Makalah Teknik Peledakan Batuan
Makalah Teknik Peledakan Batuan
Makalah Teknik Peledakan Batuan
MAKALAH
Peralatan dan Perlengkapan dalam Teknik peledakan Batuan
Di susun oleh :
Nama : M.Subli Nur
Nim
: 140913011
Prodi
: D3 Teknik Pertambangan
FAKULTAS TEKNIK
UNUVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah Swt.Karena berkat rahmat dan karuni-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Peralatan dan perlengkapan
Peledakan Batuan.Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Teknik
Peledekan Batuan.
Dalam penulisan makalah ini,penulis merasa masih banyak kekurangan,baik pada
teknis penulisan maupun materi mengingat kemampuan yang dimiliki penulis.Untuk itu kritik
dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah Teknik Peledakan Batuan.
Akhir katasemoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
HALAMAN JUDUL......................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................
ii
KATA PENGANTAR.....................................................................................
iii
DAFTAR ISI..................................................................................................
DAFTAR GAMABAR...................................................................................
vi
DAFTAR TABEL...........................................................................................
vii
BAB
I
II
III
PENDAHULUAN............................................................................
1.3 Deskripsi........
PERLENGKAPAN PELDAKAN....................................................
2.1 Pendahuluan......
2.3 Deskripsi..
a. Detonator
b. Sumbu Api.
c. Sumbu Ledak.
PEMBAHASAN..............................................................................
12
3.1 Pembahasan........
12
PENUTUP .......................................................................................
15
4.1 Kesimpulan................................................................................
15
20
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PERALATAN PELEDAKAN
1.1. Pendahuluan
Pekerjaan peledakan adalah pekerjaan yang penuh bahaya. Oleh karena itu, harus
dilakukan dengan penuh perhitungan dan hati-hati agar tidak terjadi kegagalan atau
bahkan kecelakaan. Untuk itu operator yang melakukan pekerjaan peledakan harus
mengerti benar tentang cara kerja, sifat dan fungsi dari peralatan yang digunakan.
Karena persiapan peledakan yang kurang baik akan menghasilkan bisa menyebabkan
hasil yang tidak sempurna serta mengandung resiko bahaya terhadap keselamatan
pekerja maupun peralatan.
Dalam hal ini pemilihan metode peledakan, pemilihan serta penggunaan peralatan
dan perlengkapan juga berpengaruh terhadap hasil yang dicapai. Oleh karena itu selain
mempelajari tentang metode peledakan juga diperlukan pengetahuan tentang peralatan
dan perlengkapan yang dipergunakan dalam setiap masing-masing metode peledakan.
Hal ini akan mengurangi dampak buruk atau kerugian yang ditimbulkan.
1.2. Latar Belakang Teori
Suatu operasi peledakan batuan akan mencapai hasil optimal apabila perlengkapan dan
peralatan yang dipakai sesuai dengan metode peledakan yang diterapkan.
Dalam membicarakan perlengkapan dan peralatan peledakan perlu hendaknya terlebih
dahulu dibedakan pengertian antara kedua hal tersebut. Peralatan peledakan (Blasting
equipment) adalah alat-alat yang dapat digunakan berulang kali, misalnya blasting machine,
crimper dan sebagainya. Sedangkan perlengkapan peledakan hanya dipergunakan dalam satu
kali proses peledakan atau tidak bisa digunakan berulang kali.
Untuk setiap metode peledakan, perlengkapan dan peralatan yang diperlukan berbedabeda. Oleh karena itu agar tidak terjadi kerancuan dalam pengertian, maka dibuat sistematika
berdasarkan tiap-tiap metode peledakan dalam arti bahwa perlengkapan dan peralatan akan
dikelompokan berdasarkan metodenya.
