Laporan Teknik Biakan Murni

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI DASAR
Teknik Biakan Murni

OLEH:
NAMA
NIM

:AWALUDIN ASKAR
:Q1A1 16 102

KELOMPOK :IV
KELAS

:TPG 016 A

JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2016

I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Biakan murni adalah biakan yang sel-selnya berasal dari pembelahan satu sel
tunggal. Biakan murni diperlukan karena semua metode mikroboilogi yang
digunakan untuk menelaah dan mengidentifikasi mikroorganisme termasuk cirriciri cultural, morfologis, fisiologis maupun serologis memerlukan suatu populasi
yang terdiri dari satu macam mikroorganisme saja. Teknik biakan murni
digunakan untuk memisahkan berbagai macam bakteri tersebut untuk dapat
memperoleh biakan murni digunakan beberapa teknik biakan yaitu metode agar
tuang, metode sebar dan metode goresan.
Isolasi bakteri merupakan suatu cara untuk memisahkan atau memindahkan
mikroba tertentu dari lingkungan sehingga diperoleh kultur atau biakan murni.
Secara alami, bakteri di alam ditemukan dalam populasi campuran. Hanya dalam
keadaan tertentu saja populasi ini ditemukan dalam keadan tertentu saja
populasiini ditemukan dalam keadaan murni. Untuk dapat mempelajari sifat
biakan, morfologi, dan sifat faalinya, maka organisme yang akan diteliti harus
dapat dipisahkan. Untuk memperoleh biakan murni dapat dilakukan pengenceran
dengan menggunakan bahan cair atau padat. Pada mulanya digunakan gelatin
sebagai bahan pemadat. Teknik untuk memperoleh biakan murni ada 3 cara, yaitu:
teknik penggoresan agar, teknik agar tuang, teknik agar sebar.
Biakan murni, dialam bebas tidak ada mikroba yang hidup tersendiri terlepas
dari spesies yang lain, seringkali mikroba patogen kedapatan secara bersama-sama
dengan mikroba saprobe (saprobakteri). Dalam biakan murni tidak saja diperlukan

bagaimana memperoleh suatu biakan murni, tetapi juga bagaimana memelihara


serta mencegah pencemaran dari luar. Medium untuk membiakan mikroba
haruslah steril sebelum digunakan. Pencemaran (kontaminasi) dari luar terutama
berasal dari udara yang mengandung banyak mikroorganisme. Bedasarkan urayan
diatas, maka praktikum Teknik Biakan Murni ini sangat penting untuk
dilakukan.
1.2. Tujuan
Untuk melatih praktikan cara membuat biakan murni dengan metode
pengenceran dan metode gores.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Proses mendapatkan biakan murni dari suatu biakan campuran dengan cara
memisahkan satu spesies dari spesies yang lain disebut isolasi. Pada dasarnya
metode-metode pemisahan menjadi satu spesies mempunyai prinsip sama yaitu
mengencerkan mikroba tersebut sehingga diperoleh satu spesies yang terpisah.
Setiap koloni yang terpisah yang tampak dalam cawan Petri berasal dari satu sel,
metode yang biasa dilakukan untuk memperoleh biakan murni adalah tekhnik
cawan gores (Streak plate) dan cawan tuang (Pour plate), metode saring temple,
dan metode cair (Prayetno, 2008).
Dikenal beberapa cara atau metode untuk memperoleh biakan murni dari
suatu biakan campuran. Dua diantaranya yang paling sering digunakan adalah
metode cawan gores dan metode cawan tuang. Yang didasarkan pada prinsip
pengenceran dengan maksud untuk memperoleh spesies individu. Dengan
anggapan bahwa setiap koloni dapat terpisah dari satu jenis sel yang dapat
diamati. Biakan murni diperlukan dalam berbagai metode mikrobiologis, antara
lain digunakan dalam mengidentifikasi mikroba (Afrianto, 2009).
Isolasi adalah cara untuk mengambil mikroorganisme yang terdapat di alam
dan menumbuhkannya dalam suatu medium buatan. Proses pemisahan atau
pemurnian dari mikroorganisme lain perlu dilakukan karena semua pekerjaan
mikrobiologis, misalnya telaah dan identifikasi mikroorganisme, memerlukan
suatu populasi yang hanya terdiri dari satu macam mikroorganisme saja. Prinsip
dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lain

