Determinasi
Determinasi
Determinasi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................... 1
I.1 Maksud......................................................................................
I.2 Tujuan........................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................
II.1Teori umum...............................................................................
II.2 Uraian tanaman........................................................................
II.2.1 Daun (follium).......................................................................
II.2.2 Akar (radix)..........................................................................
II.2.3 Batang (caulis)......................................................................
BAB III METODE PRAKTIKUM.............................................
III.1 waktu dan tempat....................................................................
III.2 alat dan bahan.........................................................................
III.3 cara kerja................................................................................
BAB IV HASIL DAN PENGAMATAN
IV.1 Hasil........................................................................................
IV.2 Pengamatan.............................................................................
BAB V PENUTUP........................................................................
V.1 kesimpulan...............................................................................
V.2 saran.........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, nama alternatif
yang bisa dipakai nusantara. Indonesia memiliki pendidikan yang sudah bisa
dibilang bagus. Indonesia memiliki berbagai universitas yang sudah menciptakan
banyak lulusan terbaik.
Universitas negeri gorontalo merupakan salah satu universitas ternama di
provinsi gorontalo. UNG sendiri adalah universitas yang memiliki beberapa
fakultas yang terdiri dari beberapa jurusan yang sudah terakreditasi dan telah
meluluskan ribuan wisudawan dengan potensi kerja diatas rata-rata.
Farmasi didefinisikan sebagai profesi yang menyangkut teknik dan ilmu
penyedian bahan obat, dari sumber alam alam pembuatan secara sintetik yang
sesuai untuk didistribusikan dan digunakan pada pengobatan dan pencegahan
Farmasi memiliki beberapa cabang ilmu yang bersangkutan atau berkaitan erat
dengan dengan ilmu-ilmu biologi, karena dalam membahas farmasi dibuthkan
ilmu biologi sebagai referensi dalam teori maupun praktek misalnya ilmu botani.
Botani adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang tumbuhan, yang
didalamnya mencakup klasifikasi, jenis, serta tata cara penamaan tumbuhan.
Pentingnya untuk mempelajari ilmu botani bagi mahasiswa farmasi yaitu agar
mahasiswa farmasi lebih mengetahui berbagai informasi mengenai tumbuhtumbuhan seperti khasiat tumbuhan, bentuk-bentuk tumbuhan, dan lain-lain.
Determinasi yaitu membandingkan suatu tumbuhan dengan tumbuhan lainnya
yang sudah dikenal sebelumnya (dicocokan atau dipersamakan) karena di dunia ini
tidak ada dua benda yang identic atau persis sama, maka istilah determinasi
( inggris to determine = menentukan,memastikan) di anggap lebih tepat daripada
istilah identifikasi ( inggris to identity = mempersamakan) ( Rifai, 1976 )
I.2 MAKSUD
Mengetahui jenis tanaman dan bentuk dari tanaman melalui dterminasi.
I.3 TUJUAN
1. mahasiswa dapat mengetahui jenis tanaman yang tidak di ketahui.
2. mahasiswa mampu mengelompokan tanaman
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 TEORI UMUM
tumbuhan
adalah
dengan
dipaksa
memilih
satu
di
antara
dua
atau
beberapa
sifat
yang
ada
secara
hati-hati
Hendaknya semua istilah yang ada dipahami artinya. Gunakan glossary atau
kamus.
4. Bila spesimen tersebut tidak cocok dengan semua kunci dan semua pilihan
layaknya tidak kena, mungkin terjadi kesalahan, ulangi ke belakang.
5. Apabila kedua pilihannya mugkin, coba ikuti keduanya
6. Konfirmasikan pilihan tersebut dengan membaca deskripsinya
7. Spesimen yang berhasil dideterminasi sebaiknya diverifikasi dengan ilustrasi
atau specimen herbarium yang ada.
III.2.4. Jenis-Jenis Kunci Determinasi Tumbuhan Menurut Rifai (1976)
Berdasarkan cara penyusunan sifat-sifat yang harus dipilih maka dikenal tiga
macam kunci determinasi, yaitu kunci perbandingan, kunci analisis dan sinopsis.
