Perbup No 55 2015 TTG Pedoman Pemberian Keterangan Belajar Izin Belajar Tugas Belajar Surat Keterangan Tanda Lapor Telah Memiliki Ijazah

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 15

SALINAN

BUPATI DEMAK
PROVINSI JAWA TENGAH
PERATURAN BUPATI DEMAK
NOMOR 55
TAHUN 2015
TENTANG
PEDOMAN PEMBERIAN KETERANGAN BELAJAR, IZIN BELAJAR, TUGAS
BELAJAR, SURAT KETERANGAN TANDA LAPOR TELAH MEMILIKI IJAZAH
DAN SURAT KETERANGAN PENGGUNAAN GELAR BAGI PEGAWAI NEGERI
SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI DEMAK,
Menimbang

: a. bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 69 ayat (1)


Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara, pengembangan karier Pegawai Negeri sipil
dilakukan berdasarkan kualifikasi, kompetensi, penilaian
kinerja dan kebutuhn instansi pemerintah serta dalam
rangka mengembangkan dan meningkatkan kualitas
Calon Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Negeri Sipil di
lingkungan Kabupaten Demak melalui jalur pendidikan
tepat dan sesuai dengan kebutuhan satuan kerja
perangkat daerah, dipandang perlu menyusun pedoman;
b. bahwa dalam rangka pembinaan dan manajemen
Pegawai Negeri Sipil khususnya dibidang pengembangan
sumber daya aparatur yang mampu mengoptimalkan
penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan dipandang
perlu
meningkatkan
kemampuan
intelektual,
pengembangan wawasan dan profesionalisme Pegawai
Negeri sipil melalui pemberian keterangan belajar, izin
belajar, tugas belajar, surat keterangan tanda lapor telah
memiliki ijazah dan keterangan penggunaan gelar;
c. bahwa
berdasarkan
pertimbangan
sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
Peraturan
Bupati
tentang
Pedoman
Pemberian
Keterangan Belajar, Izin Belajar, Tugas Belajar, Surat
Keterangan Tanda Lapor Telah Memiliki Ijazah Dan
Keterangan Penggunaan Gelar Bagi Pegawai Negeri sipil
di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Demak;

Mengingat

: 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang


Pembentukan
Daerah-Daerah
Kabupaten
Dalam
Lingkungan Propinsi Jawa Tengah;
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan
Peraturan
Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);
4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5494);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana
telah diubah beberapa kali, terakhir dengan UndangUndang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
6. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang
Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5601);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang
Formasi Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun
2000 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4015), sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2003
tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 97
Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil
(Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 122, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4332);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang
Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Tahun 2000 Nomor 196, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4017), sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun
2002 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat
Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 2002
Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4193);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang


Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan
Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2000 Nomor 197, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4018) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002
tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor
100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri
Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 33, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4194);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang
Wewenang
Pengangkatan,
Pemindahan
dan
Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 63 Tahun 2009 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang
Wewenang
Pengangkatan,
Pemindahan
dan
Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 164, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
12. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 1961 tentang
Pemberian Tugas Belajar (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1961 Nomor 234, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 2278);
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014
tentang Pembentukan Produk hukum Daerah;
14. Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 2 Tahun
2008 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi
Kewenangan Pemerintahan Daerah Kabupaten Demak
(Lembaran Daerah Kabupaten Demak Tahun 2008
Nomor 2);
15. Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 7 Tahun
2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis
Daerah, Satuan Polisi Pamong Praja dan Kantor
Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Demak
(Lembaran Daerah Kabupaten Demak Tahun 2008
Nomor 7);
16. Peraturan Bupati Demak Nomor 35 Tahun 2014 tentang
Layanan Administrasi Kepegawaian Berbasis Teknologi
Informasi (Berita Daerah Kabupaten Demak Tahun 2014
Nomor 36);

