Tugas Geologi Sejarah Paleosen

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

TUGAS GEOLOGI SEJARAH

KALA PALEOSEN

Disusun Oleh:
Gusti Ngurah Agung Prabawa | 072001400052
Hassan Abdul Hakim | 07200140005

TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNOLOGI KEBUMIAN DAN ENERGI
UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
2016

BAB I
PENDAHULUAN

Paleosen, "awal fajar masa kini", adalah kala yang berlangsung antara 65,5 0,3 hingga
55,8 0,2 juta tahun yang lalu. Paleosen merupakan kala pertama dari periode Paleogen di era
modern Kenozoikum. Seperti halnya skala waktu geologi lainnya, stratum yang menunjukkan
awal dan akhir kala ini terdefinisi dengan jelas, tetapi waktu pasti akhirnya tidak terlalu jelas.
Paleosen dimulai langsung setelah kepunahan massal pada akhir periode Kapur yang
dikenal dengan nama batas K-T (Kapur - Tersier), yang menandai punahnya dinosaurus.
Kepunahan ini menyebabkan timbulnya kekosongan ekologi di bumi dan karenanya namanya
diberikan. "Paleosen" berasal dari bahasa Yunani yaitu merujuk kepada fauna "(lebih) tua"
(, palaios) dan "baru" (, kainos) yang muncul pada kala ini, sebelum munculnya
mamalia modern pada kala Eosen. Peristilahan ini mengindikasikan munculnya organisme pada
zaman baru yang dihubungkan dengan organisme yang lebih tua dari periode Kretasius.
Batas antara Kapur dan Paleogen (K-Pg Boundary) dapat dilihat dari data geologi yang
menunjukan banyaknya dikontinuitas fosil hewan, dengan kandungan iridium tinggi. Juga
terdapat bukti fosil berupa perubahan mendadak jenis flora dan fauna. Ada beberapa teori yang
menyebabkan adanya batas K-Pg, dengan bukti terkuat menunjukan adanya pengaruh dari
asteroid berdiameter 10 km yang membentuk kawah Chicxulub di pesisir Yucatan, Meksiko.
Akhir dari Paleosen (~55.8 Ma) juga ditandai dengan adanya perubahan besar, yang juga
merupakan salah satu perubahan global signifikan selama masa Kenozoikum. Beberapa
perubahan itu adalah gangguan temperatur maksimum dan sirkulasi atmosfir pada PaleosenEosen, kepunahan foraminifera bentonik laut dalam, dan berkembangnya mamalia darat secara
signifikan.
Kala paleosen dibagi menjadi 3 tahap, yaitu Danian, Selandian, dan Thanetian. Secara
lebih detail, Paleosen dapat dibagi menjadi 6 zona mamalia Paleogen.

Sistem/

Seri/

Masa/

Penanggalan mutlak (Ma)

Periode

Epos

Usia

Neogen

Miosen

Aquitanian

younger

Oligosen

Chattian

23.0328.1

Rupelian

28.133.9

Priabonian

33.938.0

Bartonian

38.041.3

Lutetian

41.347.8

Ypresian

47.856.0

Thanetian

56.059.2

Selandian

59.261.6

Danian

61.666.0

Maastrichtian

older

Paleogen

Eosen

Paleosen

Cretaceous

Awal/
Akhir

Tabel 1. Subdivisi Paleogen (Wikipedia)

BAB II
ISI

2.1.

Iklim

Paleosen awal lebih dingin dan kering dibandingkan dengan Kapur akhir, namun
temperatur meningkat tajam selama Paleosen-Eosen Termal Maksimum (PETM). Iklim menjadi
lebih hangat dan lembab mendekati batas dengan Eosen. Selama kala Paleosen, iklim bumi lebih

hangat sekitar 15C jika dibandingkan dengan iklim masa kini. Konsentrasi CO2 pada atmosfir
sekitar 500 ppm. Walaupun beberapa regional merupakan daerah kering, namun hutan tropis dan
sub-tropis memanjang lebih ke utara dibandingkan masa kini. Terdapat vegetasi sub-tropis di
daerah Greenland dan primate pertama berevolusi di hutan tropis Wyoming Utara.

Gambar 1. Grafik perubahan temperature Paleosen-Recent

Selama ratusan tahun, geologist di seuruh dunia mengetahui bahwa batas antara Paleosen
dan Eosaen ditandai oleh unconformity yang jelas pada strata batuan sedimen. Ketidakselarasan
ini mendandakan periode PETM (Paleocene-Eocene Thermal Maximum).