Yang akan dibahas di sini adalah kunci analisis. Kunci analisis merupakan kunci
yang paling umum digunakan dalam pustaka. Kunci ini sering juga disebut kunci
dikotomi sebab terdiri atas sederetan bait atau kuplet. Setiap bait terdiri atas dua
(atau adakalanya beberapa) baris yang disebut penuntun dan berisi ciri-ciri yang
bertentangan satu sama lain. Untuk memudahkan pemakaian dan pengacuan, maka
setiap bait diberi bernomor, sedangkan penuntunnya ditandai dengan huruf. Pemakai
kunci analisis harus mengikuti bait-bait secara bertahap sesuai dengan yang
ditentukan oleh penuntun. Dengan mempertentangkan ciri-ciri yang tercantum dalam
penuntun-penuntun itu akhirnya hanya akan tinggal satu kemungkinan dan kita
dituntun langsung pada nama takson yang dicari. Kunci analisis dibedakan menjadi
dua macam berdasarkan cara penempatan bait-baitnya yaitu kunci bertakik (kunci
indent) dan kunci paralel. Pada kunci bertakik maka penuntun-penuntun yang sebait
ditakikkan pada tempat tertentu dari pinggir (menjarak pada jarak tertentu dari
pinggir), tapi letaknya berjauhan. Di antara kedua penuntun itu ditempatkan bait-bait
takson tumbuhan, dengan ditakikkan lebih ke tengah lagi dari pinggir yang
memenuhi ciri penuntun pertama, juga dengan penuntun-penuntun yang dipisah
berjauhan. Dengan demikian maka unsure-unsur takson yang mempunyai ciri yang
sama jadi bersatu sehingga bisa terlihat sekaligus. Penuntun-penuntun kunci paralel
yang sebait ditempatkan secara berurutan dan semua baitnya disusun seperti
gurindam atau sajak. Pada akhir setiap penuntun diberikan nomor bait yang harus
diikuti, dan demikian seterusnya sehingga akhirnya diperoleh nama takson tumbuhan
yang dicari. Kunci paralel lebih menghemat tempat, terutama kalau takson tumbuhan
yang dicakupnya besar sekali.
II.2 URAIAN TANAMAN
II.2.1 DAUN (Folium)
Daun merupakan suatu tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap
tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini hanya terdapat pada batang saja
dan tidak pernah terdapat pada bagian lain pada tubuh tumbuhan. Bagian batang
tempat duduknya atau melekatnya daun dinamakan buku-buku (Nodus) batang, dan
tempat diatas daun yang merupaka sudut antara batang dan daun dinamakn ketiak
daun (Axilla). Daun biasanya tipis melebar, kaya akan suatu zat warna hijau yang
dinamakan klorofil, oleh karena itu daun biasanya berwarna hijau dan menyebabkan
tumbuhan atau daerah-daerah yang ditempati tumbuh tumbuhan nampak hijau pula.
Bentuk daun yang tipis melebar, warna hijau, dan duduknya pada batang yang
menghadap ke atas itu memang sudah selaras dengan fungsi daun bagi tumbuhtumbuhan, yaitu sebagai alat (Tjitrosoepomo, 2013)
1.
2.
3.
4.
Bagian-bagian Daun
Daun yang lengkap mempunyai bagian-bagian berikut: (Tjitrosoepomo, 2013)
A. Upih Daun atau Pelepah Daun (Vagina)
Upih daun atau pelepah daun selain merupakan bagian daun yang melekat atau
memeluk batang, juga dapat mempunyai fungsi lain:
1. Sebagai pelindung kuncup yang masih muda, misalnya pada tebu (Saccharum
officinarum L.).
2. Memberi kekuatan pada batang tanaman misalnya pada pisang (Musa
paradisiaca L.)
B. Tangkai daun (Petiolus)
Tangkai daun merupakan bagian daun yang mendukung helaiannya dan bertugas
untuk menempatkan helaian daun tadi pada posisi sedemikian rupa, hingga dapat
memperoleh cahaya matahari yang sebanyak - banyaknya.
