Rambu Rambu Keselamatan

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 30

PETA

KONSEP

Mengidentifikasi AspekAspek Keamanan Kerja

Mengontrol Kontaminasi

DASAR
KOMPETENS
I KEJURUAN

MENERAPKA
N PROSEDUR
KESELAMAT
AN,
KESEHATAN
KERJA DAN
LINGKUNGA
N TEMPAT
KEJA

Mendemonstrasikan
Pemadaman Kebakaran

Melakukan Pertolongan
Pertama Pada Kecelakaan

Melakukan Pengangkatan
Benda KerjaSecara Manual

Menerapkan Pekerjaan Sesuai


dengan SOP ( Standard
Operating Procedure )
1

PENDAHULUAN
Umumnya Rambu-Rambu sudah dapat dipahami
arti dan maksudnya, namun bila menjumpai
sebuah rambu yang tidak jelas maksudnya,
bertanyalah sebelum memulai pekerjaan di
tempat tersebut

APA ITU RAMBU

Tulisan atau gambaran pada papan, logam atau


pada suatu tempat lainnya dengan kombinasi
gambar atau bentuk simbol yang digunakan untuk
menyampaikan pesan

MENGAPA RAMBU KESELAMATAN DIPERLUKAN


Rambu-rambu keselamatan menggambarkan apa
yang seharusnya diperhatikan dari benda-benda
dan situasi yang bisa mempengaruhi kesehatan
dan keselamatan anda
DIMANA PENEMPATAN RAMBU KESELAMATAN

Sebelum
rambu
keselamatan
ditempatkan, orang bertanggung jawab
di tempat kerja, terlebih dahulu menilai
resiko bahaya.
2

Rambu-rambu
keselamatan
kerja
ditempatkan pada lokasi strategis
sedekat mungkin dengan daerah
yang
berbahaya.
Bila
terjadi
kerusakan
dan
tidak
terbaca,
laporkan hal ini kepada supervisor
anda untuk mendapatkan.

Rambu-Rambu
Keselamatan
ditempatkan
demi
perlindungan diri anda. Jangan memindahkan ramburambu tersebut, kecuali anda telah diberi kewenangan.
Bagaimanapun juga usaha untuk mengendalikan resiko
bahaya seperti eliminasi, substitusi, design enginering
perlu dilakukan.

FUNGSI RAMBU KESELAMATAN


1. Untuk mengetahui larangan atau memenuhi perintah/
permintaan, peringatan atau untuk memberi informasi
2. Mencegah kecelakaan (mengisyaratkan terhadap suatu
bahaya)
3. Mengindikasikan lokasi
pemadam kebakaran

perlengkapan

keselamatan

dan

4. Memberi arahan dan petunjuk tentang prosedur keadaan


darurat

KLASIFIKASI DAN LAY OUT RAMBU


Rambu-rambu keselamatan diklasifikasikan dan digunakan
sesuai dengan fungsinya, yaitu
A. Regulatory Sign (Rambu pengaturan)
Rambu yang mengandung instruksi dimana dengan
melanggar/mengabaikannya
merupakan
tindakan
melanggar hukum atau pelanggaran terhadap perintah,
prosedur keselamatan, atau petunjuk yang lain, tergantung
pada kontrol apa yang dijatuhkan di tempat kerja.
Rambu ini dibagi atas :
A1. Prohibition sign (Rambu Larangan)-Putih-merahhitam
Rambu-rambu ini menunjukkan suatu tindakan atau kegiatan yang tidak
diperkenankan untuk dilakukan

A2. Mandatory Signs (Rambu Perintah)-biru-putih


Rambu-rambu ini menunjukkan suatu instruksi yang harus dijalankan

A3. Limitation
or
Restriction
pembatasan) - merah dan hitam

Signs

(Rambu

Rambu yang menempatkan angka atau batas ketetapan


lainnya pada suatu kegiatan atau penggunaan fasilitas

B. Hazard Sign (Rambu Bahaya) :


Rambu pemberitahuan terhadap suatu bahaya,dibedakan atas:
B1. DANGER Sign (Rambu BAHAYA) :
Rambu-rambu ini memperingatkan tentang suatu bahaya atau
keadaan membahayakan yang dapat mengancam jiwa
seseorang.
Rambu yang ada di dalam katagori ini adalah bentuk yang
istimewa dimana terdapat kata BAHAYA (warna putih) pada
lingkaran oval warna merah yang dilingkari garis putih dan di
dalam kotak warna hitam.
Jika rambu lain yang berupa simbol diperlukan bersama-sama
dengan rambu BAHAYA maka penempatannya harus secara
terpisah di samping atau di bawah rambu ini.