Gambar 2. Ketidakselarasan ekstrim di Gurun Sinai, Mesir, menandakan terjadinya PETM

2.2.

Organisme dan Fosil

Sebelum terjadinya PETM, non-avian dinosaurus telah punah sekitar 10 juta tahun dan
mamalia awal, termasuk beberapa primate, hidup secara dominan di bumi, bersama amfibi,
reptile, serangga, dan tanaman berbunga. Mamalia ini masih tergolong primitif.

Mamalia Paleosen umumya kecil, berkaki pendek. Mamalia yang lebih besar ditemukan
di Laurasia.
Karena kondisi iklim Paleosen, reptile menyebar lebih luas dibanding sekarang. Nonavian dinosaurus mungkin bertahan hidup hingga Danian awal 64.5 mya. Sedangkan fauna
burung mulai beragam. Burung besar ditemukan pada endapan Paleosen akhir, termasuk
Gastornis di Eropa dan terror bird di Amerika selatan yang bertahan hidup hingga Plistosen. Pada
paleosen akhir, tipe burung hantu muncul, seperti Ogygoptynx di Amerika dan Berruornis di
Prancis.

Gambar 3. Gastornis (Wikipedia)

2.3.

Tektonik

Pada saat Paleosen, bentuk benua-benua similar dengan masa kini, tapi terdapat beberapa
perbedaan posisi berkaitan dengan tektonik lempeng. Laurasia yang terbentuk dari gabungan
Amerika Utara, Greenland, dan Eurasia saat Kapur mulai terpisah pada akhir Paleosen (Amerika
Utara dan Greenland memisahkan diri, menyebabkan terbentuknya Samudra Atlantik sebelah
timur laut).
Jarak antara Eropa dan Greenland hanya 1/10 jika dibandingkan dengan masa kini.
Pemisahan terjadi karena aktifitas tektonik yang menyebabkan rifting dan pemisahan lantai
samudra.

Gambar 4. Laurasia, Amerika Utara dan NE Atlantik awal Paleosen (MantlePlumes.org)

Laut dangkal menutupi area yang besar di central Asia. India yang telah terpisah dari
Afrika Timur mulai memasuki proses collision dengan Asia selama Eosen (50 mya). Australia
dan New Guinnea baru terpisah dari Antartika dan bergerak perlahan kearah utara.

Gambar 5. Kenampakan Muka Bumi kala Paleosen (Univ. of Maryland)

2.4. Astrobleme

Gambar 5. Chicxulub Location (Wikipedia)

Pada saat Paleosen awal, terdapat asteroid berdiameter 100km yang membentuk Kawah
Chicxulub, Meksiko. Kejadian ini diperkirakan terjadi 66 juta tahun yang lalu. Kawah ini
memiliki diameter lebih dari 180 km dan kedalaman 20 km.
Jatuhnya asteroid yang besar ini menyebabkan megatsunami terbesar dalam sejarah bumi,
yang dapat menjangkau Texas dan Florida. Awan yang terbentuk dari debu panas, abu, dan uap
tersebar ke langit dari kawah. Material yang terangkat dari tumbukan ke atmosfir. Gelombang
kejut yang besar menyebabkan terpicunya gempa bumi dan erupsi volkanik secara global.

Gambar 6. Wilayah terdampak megatsunami (Wikipedia)

Tumbukan asteroid ini menurut Luis Alvarez dan Walter Alvarez menyebabkan
kepunahan sebagian besar hewan dan tumbuan. Kepunahan ini menandakan awal kala Paleosen.
Bukti terkuat adanya impact itu selain kawah sendiri, adalah adanya lapisan tipis lempung yang
menandakan batas zaman Kapur-Paleogen. Lapisan itu secara abnormal mengandung iridium
konsentrasi tinggi. Kadar Iridium di lapisan ini 6 parts/billion by weight jika dibandingkan
dengan 0,4 parts/billion pada kerak bumi secara keseluruhan.

DAFTAR PUSTAKA

https://en.wikipedia.org/wiki/Paleocene (diakses pada 12 November 2016)


https://en.wikipedia.org/wiki/Chicxulub_crater (diakses pada 12 November 2016)
https://sites.google.com/site/thepaleoceneeocenethermalmaxim/2-paleocene-climate
pada 12 November 2016)

(diakses

http://www.wacana.co/2014/02/periode-paleosen/ (diakses pada 12 November 2016)

Anda mungkin juga menyukai