Umumnya tangkai daun berbentuk silinder dengan sisi atas agak pipih dan
pangkalannya. Jika di lihat pada penampang melintangnya dapat kita jumpai
kemungkinan-kemungkinan berikut : (Tjitrosoepomo, 2013)
1. Bulat dan berongga, misalnya tangkai daun pepaya (Carica payaya L.)
2. Pipih dan tepinya melebar (bersayap) Misalnya pada jeruk (Citrus sp.)
3. Bersegi
4. Setengah lingkaran dan seringkali sisi atasnya beralur dangkal atau beralur dalam
seperti pada tangkai daun pisang (Musa paradisiaca L.)
C. Helaian daun ( Lamina)
Helaian daun merupakan bagian daun yang terpenting dan cepat menarik
perhatian. Suatu sifat yang hanya berlaku untuk helaian daun di sebut pula sebagai
sifat daun contoh jika kita mengatakan daun nangka bangun jorong sesungguhnya
daun jorong itu bukan daunnya melainkan helaiannya. (Tjitrosoepomo, 2013)
Sifat-sifatnya daun yang perlu mendapat perhatian kita adalah:
1. Bangunnya (Circumscriptio)
2. Ujungnya (Apex)
3. Pangkalnya (Basis)
4. Susunan tulangnya (Nervato atau venatio)
5. Tepinya (Margo)
ini
a. Umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai bentuk
lain.
b. Terdiri tas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku, dan pada bukubuku inilah terdapat daun.
c. Tumbuhnya biasanya ke atas, menuju cahaya atau matahari (bersifat fototrof atau
heliotrope).
d. Selalu bertambah panjang di ujungnya.
e. Mengadakan percabangan, dan Selma hidupnhya tumbuhan tidak digugurkan, kecuali
kadang-kadang cabang atau ranting yang kecil.
f. Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umurnya pendek.
g. Mendukung bagian-bagian tumbuhan yang ada di atas tanah.
h. Dengan percabangannya memperluas bidang asimilasi, dan menempatkan bagianbagian tumbuhan di dalam ruang sedemikian rupa.
i. Jalan pengangkutan air dan zat-zat makanan dari bawah ke atas dan jalan
pengangkutan hasil-hasil asimilasi dari atas ke bawah.
j. Menjadi tempat penimbunan zat-zat makanan cadangan (Tjitrosoepomo, 2013).
Jika kita berbicara tentang bentuk batang bisanya yang dimaksud ialah bentuk
pada penampang melintangnya, dan dilihat dari sudut bentuk penampang
melintangnya ini dapat dibedakan bermacam-macam bentuk batang, antara lain :
a. Bulat (Teres), misalnya bamboo (Bambusa sp.) kelapa (Cocos nucifera L),
b. Bersegi (Angularis), dalam hal ini ada kemungkinan :
- Bangun segi tiga (Triangularis), misalnya batang teki (Cyperus roduntus)
- Segi empat (Quandrangularis), misalnya batang markisah (Passiflora
quandrangularis L), iler (Coleus scutellarioides Benth).
c. Pipih dan biasanya lalu melebar menyerupai daun dan mengambil alih tugas daun
pula.batang yang bersifat demikian dinamakan :
- Filokladia (Phyllocladium), jika amat pipih dan mempunyai pertumbuhan yeang
terbatas, misalnya pada jakang (Muehlenbeckia platylada Meissn),
- Kladodia (Cladodium), jika masih tumbuh terus dan mengadakan percabangan,
misalnya sebangsa kaktus (Opuntia vulgaris Mill) (Tjitrosoepomo, 2013).
Cabang-cabang pada suatu tumbuhan dapat bermacam-macam sifatnya,
oleh sebab itu cabang-cabang dapat dibedakan seperti dibawah ini : (Tjitrosoepomo,
2013)
a.
