Inovasi Model Dan Evaluasi Pembelajaran
Inovasi Model Dan Evaluasi Pembelajaran
Inovasi Model Dan Evaluasi Pembelajaran
ini
mengikuti skup/ruang
lingkup dimana
pembelajaran
sesuai
dengan
yang
dicanangkan
institusi
sepatutnya
materi
dan
cara
pembelajarannyapun
intelegencies,
elearning,
active
learning,
integrated
inovatif
berbasis
elektronik
(elearning)
dan
contextual learning.
1. Model Pembelajaran Berbasis Elektronik (Elearning)
a. Pengertian E-Learning
E-learning tersusun dari dua bagian, yaitu e yang merupakan
singkatan
dari
pembelajaran.
electronica
Jadi
dan
e-learning
learning
berarti
yang
berarti
pembelajaran
dengan
boleh
(synchronously)
disampaikan
ataupun
pada
(asynchronously).
3
pada
waktu
waktu
yang
yang
sama
berbeda
sederhana
mengatakan
bahwa
e-learning
merupakan
ataupun secara
secara off-line menggunakan media CD/DVD pun termasuk pola elearning. Dalam hal ini aplikasi dan materi belajar dikembangkan
sesuai kebutuhan dan didistribusikan melalui media CD/DVD,
selanjutnya pembelajar dapat memanfatkan CD/DVD tersebut dan
belajar di tempat dimana dia berada (Lukmana, 2006).
b.
Karakteristik E-Learning
Karakteristik e-learning ini antara lain adalah:
sesama
siswa
atau
guru
dan
sesama
guru
dapat
keunggulan
komputer
computer networks)
4
(digital
media
dan
3) Menggunakan
bahan
ajar
bersifat
mandiri
(self
learning
dan
hal-hal
yang
berkaitan
dengan
administrasi
rancangan
sistem
pembelajaran
yang
dapat
yang
perlu
dipertimbangkan
adalah
apakah
memang
kegiatan
pembelajaran
di
dalam
kelas
(classroom
kebebasan
memilih,
apakah
akan
memanfaatkan
materi pembelajaran elektronik atau tidak. Dalam hal ini, tidak ada
kewajiban/keharusan bagi peserta didik untuk mengakses materi
pembelajaran elektronik. Sekalipun sifatnya opsional, peserta didik
yang
memanfaatkannya
tentu
akan
memiliki
tambahan
didik
telah
mengerjakan
soal-soal
latihan
setelah
fasilitas
e-moderating.
Guru
dan
siswa
dapat
dan kemudian
materi
yang
berbeda,
sehingga
memberikan
Kecepatan
distribusi
materi
pelajaran
akan
yang
harus
diperhatikan
masalah
yang
sering
dihadapi yaitu:
1) Masalah akses untuk bisa melaksanakan e-learning seperti
ketersediaan jaringan internet, listrik, telepon dan infrastruktur
yang lain.
2) Masalah
ketersediaan
software
(piranti
lunak).
Bagaimana
demikian
pembelajaran atau
pemanfaatan
internet
untuk
12
dan
kebiasaan
untuk
belajar
atau
mengikuti
13
lapangan
CTL
muncul.
Intinya
CTL
adalah
pembelajaran
yang
pembelajaran
secara
konteks,
peserta
didik
dapat
sesuatu yang baru bagi anggota kelas (siswa). Sesuatu yang baru
datang dari menemukan sendiri bukan dari apa kata guru. Begitulah
peran guru di kelas yang dikelola dengan pendekatan kontekstual.
Suatu pembelajaran dikatakan CTL, jika didalamnya terdapat
komponen-komponen sebagai berikut (dikdasmen) :
a. Konstruktivisme, dalam hal ini peserta didik dikondisikan agar
mampu
membangun
pemahaman
mereka
sendiri
dari
disini
peserta
didik
belajar
mencari
hal-hal
(melalui
yang
harus
setiap
kejadian
yang
telah
mereka
lalui,
assessment
(penilaian
yang
sebenarnya),
yaitu
didik
dengan
sesungguhnya
16
belajar
sangatlah
sulit.
