Program Drainase Drainase Konvensional Dan Drainase Ramah Lingkungan
Program Drainase Drainase Konvensional Dan Drainase Ramah Lingkungan
Program Drainase Drainase Konvensional Dan Drainase Ramah Lingkungan
Sistem Drainase
Drainase adalah lengkungan atau saluran air di permukaan atau di bawah tanah, baik yang terbentuk
secara alami maupun dibuat oleh manusia. Dalam bahasa Indonesia, drainase bisa merujuk
pada parit di permukaan tanah ataugorong-gorong di bawah tanah. Drainase berperan penting untuk
mengatur suplai air demi pencegahan banjir. (wikipedia)
Terdapat 2 jenis sistem drainase yaitu sistem drainase konvensional dan sistem drainase ramah
lingkungan (eko-drainase). Perbedaan kedua sistem drainase ini adalah sebagai berikut :
1. Sistem Konvensional
Konsep dari sistem konvensional adalah membuang air genangan secepat-cepatnya ke sungai tanpa
sebelumnya diresapkan kedalam tanah. Akibat dari sistem konvensional ini adalah :
Sungai akan menerima beban yang melampui kapasitasnya yang bisa menyebabkan banjir di
musim hujan
Menurunkan kesempatan bagi air untuk meresap ke dalam tanah yang bisa menyebabkan
kekeringan di musim kemarau
Fluktuasi kandungan air tanah musim kemarau dan hujan yang sangat tinggi yang bisa
menyebabkan tanah longsor
Agar air hujan yang turun tidak langsung terbuang ke sungai, maka air hujan diresapkan ke dalam
tanah untuk menambah muka air tanah. Cara yang digunakan bisa menggunakan Memanen Air Hujan
Dengan Biopori atau bisa menggunakan Memanen Air Hujan Dengan Membangun Embung atau
Waduk Kecil
2. Sistem Drainase Ramah Lingkungan (eko-drainase)
Mengelola air kelebihan dengan cara sebesar-besarnya diresapkan ke dalam tanah secara alamiah
atau mengalirkan ke sungai dengan tanpa melampaui kapasitas sungai sebelumnya.
Akibat dari sistem ini adalah
Air tidak secepatnya dialirkan ke sungai
Meresapkan air ke dalam tanah guna meningkatkan kandungan air tanah untuk cadangan
pada musim kemarau
Biopori
Biopori adalah salah satu cara agar air yang turun di atap rumah, tidak langsung mengalir ke saluran
dan berakhir ke laut. Dengan adanya biopori, maka sebagian air yang jatuh ke tanah akan meresap ke
dalam tanah dan dapat meningkatkan lapisan air bawah tanah.
Kegunaan dari drainase yaitu :
Mengeringkan daerah becek dan genangan air
Menstabilkan permukaan air tanah
Mengendalikan erosi, kerusakan jalan, dan bangunan
Mengendalikan air hujan yang berlebihan
Sistem penyediaan drainase yaitu :
Sistem drainase utama
Sistem drainase lokal
Sistem drainase terpisah
Sistem gabungan