1.3 Deskripsi
Secara garis besar, sesuai dengan perkembangan teknologi, metode peledakan dapat
dibagi sebagai berikut :
1. Metode sumbu api (cap & fuse method)
2. Metode sumbu ledak
3. Metode listrik
4. Metode non listrik (Nonel)
Secara lebih jelas, peralatan dan perlengkapan untuk setiap metode peledakan dapat
dilihat pada tabel 1.1
Peralatan yang biasa dipergunakan yaitu :
1. Blasting Machine
2. Multimeter
3. Crimper
4. Leading wire
5. Korek api / penyulut
Ada beberapa peralatan yang biasanya digunakan untuk operasi peledakan dengan
listrik, yaitu :
1. Exploder (Blasting Machine) , ada dua tipe yang diperdagangkan yaitu :
a. Generator Type
b. Condenser Discharge (CD) Type
Kedua tipe alat tersebut dibuat untuk menghasilkan arus searah bertegangan tinggi.
Kapasitas alat ini biasanya dinyatakan dalam jumlah detonator listrik dengan panjang leg
wire 30 ft bila sambungan seri. Tipe yang pertama tidak pernah untuk digunakan
sambungan parallel karena ada kemungkinan misfire (konsleting). Tipe yang kedua
terutama digunakan untuk peledakan yang lebih besar. Bentuk blasting machine sangat
beraneka ragam, mulai dari bentuk kuno sampai yang bentuk remote control saat ini.
METODE
PERLENGKAPAN
PERALATAN
PELEDAKAN
1. Plain detonator
1. Cap crimper
2. Sumbu api
3. Igneter cord
4. Igneter cord conector
api.
3. Tamper
1.
Sumbu ledak
Detonatring
Relay/ Dellay
connector
SUMBU LEDAK
3. Initator (detonator
listrik/biasa)
2.
Blasting
machine/
exploder
2. Blasting machine tester :
-Rheostat
LISTRIK
1. Detonator listrik
2. Connecting wire
1.
NON LISTRIK
Detonator non
listrik (Nonel,
Hercudet)
2. Connector
1. Exploder
2.
1. Tipe generator
Untuk mengumpulkan energi listrik menggunakan gerakan mekanis dengan cara
memutar engkol (handle) yang telah disediakan. Putaran engkol dihentikan setelah
lampu indikator menyala yang menandakan arus sudah maksimum dan siap
dilepaskan. Saat ini tipe generator sudah jarang digunakan.
2. Tipe baterai ( listrik )
Pengumpulan energi listrik melalui baterai, yaitu dengan cara mengontakkan
kunci kearah starter dan setelah lampu indikator menyala berarti kapasitor penuh
dan arus sudah maksimal serta siap dilepaskan
BM Tipe Generator
BM Tipe Baterai
Gambar 1.1
Blasting Machine
Ciri-ciri khusus : untuk tipe yang digerakkan secara mekanis dilengkapi Shot Shell
Primer, sedangkan yang menggunakan baterai dapat menimbulkan percikan api
bertekanan tinggi
Cramper :
Alat khusus yang digunakan untuk menjepit atau mengikat kuat detonator biasa
dengan sumbu api
Sumbu api dikatagorikan juga sebagai sumbu non-electric
Cara Penggunaan:
o Masukkan sumbu api ke dalam detonator biasa. Persyaratan pemotongan sumbu
api harus dipenuhi sebelum dimasukkan ke dalam detonator biasa.
o Yakinkan bahwa sumbu api benar-benar telah menyentuh ramuan pembakar
dalam detonator biasa.
o Posisikan cramper pada ujung detonator biasa, kemudian jepit detonatornya.
Saudara bisa melakukan penjepitan lebih dari satu kali untuk meyakinkan
sambungan cukup kuat
Gambar 1.2
Cramper
Kabel yang digunakan didalam peledakan listrik dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
1. Leading wire peralatan
2. Leg wire perlengkapan
3. Connecting wire perlengkapan
a. Untuk
kondisi
normal
b. Untuk
Gambar 1.3peledakan
Leading wire
berat
1.4 Pembahasan
Peralatan peledakan (blasting equipment) ialah alat-alat yang diperlukan untuk menguji
dan menyalakan rangkaian peledakan, sehingga alat tersebut dapat dipakai berulang kali.