17. Peraturan Bupati Demak Nomor 33 Tahun 2015 tentang


Tata Cara Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Demak (Berita
Daerah Kabupaten Demak Tahun 2015 Nomor 33);
Memperhatikan : Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 04 Tahun
2013 Tanggal 21 Maret 2013 tentang Pemberian Tugas
Belajar dan Izin Belajar Bagi Pegawai Negeri Sipil;

MEMUTUSKAN:
Menetapkan

: PERATURAN
BUPATI
TENTANG
PEMBERIAN
KETERANGAN BELAJAR, IZIN BELAJAR, TUGAS BELAJAR,
SURAT KETERANGAN TANDA LAPOR TELAH MEMILIKI
IJAZAH DAN SURAT KETERANGAN PENGGUNAAN GELAR
BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL
DI LINGKUNGAN
PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK.

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kabupaten Demak.
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah yang memimpin
pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah otonom.
3. Bupati adalah Bupati Demak.
4. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya
disingkat SKPD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah
di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Demak.
5. Pejabat Pembina Kepegawaian adalah pejabat yang
mempunyai kewenangan menetapkan pengangkatan,
pemindahan, dan pemberhentian Pegawai Negeri Sipil
dan pembinaan manajemen Pegawai Negeri Sipil
Pemerintah Kabupaten Demak sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
6. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS
adalah Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Demak.
7. Calon Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat
CPNS adalah Calon Pegawai Negeri Sipil di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Demak.

8. Badan Kepegawaian Daerah yang selanjutnya disingkat


BKD adalah Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten
Demak.
9. Pangkat adalah kedudukan yang menunjukkan tingkat
seseorang PNS dalam rangkaian susunan pegawai dan
digunakan sebagai dasar penggajian.
10. Ijazah adalah Surat Tanda Tamat Belajar dan/atau
tanda lulus yang dikeluarkan dengan sah oleh sekolah
atau perguruan tinggi.
11. Keterangan Belajar adalah Keterangan dari Pejabat
Pembina Kepegawaian kepada CPNS atau PNS yang pada
saat diangkat menjadi CPNS sedang menempuh
pendidikan yang relevan dengan pendidikan yang
dibutuhkan dalam formasi dan/atau sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
diberikan pada saat proses pendidikan.
12. Izin Belajar adalah izin yang dikeluarkan oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian kepada PNS yang telah memenuhi
syarat untuk mengikuti pendidikan formal yang lebih
tinggi, setara atau lebih rendah dari pendidikan yang
diakui dalam keputusan pengangkatan PNS atau
keputusan kenaikan pangkat terakhir dan kepada CPNS
yang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
harus memiliki kompetensi pendidikan formal tertentu.
13. Tugas belajar adalah tugas yang diberikan oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian kepada PNS yang memenuhi
persyaratan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang
yang lebih tinggi atau yang setara baik di dalam negeri
atau di luar negeri dan dibebaskan dari jabatan serta
tugas pokok dan fungsinya dalam jangka waktu tertentu.
14. Keterangan Penggunaan Gelar adalah keterangan yang
dikeluarkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian kepada
PNS yang telah menyelesaikan pendidikan dan
memperoleh ijazah sebagaimana Keterangan Belajar, Izin
Belajar, Tugas Belajar dan Surat Keterangan Tanda
Lapor Telah Memiliki Ijazah.
15. Surat Keterangan Tanda Lapor Telah Memiliki Ijazah
adalah surat yang menerangkan bahwa CPNS atau PNS
yang bersangkutan telah memperoleh ijazah sebelum
diangkat sebagai CPNS.
16. Penilaian prestasi kerja PNS adalah suatu proses
penilaian secara sistematis yang dilakukan oleh Pejabat
Penilai terhadap sasaran kerja pegawai dan perilaku
kerja PNS.
17. Formasi adalah jumlah dan susunan pangkat PNS yang
diperlukan dalam suatu satuan organisasi negara untuk
mampu melaksanakan tugas pokok dan fungsi dalam
jangka waktu tertentu.