B2. Warning Sign (Rambu peringatan)-Kuning-Hitam:


Rambu-Rambu ini menunjukkan suatu bahaya atau
keadaan yang membahayakan yang sepertinya tidak
mengancam jiwa

C. Rambu Informasi Pelayanan Darurat - Hijau dan putih


Rambu-rambu ini menunjukkan lokasi atau petunjuk/arah
menuju ke fasilitas-fasilitas yang berhubungan dengan
pertolongan gawat darurat, seperti: pintu
darurat,
perlengkapan keselamatan kerja atau fasilitas P3K

D. Fire Sign (Rambu kebakaran) Merah & putih


Menunjukkan
kebakaran

letak

alarm

dan

perlengkapan

pemadam

LABEL PENCEGAHAN KECELAKAAN


Label pencegahan kecelakaan adalah miniatur rambu
pada kartu, kertas, atau material sementara atau semi
permanen atau yang sejenis, yang dapat di letakan
pada mesin, peralatan atau benda lain, dengan tujuan
memenuhi peraturan, persyaratan sebagai anjuran atau
informasi bagi penggunanya tentang permasalahan
yang berhubungan dengan keselamatan

MAINS MARKING (TANDA SALURAN)


Untuk mengetahui posisi jalur pipa dan
kabel yang genting. Benda yang terpendam
(pipa atau kabel) tepat berada dibawah
pita mains marking, benda ini dapat
mencegah
pekerja
ketika
melakukan
penggalian.

BAHAYA SALURAN GAS TERPENDAM


BAWAH (HITAM KUNING)

DI

BAHAYA
SALURAN AIR
BAWAH (HITAM HIJAU)

DI

TERPENDAM

BAHAYA
SALURAN
PEMBUANGAN
AIR
TERPENDAM DI BAWAH (HITAM COKLAT)

BAHAYA SALURAN LISTRIK TERPENDAM DI


BAWAH (HITAM ORANGE)

BAHAYA
SALURAN PEMADAM KEBAKARAN
TERPENDAM DI BAWAH (HITAM MERAH)

BAHAYA SALURAN PEMBUANGAN AIR HUJAN


TERPENDAM DI BAWAH (HITAM BIRU)

BAHAYA SALURAN IRIGASI TERPENDAM MAIN


DI BAWAH (HITAM BIRU)

PIPE MARKERS (Tanda Pipa)


Pipe markers diberi label bercat yang dilekatkan pada sebuah
pipa, kabel atau saluran agar isi dan kegunaannya dapat
diketahui

Pipa-pipa perlu disimpan di tempat yang bisa dilakukan


identifikasi dengan cepat bila terjadi keadaan darurat, atau
membedakan antara pipa yang satu dengan lainnya, dimana
sebagian sisinya sudah terpasang .

GAS - KUNING TUA


ASAM- UNGU
API - MERAH
AIR - HIJAU
OLI - COKLAT
LISTRIK - ORANYE
UDARA BIRU TERANG
UAP - PERAK
MISCELLANEOUS - HITAM
Pita Demarkasi (Pembatas Daerah Berbahaya)
Pita Pembatas daerah bahaya digunakan sementara, untuk
mengidentifikasi
adanya
bahaya
keselamatan,
atau
menentukan sebuah daerah yang tidak boleh dimasuki.
Merah dan Putih:
Bahaya sehingga tidak diperkenankan masuk / lewat
Kuning dan Hitam:
Awas Daerah boleh dimasuki tetapi gunakan peringatan /
perhatian
RAMBU BAHAN KIMIA BERBAHAYA
Rambu-rambu ini digunakan untuk menunjukkan barangbarang berbahaya saat barang tersebut dipaketkan, diangkut,
atau disimpan. Rancangan, ukuran teks, dan warna yang
digunakan dalah berdasarkan jenis barang-barang berbahaya

KLASIFIKASI BAHAN BERBAHAYA


Kelas 1. Mudah Meledak
Semua
bahan
atau
benda
yang
dapat
menghasilkan efek ledakan, termasuk bahan yang
dalam campuran tertentu atau jika mengalami
pemanasan,
gesekan,
tekanan
dapat
mengakibatkan peledakan
Contoh :

Amonium nitrate, Amonium perchlorate, amonium


picrate,
detonator
untuk
ammunisi,
diazodinitrophenol, dinitropenol, dynamite, bubuk
mesiu, picric acid, dll

Kelas 2. Gas-gas
2.1

Gas yang mudah terbakar (acetelyne, LPG,


Hydrogen, CO, ethylene, ethyl flouride, ethyl methyl
ether, butane, neopentane, propane, methane, methyl
chlorodiline.