Peralatn peledakan antara lain :
Blasting Machine (sumber energi listrik DC), beserta ohm-meter (penguji tahanan
rangkaian), Rheostat (penguji kapasitas blasting machine)
Cap Crimper (sejenis tang khusus untuk peledakan)
Kabel Utama (bus wire, leading wire) yaitu kabel yang menghubungkan blasting machine
(exploder) ke rangkaian peledakan listrik.
Tamper ( sejenis linggis untuk memadatkan lubang ledak)
Lighter ( untuk menyalakan sumbu api )
1. Pelaksanaan Praktikum
Peralatan yang digunakan di dalam praktikum ini yaitu:
o Blasting Machine
o Multi Meter
o Bladting Galvanometer
o Crimper
Prosedur praktikum meliputi :
o Diskripsi Peralatan
o Simulasi Peralatan
2. Hasil Praktikum
Metode peledakan yaitu :
1. Sumbu api deflagasi
2. Sumbu ledak detonasi
3. Arus listrik detonasi
4. Nonel detonasi
Peralatan yg berhubungan langsung dgn peledakan :
1. Alat pemicu ledak:
a. Pada peledakan listrik (Blasting Machine)
b. Pada peledakan nonel (Shot gun/ Shot firer)
2. Alat bantu peledakan listrik:
a. Blasting Ohmmeter (BOM)
b. Pengukur kebocoran arus listrik
c. Multimeter peledakan
d. Pengukur kekuatan blasting machine
e. Pelacak kilat (lightning detector)
3. Alat bantu peledakan lain:
a. Kabel listrik utama (lead wire) atau sumbu nonel utama (lead-in line)
b. Cramper (penjepit sambungan sumbu api dengan det.biasa)
c. Meteran (50 m) dan tongkat bambu ( 7 m) diberi skala
4. Alat pencampur dan pengisi
Peledakan dengan menggunakan arus listrik searah (DC) sebagai sumber tenaga,
dihasilkan dari blasting machine. Arus listrik berfungsi membangkitkan panas yang dapat
menyalakan detonator, kemudian detonator akan meledakkan primer dimana terdapat isian.
1.5 Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa peralatan peledakan yang digunakan
pada suatu operasi peledakan tergantung dari metode peledakan yang di pakai.
a. Metode sumbu api
Peralatan : cap crimper, lighter dan tamper
b. Metode sumbu ledak
Peralatan : tergantung dari detonator yang digunakan. Untuk detonator listrik,
peralatannya yaitu lighter, cap crimper, dan tamper. Untuk detonator listrik peralatannya
yaitu Exploder, tamper, blasting machine tester, circuit tester, dan leading wire.
Metode listrik
Peralatan yang digunakan : Exploder, blasting machine tester, circuit tester, leading wire
dan tamper.
Metode Non Electric (Nonel).
Peralatan : Exploder, gas supply unit dan circuit tester.
BAB II
PERLENGKAPAN PELEDAKAN
2.1 Pendahuluan
Perlengkapan peledakan (Blasting supplies/Blasting accessories) adalah material
yang diperlukan untuk membuat rangkaian peledakan sehingga isian bahan peledak
dapat dinyalakan. Perlengkapan peledakan hanya dapat dipakai untuk satu kali
penyalaan saja. Hal-hal yang harus kita perhatikan di dalam memilih perlengkapan
peledakan :
1. Bahan peledak komersial adalah dari kelas bahan peledak kimia. Dalam hal ini
detonator, sumbu ledak, dan sumbu api harus diperlakukan sebahgai bahan
peledak.
2. Pabrik bahan peledak selalu memberikan keterangan mengenai spesifikasi bahan
peledak yang dihasilkannya.
