Makalah Teori Organisasi Total Quality Management
Makalah Teori Organisasi Total Quality Management
Makalah Teori Organisasi Total Quality Management
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman pada era globalisasi
sekarang ini, persaingan usaha menjadi semakin ketat. Setiap bidang
usaha yang berfokus pada pencapaian keuntungan maksimal dituntut
untuk bersaing dalam era yang kompetitif ini. Kenyataan tersebut
didukung oleh adanya perubahan-perubahan yang terjadi pada berbagai
bidang kehidupan politik, sosial budaya, ekonomi, teknologi, hankam, dan
hukum. Perubahan tersebut berpengaruh juga pada lingkungan bisnis
jasa, perdagangan, dan manufaktur yang membawa dampak terhadap
kualitas. Kelangsungan perusahaan bergantung pada kemampuan untuk
merespon perubahan secara efektif.
Terdapat kekuatan eksternal dan internal dalam mendorong
diperlukannya perubahan, sehingga berpengaruh bagi kegiatan bisnis
organisasi. Bebeda dengan pendekatan tradisional yang berfokus pada
pencapaian tujuan perusahan dalam mencapai laba, dan memaksimalkan
kemakmuran para pemilik, sedangkan Total Quality Management (TQM)
berfokus pada tujuan perusahan dalam melayani kebutuhan pelanggan
dengan memasok atau menyediakan barang dan jasa yang memiliki
kualitas setinggi mungkin. Dimana TQM berfokus pada tujuan perusahaan
dalam jangka panjang. Pada bab selanjutnya akan dijelaskan mengenai
perlunya TQM, strategi dalam mengembangkan TQM, aplikasi TQM dalam
bidang pemasaran, Sumber Daya Manusia, dan akuntansi serta
mengetahui strategi lima C dalam mengubah organisasi.
B. Identifikasi Permasalahan
menjelaskan
aplikasi
TQM
dalam
bidang
Manajemen
BAB II
Quality
Mangement
sebagaimana
diungkapkan
oleh
lebih
banyak
dikembangkan
di
jepang
dan
kemudian
model
manajemen
manufaktur,
yang
pertama-tama
mengikuti
ajaran
Deming,
Juran
dan
Philip
Crosby
dalam
kualitas
terbaik
diperlukan
upaya
perbaikan
spesifikasi-
meliputi
pelanggan
internal
dan
pelanggan
eksternal.
dalam
organisasi
diperlukan
dengan
baik
dan
diberi
didesain
tersebut.
Dengan
demikian
data
diperlukan
dan
dalam
penerapan
TQM.
Pemberdayaan
bukan
sekedar
ini
adalah
strategi
yang
digunakan
dalam
mengembangkan kualitas.
1. Pilar dalam Membangun Manajemen Kualitas Organisasi
Untuk mengembangkan manajemen kualitas suatu organisasi, kita
perlu mengetahui elemen-elemen yang ada dalam manajemen kualitas
sehingga
dapat
dijadikan
sebagai
pilar-pilar
dalam
membangun
strategi
yang
direkomendasikan
dalam
Mendukung dan menghargai pemikiran kreatif, meskipun ideide itu tidak diimplementasikan
Menetapkan
kepemilikan
tugas-tugas
dan
proyek-proyek
c. Komunikasi
Komunikasi adalah perekat yang mengikat semua teknik, praktek,
filosofi, dan alat-alat untuk kesuksesan pengembangan manajemen
kualitas. Komunikasi dapat tertulis atau lisan. Semua komunikasi
melibatkan empat elemen utama yaitu: pengirim (sender), penerima
(receiver), pesan (message), dan media (medium) yang perlu
diperhatikan agar komunikasi dapat menjadi efektif dan efisien.
d. Evaluasi Terus-menerus
Evaluasi terus menerus yang didasarkan pada umpan balik
(feedback) meruakan elemen penting untuk perbaikan terus-menerus
dalam rangka mengembangkan manajemen kualitas. Mekanisme uman
balik dapat bersifat sederhana secara lisan atau laporan tertulis,
menggunakan sistem informasi kualitas atau analisis yang kompleks
terintegrasi dengan sistem manajemen kualitas. Faktor kunci yang perlu
diperhatikan dalam memberikan umpan balik adalah informasi harus
diterima tepat waktu oleh orang-orang yang tepat agar kemungkinan
melakukan tindakan korektif atas penyimpangan yang terjadi.
e. Perbaikan Terus-menerus
Perbaikan terus-menerus dapat dilakukan dengan menggunakan
model USE PDSA, yaitu:
U Understand quality improvement needs (memahami
kebutuhan perbaikan kualitas
S State the quality problem (s) (menyatakan masalah kualitas
yang ada)
E Evaluate the root cause (s) ( Mengevaluasi akar penyebab
masalah kualitas)
P Plan the solution (s) (merencanakan penyelesaian masalah
kualitas)
D Do or implement the solution (s) ( melaksanakan atau
menerapkan rencana solusi terhadap masalah kualitas.