18. Pendidikan akademik adalah pendidikan tinggi yang


diarahkan terutama pada penguasaan ilmu pengetahuan
dan pengembangannya.
19. Pendidikan profesi adalah pendidikan tinggi setelah
program sarjana yang mempersiapkan peserta didik
untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi dengan
persyaratan keahlian khusus.
20. Ikatan dinas adalah masa wajib kerja pada instansi di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Demak bagi PNS yang
telah selesai masa tugas belajarnya.
21. Perjanjian tugas belajar adalah perjanjian tertulis antara
PNS yang akan melaksanakan tugas belajar dengan
Pemerintah Kabupaten Demak yang memuat syaratsyarat, hak dan kewajiban para pihak berdasarkan
ketentuan peraturan yang berlaku.

BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
Maksud Peraturan Bupati ini adalah untuk menjadi
pedoman dalam Pemberian Keterangan Belajar, Izin
Belajar, Tugas Belajar, Keterangan Penggunaan Gelar, dan
Surat Keterangan Tanda Lapor Telah Memiliki Ijazah bagi
PNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Demak.
Pasal 3
Tujuan Peraturan Bupati ini adalah untuk memberikan
kepastian hukum dalam pemberian Keterangan Belajar,
Izin Belajar, Tugas Belajar, Keterangan Penggunaan Gelar,
dan Surat Keterangan Tanda Lapor Telah Memiliki Ijazah
bagi PNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Demak.

BAB III
KETERANGAN BELAJAR
Pasal 4
CPNS yang pada saat diangkat menjadi CPNS sedang
menempuh pendidikan lebih tinggi atau setara dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. pendidikan tersebut disyaratkan dalam peraturan
perundang-undangan guna memenuhi kompetensi
dalam pendidikan tertentu dalam rangka melaksanakan
tugas pokok dan fungsinya; atau
b. pendidikan tersebut dibutuhkan dalam formasi,
CPNS yang bersangkutan diberikan Keterangan Belajar.

Pasal 5
(1) Keterangan Belajar sebagaimana dimaksud dalam Pasal
4 diberikan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian atau
pejabat lain yang diberi wewenang terhitung mulai
tanggal pengangkatan CPNS yang bersangkutan.
(2) Pemberian wewenang kepada pejabat lain sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Bupati
tersendiri.
Pasal 6
Keterangan Belajar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
ayat (1) diberikan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. diberikan selama paling lama 1 (satu) tahun terhitung
sejak diangkat sebagai CPNS;
b. bidang pendidikan yang diikuti mendukung pelaksanaan
tugas jabatan pada unit organisasi;
c. program studi diselenggarakan oleh lembaga pendidikan
negeri atau swasta yang telah mendapat akreditasi paling
rendah B dari lembaga yang berwenang dan bukan
merupakan pendidikan jarak jauh atau kelas jauh
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
d. tidak
meninggalkan
tugas
jabatannya,
kecuali
berdasarkan sifat pendidikan yang diikuti, CPNS dapat
meninggalkan sebagian waktu kerja atas izin Kepala
SKPD;
e. biaya
pendidikan
ditanggung
oleh
CPNS
yang
bersangkutan;
f. tidak menuntut penyesuaian ijazah ke dalam pangkat
yang lebih tinggi.
Pasal 7
CPNS
atau
PNS
pemegang
Keterangan
Belajar
berkewajiban:
a. tetap melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
b. melaksanakan pendidikan dengan baik dan penuh
tanggungjawab;
c. melaporkan kemajuan pendidikan yang sedang dijalani,
paling kurang 1 (satu) kali setiap tahun;
d. melaporkan hasil pendidikan setelah menyelesaikan
proses pendidikan;
e. menjaga nama baik Pemerintah Daerah.