3. Untuk pedoman pelaksanaannya beberapa sifat bahan peledak yang harus
diperhatikan adalah :
a. Kekuatan ( Strenght )
b. Kerapatan/ Berat jenis ( Density/ Specific Gravity )
c. Kecepatan Detonasi ( Detonation Velocity )
d. Kepekaan ( Sensitivity )
e. Ketahanan Terhadap Air ( Water Resistensy )
f. Gas Beracun ( Fumes )
g. Kemasan ( Package )
4. Perlengkapan bahan peledak terdiri dari detonator, sumbu api, sumbu ledak, dll
Pabrik bahan peledak selalu memberi katalog dan keterangan mengenai spesifikasi
bahan peledak yang dihasilkan. Untuk pedoman pelaksanaan, beberapa sifat bahan peledak
yang harus diperhatikan antara lain :
a. Kekuatan (strength).
b. Kerapatan (density).
c. Kecepatan detonasi (detonation velocity).
d. Kepekaan (sensitivity).
e. Ketahanan terhadap air (water resistance).
f. Gas beracun (fumes).
g. Kemasan (package).
Perlengkapan peledakan terdiri dari : detonator, sumbu api, sumbu ledak, bahan
peledak, dan kabel-kabel konduktor.
2.3 Deskripsi
a. Detonator
Detonator adalah alat yang digunakan untuk menimbulkan gelombang detonasi
sehingga mampu meledakan primer yang disediakan. Ada beberapa macam detonator yaitu :
1) Detonator listrik (Electric Blasting Caps/EBC)
Pada dasarnya detonator listrik terdiri dari sebuah metal shell yang di dalamnya
terdapat power charge dan sebuah electrical ignition element yang dihubungkan dengan
insulated wires yang disebut leg wire. Dan pada garis besarnya detonator listrik dapat di
bagi menjadi dua macam yaitu :
Instantaneous detonator (detonator tanpa element delay).
Dellay detonator, dimana fungsi dari delay ini adalah :
o
Mengatur fragmentasi.
2) Detonator biasa
b. Sumbu Api
Sumbu api adalah sumbu yang berfungsi merambatkan api guna meledakan suatu
bahan peledak. Komposisi sumbu api terdiri dari bagian inti dan pembungkus. Inti sumbu api
terdiri dari low explosive (Potassiun Nitrat Black Powder), pembungkusnya dapat berupa
textile atau jute.
Cigarette Lighter
Jadi perbedaan antara sumbu api dengan sumbu ledak ialah pada bahan intinya. Bahan
inti sumbu api ialah low explosive sedangkan inti sumbu ledak adalah high explosive.
Sehingga pada sumbu api yang terjadi ialah rambatan nyala api, sedangkan pada sumbu
ledak terjadi rambatan gelombang detonasi.
a.
Detacord
Seismic Cord
Rdx 70 Primacord.
Sumbu ledak dikemas dalam bentuk gulungan pada coil (500-1000 ft per coil). Satu
kotak kemasan berisi dua coil atau 2000 ft dengan berat antara 11-17 lb/1000 ft.
b.
Trimming (pengaturan panjang sumbu tidak terkecuali ssumbu api atau sumbu ledak
untuk mengatur peledakan sesuai yang diinginkan)
Kombinasi keduanya.
c. Cara penyalaan awal dengan sumbu ledak :
Booster
d. Bahan Peledak
Bahan peledak adalah suatu campuran dari bahan-bahan berbentuk padat atau cair
ataupun campuran dari keduanya yang apabila terkena suatu aksi misalnya panas, benturan,
atau gesekan akan berubah secara kimiawi menjadi zat-zat lain yang sebagian besar atau
seluruhnya berbentuk gas, dan perubahan tersebut berlangsung dalam waktu yang singkat,
disertai efek panas dan tekanan yang sangat tinggi (Keppres RI No. 5 Tahun 1988).
1) Klasifikasi Bahan Peledak
Berdasarkan Keppres No. 5/1988 juga SK Menhankam No. SKEP/974/VI/1988
membagi bahan peledak (Explosives) menjadi dua golongan besar yaitu :
Sifat-sifat bahan peledak yang berpengaruh dalam hasil peledakan yaitu kekuatan,
kecepatan detonasi, kepekaan, bobot isi bahan peledak, tekanan detonasi, ketahanan terhadap
air, sifat gas beracun dan permissibilitas.
a. Kekuatan (Weight Strength and Volume Strength).
