Analisis Novel DR - Zhivago
Analisis Novel DR - Zhivago
Analisis Novel DR - Zhivago
Zhivago
Dokter Zhivago merupakan karya sastra pertama dari seorang sastrawan Rusia bernama
Boris Leonidovich Pasternak yang telah memasyurkan namanya di kalangan sastrawan dunia
dan berhasil mendapatkan nobel untuk kesusastraan pada tahun 1958. Boris Pasternak
dilahirkan sebagai anak laki-laki tertua dari keluarga seniman berbakat di Rusia, ayahnya
Leonid adalah seorang profesor di sekolah melukis Morkow dan ilustrator karya-karya Leo
Tolstoy, dan ibunya Rosa Kaufman adalah seorang pianis konser terkenal Rusia yang sering
dikunjungi oleh sastrawan-sastrawan terkenal Moskow. Latar belakangnya sebagai anak dari
pasangan seniman yang sering bertemu dengan sastrawan-sastrawan besar Moskow inilah
yang paling banyak mempengaruhi karya sastranya. Pada mulanya ia tertarik pada musik,
tetapi kemudian filsafat lebih menarik perhatiannya sehingga ia pergi belajar filsafat pada
Profesor Cohen di Marburg- Jerman. Sekitar perang dunia I ia kembali ke Rusia dan bekerja
di sebuah pabrik pegunungan Ural.
Setelah revolusi Rusia ia bekerja di perpustakaan Komisariat Pendidikan, kemudian
bergabung dengan kelompok pembaharuan, melakukan tehnik baru dalam ritma dan
komposisi. Sajak-sajaknya yang banyak dipublikasi antara tahun 1917-1932, memperlihatkan
karakter dan keunikan tersendiri dalam dunia sastra. Buku sajaknya Spectorsky (1932)
dianggap membangkitkan perlawanan anti sosial. Pada tahun 1933 ia mencurahkan hidupnya
yang utama pada bidang sastra, karya sastranya dikumpulkan dalam buku The Selected
Writing Of Pasternak.
Karya sastranya Dr.Zhivago diterbitkan setelah 25 tahun dalam kebungkaman.
Diumumkan untuk publikasi Rusia pada tahun 1954, tetapi penerbitannya dalam bahasa
Rusia sendiri tertunda. Sejak edisi Italia terbit, publikasi tidak dapat diundur lagi dan
diterbitkan pada tahun 1982 dan terjual sepuluh ribu kopi dalam waktu beberapa hari saja,
walaupun secara resmi buku ini masih terlarang di Rusia karena dianggap memiliki semangat
anti soviet.
1
Karya sastra Dr. Zhivago ini secara implisit mengandung pandangan dan pengalaman
Boris Pasternak mengenai perang, revolusi Rusia, kaum Bolshevik, kemerdekaan, dan
kembali pada ajaran agama yang dianutnya semasa kecil yaitu kekristenan yang akibat
revolusi dilarang dan digantikan dengan ajaran komunis yang dibawa oleh kaum Bolshevik.
Selain sarat akan pengalaman nyata dari penulis sendiri, novel ini juga dituliskan dengan
begitu kompleks: terdiri lebih dari 15 tokoh dan cerita yang begitu kompleks setiap babnya
seperti potongan-potongan puzzle yang tidak beraturan, sehingga dibutuhkan suatu kepekaan
sastra yang tinggi untuk dapat memahami maksud atau pesan moral yang ingin disampaikan
penulis kepada pembaca.
Kelebihan-kelebihan ini kemudian memunculkan banyaknya penafsiran dan pertanyaan
yang muncul dalam benak pembaca ketika membaca novel Dr.Zhivago, dari unsur intrinsik
dalam novel seperti tokoh dan penokohan maupun unsur ekstrinsik. Salah satu dari
pertanyaan-pertanyaan itulah yang kemudian mendasari pembuatan analisis ini yaitu :
Bagaimana Pengaruh Sistem Psikis Manusia Dalam Karakter Tokoh Dr. Zhivago
Menurut Teori Psikologi Sikmun Freud
Berdasarkan pertanyaan analisis di atas, maka analisis ini didasari pada analisis
psikologi sastra yaitu dengan menggabungkan prinsip psikologi dalam dunia sastra.
Kepribadian manusia tidak hanya dibentuk melalui gen saja, tetapi juga dibentuk dari
pengalaman dan lingkungannya. Kepribadian ini dibentuk di dalam alam bawah sadar
manusia oleh tiga komponen utama yang disebut Freud sebagai sistem psikis manusia yaitu
id, ego, dan superego.
Lapisan id dalam adalah lapisan yang paling dasar dalam diri manusia, lapisan yang
mengandung natur manusia mengenai seksual dan agresif. dalam berbagai hal tokoh Yurii
menunjukkan bagaimana idnya yang begitu besar dan tak terkendali.
Lapisan id bekerja paling kuat ketika Yurii memiliki perasaan kepada Lara
ketika melihat orang asing Misha menatapnya dan terus menatap, seakan tak
sanggup mengelakkan matanya sendiri. Dia menarik-narik lengan Yurii dan
mencoba mengatakan sesuatu padanya. Tetapi Yurii tak mau
mendengarkannya apakah kamu tidak malu untuk berbisik di antara orang
asing? Bagaimana menurut Anda?
Berdasarkan kutipan di atas, dapat diinterpretasikan bahwa, dalam keadaan ini Yurii
menunjukkan lapisan superegonya, ia sadar bahwa berbisik-bisik di hadapan seseorang bukan
merupakan suatu perilaku yang baik dan sopan. Dalam kehidupan bersosialisasi, perilaku ini
juga merupakan suatu perilaku yang tidak sopan, karena perilaku ini akan memunculkan
berbagai persepsi dalam diri orang lain.
Lapisan superego juga bekerja ketika Yurii pada kutipan di bawah ini :
Berubahkah dia terhadap Tonia apakah dia lebih menyukai orang lain
daripada dia? Tidak, dia tidak memilih siapa-siapa, dia tidak membandingkan
siapa-siapa ide kebebasan cinta seupa kata-kata benar dan perasaan utuh
menjadi asing baginya, dia kelihatan berfikir tentang pertimbanganpertimbangan itu dalam kehidupan dia tidak menggagalkan cahaya
kesenangan tidak menggagalkan dirinya sendiri pada anugerah Tuhan dan
orang diatasnya tidak menuntut untuk hak-hak istimewa bagi diri sendiri dan
keunggulan. Dia menjadi lemah di bawah suara hati yang kotor dan berat apa
yang akan terjadi? Terkadang dia bertanya pada diri sendiri. Dan tidak
menemukan jawaban berharap apapun yang tidak terlaksana dalam campur
tanggan dari siapapun yang diluar dugaan yang membawa penyelesaian suatu
keadaan. Namun sekarang tidak begitu. Dia memutuskan untuk tegas, dia
membawa penyelesaian kerumah dia menerima semua kesalahan pada Tonia
mengucapkan perpisahan dan tak akan bertemu Lara lagi
Kutipan di atas dapat diinterpretasikan bahwa perasaannya kepada Lara membuat
Yurii mengalami suatu gejolak batin dalam dirinya dan rasa bersalah kepada Tonia. Oleh
karena itu dia ingin memohon maaf kepada Tonia dan berjanji untuk tidak pernah
menemuinya lagi. Hal ini menunjukkan bagaimana lapisan superego bekerja. Ia
menunjukkan sikap moral dari Yurii dalam statusnya sebagai suami dari Tonia dan ayah dari
anaknya.