Pasal 8
Keterangan belajar tidak berlaku dalam hal CPNS atau PNS
pemegang Keterangan Belajar melanggar norma akademik
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB IV
IZIN BELAJAR
Pasal 9
(1) PNS yang akan menempuh pendidikan formal berupa
pendidikan akademik atau pendidikan profesi wajib
terlebih dahulu memperoleh Izin Belajar dari Pejabat
Pembina Kepegawaian atau pejabat lain yang diberi
wewenang.
(2) Pemberian wewenang kepada pejabat lain sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Bupati
tersendiri.
Pasal 10
Izin Belajar diberikan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. memenuhi masa kerja paling sedikit 1 (satu) tahun
terhitung sejak diangkat sebagai PNS; atau
b. mendapatkan izin tertulis dari pejabat yang berwenang
di
bidang
kepegawaian
setelah
mendapatkan
rekomendasi dari Tim Peningkatan Pendidikan PNS yang
dibentuk dengan Keputusan Sekretaris Daerah;
c. tidak
meninggalkan
tugas
jabatannya,
kecuali
berdasarkan sifat pendidikan yang diikuti, PNS dapat
meninggalkan sebagian waktu kerja atas izin Kepala
SKPD;
d. unsur penilaian prestasi kerja dalam 1 (satu) tahun
terakhir paling kurang bernilai baik;
e. tidak sedang menjalani hukuman disiplin tingkat sedang
atau berat;
f. tidak pernah melanggar kode etik PNS tingkat sedang
atau berat;
g. pendidikan yang akan ditempuh dapat mendukung
pelaksanaan tugas jabatan pada unit organisasi;
h. biaya
pendidikan
ditanggung
oleh
PNS
yang
bersangkutan;
i. program studi di dalam negeri yang akan diikuti telah
mendapat akreditasi paling rendah B dari lembaga yang
berwenang dan bukan merupakan pendidikan jarak jauh
atau kelas jauh berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku;
j. pengusulan izin belajar paling lambat 6 (enam) bulan
setelah dinyatakan diterima sebagai mahasiswa;
k. tidak menuntut penyesuaian ijazah ke dalam pangkat
yang lebih tinggi kecuali terdapat formasi.

Pasal 11
PNS yang melaksanakan Izin Belajar berkewajiban:
a. tetap melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
b. melaksanakan pendidikan dengan baik dan penuh
tanggungjawab;
c. melaporkan hasil pendidikan setelah menyelesaikan
proses pendidikan;
d. menjaga nama baik Pemerintah Daerah.

Pasal 12
Izin Belajar tidak berlaku dalam hal PNS pemegang Izin
Belajar melanggar norma akademik berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

BAB V
TUGAS BELAJAR
Pasal 13
(1) Pejabat Pembina Kepegawaian berwenang memberikan
Tugas Belajar kepada PNS yang memenuhi persyaratan.
(2) Pemberian Tugas Belajar sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) berdasarkan usulan dari Kepala SKPD sesuai
dengan formasi yang tersedia.

Pasal 14
Ruang lingkup pendidikan Tugas Belajar terdiri dari:
a. pendidikan akademik meliputi jenjang Strata I (S.I),
Strata II (S.II) dan Strata III (S.III);
b. pendidikan profesi meliputi semua jenis pendidikan
profesi.
Pasal 15
(1) Setiap PNS memiliki kesempatan yang sama untuk
mengikuti seleksi Tugas Belajar.
(2) Untuk
dapat
mengikuti
seleksi
Tugas
Belajar
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
a. memiliki masa kerja paling sedikit 1 (satu) tahun
terhitung sejak diangkat sebagai PNS;
b. untuk bidang ilmu yang langka serta diperlukan oleh
organisasi dapat diberikan sejak diangkat sebagai PNS
sesuai dengan kriteria kebutuhan yang ditetapkan
oleh Pejabat Pembina Kepegawaian;

