E. Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja Ok
E. Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja Ok
E. Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja Ok
PENDEKATAN, METODOLOGI
DAN PROGRAM KERJA
E.1. PENDEKATAN
Pendekatan/Penghampiran masalah terkait dengan kebutuhan jasa konsultansi dan
metodologi untuk menyelesaikan masalah terkait dengan pekerjaan jasa konsultansi ini
adalah :
E-1
sehingga
tujuan
dan
sasaran
kegiatan
dapat
tercapai
dengan
E-4
Organisasi dan Staffing yaitu konsultan wajib mengajukan tim yang merupakan
tenaga ahli yang berkualitas sesuai spesialisasi yang diperlukan.
dan
hasil
pekerjaan
secara
keseluruhan
serta
dalam
E-4
2. Pendekatan Permasalahan
Di dalam pelaksanaan
kesalahan yang diakibatkan oleh kelalaian pihak pelaksana. Akibatnya kualitas hasil
pekerjaan menjadi tidak sesuai dengan dokumen pelaksanaan bahkan sampai
gagalnya kontruksi.
Guna mengantisipasi atau mengurangi kesalahan-kesalahan yang terjadi perlu
dilakukan
untuk
mengendalikan
pelaksanaan
pekerjaan
dengan
melakukan
E-4
Pengujian bahan
Konsultan melakukan pengujian rutin sebagai bentuk pengendalian bahan
melalui peralatan laboratorium yang disediakan kontraktor sesuain dengan
Dokumen Kontrak. Mutu bahan yang dipakai dalam pekerjaan kontruksi di
control dengan mengadakan tes pengujian laboratorium dan test lapangan
secara ketat agar sesuai dengan standar-standar seperti yang tercantum di
dalam Dokumen Kontrak. Sebelum pekerjaan kontruksi dimulai, konsultan
menyiapkan langkah-langkah secara terinci yang menyatakan jenis test yang
harus ditempuh berikut jumlah pengetesan dengan memberikan contoh
langkah-langkah tersebut kepada kontraktor sehingga bisa dipahami.
E-4
meliputi
pengujian
presisi
dimensi,
kerataan
permukaan,
dan
sebagainya.
7. Pengawasan terhadap keamanan dan keselamatan kerja.
8. Melakukan pemeriksaan dan memberikan persetujuan terhadap gambar kerja
(shop drawing) dan as built drawing.
E-4
E.2. METODOLOGI
1. Metode Pelaksanaan Pengawasan
Pada pelaksanaan supervise kontruksi pekerjaan sesuai spesifikasi (kontrak),
konsultan
akan
mengerahkan
tenaga
supervise
kontruksi
yang
telah
E-4
E-4
dipakai.
Pengendalian mutu yang mencakup kualitas dari bahan baku, bahan
olahan pekerjaan jadi.
E-4
c.
Adalah tidak mudah untuk melaksanakan proyek sesuai dengan rencana dan karena
itu sangat diharapkan kemampuan konsultan baik secara teknis, administrasi, serta
kemampuan memangani segala kondisi dan permasalahan yang ada dilapangan
untuk solusi penanganannya.
1)
Tahapan
pra-pelaksanaan,
dimana
konsultan
akan
melakukan
Memberikan
arahan
dan
melakukan
pengawasan
terhadap
keselamatan kerja.
E-4
Layanan jasa konsultansi pengawasan dalam Data Teknis ini dapat dibagi kedalam
dua katagori dasar, yaitu :
a.
Administrasi Kontrak
b.
Pengawas Teknis
Metodologi di dalam Bab ini diajukan untuk tugas-tugas utama yang harus
dilaksanakan oleh konsultan. Tugas-tugas tersebut tidak boleh diartikan secara
sendiri-sendiri akan tetapi harus dilihat secara menyeluruh. Selatjutnya tugas-tugas
lain selama pelaksanaan pekerjaan akan dilaksanakan sesuai dengan ketentuanketentuan dan batasan-batasan yang ada.
a) Administrasi Kontrak
Administrasi kontrak yang merupakan bagian penting dan integral dari
keseluruhan
layanan
konsultasi
pengawasan,
tidak
secara
langsung
2.
