Ikatan Logam Serta Proses Pembentukan Dan Contohnya

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

Ikatan Logam Serta Proses Pembentukan

dan Contohnya
Ikatan Logam - Ikatan kimia antar atom-atom penyusun logam bukanlah
ikatan ion ataupun ikatan kovalen. Terdapat suatu jenis ikatan yang dapat
mengikat atom-atom logam yakni ikatan logam. Terdapat beberapa teori
yang menerangkan ikatan pada logam. Teori untuk ikatan logam harus
dapat menjelaskan sifat-sifat logam yang ada.
Salah satu teori yang dapat menjelaskan ikatan logam adalah teori lautan
elektron yang ditemukan oleh Drude dan Lorentz. Menurut teori ini, kristal
logam tersusun atas kation-kation logam yang terpateri di tempat (tidak
bergerak) dikelilingi oleh lautan elektron valensi yang bergerak bebas
dalam kisi kristal. Ikatan logam terbentuk akibat adanya gaya tarik
menarik antara muatan positif dari inti atom logam dan muatan negatif
dari elektron valensi yang bebas bergerak dalam kisi kristal.

Ikatan Logam
Karena elektron-elektron valensi logam bergerak bebas dan mengisi
ruang-ruang di antara kisi-kisi kation logam yang bermuatan positif. Oleh
karena bergerak bebas, elektron-elektron valensi dapat berpindah jika
dipengaruhi oleh medan listrik atau panas.
Kekuatan ikatan logam ditentukan oleh besarnya gaya tarik-menarik
antara ion-ion positif dan elektron-elektron bebas. Semakin besar jumlah
muatan positif ion logam yang berarti semakin banyak jumlah ikatan
bebasnya, maka semakin besar kekuatan logam.
Lihat juga:

Ikatan Hidrogen (Pembentukan, Sifat, dan Bukti Adanya


Ikatan).

Ikatan Kovalen Koordinasi Lengkap Contoh Ikatannya.

Ikatan Kovalen (Polar dan nonPolar) Beserta Contoh Ikatannya.

Ikatan Ion Beserta Contoh Ikatannya.

Hidrolisis Garam dari Asam Kuat dan Basa Lemah.

Proses Pembentukan Ikatan Logam


Pada ikatan logam terjadi proses saling meminjamkan elektron, hanya
saja jumlah atom yang bersama-sama saling meminjamkan elektron
valensinya (elektron yang berada pada kulit terluar) ini tidak hanya antara
dua melainkan beberapa atom tetapi dalam jumlah yang tidak terbatas.
Setiap atom menyerahkan elektron valensi untuk digunakan bersama,
dengan demikian akan ada ikatan tarik menarik antara atom-atom yang
saling berdekatan.
Jarak antar atom ini akan tetap sama, maksudnya seandainya ada atom
yang bergerak menjauh maka gaya tarik menarik akan menariknya
kembali ke posisi semula dan bila bergerak terlalu mendekat maka akan
timbul gaya tolak menolak karena inti-inti atom berjarak terlalu dekat
padahal muatan listriknya sama sehingga kedudukan atom relatif
terhadap atom lain akan tetap.
Pada ikatan logam, inti-inti atom berjarak tertentu dan terletak beraturan
sedangkan elektron yang saling dipinjamkan seolah-olah membentuk
kabut elektron. Dalam logam, orbital atom terluar yang terisi elektron
menyatu menjadi suatu sistem terdelokalisasi yang merupakan dasar
pembentukan ikatan logam. Delokalisasi yaitu suatu keadaan dimana
elektron valensi tidak tetap posisinya pada 1 atom, tetapi senantiasa
berpindah-pindah dari satu atom ke atom lain.
Atom logam dapat berikatan sambung menyambung ke segala arah
sehingga menjadi molekul yang besar sekali. Satu atom akan berikatan
dengan beberapa atom lain disekitarnya. Akibatnya atom tersebut terikat
kuat dan menjadi logam berwujud padat (kecuali Hg) dan umumnya keras.
Sifat-sifat Logam
Logam bersifat padat pada temperatur dan tekanan standar, dengan
pengecualian unsur merkuri dan galium yang keduanya berupa cairan.
Sebagai pengingat, sifat-sifat logam adalah sebagai berikut:
1. Mempunyai konduktivitas termal dan listrik yang tinggi.
2. Berkilau dan memantulkan cahaya.