c. mendapatkan surat tugas dari pejabat yang


berwenang;
d. bidang ilmu yang akan ditempuh sesuai dengan
pengetahuan atau keahlian yang dipersyaratkan
dalam jabatan pada Pemerintah Daerah sesuai dengan
analisis jabatan, analisis beban kerja dan rencana
pengembangan sumber daya aparatur;
e. batas usia:
1. program Diploma I (D.I), Diploma II (D.II), Diploma
III (D.III), Diploma IV (D.IV) dan Strata I (S.I) atau
setara berusia paling tinggi 25 (dua puluh lima)
tahun, kecuali untuk jabatan yang sangat
diperlukan berusia paling tinggi 37 (tiga puluh
tujuh) tahun;
2. program pendidikan Strata II (S.II) atau setara
berusia paling tinggi 37 (tiga puluh tujuh) tahun,
kecuali untuk jabatan yang sangat diperlukan
berusia paling tinggi 42 (empat puluh dua) tahun;
3. program pendidikan Strata III (S.III) atau setara
berusia paling tinggi 40 (empat puluh) tahun,
kecuali untuk jabatan yang sangat diperlukan
berusia paling tinggi 47 (empat puluh tujuh) tahun;
f. tidak sedang menjalani hukuman disiplin tingkat
sedang atau berat;
g. tidak sedang menjalani pemberhentian sementara
sebagai PNS;
h. unsur penilaian prestasi kerja dalam 1 (satu) tahun
terakhir paling kurang bernilai baik;
i. pangkat/golongan ruang dan pendidikan paling
rendah:
1. Pengatur Muda/II.a dengan pendidikan paling
rendah SMA atau sederajat untuk tugas belajar
Diploma I (D.I), Diploma II (D.II), Diploma III (D.III),
Diploma IV (D.IV) dan Strata I (S.I) atau setara;
2. Penata Muda/III.a dengan pendidikan paling rendah
Diploma IV (D.IV) atau Strata I (S.1) untuk tugas
belajar Strata II (S.2):
3. Penata Muda Tingkat I/III.b dengan ketentuan:
a. dengan pendidikan paling rendah Strata II (S-2)
untuk Tugas Belajar Strata III (S-3);
b. dengan pendidikan paling rendah Dokter Umum
dan/atau Dokter Gigi untuk Tugas Belajar Dokter
Spesialis I dan Spesialis II;
j. program studi di dalam negeri yang akan diikuti telah
mendapat akreditasi paling rendah B dari lembaga
yang berwenang dan bukan merupakan pendidikan
jarak jauh atau kelas jauh berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;

k. nilai akademik sesuai dengan ketentuan yang


dipersyaratkan dari lembaga pendidikan atau lembaga
penyandang dana pendidikan/sponsor beasiswa;
l. PNS yang mutasi ke Pemerintah Kabupaten Demak
dapat mengikuti seleksi Tugas Belajar setelah memiliki
masa kerja 1 (satu) tahun terhitung mulai tanggal
yang bersangkutan melaksanakan tugas pada SKPD di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Demak;
m. PNS yang telah menyelesaikan pendidikan melalui
Tugas Belajar wajib bekerja di lingkungan Pemerintah
Daerah dalam jangka waktu paling sedikit dua kali
masa pendidikan yang diikuti;
n. PNS yang telah menyelesaikan pendidikan tugas
belajar
dapat
melaksanakan
Tugas
Belajar
berkelanjutan
secara
berturut-turut
dengan
persyaratan;
1. mendapat izin dari Bupati;
2. prestasi pendidikan sangat memuaskan;
3. jenjang pendidikan bersifat linier;
4. dibutuhkan oleh Pemerintah Daerah;
o. PNS yang melaksanakan pendidikan berkelanjutan
wajib bekerja di lingkungan Pemerintah Daerah dalam
jangka waktu paling sedikit dua kali akumulasi masa
pendidikan yang diikuti;
p. PNS yang akan mengikuti seleksi Tugas Belajar harus
diusulkan oleh Kepala SKPD guna mendapat
rekomendasi/persetujuan Tugas Belajar dari Pejabat
Pembina Kepegawaian atau pejabat lain yang diberi
wewenang di bidang kepegawaian;
q. PNS yang akan melaksanakan Tugas Belajar harus
menandatangani perjanjian Tugas Belajar;
r. PNS tidak berhak menuntut penyesuaian Ijazah ke
dalam pangkat yang lebih tinggi kecuali terdapat
formasi.