Penyerahan Lapangan
Penyerahan pekerjaan secara keseluruhan kepada kontraktor sebagaimana
setelah penandatanganan kontrak dan setelah penerbitan Surat Perintah
Kerja.
E-4
4.
Program Kerja
Keterlambatan yang muncul karena terlambatnyaerlambatan penyerahan
lapangan
ndar
yang
tercantum
dalam
dokumen
kontrak
supaya
harus
menyerahkan
terinci
dan
cara
atau
methode
Jaminan Pekerjaan
Sebelum pekerjaan lapangan dimulai,konsultan akan mengkaji ulang jaminan
pekerjaan yang diusulkan kepada kontraktor.
Hal ini penting untuk melindungi pemilik kerja dari kerugian atau
Kerusakan dan untuk menghadapi claim dari ketiga unsur pelaksanaan proyek
terhadap kerusakan-kerusakan atau kecelakaan.
6.
E-4
Perpanjangn Waktu
Perpanjangan waktu diberikan setelah melalui pertimbangan teliti.
Alasan yang biasanya dicantumkan dalam dokumen kontrak adalah :
8.
9.
kondisi
kontrak,
Kontraktor
dapat
meminta
penyerahan
direkomendasikan
konsultan
biasanya
dipakai
sebagai
tanggal
E-4
3.
Aktifitas Lapangan
Aktifitas aktifitas lapangan yang utama untuk dilaksanakan meliputi sebagai
berikut :
E-4
Instalasi Kontraktor
Instalasi dan fasilitas kontraktor seperti peralatan lapangan ( plant yard ),
lapangan / gudang penyimpanan , area tempat bahan bahan, Kamp
Pekerjaamn dan kontraktor harus diperiksan lebih dahulu agar sesuai
dengan tuntutan pekerjaan.
Prosedur
Prosedur untuk melaksanaan kerja, pangajuan serta persetujuan terhadap
pengajuan bagian pekerjaan harus diikuti sejak awal mengikuti jalur
hubungan kerja sebagaimana disebutkan di Sub Bab sebelumnya.
Gambar Kerja
Konsultan akan memeriksa kontrak dan gambar kerja kontraktor untuk
meyakinkan bahwa perencanaan dapat dilaksanakan, efektif di dalam
pembiayaan ( Cost Effective ), dan akan mengeluarkan untuk meyakinkan
bahwa pekerjaan dapat dilaksanakan tanpa penundaan.
Inspeksi Pekerjaan
Konsultan akan berada di lapangan setiap saat pada saat kontrak bekerja
dan seluruh pelaksanaan aktifitas lapangan, terutama yang harus
memperoleh pengawasan khusus akan dilaksanakan di bawah observasi
langsung dari staf Konsultan.
Kemajuan Pekerjaan
Pertemuan yang akan diadakan secara mingguan akan dihadiri oleh
Kontraktor, Konsultan, dan bila mungkin oleh Pemilik Kerja, untuk mengkaji
ulang dan memecahkan kesulitan kesulitan yang mungkin, terutama
berkaitan dengan pencapaian kemajuan aktual dilapangan agar sesuai
dengan jadwal program kerja yang telah disetujui.
E-4
Garis
besar
masalah-masalah
yang
4.
Ringkasan
Hasil
tes
Laboraturium
yang
7.
8.
9. Pengukuran Lapangan
Pengukuran lapangan adalah penting untuk dilakukan sejalan dengan
kemajuan
kerja
sehingga
nilai
pekerjaan
untuk
masing-masing
11.
As-Built Drawing
E-4
E.4. PERSYARATAN-PERSAYARATAN
Dalam pekerjaan Pengawas yang dimaksud pada penugasan ini adalah Konsultan
Pengawas harus memperhatikan persyaratan persyaratan sebagai berikut :
a.
b.