3. Dapat ditempa.
4. Mempunyai variasi kekuatan mekanik.
Perlu diingat kembali bahwa ikatan logam merupakan suatu kekuatan
utama yang menyatukan atom-atom logam. Ikatan logam merupakan
akibat dari adanya tarik menarik muatan positif dari logam dan muatan
negatif dari elektron yang bergerak bebas.
Sifat-sifat logam tidak dapat dimasukkan dalam kriteria ikatan seperti
ikatan kovalen maupun ikatan ion. Senyawa ionik tidak dapat
mengantarkan listrik pada fase padatan, dan senyawa ionik bersifat rapuh
(berlawanan dengan sifat logam).  Atom dari senyawa logam hanya
mengandung satu sampai tiga elektron valensi. Dengan demikian atom
tersebut tidak mampu membentuk ikatan kovalen. Senyawa kovalen
merupakan penghantar listrik yang buruk dan umumnya berupa cairan
(dengan sifat berkebalikan dengan pembentukan logam). Dengan
demikian, logam membentuk model ikatan yang berbeda.
Model Lautan Elektron
Untuk menjelaskan ikatan pada logam, Lorentz mengusulkan sebuah
model yang dikenal dengan model gas elektron atau model lautan
elektron. Model ini didasarkan pada sifat logam berikut:
Energi ionisasi yang rendah
Logam umumnya mempunyai energi ionisasi yang rendah. Secara tak
langsung, pengertian ini merujuk pada elektron valensi yang tidak terikat
dengan kuat oleh inti. Elektron valensi dapat bergerak dengan bebas
diluar pengaruh inti. Dengan demikian, logam mempunyai elektron yang
bebas bergerak.
Banyak orbital kosong
Telah diteliti bahwa logam mempunyai banyak orbital yang kosong
sebagai akibat elektron valensi logam lebih rendah daripada orbital
valensi logam. Sebagai contoh, logam litium mempunyai orbital 2p yang
kosong; natrium mempunyai orbital 3p dan 5d yang kosong; dan
magnesium mempunyai orbital 3p dan 3d yang juga masih kosong.
Contoh Ikatan Logam
Elektron yang paling luar pada sebagian besar logam biasanya mempunyai hubungan yang
tidak erat dengan ini karena letaknya yang jauh dari muatan positif inti. Semua elektron

valensi logam-logam bergabung membentuk lautan elektron yang bergerak bebas di antara
inti atom. Elektron yang bergerak bebas beraksi sebagai ikatan terhadap ion bermuatan
positif. Ikatan logam tidak mempunyai arah. Akibatnya, ikatan tidak rusak ketika logam
ditempa.
Skema ikatan logam dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Elektron valensi menjadi
terdisosiasi dengan inti atomnya dan membentuk lautan elektron.

Contoh ikatan unsur yang mempunyai ikatan logam adalah sebagian besar logam seperti Cu,
Al, Au, Ag, dsb. Logam transisi seperti Fe, Ni, dsb membentuk ikatan campuran yang terdiri
dari ikatan kovalen (pada elektron 3d) dan ikatan logam.
Itulah penjelasan mengenai Ikatan Logam, dan semoga penjelasan tersebut di atas dapat
dengan mudah untuk dimengerti dan memberikan manfaat bagi sahabat dalama memecahkan
masalah dalam mempelajari ikatan pada logam. Rumus Kimia
Bagikan ke :
Facebook Google+ Twitter

Penjelasan Lainnya :

Anda mungkin juga menyukai