Geragih (Flagellum, stolo), yaitu cabang-cabang kecil yang panjang yang tumbuh
merayap, dan dari buku-bukunya ke atas keluar tunas baru dank e bawah tumbuh
akar-akar.
b. Wiwilan atau tunas air (Virga singularis), yaitu cabang yang biasanya tumbuh cepat
dengan ruas-ruas yang panjang, dan seringkali berasal dari kuncup yang tidur atau
kuncup-kuncup liar.
c. Sirung panjang (Vigna), yaitu cabang-cabang yang biasanya merupakan pendukung
daun-daun dan mempunyai ruas-ruas yang cukup panjang.
d. Sirung pendek (Virgula atau Virgula sucresces), yaitu cabang-cabang kecil dan ruasruas yang pendek yang selain daun biasanya merupakan pendukung bunga dan buah.
II.2.3 AKAR ( Radix)
Akar adalah bagian pokok yang nomor tiga bagi tumbuhan yang tubuhnya telah
merupakan kromus. Akar biasanya menpunyai sifat-sifat : (Tjitrosoepomo, 2013)
a. Merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat didalam tanah ,dengan arah
tumbuh ke pusat bumi atau menuju ke air menginggalkan cahaya dan udara
b. Tidak berbuku-buku
c. Warna tidak hijau biasanya keputih-putihan
d. Tumbuh terus pada ujungnya
e. Bentuknya seringkali meruncing hingga lebih mudah untuk menembus tanah.
Akar mempunyai tugas untuk : (Tjitrosoepomo, 2013)
a. Memperkuat berdirinya tumbuhan
b. Untuk menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut didalam air tersebut dari dalam
tanah
c. Mengangkut air dan zat-zat makanan terlarut
d. Kadang-kadang sebagai tempat untuk penimbunan makanan.
Pada akar umumnya dapat dibedakan bagian-bagian berikut (Tjitrosoepomo, 2013)
a. Leher akar atau pangkal akar (Collum) yaitu bagian akar yang bersambungandengan
pangkal batang
b. Ujung akar (Apex radicis) bagian akar yang paling muda
c. Batang akar (Corpus radicis) bagian akar yang terdapat antara leher akar dan
ujungnya.
d. Cabang-cabang akar (Radix lateralis) yaitu bagian-bagian akar yang tak langsung
bersambungan dengan pangkal batang.
a. Serabut akar (Fibrilia radicalis) cabang-cabang akar yang halus-halus dan berbentuk
serabut
b. Rambut-rambut akar atau bulu-bulu akar (pilus radicalis)
c. Tudung akar (Calyptras) yaiu bagian akar yang letaknya paling ujung.
Dua sistem percabangan akar : (Tjitrosoepomo, 2013)
a. Sistem akar tunggang ,jika akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok yang
bercabang-cabang menjadi akar yang lebih kecil. Akar pokok yang berasal dari akar
lembaga disebut akar tunggang (Radix primaria )
b. Sistem akar serabut, yaitu jika akar lembaga dalam perkembangan selanjutnya mati
atau kemudian disusul oleh sejumlah aka yang kurang lebih sama besar dan
semuanya keluar dari pangkal batang.
Melihat percabangan dan bentuknya akar tunggang dapat dibedakan dalam :
(Tjitrosoepomo, 2013)
a. Akar tunggang yang tidak bercabang atau sedikit bercabang .
1. Berbentuk sebagai tombak(Fusiformis)
2. Berbentuk gasing (Napiformis)
3. Berbetuk benang (Filiformis)
b. Akar tunggang yang bercabang (Ramosus). Akar tunggang ini berbentuk kerucut
panjang, tumbuh lurus kebawah, bercabang-cabang banyak, dari cabang-cabangya
bercabang lagi, sehingga dapat memberi kekuata yang lebih besar kepada batang,dan
juga daerah perakaran menjadi amat luas hingga dapat diserap air dan zat-zat
makanan yang lebih banyak.