Persyaratan Obyektif
Pelaksanaan pekerjaan pengaturan dan pengamanan yang obyektif untuk
kelancaran pelaksanaan, baik yang menyangkut macam, kualitas dan kuantitas
dari setiap bagian pekerjaan.
c.
Persyaratan Fungsional
Pekerjaan Pengawas pada tahap pelaksanaan konstruksi fisik, baik yang
menyangkut waktu, mutu dan biaya pekerjaan harus dilaksanakan dengan
profesionalisme yang tinggi sebagai Konsultan Pengawas.
d.
Persyaratan Prosedural
Penyelesaian administrative sehubungan dengan pekerjaan di lapangan,
dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku. Selain
kriteria diatas untuk pekerjaan Pengawasan berlaku pula ketentuan-ketentuan
dan peraturan administrasi teknis yang tercantum dalam standar, pedoman dan
peraturan yang berlaku antara lain:
1) Ketentuan yang diberlakukan untuk pekerjaan kegiatan satuan kerja yang
bersangkutan, yaitu Surat Perjanjian Pekerjaan Pelaksanaan, serta
ketentuan-ketentuan lain yang sebagai dasar perjanjiannya.
2) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 45/PRT/M/2007, tanggal 27
Desember 2007, tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan
Gedung Negara.
E-4
E-4
untuk
kondisi
masing-masing
pekerjaan
fisik
sangat
E-4
akan
mengawasi
dan
mendorong
kontraktor
melakukan
tindakan-tindakan
sesuai
dengan
kewenangannya
jika
E-4
Pengendalian teknis
Pelaporan
E-4
Pemakaian tenaga kerja dan peralatan untuk menjamin efektivitas dan efisiensi
kerja lapangan
Pemantapan kerja sama antar pekerja proyek dari seluruh bagian/ divisi
Tiap bagian tersebut diatas ditinjau apakah situasinya mantap, kurang memadai atau
menunjukkan tendensi yang tidak menggembirakan.
Dengan mengetahui keadaan dan situasi masalah dengan benar, maka langkahlangkah yang diambil untuk mengatasinya akan lebih cepat dan efektif.
Kegiatan : Kunjuangan Lapangn/ Site Visit
E-4
Bila perlu dapat diadakan perubahan baru untuk mengendalikan jalannya proyek
seperti yang dikehendaki.
Kegiatan : Sistem Informasi Manajemen Proyek
Sistem informasi manajemen proyek pada hakekatnya adalah suatu sistem untuk
mendukung pihak Pimpinan proyek dalam memantau dan mengendalikan proyek.
Tujuan sistem ini untuk digunakan Pihak Pemilik dalam mendapatkan informasi secara
berkala, cepat dan akurat. Sistem ini dibuat dan dikembangkan berdasarkan studi dan
evaluasi situasi dan kondisi yang dihadapi di lapangan serta mengintegrasikan
keinginan-keinginan dari pihak pemimpin Proyek yang mewakili Pihak pemilik Proyek
tentang apa-apa yang mau dimonitor dan dikendalikan.
Khusus untuk mengontrol mutu pekerjaan, peranan sistem informasi manajemen
proyek hanya sebagai penerus informasi saja. Pengontrolan mutu pekerjaan dilakukan
oleh petugas khusus dan harus dilaksanakan di lapangan, tidak dapat dilaksanakan di
kantor. Tolak ukur pengukuran mutu pekerjaan adalam dokumen tender (Spesifikasi
Pekerjaan).
Perkembangan pekerjaan yang terjadi selalu diikuti oleh perkembangan data atau di
monitor dimana perkembangan suatu proyek selalu diikuti oleh perkembangan data
proyek. Volume data kian hari kian membengkak sesuai dengan perkembangan
pekerjaan secara fisik.