Dibutuhkan
pemikiran
kritis,
kreatif,
dan
mendalam
untuk
mewujudkannya.
B. Evaluasi Pembelajaran
Tidak lazim dan sayang rasanya bila model pembelajaran
yang diberikan sangat inovatif, tapi cara penilaiannya masih biasabiasa saja. Karena tes tradisional cenderung hanya mengukur
kemampuan kogitif peserta didik saja dan terkadang hasil tes
tersebut tidak murni (bila peserta didik menyontek). Padahal, dalam
pembelajaran inovatif peserta didik dituntut untuk lebih berproses
secara aktif dalam pembelajaran.
Evaluasi
pembelajaran
merupakan
usaha-usaha
terarah,
17
mereka
tersebut
terhadap
dapat
materi.
Kumpulan-kumpulan
menginformasikan
orang
tua
adalah
untuk
membuat
keputusan/seleksi
apakah
dapat
digunakan
pula
untuk
mengevaluasi
guru,
dikenal
dengan
asesmen.
Alasan
mengapa
18
pengajar
Berhubung
penilaian/asesmen
banyak
ragamnya,
maka
menunjukkan
hasil
belajar
berupa
kemampuan
dalam
19
menuntut
peserta
didik
untuk
mengekspresikan
diri
performance
assessment,
yaitu
tugas
yang
harus
tetapi
merupakan
suatu
perangkat
respon
yang
bukan
memilih
jawaban
dari
sederet
kemungkinan
kemampuan
melalui
penerapan
siswa
menangani
pengetahuan
dan
hal-hal
yang
keterampilan
portofolio
adalah
asesmen
yang
terdiri
dari
terbuka
bagi
orang-orang
yang
secar
langsung
belajar,
pengembangan
secara
kegiatan
langsung
dapat
pembelajaran
dijadikan
berikutnya.
landasan
Dengan
yang
harus
dilalui
dalam
disertakan
dalam
portofolio,
dalam
bentuk
apa,
dan
mendiskusikan
proses
pembelajaran
yang
akan
Arti
terpenting
dari
tahap
penilaian
ini
adalah
self-
didik
menghayati
dengan
baik
tujuan
baru
kekuatan
dan
kelemahannya
4) Hasil
penilaian
dijadikan
pembelajaran berikutnya.
23
bagi
proses
C. Kesimpulan
Model pembelajaran dan evaluasi saling terkait satu sama
lain. Model pembelajaran yang dilaksanakan akan semakin baik,
bila dalam pengimplementasiannya selalu memperhatikan hasil
evaluasi yang telah dilakukan. Jadi bisa dikatakan, evaluasi hadir
salah satunya untuk menilai keberhasilan model pembelajaran yang
telah dilaksanakan.
Model
pembelajaran
yang
baik
adalah
yang
dapat
D. Daftar Pustaka
Anonymous. Pengenalan pembelajaran secara kontekstual.
http://myschoolnet.ppk.kpm.my/bhn_pnp/modul_psv/09konte
kstual.pdf. Diakses pada 23 Februari 2008 pada 12.57.
__________. Pembelajaran secara kontekstual.
http://219.94.96.174/sainsmath2002/pedagogi
%20ubahsuai/Kontekstual.pdf . Diakses 23 Februari 2008
pada 1.18 pm.
__________. Kaidah pembelajaran kontekstual.
http://www.tutor.com.my/lada/tourism/edu-kontekstual.htm.
Diakses 23 Februari 2008 pada 1.03 pm.
Dikdasmen. Pengembangan model pembelajaran yang efektif.
http://
www.dikdasmen.org/files/KTSP/SMP/PENGEMMODEL
%20PEMBEL%20YG%20EFEKTIF-SMP.doc. Diakses
23
Februari 2008 pada 1.00 pm.
24
Effendi,
Empy,
E-Learning
:
Pelatihan
di
era
informasi,
http://www.freshmindsgroup.com/resources/index.php?
option=com_content&task=view/&i
dikunjungi
Zainul, Asmawi & Agus Mulyana. Tes dan Asesmen di SD. Jakarta :
Universitas Terbuka, 2005.
25