Mengenai akar-akar pada sistem akar serabut : (Tjitrosoepomo, 2013)
a. Akar yang menyusun akar serabut kecil berbentuk benang misalnya pada padi (Oryza
sativa)
b. Akar-akar serabut kaku keras dan cukup besar seperti tambang misalnya pada pohon
kelapa (Coconus nucifera)
lazimnya merupakan bagian tumbuhan yang kita kenal sebagai bunga. Pada bunga
inilah terdapat bagian-bagian yang telah terjadi peristiwa-peristiwa yang di sebut
persarian ( penyerbukan) dan pembuahan akan menghasilkan bagian tumbuhan yang
kita sebut buah, yang di dalamnya terkandung biji, dan biji inilah yang nanti akan
tumbuh menjadi tumbuhan baru. (Tjitrosoepomo, 2013)
Jadi bunga sebagai suatu bagian tumbuhan, harus pula merupkan suatu penjelmaan
salah satu atau kombinasi ketiga bagian pokok tadi, yang memang demikian
keadaannya. Jika kita memperhatikan susunan suatu bunga, mudahlah diketahui
bahwa bunga adalah penjelmaan atau suatu tunas yang bentuk, warna, dan
susunannya disesuaikan dengan kepentingan tumbuhan, sehingga pada bunga ini
dapat berlangsung penyerbukan dan pembuahan dan akhirnya dapat dihasilkan alatalat perkembangbiakan. Bertalian dengan letak dan susunan bagian-bagian bunga ini
dibedakan : (Tjitrosoepomo, 2013)
a. Bunga yang bagian-bagiannya tersusun menurut garis spiral (Acyclic), misalnya bunga
cempaka (Mechelia champaka L)
b. Bunga yang bagian-bagiannya tersusun dalam lingkaran (Cyclis) misalnya bunga
terong ( Solanum melongena L) bakung (Hymenocallis littolaris Salsb)
c. Bunga yang sebagian bagian-bagiannya duduk dalam lingkaran, dan sebagian lain
terpancar atau menurut garis spiral (Hemicyclis), misalnya bunga sirsak (Anona
muricata L).
1. Bunga lengkap atau bunga sempurna (Flos completus), yang terdiri atas, 1 lingkaran
daun-daun mahkota, 1 atau 2lingkaran benang-benang sari dan satu lingkaran daundaun buah. Bunga yang bagian-bagiannya tersusun dalam 4 lingkaran dikatakan
bersifat tetrasiklik, dan jika bagian bagiannya tersusun dalam lima lingkaran
pentasiklik.
2. Bunga tidak lengkap atau bunga tidak sempurna (Flos incompletes), jika salah satu
bagian hiasan bunganya atau salah satu alat kelaminnya tidak ada. Jika bunga tidak
mempunyai hiasan bunga, maka bunga itu disebut telanjang (Nodus), jika hanya
mempunyai salah satu dari kedua macam alat kelaminnya, dinamakan berkelamin
tunggal (Unisexualis).
II.2.5 BUAH (Fruktus)
Bagian-bagian bunga yang kadang-kadang tidak gugur ,meainkan ikut tumbuh
dan tinggal pada buah,biasanya tida mengubah bentuk dan sifat buah itu sendiri jadi
tidak merupakan suatu bagian buah yang penting misalnya : (Tjitrosoepomo, 2013)
a. Daun-daun pelidung. Pada jagung daun-daun pelindung bunga betina tidak gugur.
b. Daun-daun kelopak. Pada terong dan pada jambu masih dapat kita lihat kelopak
yang ikut merupakan bagian buah
c. Tangkai kepal putik .juga bagian ini sering tinggal pada buah misalnya pada jagung
yang kita kenal sebagai rambut jagung .