Pasal 16
PNS yang melaksanakan Tugas Belajar diatur sebagai
berikut:
a. bagi PNS yang menduduki jabatan struktural dibebaskan
dari jabatannya; dan
b. bagi PNS yang menduduki jabatan fungsional
dibebaskan sementara dari jabatannya.

Pasal 17
(1) PNS yang melaksanakan Tugas Belajar berhak mendapat
bantuan biaya pendidikan yang bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah, Badan Usaha Milik
Negara, Badan Usaha Milik Daerah, lembaga swasta
dan/atau sponsor lainnya, meliputi biaya-biaya sebagai
berikut:
a. sumbangan penyelenggaraan pendidikan;
b. biaya hidup;
c. bantuan pengadaan buku referensi;
d. bantuan pembuatan laporan akhir / skripsi / thesis /
disertasi;
e. bantuan biaya wisuda; dan/atau
f. bantuan lainnya yang dipersyaratkan oleh lembaga
sponsor/penyandang dana sebagai bentuk dana
costsharing.
(2) Besaran biaya yang bersumber
dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah sesuai dengan
kemampuan keuangan daerah dan standar harga yang
berlaku di lingkungan Pemerintah Daerah.

Pasal 18
PNS yang telah menyelesaikan Tugas Belajar berhak
mendapatkan izin penggunaan gelar sesuai dengan ijazah
pendidikan yang diperoleh.

Pasal 19
(1) Jangka waktu pelaksanaan pendidikan Tugas Belajar
diatur sebagai berikut:
a. Diploma I (D.I) paling lama 1 (satu) tahun;
b. Diploma II (D.II) paling lama 2 (dua) tahun;
c. Diploma III (D.III) paling lama 3 (tiga) tahun;
d. Diploma IV (D.IV) atau Strata I (S.1) paling lama 4
(empat) tahun;
e. Strata II (S.2) paling lama 2 (dua) tahun;
f. Strata III (S.3) paling lama 3 (tiga) tahun; dan
g. pendidikan profesi sesuai dengan jangka waktu yang
ditetapkan oleh lembaga pendidikan dan/atau
lembaga penyandang dana/sponsor.
(2) Jangka waktu pelaksanaan pendidikan Tugas Belajar
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diperpanjang
paling lama 1 (satu) tahun (2 semester) sesuai dengan
pertimbangan dari Lembaga Pendidikan dan/atau
persetujuan dari lembaga penyandang dana/sponsor.

(3) PNS yang belum dapat menyelesaikan Tugas Belajar


setelah diberikan perpanjangan waktu
sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) diberikan perpanjangan kembali
paling lama 1 (satu) tahun, dengan perubahan status
menjadi Izin Belajar.
(4) PNS dalam melaksanakan Izin Belajar sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) dapat meninggalkan tugasnya
sebagaimana berlaku bagi PNS tugas belajar.
Pasal 20
PNS Tugas Belajar mempunyai kewajiban sebagai berikut:
a. menjaga nama baik dan martabat Pemerintah Daerah;
b. mengikut
program
belajar
dengan
baik
dan
bertanggungjawab;
c. melaporkan hasil pendidikan setiap semester kepada
Pejabat Pembina Kepegawaian melalui Kepala BKD;
d. melaporkan hasil pendidikan setelah menyelesaikan
proses
pendidikan
kepada
Pejabat
Pembina
Kepegawaian.
Pasal 21
(1) PNS
yang
mengundurkan
diri,
diberhentikan
pendidikannya atau
tidak dapat menyelesaikan
pendidikan karena kesalahan atau pelanggaran yang
dilakukannya harus mengembalikan seluruh biaya yang
dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah.
(2) Selain mendapat sanksi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) PNS yang bersangkutan dikenakan sanksi sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang dibidang
kepegawaian.