S Study the solution (s) results (mempelajari hasil-hasil solusi
terhadap masalah kualitas)
A Act to standardize the solution (s) (bertindak untuk
menstandarisasikan solusi terhadap masalah kualitas)
Beberapa strategi untuk menerapkan perbaikan terus menerus
adalah:
Menganggap
masalah
dan
kegagalan
sebagai
suatu
f. Hubungan Pemasok-Pelanggan
Beberapa strategi untuk meningkatkan hubungan antara pemasok
dan pelanggan adalah:
g. Pemberdayaan Karyawan
Memberdayakan karyawan berarti memungkinkan karyawan untuk
mencapa kemampuan prestasi tinggi. Proses pemberdayaan karyawan
dilakukan melalui memberikan kewenangan kepada karyawan untuk
membuat lebih banyak keputusan yang berkaitan dengan tugas dan
tanggung jawabnya. Pemberdayaan karyawan dapat dilakukan melalui:
Merekrut
orang-orang
terbaik
yang
berkualifikasi
dan
Mengakui
bahwa
karyawan
yang
sedang
melakukan
terus-menerus)
T Top Manajemen Commitment (komitmen manajemen
puncak)
O Objectives aligned with business (tujuan-tujuan disesuaikan
dengan bisnis)
M Measurement (pengukuran)
E Employee involvement (keterlibatan karyawan)
R Reward and recognition (balas jasa dan pengakuan)
Dengan
demikian,
agar
manajemen
kualitas
dapat
Vincent
(2003:252)
menyebutkan
program-program
ulang
proses
bisnis
(Business
Process
Reengineering = BPR).
CITIBANK
ASIA/PASIFIC
menggunakan
pendekatan
Gambar 2.4 Proses Transaksi Keuangan Sebelum dan Sesudah Perbaikan Kualitas
pada CITIBANK Indonesia
umpan-balik
yang
diterima
dari
pelanggan
yang
Konsep
Total
Quality
dalam
Bidang
Manajemen
mengembangkan
solusi,
memasukkan
pesanan
lebih
pendek,
peningkatan
kepuasan
pelanggan,
dan
peningkatan penjualan.
5) Organisasi terbuka, dapat meningkatkan pangsa pasar dengan
praktek manajemen berdasarkan fakta dan berorientasi pada pasar
dan pelanggan.
kepada
karyawan.
Pelatihan
dan
pengembangan
dengan
tanggung
jawab
tanpa
diperintah
secara
terjadi
apabila
kegagalan
tidak
dipandang
sebagai
biaya
yang
menggunakan
metode-metode
TQM
untuk
Strategi-strategi
yang
dirumuskan
dalam
buku
tersebut
berbagai
program
reformasi
atau
revitalisasi
administrasi
Dan
terakhir,
mitos
masyarakat
(the
people
myth)
yang lebih baik (hiring better people). Namun masalah sebenarnya bukan
terletak
pada
masyarakat,
melainkan
sistemnya
yang
menjebak
dengan
hal
tersebut,
Osborne
and
Plastrik
strategi
konsekuensi
(consequences
strategy),
strategi
(improving
rowing),
strategi
inti
ini
justru
suatu
konsekuensi
atau
akibat-akibat
tertentu
untuk
atau
mekanisme
pasar
dimana
masyarakat
sangat
suatu
kontrak
untuk
menciptakan
kompetisi
antara
pelanggan
(customer)
merupakan
pihak
yang
paling
pelanggan
menolak
pola
demikian,
dengan
cara
para pegawai telah terbiasa dengan kondisi seperti ini, maka mereka
akan menjadi cenderung rentan terhadap budaya, dalam arti menjadi
reaktif, tergantung dan tidak memiliki keberanian untuk berinisiatif.
Dengan
strategi
budaya
ini,
kepada
masyarakat
akan
cara
membantu
masyarakat
untuk
meraih
dorongan
jika
kelima
diimplementasikan,
strategi
maka
tadi
tidak
penerapannya
dapat
dapat
secara
serentak
dilakukan
secara
inkremental, dalam arti penerapan salah satu strategi perlu segera diikuti
dengan strategi lainnya, sehingga akhirnya kelima strategi tersebut akan
menjadi strategi yang komprehensif dalam rangka meningkatkan kinerja
sektor publik. Akan tetapi perlu diperhatikan juga agar penerapan lima
strategi
tadi
tidak
menimbulkan
kebijakan
yang
tumpang
tindih
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Total Quality Management (TQM) dilakukan karena tuntutan
perubahan yang berasal dari luar dan dalam organisasi. Fokus utamanya
adalah memberikan kualitas yang tinggi kepada pelanggan agar dapat
bersaing
pada
era
kompetitif
sekarang
ini.
Perusahaan
harus
DAFTAR RUJUKAN