d. Kepala putik. Buah yang masih mendukung kepala putik ialah buah manggis yang
sekaligus dapat pula menunjukan jumlah daun buah dan jumlah ruangan dalam buah
manggis tersebut
Ikhtisar tentang buah
Buah pada tumbuhan umumnya dapat dibedakan dalam dua golongan yaitu :
1. Buah semu atau buah tertutup yaitu jika buah itu berbentuk dari bakal buah beserta
bagian-bagian lain pada bunga itu yang malah menjadi bagian utama buah ini sedang
buah-buah yang sesungguhnya kadang-kadang tersembunyi
2. Buah sungguh atau buah telanjang yang melalui terjadi dari bakal buah dan jika ada
bagian bunga yang lainnya masih tinggal bagian ini tidak merupakan bagian buah
yang berarti. (Tjitrosoepomo,2013)
Penggolongan buah semu
a. Buah semu tunggal yaitu buah semu yang terjadi dari satu bunga dengan satu bakal
buah.
b. Buah semu ganda ialah jika pada satu bunga terdapat lebih dari satu bakal buah yang
bebas satut sama lain dan kemudian masing-masing dapat tumbuh menjadi
buah,tetapi disamping itu ada bagian lain pada bunga tadi yang ikut tumbuh dan
merupakan bagian buah yang menyolok.
c. Buah semu majemuk ialah buah semu yang terjadi dari bunga majemuk tetapi
seluruhnya dari luar tampak seperti satu buah saja,misalnya buah nagka (Artocarpus
Heterophylus) (Tjitrosoepomo,2013)
Penggolongan buah sungguh (Buah sejati)
Sama halnya dengan buah semu,buah sejati pertama-tama dapat dibedakan lebih
dahulu dalam 3 golongan yaitu :
a. Buah sejati tunggal ialah buah sejati yang terjadi dari satu bunga dengan satu bakal
buah saja.misalnya
1. Buah mangga (Mangifera Indica) mempunyai satu ruang dengan satu biji
2. Buah pepaya (Carica papaya) yang terjadi dari beberapa daun buah dengan satu ruang
dan banyak biji.
b. Buah sejati ganda yang terjadi dari satu bunga dengan beberapa bakal buah yang bebas
satu sama laindan masing-masing bakal buah menjadi satu buah misalnya pada
cempaka ( Michelia champaca Bail)
c. Buah sejati majemuk yaitu buah yang berasal dari suatu bunga majemuk yang masingmasing bunganya mendukung satu bakal buah tetapi setelah menjadi buah tetap
berkumpul. (Tjitrosoepomo,2013)
a. Akar lembaga atau calon akar (Radicula), yang biasanya kemudian akan tumbuh terus
merupakan akar tunggang untuk tumbuhan yang tergolong dalam Dycotyledoneae.
b. Daun tembaga (Cotyledon), yang merupakan daun pertama suatu tumbuhan
c. Batang lembaga (Cauliculus), yang seringkali dapat dibedakan dalam dua bagian,
yaitu ruang batang di atas daun lembaga (Internodium epicotylum), dan ruas batang
di bawah daun lembaga (Internodium hypocotylum).
Tumbuhan yang masih kecil, belum lama muncul dari biji, dan masih
hidup dari persediaan makanan yang terdapat di dalam biji. Dinamakan kecambah
(Plantula). Kecambah memperlihatkan bagian-bagian seperti telah di uraikan
mengenai lembaga, karena memang kecambah itu berasal dari lembaga
(Tjitrosoepomo, 2013).
II.2.7 RIMPANG (Rhizoma)
Rimpang sesungguhnya adalah batang beserta daunnya yang terdapat dalam
tanah bercabang-cabang dan tumbuh mendatar dan dari ujungnya dapat tumbuh
tunas yang muncul diatas tanah dan dapat merupakan suatu tumbuhan
baru.Bahwasannya alat ini adalah alat penjelmaan batang dan bukan akar dapat
dilihat dari tanda-tanda berikut :
1. Beruas-ruas,berbuku-buku
2. Berdaun tetapi daunnya telah menjelma menjadi sisik-sisik
3. Mempunyai kuncup-kuncup
4. Tumbuhnya tidak ke pusat bumi atau air malahan kadang-kadang lalu keatas muncul
diatas tanah(Tjitrosoepomo, 2013)
II.2.8 UMBI (Tuber)
Umbi pun biasanya merupakan suatu bada yang membengkak bangun bulat
seperti kerucut atau tidak beraturan merupakan tempat penimbunan makanan pula
seperti rimpan,dapat merupaka penjelmaan batang dapat pula penjelmaan akar.