2.2 Gas bertekanan yang tidak mudah terbakar


(oksigen, nitrogen, helium, argon, neon,
nitrous oxide, sulphur hexafolride)
2.3

Gas Beracun (chlorien, methil bromide, nitric oxide,


ammonium-anhidrous, arsine, boron trichloride
carbonil sulfit, cyanogen, dll

10

Kelas 3. Cairan yang


Liquids)

Mudah

Menyala

(Flammable

Cairan yang mudah menyala bila kontak dengan


sumber penyalaan. Cairan yang mempunyai titik
penyalaan kurang dari 61 oC
Uap dari bahan yang termasuk kelas ini dapat
mengakibatkan pingsan bahkan kematian
Contoh : petrol, acetone, benzene, butanol, chlorobenzene,
2-chloropropene ethanol, carbon disuliphide, diiso-propylane
Kelas 4.
Kelas 4.1 Bahan Padat yang Mudah Menyala (Flamable
Solids)
Bahan padat yang mudah menyala bila kontak
dengan sumber penyalaan dari luar seperti
percikan api atau api. Bahan ini siap menyala
jika mengalami gesekan
Contoh : sulpur, pospor, picric acid, magnesium, alumunium
powder, calcium resinate, celluloid, dinitrophenol,
hexamine.
Kelas 4.2 Bahan Padat yang Mudah Terbakar secara
spontan
(spontaneously
Combustible
Substances)
Bahan padat kelas ini dalam keadaan biasa
mempunyai kemampuan yang besar untuk
terbakar secara spontan. Beberapa jenis
mempunyai
kemungkinan
besar
untuk
menyala sendiri ketika lembab atau kontak
11

dengan udara lembab, juga dapat menghasilkan gas beracun


ketika terbakar
Contoh : carbon, charcoal-non-activated,
alumunium alkyls, phosphorus

carbon

black,

Kelas 4.3 Bahan berbahaya ketika basah (Dangerous


when wet)
Padatan atau cairan yang dapat menghasilkan
gas mudah terbakar ketika kontak dengan air.
Bahan ini juga meningkatkan gas beracun
ketika kontak dengan kelembaban, air atau
asam
Contoh : calcium carbide, potassium phosphide, potassium,
maneb, magnesium hydride, calcium manganese
silicon, boron trifluoride dimethyl etherate, barium,
aluminium hydride.
Kelas 5.
Kelas 5.1 Bahan yang bersifat mengoksidasi
Bahan ini dapat menimbukan api ketika kontak
dengan material yang mudah terbakar dan dapat
menimbulkan peledakan
Contoh : calcium hypochlorite, sodium peroxide, ammonium
dichromate, ammonium perchlorate, chromium
nitrate, copper chlorate, ferric nitrate, potassium
bromate, tetranitromethane, zinc permanganate

Kelas 5.2 Organic Peroxides


12

Dapat membantu pembakaran dari material


yang mudah terbakar. Jika terpapar panas
atau api pada waktu yang lama dapat
mengakibatkan peledakan. Jika bereaksi
dengan material yang lain efeknya akan lebih
berbahaya.
Dekomposisi dari bahan ini dapat menghasilkan racun dan
gas yang mudah terbakar
Contoh : benzol peroxides, methyl ethyl ketone peroxide,
dicetyl perdicarbonate, peracetic acid.
Kelas 6. Beracun atau mengakibatkan infeksi
Kelas 6.1a. Poisonous (Toxic) Substances
Bahan yang dapat menyebabkan kematian atau
cidera pada manusia jika tertelan, terhirup atau
kontak dengan kulit
Contoh : cyanohydrin, calcium cyanide, carbon tetrachloride,
dinitrobenzenes, epichlorohydrin mercuric nitrate,
dll
Kelas 6.1b. Harmful (Toxic) Substances
Bahan yang dapat membahayakan pada manusia
jika tertelan, terhirup atau kontak dengan kulit
Contoh