Kekuatan suatu bahan peledak berkaitan dengan kandungan energi yang dimiliki
oleh bahan peledak tersebut, dan Kekuatan suatu bahan peledak merupakan ukuran
kemampuan bahan peledak tersebut untuk melakukan kerja. Biasanya dinyatakan dala
persen(%). Weight Strength menyatakan % berat NG yang terdapat dalam Straight-NG
Dynamite, yang menghasilakan simpangan Ballistic mortal yang sama dengan bahan
peledak yang diukur apabila keduanya diledakan pada berat yang sama.
Weight Strength
Energi
Vol. Gas
(Mj/Kg)
(m3/Kg)
Dynamite I
5,00
0,850
Dynamite II
4,42
0,904
0,91
1,08
ANFO
3,89
0,973
0,84
1,00
TNT-Al Slurry
4,50
0,700
0,89
1,06
Light Slurry
3,44
0,900
0,75
0,89
ANFO 10% Al
5,56
0,800
1,09
1,30
TNT
4,1
0,960
0,82
0,98
RDX
5,54
0,908
1,09
1,30
PETN
6,12
0,780
1,17
1,39
Nitroglycerin
6,27
0,715
1,19
1,42
Nitromethane
6,4
0,723
Tabel 2.1
1,21
1,44
Bahan Peledak
Dibandingkan
Dynamite
ANFO
1,00
1,19
dan diameter lubang ledak, derajat pengurungan (degree of Confinement) dan penyalaan
awal (Initiating).
c. Kepekaan (Sensitivity).
Sensitivity adalah ukuran besarnya impuls yang diperlukan oleh bahan peledak untuk
memulai bereaksi dan menyebarkan reksi peledakan keseluruh isian. Kepekaan bahan
peledak tergantung pada komposisi kimia, ukuran butir, bobot isi, pengaruh kandungan
air dan temperatur. Beberapa macam kepekaan yaitu kepekaan terhadap benturan
(Sensivity to shock), kepekaan terhadap gesekan (Sensivity to friction), kepekaan
terhadap panas (Sensivity to heat) dan kepekaan terhadap ledakan bahan peledak lain dari
jarak tertentu (gap sensivity).
d. Bobot Isi Bahan Peledak (Density).
Density adalah perbandingan antara berat dan volume bahan peledak, dinyatakan dalam
gr/cm3. bobot isi biasanya juga dinyatakan dalam istilah Specific Grafity (SG), Stick
Count (SC), atau Loading Density (De).
Specific Grafity adalah perbandingan antara density bahan peledak terhadap density
air pada kondisi setandar. SG bahan peledak komersial antara 0,6-1,7.
Stick Count adalah jumlah dodol (catridge) ukuran standar 1 x8yang terdapat
dalam 1 dos seberat 50 pound. Stick count badak antara 232-83.
Loading Density adalah berat bahan peledak per unit panjang dari isian.
bila bahan peledak yang diledakan tidak memiliki keseimbangan oksigen, dapat trjadi
pula bila bahan peledak tersebut sudah kadaluarsa selama penyimpanan, atau karena hal
lain.
2.4 Pembahasan
Pada operasi peledakan faktor keamanan dan juga biaya (ekonomi harus sangat
diperhatikan), maka perlu dilakukan pengujian dan pemilihan unsur-unsur peledakan serta
rangkaiannya secara tepat dan cermat. Karena untuk menghindari masalah dimana dapat
merugikan dan menghambat proses peledakan tersebut, seperti terjadi miss-fire yaitu bahan
peledak tidak meledak atau meledak sebagian saja.