yang berasal dari campuran bermacam-macam mikroba. Hal ini dapat dilakukan
dengan menumbuhkan dalam media padat, karena dalam media padat sel-sel
mikroba akan membentuk suatu koloni sel yang tetap pada tempatnya (Sutedjo,
2008).
Prinsip metode teknik penggoresan agar yaitu mendapatkan koloni yang
benar-benar terpisah dari koloni yang lain, sehingga mempermudah proses isolasi.
Cara ini dilakukan dengan membagi 3-4 cawan petri. Jarum ose steril yang telah
disiapkan diletakkan pada sumber isolat, kemudian menggoreskan ose tersebut
pada cawam petri berisi media steril. Goresan dapat dilakukan 3-4 kali
membentuk garis horisontal disatu cawan. Jarum ose disterilkan lagi dengan api
bunsen setelah kering jarum ose tersebut digunakan untuk menggores goreskan
sebelumnya pada sisi cawan kedua. Langkah ini dilanjutkan hingga keempat sisi
cawan tergores (Waluyo, 2006).
Manfaat biakan murni, tidak saja diperlukan bagaimana memperoleh suatu
biakan murni, tetapi juga bagaimana memelihara serta mencegah pencemaran
dari luar. Prinsip biakan murni ialah biakan murni yang terdiri atas satu spesies
bakteri yang di tumbuhkan dalam medium buatan. Terdapat dari beberapa teknik
biakan

murni dari penuangan yaitu, menurunkan

jumlah mikroorganisme

sehingga suatu saat hanya ditemukan suatu sel dalam satu tabung. Penggoresan
yang sempurna akan menghasilkan koloni yang terpisah (Buckle, 2007).

III. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Tempat dan Waktu


Praktikum teknik biakan murni ini di laksanakan di laboratorium IHPT Unit
Biomolekuler Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo, pada hari Rabu 19
Oktober 2016 pada pukul 08:00-10:00 WITA.
3.2. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum teknik biakan murni yaitu lup
inokoulasi/jarum ose, laminer foil, gelas kimia, penyebar glass rod, mikrotube,
cawan petri, timbingan analitik, ikubator dan lampu bunsen, laminator air flou.
Bahan yang digunakan saat persiapan praktikum teknik biakan murni yaitu
kue lapis yang suda basi, jus nanas yang suda basi, cawan petri berisi Nutrien
Agar (NA), koloni yang akan dimurnikan, dan aquades.
3.3. Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada praktikum ini adalah dengan teknik agar sebar sebagai
berikut :
1. Menyiapkan subsensi bakteri dari praktkum sebelumnya (Tabung 1).
2. Menyiapkan 7 buah mikrotube berisi 0,9 ml air steril.
3. Pipet 0,1 ml subsensi dari tabung 1 dan campurkan ke dalam tabung air steril
(Tabung 2).
4. Menggoyangkan dan memutar tabng sehingga tercampur dengan baik dan
melakukan pengenceran berisi hingga tabung 7.
5. Mencelupkan penyebar (glass rod), ke dalam alkohol, lalu memanaskan
penyebar hingga alkohol terbakar habis.

6. Mendinginkan penyebar sebelum digunakan.


7. Pipet 0,1 ml cairan subsensi bakteri dari microtube 5, 6 dan 7 dengan
mikropipet secara terpisah.
8. Menungkan subsensi bakteri dari masing-masing microtube dalam agar
lempengan dan sebar dengan menggunakan batang penyebar hingga rata dan
kering.
9. Menyimpan biakan ke dalam inkubator.
10. Mengamati perkembangan koloni yang terbentuk dan menghitung jumlah
koloni.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil pengamatan

a. Gambar hasil pengamatan.