(Tjitrosoepomo, 2013)
Oleh sebab itu dibedakan dalam :
Umbi batang ( Tuber caulogenum) kalau umbi itu merupakan penjelmaan batang
Umbi akar (Tuber rhizogenum) merupakan metamorphosis akar. (Tjitrosoepomo,
2013)
II.2.9 UMBI LAPIS (Bulbus)
Umbi ini dinamakan umbi lapis karena memperlihatkan susunan yang
berlapis-lapis,yaitu yang terdiri atas daun-daun yang telah menjadi tebal,lunak,dan
berdaging merupakan bagian umbi yang menyimpan zat makanan cadangan,sedang
batangnya sendiri hanya merupakan bagian yang kecil pada bagian bawah umbi lapis
itu (Tjitrosoepomo, 2013).
Bagian bagian umbi lapis dapat dibedakan:
BAB III
METODE PENELITIAN
III.1
N
O
1.
NAMA ALAT
Buku Flora
FUNGSI
Petunjuk untuk
mendeterminasi tumbuhan
2.
Kater
Membantu mempermudah
pemotongan bahan
Bahan
N
O
NAMA BAHAN
FUNGSI
1.
Tanaman x
rumus
BAB IV
HASIL DAN PENGAMATAN
IV.1 Hasil
IV.2 Pengamatan
6.b
7.b
9.b
10
10.b
11
11.b
Tidak demikian. Ibu tulang daun dapat dibedakan jelas dari jarring urat
daun dan dari anak cabang tulang daun yang ke samping dan yang
serong keatas
12.b
12
Tidak semua daun duduk dalam karangan, atau tidak ada daun sama
sekali
13
13.b
14
14.b
16
16.a
239
240
241
67. Euphorbiaceae
1.b
3.b
10.b
11.b
12.b
3
10
11
12
tenda bunga
13
13
Codiaeum
Codiaeum variegatum BI
IV.3 Pembahasan
Determinasi
(dicocokkan atau
dipersamakan). Karena di dunia ini tidak ada dua benda yang identik atau
persis sama, maka istilah determinasi (Inggris to determine = menentukan,
memastikan) dianggap lebih tepat daripada istilah identifikasi (Inggris to
identify = mempersamakan (Rifai,1976 :21 )
Merupakan suatu alat yang diciptakan khusus untuk memperlancar
pelaksanaan pendeterminasian tumbuh-tumbuhan. Kunci determinasi dibuat
secara bertahap, sampai bangsa saja, suku, marga atau jenis dan seterusnya.
Ciri-ciri tumbuhan disusun sedemikian rupa sehingga selangkah demi
selangkah si pemakai kunci dipaksa memilih satu di antara dua atau beberapa
sifat yang bertentangan,begitu seterusnya hingga akhirnya diperoleh suatu
jawaban berupa identitas tumbuhan yang diinginkan.
Pada praktikum ini kami melakukan kegiatan pengidentifikasian
tanaman menggunakan kunci determinasi dengan panduan dari buku flora.
Dalam melakukan pengidentifikasian ada dua cara yang bisa dilakukan yaitu
dengan dari belakang atau dari depan. Akan tetapi cara yang dilakukan dari
belakang buku harus tanaman yang sudah diketahui, karena jika dilakukan
dari belakang akan mengalami kesusahan dan bahkan akan terjadi kesalahan
dalam pengidentifikasian, sebaliknya jika melakukan identifikasa dari depan
buku sebaiknya tumbuhan yang tidak diketahui. Dalam praktikum ini kami
melakukan identifikasi tanaman melalui cara dari depan buku.
Langkah
BAB V
PENUTUP
V.1 KESIMPULAN
1. Tumbuhan yang di determinasi merupakan tumbuhan puring
2. Tanaman puring merupakan tanaman pada golongan 10 daun tungga
lterletak berhadapan.
V.2 SARAN
-
DAFTAR PUSTAKA