Hal ini bisa disebabkan oleh :
1. Bahan peledak telah rusak atau waktu pengisian terjadinya kerusakan komponen.
2. Rangkaian sambungan kabel ada yang putus.
3. Detonator yang digunakan tidak berfungsi dengan baik.
4. Telah terjadi Cut Off (penyalaan terputus oleh peledakan sebelumnya).
Untuk mengatasi hal tersebut maka langkah-langkah yang harus diperhatikan adalah
melakukan tenggang waktu antara saat terjadinya miss-fire dengan tempat peledakan
selanjutnya. Kemudian tempat terjadi miss-fire itu segera dilokalisir untuk diadakan tindakan
Pelaksanaan Praktikum
Gambar 2.1
Sumbu api
Anyaman tekstil
sintetis
Serat nylon
Selubung
plastik
PETN
Inti katun
Gambar 2.2
Sumbu Ledak
kabel listrik
plastik berwarna
selubung kabel
leg wire
penyumbat
penyumbat
elemen
waktu tunda
fusehead :
- kawat halus yg
memijar
- ramuan pembakar
tabung silinder
tabung silinder
isian utama
isian dasar
SIMULTANEOUS
DELAY
Gambar 2.3
Detonator Dengan Dan Tanpa Delay
Sambungan ikat bunga cengkeh
Sambung
an L
Sambungan 3
putaran
Penyambung plastik
antara trunkline dan
downline
Gambar 2.4
Cara Menyambung Sumbu Ledak
2.5
Kesimpulan
1. Dalam kegiatan peledakan sangat diperlukan adanya peralatan dan perlengkapan
peledakan.
2. Perlengkapan peledakan adalah semua bahan atau kelengkapan yang dapat digunakan
hanya untuk satu kali peledakan saja. Sedangkan Peralatan peledakan adalah alat-alat
yang digunakan berulang kali.
3. Perlengkapan peledakan yaitu :
Detonator
Sumbu Api
Sumbu Ledak
Bahan Peledak
Kabel-kabel konduktor.
Metode-metode peledakan :
-
Sumbu Api
Sumbu Ledak
Listrik
Ignetir Cord
Trimming
Kombinasi keduanya.
Perbedaan sumbu api dengan sumbu ledak yaitu pada bahan intinya. Bahan inti
sumbu api ialah low explosive sedangkan inti sumbu ledak ialah high explosive. Pada
sumbu api yang terjadi rambatan api dan pada sumbu ledak adalah rambatan
gelombang detonasi (gelombang kejut).
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1. Peralatan Peledakan
a. Crimper
Fungsi : Alat khusus yang digunakan untuk
menjepit atau mengikat kuat detonator biasa
dengan sumbu api
b. Tamper
Fungsi : untuk memadatkan atau mendorong
bahan peledak (stemming)
e. Leading Wire
Fungsi : menghubungkan rangkaian peledakan
listrik ke alat pemicu ledak listrik (blasting
machine).
f.
Multimeter
Fungsi : untuk mengukur arus listrik yang bekerja
pada system peledakan
g.
Galvanometer
Fungsi : untuk mengukur tegangan listrik yang
bekerja pada system peledakan
h.
i.
Battery
Fungsi : sebagai sumber energy untuk melakukan
peledakan
2. Perlengkapan Peledakan
b.
ANFO
Fungsi : Sebagai bahan peledak, yang terdiri dari
Amonium Nitrat dan Fuel Oil.
c.
Dodol (Gel)
Fungsi : sebagai pengganti spesifikasi dinamit
yang sangat peka terhadap detonator karena
terpengaruh terhadap suhu dan slurry dalam
tingkat kepekaan yang rendah.
d.
Connecting Wire
Fungsi : Untuk menyambung leg wire sampai ke
dalam lubang
e. Detonator Listrik
Fungsi
sebagai
detonator
yang
f. Detonator Nonel
sumbu nonel
yang
cukup
untuk
meledakkan
detonator.
h. Sumbu Ledak
Anyaman tekstil
sintetis
Serat nylon
PETN
Inti katun
i. Sumbu Api
Fungsi : untuk merambatkan api dengan
kecepatan
tetap,
perambatan
api
dapat
j. Delay Connector
I
C
I
E
xp
l