BAB VI
SURAT KETERANGAN TANDA LAPOR TELAH MEMILIKI
IJAZAH
Pasal 22
(1) PNS yang memiliki pendidikan lebih tinggi dari
pendidikan yang digunakan sebagai dasar pengangkatan
CPNS dan pendidikan tersebut diperoleh sebelum
diangkat menjadi CPNS dapat diberikan
Surat
Keterangan Tanda Lapor Telah Memiliki Ijazah.
(2) Surat Keterangan Tanda Lapor Telah Memiliki Ijazah
diberikan kepada PNS yang memiliki pendidikan
setingkat lebih tinggi dari pendidikan yang tercantum
dalam Keputusan Kenaikan Pangkat terakhir atau
Keputusan Pengangkatan sebagai PNS dengan tetap
mempertimbangkan ketersediaan formasi.

(3) Surat Keterangan Tanda Lapor Telah Memiliki Ijazah


ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian atau
pejabat lain yang diberi wewenang.
(4) Pemberian wewenang kepada pejabat lain sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) diatur dalam Peraturan Bupati
tersendiri.
Pasal 23
Surat Keterangan Tanda Lapor Telah Memiliki Ijazah dapat
diberikan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. telah dilaporkan kepada Pejabat Pembina Kepegawaian
c.q. Kepala BKD melalui Kepala SKPD;
b. pendidikan yang diperoleh mendukung pelaksanaan
tugas jabatan pada unit organisasi;
c. ijazah yang diperoleh diselenggarakan oleh lembaga
pendidikan negeri atau swasta yang telah terakreditasi
dari lembaga yang berwenang dan bukan merupakan
pendidikan jarak jauh atau kelas jauh berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
d. pendidikan yang diperoleh telah melalui kaidah
pembelajaran yang telah ditetapkan.
e. tidak menuntut penyesuaian ijazah ke dalam pangkat
yang lebih tinggi.

BAB VII
PENGGUNAAN GELAR AKADEMIK
Pasal 24
(1) Surat Keterangan Penggunaan Gelar Akademik diberikan
dengan ketentuan sebagai berikut:
a. pendidikan
yang
telah
ditempuh
mendukung
pelaksanaan tugas jabatan pada unit organisasi;
b. telah dinyatakan lulus dan memperoleh Ijazah dari
lembaga pendidikan yang diikuti;
c. memiliki Keterangan Belajar, Izin Belajar atau Tugas
Belajar;
(2) Berdasarkan Surat Keterangan Penggunaan Gelar
Akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) PNS
dapat mencantumkan penggunaan gelar akademik dalam
usulan kenaikan pangkat penyesuaian Ijazah baik reguler
atau pilihan;

BAB VIII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 25
PNS yang telah mengikuti seleksi Tugas Belajar sebelum
Peraturan Bupati ini mulai berlaku, tetap dapat
melaksanakan Tugas Belajar.

BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 26
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Bupati ini akan
diatur lebih lanjut dengan Keputusan Bupati, Surat Edaran
Sekretaris Daerah dan/atau Surat Edaran Kepala BKD.

Pasal 27
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Agar
setiap
orang
mengetahuinya,
memerintahkan
pengundangan
Peraturan
Bupati
ini
dengan
penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Demak.

Ditetapkan di Demak
pada tanggal 18 Nopember 2015
BUPATI DEMAK,
ttd
MOH. DACHIRIN SAID

Diundangkan di Demak
pada tanggal 19 Nopember 2015
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN DEMAK,
ttd
SINGGIH SETYONO
BERITA DAERAH KABUPATEN DEMAK TAHUN 2015 NOMOR 55

Anda mungkin juga menyukai