acrylamide, 2-amino-5-diethylamino pentane,


amonium fluorosilicate, chloroanisidines dll
13

Kelas 6.2

Bahan yang dapat mengakibatkan infeksi


Bahan
yang
mengandung
penyebab penyakit

organisme

Contoh : tisue dari pasien, tempat


pengembang biakan virus, bakteri, tumbuhan
atau hewan
Kelas 7. Bahan yang beradiasi
Bahan yang mengandung material atau
combinasi
dari
material
yang
dapat
memancarkan radiasi secara spontan
Contoh : uranium, 90Co, tritium, 32P, 35S, 125I, 14C
Kelas 8. Korosif
Berupa bahan padat atau cairan yang dapat
merusak pembungkusnya. Bahan dengan sifat
ini
dapat
memproduksi
debu
yang
membahayakan (menyebabkan iritasi pada
mata dan hidung) dan dapat menghasilkan gas
beracun
Contoh : hydrocloric acid, caustic soda, sulphuric acid,
hydrofluoric acid, calcium hydroxide, nitric acid,
potassium hydroxide
Kelas 9 Miscellaneous
14

Bahan berbahaya yang tidak termasuk dalam


kelas bahaya yang ada

Perawatan Rambu-Rambu Keselamatan


Untuk ke efektifannya, rambu-rambu harus selalu dirawat
agar kondisinya tetap baik, tetap terjaga dan tetap baik
warnanya atau pencahayaannya.
Berbagai jenis alat-alat pelindung tersedia diseluruh lokasi.
Ingat rambu-rambu ini dan kegunaannya adalah demi
kebaikan, untuk itu, pastikan bahwa rambu-rambu tersebut
dapat terlihat dengan jelas dan terbaca, serta peralatannya
berguna. Agar dapat memenuhi tujuan yang diinginkan.

POTENSI BAHAYA
15

Salah satu tujuan utama dari kebijakan Kesehatan dan Keselamatan


Kerja adalah menciptakan tempat kerja yang aman
Menghindari terjadinya kecelakaan sebelum hal tersebut terjadi.

Cara terbaik mencapai hal tersebut adalah dengan mengurangi dan


menangani bahaya di tempat kerja.

Hal tersebut merupakan peran terpenting sebagai seorang


karyawan dan supervisor.

Apakah Bahaya
tersebut?
Bahaya adalah suatu potensi yang dapat memberikan pengaruh buruk
pada kesehatan dan keselamatan orang di tempat kerja.

Contohnya adalah:
Suara

Pengelasan
Debu
Pemotongan
Bahan Kimia
Bahan Peledak
Penanganan Manual
Mengemudi
Alat yang tidak tertutup
Penggalian

16

Bagaimana Menangani Bahaya

Terdapat tiga langkah dalam menangani bahaya :


1. Mengidentifikasi Bahaya
Mengidentifikasi
sumber
yang
berpotensi menjadi penyakit atau
bahaya
2. Penilaian Resiko
Menilai resiko yang disebabkan oleh
bahaya
3. Mengontrol Resiko
Mengembangkan dan menerapkan kon-trol pengukur yang
sesuai bagi bahaya yang telah diidentifikasi dan
resiko yang telah dinilai

Mengidentifikasi Bahaya
Sebagai

seorang

karyawan

dan

supervisor, tugas

mengiden-tifikasi bahaya di tempat kerja.

17

andalah

untuk

Berapa banyak bahaya yang dapat anda identifikasi dari gambar di


bawah ini,
tuliskan jawaban anda pada lembar yang tersedia :

18

Keterangan Bahaya

1
2
3
4
5
6
7
19

Bagaimana Mengidentifikasi Bahaya


Bagaimana cara anda mengidentifikasi bahaya pada gambar di atas?
Anda mungkin melakukannya dengan melihat tempat kerja tersebut dan
menggunakan pengalaman anda untuk melihat kesalahan apa yang
terdapat di sana.
Cara yang terbaik untuk memeriksa bahaya adalah dengan melakukan
pemeriksaan keliling.
Daftar berikut ini menunjukan cara terbaik dalam mengidentifikasi
bahaya:

Pemeriksaan
Keliling

Daftar
Pemeriksaan

Laporan
Terdahulu

Dengan
anda,

berkeliling

area

tempat

kerja

maka anda dapat memeriksa potensi bahaya.


Akan sangat berguna bila anda melakukannya
dengan pekerja yang bekerja di area tersebut
dan atau dengan Safety Officer.