Gambar 1.Jus Nanas 10-7

Gambar 2. Jus Nanas 10-8

Gambar 3. Kue Lapis 10-7

Gambar 4. Kue Lapis 10-8

b. Tabel hasil pengamatan.


N

Tabung

Jumlah Koloni

Populasi bakteri/ml

Pengamatan
Jus Nanas 10-7

Tumbuh
123

2,46 x 1010 cfu/ml

2.

Jus Nanas 10-8

116

2,32 x 1011 cfu/ ml

Kue Lapis 10-8

243

486 x 109 cfu/ml

Kue lapis 10-7

275

5.50 x 10-10 cfu/ml

1.

4.2. Hasil pembahasan


Dalam teknik biakan murni tidak saja diperlukan bagaimana memperoleh
suatu biakan yang murni dalam pemindahan bakteri dari medium lama kemedium

yang baru atau yang dikenal dengan istilah inokulasi bakteri ini memerlukan
banyak ketelitian. Terlebih dahulu kita harus mengusahakan agar semua alat-alat
yang akan digunakan untuk pengerjaan medium dan pengerjaan inokulasi benarbenar steril, hal ini untuk menghindari terjadinya kontaminasi, yaitu masuknya
mikroba lain yang tidak diinginkan sehingga biakkan yang tumbuh didalam
medium adalah benar-benar biakan murni.
Faktor kesalahan pada pertumbuhan biakan murni ini ialah pada saat
penggoresan atau metode streak pada NA, diusahakan tidak terlalu menekan
media agar ketika inokulasi supaya tidak terjadi kegagalan atau akan
menyebabkan robeknya media, dan juga pada saat inokulasi terjadi diusahakan
petridish selalu didekatkan dengan lampu Bunsen supaya tidak terjadi
kontaminasi.
Isolasi bakteri merupakan suatu cara untuk memisahkan atau memindahkan
mikroba tertentu dari lingkungan sehingga diperoleh kultur murni atau biakan
murni. Ada beberapa metode untuk memperoleh biakan murni dan suatu biakan
campuran dalam tehnik biakan murni tidak saja diperlukan bagaimana
memeperoleh suatu biakan murni tetapi juga bagaimana memlihara serta
mencegah pencemaran (kontaminasi) dari luar terutama berasal dari udara yang
mengandung banyak mikroorganisme. Metode pembuatan biakn murni pada
dasarnya mempunyai prinsip yang sama yaitu mengencerkan mikroorganisme
sedemikian sehingga individu spesies dapat dipisahkan dari lainnya dengan
anggapan bahwa setiap koloni yang terpisah tampak pada cawan petri setelah
diinkubasi berasal dari satu sel tunggal saja.

Teknik agar sebar, pada pengenceran bakteri dilakukan dengan mengambil


suspensi bakteri dari botol pengencer dengan menggunakan pipet dan biarkan
cairan mengalir keatas permukaan agar. Suspensi bakteri disebarkan dengan
penyebar yang terbuat dari gelas. Pada teknik ini sterilisasi penyebar dilakukan
dengan mencelupkan kedalam alkohol dan dipanaskan hingga alkohol terbakar
habis. Penyebar didinginkan dahulu sebelum digunakan untuk menyebarkan
cairan bakteri pada permukaan agar. Penyebaran bakteri dilakukan dengan
memutar lempengan agar.
Pada metode Teknik Agar Sebar jumlah yang dihasilkan pada 10-7 adalah
123 koloni pada populasi bakteri terdapat 2,46 x 10-10 ml dan pada 10-8 jumlah
koloni yang dihasilkan adalah 116 koloni pada populasi bakteri terdapat 2,32 x
10-11 ml. mengapam jumlah koloni pada pengenceran 10-8 lebih sedikit di
bandingkan dengan 10-7, di sebabkan karena semakin sedikit jumlah pangkatnya
maka semakin banyak jumlah koloni yang bertumbuh dan semakin banyak juga
tumbuh bakteri pada cawan petri.
Ada beberapa metode untuk memperoleh biakan murni dan suatu biakan
campuran dalam tehnik biakan murni tidak saja diperlukan bagaimana
memeperoleh suatu biakan murni tetapi juga bagaimana memlihara serta
mencegah pencemaran (kontaminasi) dari luar terutama berasal dari udara yang
mengandung banyak mikroorganisme. Metode pembuatan biakn murni pada
dasarnya mempunyai prinsip yang sama yaitu mengencerkan mikroorganisme
sedemikian sehingga individu spesies dapat dipisahkan dari lainnya dengan

anggapan bahwa setiap koloni yang terpisah tampak pada cawan petri setelah
diinkubasi berasal dari satu sel tunggal saja.

V. PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Teknik biakan murni adalah salah satu jenis teknik biakan untuk
memeperoleh suatu jenis biakan murni dari koloni suatu bakteri dengan hasil
akhir yaitu koloni tunggal. Ada beberapa cara untuk mendapatkan teknik biakan
murni seperti teknik agar sebar. Teknik agar sebar dengan metode pengenceran ini
di lakukan untuk mendapat jumlah koloni tunggal menggunakan bakteri pada kue
lapis basi dan jus nanas basi, suspensi bakteri akan di sebar bersamaan dengan
agar yang ada dalam cawan petri. Jumlah populasi bakteri yang tumbuh dalam
praktikum kali ini adalah 123 koloni pada populasi bakteri terdapat 2,46 x 10-10
ml untuk faktor pengenceran 10-7 sedangkan untuk factor pengenceran 10-8 adalah
116 koloni pada populasi bakteri terdapat 2,32 x 10-11 ml.
5.2. Saran

Saran pada praktikum kali ini adalah pada pembuatan biakan murni,
pratikan harus lebih teliti dalam melakukan penelitian sehingga memperoleh hasil
yang maaksimal dan akurat dan praktikan diharapkan lebih aseptis karna apabila
tidak aseptis media akan terkontaminasi, serta praktikan juga harus berhati-hati
kalau berkerja, dan memaksimalkan waktu seefesien mungkin.

DAFTAR PUSTAKA

Afrianto, 2009. Dasar-Dasar Mikrobiologi. PT Gramedia Jakarta.


Buckle, 2007. Mikrobiologi Terapan. Universitas Gajah Mada Yogyakarta.

Prayetno, 2008.Analisis Mikrobiologi Dilaboratorium. UMM. Malang.


Sutedjo, 2008. Tekhnik Dasar Isolasi Mikrobiologi. Raja Grafindo Persada.
jakarta
Waluyo, 2006. Mikrobiologi Umum. UMM. Malang.

LAMPIRAN 1
Hasil analisis data

Rumus : Jp = Jk x Fp x J. Isolat
Keterangan:

Jp = Jumlah Populasi
Jk = Jumlah Koloni
Fp = Faktor pengenceran
Ji = Jumlah Isolat.

1. Jawaban pengamatan tabung jus nanas 10-7.


Jp1 = Jumlah Koloni x Faktor Pengenceran x Jumlah Isolat
Rumus : Jp= Jk x Fp x J. Isolat
= 123 x 10-7 x 20
= 2.460 x 10-7
= 2,46 x 10-10 cfu/ml
2. Jawaban pengamatan tabung jus nanas10-8.
Jp2 = Jumlah Koloni x Faktor Pengenceran x Jumlah Isolat
Rumus : Jp= Jk x Fp x J. Isolat
= 116 x 10-8 x 20
= 2.320 x 10-8
= 2,32 x 10-11 cfu/ml
3. Jawaban pengamatan tabung kue lapis 10-8
Jp3 = Jumlah Koloni x Faktor Pengenceran x Jumlah Isolat
Rumus : Jp= Jkx Fp x J. Isolat
= 243 x 10-8 x 20
= 4.860 x 10-8
= 4.860x 109 cfu/ml

4. Jawaban pengamatan tabung kue lapis 10-7


Jp4 =Jumlah Koloni x Faktor Pengenceran x Jumah Isolat
Rumus= Jk x Fp x J. Isolat
= 275 x 10-7 x 20

= 5.500 x 10-7
= 5.50 x 10-10 cfu/ml

Anda mungkin juga menyukai