Keterkaitan BK Dengan Pendidikan
Keterkaitan BK Dengan Pendidikan
Keterkaitan BK Dengan Pendidikan
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Dalam pendidikan khususnya sekolah, perkembangan peserta didik tidak
hanya sebatas mengembangkan intelektualnya saja namun juga perlu
diimbangi dengan perkembangan emosi ke arah positif dan membangun
karakter individu. Seiring dengan berkembangnya kehidupan masyarakat
yang selalu berubah secara dinamis, setiap orang harus bisa beradaptasi
dengan berbagai perubahan tersebut. Peran guru tentu tidaklah cukup untuk
mengembangkan kecerdasan emosi peserta didik ke arah yang tepat, tentu
diperlukan ahli untuk mengoptimalkan hal tersebut. Mengingat hal tersebut,
dibentuklah sebuah sistem pendidikan yang di dalamnya terdapat kewajiban
untuk membimbing dan mendidik perkembangan emosi peserta didik dengan
bantuan seorang konselor sekolah.
Bimbingan dan Konseling di Sekolah dibentuk untuk memenuhi
perkembangan peserta didik dalam proses pengembangan emosi dan norma
kehidupan yang ada di sekolah maupun masyarakat. Bimbingan dan
Konseling dianggap memiliki peran penting dalam pencapaian peserta didik
dalam pendidikannya, hanya saja sebagian masyarakat masih belum
memahami makna penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah
sehingga menimbulkan pertanyaan besar, perlukah bimbingan dan konseling
dilakukan?
Bila tujuan pendidikan pada akhirnya adalah pembentukan manusia yang
utuh, maka proses pendidikan harus dapat membantu siswa mencapai
kematangan emosional dan sosial, sebagai individu dan anggota masyarakat
selain mengembangkan kemampuan inteleknya. Bimbingan dan konseling
menangani masalah-masalah atau hal-hal di luar bidang garapan pengajaran,
tetapi secara tidak langsung menunjang tercapainya tujuan pendidikan dan
pengajaran di sekolah itu. Kegiatan ini dilakukan melalui layanan secara
RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang di dapat dalam penulisan makalah ini,
yaitu:
1. Apa makna bimbingan dan konseling di sekolah?
2. Bagaimanakah program bimbingan dan konseling di sekolah?
3. Bagaimanakah pelaksaaan bimbingan dan konseling di skeolah?
C. TUJUAN
Adapun tujuan dibentuknya praktikum ini, yaitu:
1. Mengetahui makna bimbingan dan konseling.
2. Mengetahui program bimbingan dan konseling di sekolah.
3. Mengetahui pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah.
BAB II
PEMBAHASAN
pendidikan
adalah
konselor
yang
bertugas
dan
sendiri.
Perbedaan individual : Pembelajaran yang umumnya dilakukan
secara klasikal kurang memperhatikan perbedaan siswa dalam
kemampuan dan cara belajarnya sehingga beberapa siswa mungkin
akan mengalami kesulitan.
tersebut.
Masa perkembangan : Seorang individu mengalami perkembangan
dalam berbagai aspek dalam dirinya dan perubahan tuntutan
lingkungan terhadap dirinya. Diperlukan penyesuaian diri untuk
menghadapi
perubahan-perubahan
tersebut
sesuai
dengan
kemampuannya.
Perkembangan industri : Seiring dengan perkembangan teknologi
yang cepat, industri juga berkembang dengan pesat. Untuk memiliki
karier yang baik, siswa harus bisa mengantisipasi keadaan tersebut.
2.2
program
antarkelas
dan
antarjenjang
kelas,
dan
dan
mengefisienkan
penggunaan
fasilitas
sekolah/
madrasah.
2.2.1
Bimbingan
dan
peserta
didik
dalam
memahami,
menilai,
dan
mandiri.
Pengembangan karier, yaitu bidang pelayanan yang membantu
peserta didik dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih
dan mengambil keputusan karier.
2.2.3
Fungsi Bimbingan Konseling di Sekolah
Pemahaman, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memahami diri
dan lingkungannya.
Pencegahan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mampu
mencegah atau menghindarkan diri dari berbagai permasalahan yang dapat
menghambat perkembangan dirinya.
Pengentasan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mengatasi
masalah yang dialaminya.
Pemeliharaan dan pengembangan, yaitu fungsi untuk membantu peserta
didik memelihara dan menumbuh-kembangkan berbagai potensi dan
kondisi positif yang dimilikinya.
Advokasi, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memperoleh
pembelaan atas hak dan atau kepentingannya yang kurang mendapat
perhatian.
2.2.4
lingkungan
baru,
terutama
lingkungan
kelompok.
Konseling Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta
didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah pribadi
2.2.5
rahasia.
Konferensi Kasus, yaitu kegiatan membahas permasalahan peserta
didik dalam pertemuan khusus yang dihadiri oleh pihak-pihak yang
dapat
memberikan
data,
kemudahan
dan
komitmen
bagi
tertutup.
Kunjungan Rumah, yaitu kegiatan memperoleh data, kemudahan
dan komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik melalui
pertemuan dengan orang tua dan atau keluarganya.
2.2.6
Konseling
harian
yang
merupakan
terlibat.
waktu dan tempat.
Rencana kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling mingguan
layanan
informasi,
penempatan
dan
didik
untuk
non
tatap
menyelenggarakan
muka
layanan
dengan
orientasi,
peserta
konseling
didik,
untuk
perorangan,
dilayani.
Penilaian jangka pendek (LAIJAPEN), yaitu penilaian dalam
waktu tertentu (satu minggu sampai dengan satu bulan) setelah
satu jenis layanan dan atau kegiatan pendukung Bimbingan
b. Penilaian proses
Penilaian
proses
dilakukan
melalui
analisis
terhadap
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sebagai tenaga pendidik, seorang konselor wajib memahami untuk apa
dilakukannya pelayanan bimbingan konseling di sekolah. Pendidikan tentu
tidak lepas dari kehidupan sekolah untuk peserta didik, sehingga makna
bimbingan konseling dalam pendidikan dapat di artikan sebagai satuan
pendidikan dalam mencerdaskan emosi intelektual dan menemukan/menggali
potensi diri.
Melihat dari pentingnya pelayanan bimbingan konseling di sekolah,
kegiatan konseling sangat diperlukan dan harus ditingkatkan dalam tujuan
pendidikan nasional. Pendidikan yang baik tidak bisa membiarkan satu sisi
dari proses perkembangan, kedua sisi harus berjalan bersama-sama dengan
kadar yang sama dan harus dikelola dengan sebaik-baiknya.
Penyelenggaraan layanan bimbingan konseling
di
sekolah,