Tempat kerja yang memiliki tingkat kesulitan


tinggi, anda mungkin perlu menggunakan
tenaga ahli dari luar. Setiap site sebaiknya
memiliki daftar pemeriksaan sendiri yang
dapat menunjukan daftar potensi bahaya di
site tersebut
Anda harus memeriksa laporan insiden
atau cidera
(termasuk near miss) yang
terjadi pada tempat kerja atau pada tempat
yang sama.
20

Tahukah anda dimana menemukan laporan tersebut ?

Penyelidikan

Penyelidikan dari kecelakaan yang lampau


harus

Kecelakaan

mampu mengidentifikasi potensi bahaya

Konsultasi

Konsultasikan dengan anggota/staf di tempat


kerja
mengenai cara yang termudah dan
terefektif dalam mengidentifikasi bahaya,
sebab merekalah yang pertama kali akan
mengetahui kesalahan yang terjadi pada
pekerjaan mereka.

Dokumentasi

Jenis dokumentasi yang dapat anda gunakan


adalah:

o
o
o
o
o
o
o
o

Material safety data sheets dan label

produksi.

Peraturan Pemerintah
Kode Etik dalam Bekerja
Peraturan Pertambangan atau Site
Terbitan Unit Technical
Terbitan Unit Training
Thiess Management System
Dokumentasi Toolbox

Analisa
Keselamatan Kerja
dan Lingkungan

Analisa Keselamatan Kerja dan lingkungan


adalah metode yang
dipakai untuk membagi
pekerjaan dalam beberapa komponen/bagian agar
dapat mengukur resiko yang dapat terjadi.

21

Untuk prosedur JSEA dapat dilihat pada halaman berikut ( Job


Safety Environment Analysis )

1.

Memilih
Pekerjaan

Memilih pekerjaan yang akan


dianalisa

2.

Daftar Urutan

Bagilah pekerjaan dalam beberapa


Urutan langkah dan buatlah catatan

3.

Identifikasi Bahaya

Ujilah setiap langkah untuk


mengidentifikasi setiap bahaya.
Apa yang salah ?
Apa yang dapat
mengakibatkan
cidera atau penyakit?

4.

Menilai Resiko

Beberapa resiko memiliki tingkat


resiko yang lebih tinggi dibanding
yang lain.
Penilaian resiko akan menentukan
tingkat dari resiko tersebut

5.

Mengontrol Bahaya

Mengembangkan kontrol pengukur


untuk bahaya yang anda identifikasi

6.

Penerapan
Kerja

Menerapkan sistem dan mengevaluasinya untuk memastikan sistem


tersebut berjalan dengan baik.
22

Cobalah identifikasi bahaya yang ada dalam beberapa gambar


ini dan tulislah jawaban anda pada lembar yang tersedia

23

24

Gambaran tugas:
Penjelasan mengenai bahaya
1
2
3
4
5
6
7
25

Sangat penting untuk menilai bahaya dengan pikiran jernih.


Karena kita mengenal area/daerah sering menyebabkan kita hanya
memperhatikan dengan hanya melihat dan mengabaikan hal-hal yang
dapat mempengaruhi kemungkinan yang dapat berpengaruh yang tidak
terlihat.
Jangan pernah menerima anggapan Semuanya baik-baik saja, sebab
pekerjaan ini telah dilakukan untuk waktu yang lama tanpa adanya insiden
.
Periksalah kembali
diperhitungkan:

dan

pastikan

poin

poin

Adakah bahaya yang tidak diperhatikan/terlewat


?
Adakah bahaya yang tidak diperhitungkan
?
Apakah terdapat bahaya yang diabaikan
?
Apakah ada sumber keselamatan yang hilang
?

Apakah terdapat prosedur kerja yang salah


?

Apakah terdapat sistem keselamatan yang efektif?

26

berikut

ini

telah

27

Ingatlah, pandangan pertama dapat saja salah cobalah


untuk memperhatikan kembali.

28

Apakah anda telah mengidentifikasi bahaya ditempat


kerja anda?

Bila belum, maka anda perlu


melakukannya sekarang.

Gunakan metode yang telah disebutkan di atas untuk


membantu anda merencanakan strategi untuk
mengidentifikasi bahaya.

Ingat, mengidentifikasi bahaya


tidak hanya di tempat kerja tetapi
juga di rumah.
29

30

Anda mungkin juga menyukai