E-4
Wewenang
Konsultan diberi wewenang penuh terhadap tugas pengawasan teknis dari
pelaksanaan fisik proyek yang dilakukan oleh kontraktor.
Pemberi
tugas
(Pemimpin
Proyek)
maupun
kontraktor
akan
melakukan
pemimpin
Satker/
Pejabat
Pembuat
Komitmen
dalam
E-4
pengukuran
pekerjaan,
perhitungan
volume
dan
pembayaran
Peralatan laboratorium
Penyimpanan bahan/material
E-4
Pengawas
akan
melakukan
monitoring
kemajuan
pekerjaan,
pengendalian biaya, mutu, dan waktu kontrak serta masalah-masalah yang berkaitan
dengan dokumen kontrak. Koordinasi Konsultan Pengawas dilaksanakan oleh Ketua
Tim bersama-sama dengan Direksi Pekerjaan. Pengawasan Teknis pekerjaan
dilaksanakan oleh Direksi yang bertindak sebagai Engineer yang mendelegasikan
tugasnya kepada Tim Pengawas yang bertindak sebagai Engineer Representative
sesuai dengan Dokumen Kontrak. Uraian tugas Konsultan Pengawas adalah :
1. Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk pelaksanaan pekerjaan di
lapangan.
2. Melakukan pengawasan mutu dan cara pelaksanaan agar sesuai dengan syaratsyarat yang telah ditetapkan.
3. Memberikan usulan dan atau rekomendasi kepada Pengguna Anggaran untuk
mendapatkan hasil pekerjaan yang lebih baik. Dalam hal ini mencakup gambar
kerja, volume pekerjaan, dan metoda pelaksanaan.
4. Melakukan koordinasi rutin baik melalui rapat maupun instruksi langsung dengan
pihak perencanaan agar diperoleh hasil pekerjaan yang terbaik.
5. Memeriksa, memberi usulan perbaikan, serta menyetujui gambar kerja, gambar
tambahan, dan gambar akhir yang diajukan kontraktor.
6. Melakukan pemeriksaan prestasi fisik yang telah dicapai oleh Kontraktor secara
mingguan maupun bulanan serta hal-hal yang berkaitan dengan pembayaran dan
penyusunan berita acara pemeriksaan.
7. Melaksanakan pengujian terhadap peralatan-peralatan yang digunakan dan hasil
kerja Kontraktor, jika diperlukan.
8. Menyelenggarakan rapat-rapat rutin lapangan dan membuat laporan pengawas
baik mingguan maupun bulanan.
9. Meneliti gambar batimetri awal yang dibuat Kontraktor sebelum pelaksanaan dan
meneliti gambar batimetri akhir yang dibuat oleh Kontraktor sebelum serah terima
I (pertama).
10. Melakukan evaluasi program kegiatan fisik yang disusun oleh Kontraktor.
11. Mengendalikan program pelaksanaan fisik yang meliputi pengendalian biaya,
pengendalian waktu, pengendalian sasaran fisik, serta pengendalian tertib
administrasi dan program keselamatan kerja.
E-4
pengawas,
progres
pelaksanaan
pekerjaan
dan
pembayarannya,
serta
E-4
Tahap Persiapan
Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan
pengawasan
Mengecek dan selanjutnya diteruskan kepada Pemilik Kegiatan
Pekerjaan Teknis
Melaksanakan
pengawasan
umum,
pengawasan
lapangan,
tepat dan cepat, agar batas waktu pelaksanaan sesuai dengan jadwal.
Memberikan petunjuk, perintah, penambahan atau pengurangan
petunjuk,
perintah
sejauh
tidak
mengenai
dalam
mengusahakan
perijinan
sehubungan
dengan
pelaksanaan
rehabilitasi bangunan.
E-4
c.
Konsultasi
Melakukan
konsultasi
dengan
Pemilik
Kegiatan
untuk
d.
Laporan
e.
Dokumen
E-4
serta
penambahan
atau
pengurangan
guna
keperluan
pembayaran.
E-4