perilaku manusia dan lingkungan yang cendrung tidak sehat terutama di
Negara Negara berkembang seperti tanah air kita Indonesia.
Pada awal perjalanan PTM seringkali tidak menimbulkan gejala dan tidak
menunjukan gejala klinis secara khusus sehingga dating sudah terlambat atau pada
stadium lanjut akibat tidak mengetahui dan menyadari kondisi kelainan yang terjadi pada
dirinya.Riskesdas pada tahun 2013 menunjukan bahwa 69,6 % dari kasus dabetes mellitus
dan 63,2 % dari kasus hipertensi masih belum terdiagnosis, keadaan ini mengakibatkan
penanganan menjadi sulit terjadi komplikasi bahkan berakibat pada kematian.
Data pusat pembiayaan jaminan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI pada tahun
2012 memperlihatkan bahwa PTM menghabiskan biaya pengobatan yang cukup tinggi
dibandingkan dengan pengobatan trtinggi dai seluruh penyakit menular.Pmbiayaan
Hemodialisis pada kasus gagal ginjal kronik sebesar Rp.227,493.526.119 dan pada
penyakit kanker sebesar Rp.144.689.231.240 sementara pemiayaan unuk TBC Rp.
106.502.636.171.
Berdasarkan data kunjungan pasien di puskesmas Rangkasbitung periode 20142016 menunjukan angka kasus - PTM lebih tinggi dibandingkan dengan kasus penyakit
lainya, seperti kasus Hipertensi sebesar :.. dari total kunjungan pasien. ( % )
PTM dapat dicegah dengan pengendalian factor resiko yaitu :
- Merokok
- Diet yang tidak sehat
- Kurang aktifitas fisik
- Konsumsi minuman alcohol.
Mencegah dan mengendalikan factor resiko relative murah bila dibandingkan
dengan biaya pengobatan PTM.
Pengendalian factor resiko PTM merupakan upaya untuk mencegah PTM bagi
masyarakat sehat,yang mempunyai factor resiko dan bagi penyandang PTM dengan
tujuan bagi yang belum memiliki factor resiko agar tidak timbul factor resiko, kemudian
bagi yang mempunyai factor resiko diupayakan agar kondisi factor resiko PTM menjadi
normal kembali dana atau mencegah
II.
B. Khusus
a. Terlaksananya deteksi dini factor resiko PTM
b. Terlaksananya pemantauan factor resiko PTM
c. Terlaksananya tindak lanjut dini factor resiko PTM
2. Strategi
Untuk mencapai keberhasilan program posbindu PTM perlu dikembangkan
strategi pelaksanaan kegiatan yaitu:
a. Sosialisasi dan Advokasi dengan kepala puskesmas dan lintas Program di
Puskesmas
b. Sosialisasi lintas sector di desa dan kelurahan
c. Pemberdayaan masyarakat
d. Pendekatan integrative pada kelompok Masyarakat khusus dan pada berbagai
tatanan seperti di sekolah, tempat kerja dan pemukiman.
e. Peningkatan kemampuan dan keterampilan masyarakat dalam pengendalian
factor resiko PTm dengan pelatihan kader PTM
f. Fasilitasi ketersediaan sarana dan prasarana.
III.
untuk penerapan gaya hidup sehat. Sasaran tersebut adalah ; petugas kesehatan ,
tokoh masyarakat, atau lainnya.
3. Sasaran penunjang
Merupakan sasaran individu/kelompok lembaga masyarakat/profesi ,lembaga
pendidikan dan lembaga pemerintah yang berperan memberi dukungan baik
kebijakan,teknologi dan ilmu pengetahuan, material, dana
untuk terlaksananya
posbindu PTM.
IV.
PELAKSANAAN KEGIATAN
Penyelenggaraan Posbindu PTM meliputi kegiatan:
a. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk menelusuri factor resiko perilaku seperti : merokok,
konsumsi sayur dan buah, ktivitas fisik, konsumsi alcohol dan stress.
b. Pengukuran
Pengukuran dilakukan dengan mengukur berat badan, tinggi badan, indek masa
tubuh, lingkar perut dan Tensi darah.
c. Pemeriksaan
Pemeriksaan factor resiko PTM seperti gula darah sewaktu, kolesterol total,
trigliserida , pemeriksaan klinik panyudara, arus puncak repirasi, IVA test.
d. Tindak lanjut Dini
Berdasarkan hasil wawancara, pengukuran, dan pemeriksaan dilakukan tindak lanjut
dini berupa pembinaan secara terpadu dengan peningkatan pengetahuan dan
kemampuan klien tetang tata cara mengendalikan factor resiko PTM melalui
penyuluhan massa atau konseling.
e. Rujukan
Rujukan dilakukan dalam kerangka pelayanan kesehatan berkelanjutan dari
masyarakat hingga ke faslitas pelayanan kesehatan dasra termasuk rujuk balik ke
masyarkat untuk pemantauannya.
V.
VI.
PENDANAAN
Diharapkan mendapat dukungan dana BOK
VII.
JADWAL PELAKSANAAN
Kegiatan posbindu PTM Dilaksanakan Dari Bulan Januari sampai dengan Desember
2016. Di 10 desa wilayah puskesmas Rangkasbitung .