Asas Asas Kewarganegaraaan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

ASAS ASAS KEWARGANEGARAAAN

1. Ius Soli (Law of the soil) adalah kewarga-negaraan berdasarkan tempat kelahiran
seseorang. Contoh negara yang menerapkan prinsip ius soli sebagai prinsip primer adalah
Amerika, Argentina, Bangladesh, Brazil, Inggris, Mesir, dll. Asas ini lebih sesuai dengan
kondisi global saat ini di mana status kebangsaan dan kewarga-negaraan seseorang tidak
ditentukan oleh dasar etnis, ras atau agama. Asas ini memungkinkan terciptanya UU
Kewarga-negaraan yang bersifat "terbuka" dan multikultural.
2. Ius Sanguinis (Law of the blood) adalah penentuan kewarga-negaraan berdasarkan
keturunan. Asas ini menetapkan kewarga-negaraan seseorang berdasarkan kewarganegaraan orang tuanya, tanpa mengindahkan di mana ia dilahirkan. Contoh negara yang
menggunakan prinsip ius sanguinis adalah Brunai, Jordania, Malaysia, Belanda dll.
Penentuan kewarga-negaraan berdasarkan atas hubungan darah ini tampaknya sudah
tidak terlalu relevan karena memiliki kecenderung yang amat sempit dan membatasi diri.
Terutama pada saat `garis orang tua' itu seringkali identik dengan `garis ras/etnis'.
Akibat dari perbedaan masing-masing negara dalam menerapkan asas asas kewarganegaraan
diatasm naka dapat menyebapkan status kewarganegaraan seseorang menjadi :
a. Apatride adalah Seseorang yang tidak memiliki status kewarganegaraan
Contoh : Seorang keturunan bangsa A (Ius Soli) lahir di negara B (Ius Sanguinis) Maka orang tsb
bukan warga negara A maupun warga negara B.
v

Jennifer Lopez memiliki darah keturuanan bangsa Latin (Brazil), namun dia lahir di negara
Belanda. Dengan demikian Jennifer tidak memiliki status kewarganegaraan baik warga negara
Brazil maupun Belanda. Brazil tidak mengakui Jennifer Lopez sebagai warga negaranya karena
dia lahir di luar negara Brazil. Dan dia juga bukan warga negara Belanda, karena dia tidak
memiliki darah keturunan bangsa atau orang Belanda.
b. Bipatride adalah Seseorang yang memiliki kewarganegaraan rangkap

Contoh : Seorang keturunan bangsa C (Ius Sanguinis) lahir di negara D (Ius Soli). Sehingga
karena ia keturunan negara C, maka dianggap warga negara C, tetapi negara D juga
menganggapnya sebagai warga negara, karena ia lahir di negara D.
v

Ayah Bao Cun Lai adalah seorang Tionghoa. Namun karena Bao Cun Lai lahir di Inggris,

maka dia memiliki dua kewarganegaraan, yaitu sebagai warga negara Inggris yang menerapkan
asas kewarganegaraan berdasar tempat kelahiran, juga sebagai warga negara China yang
menganut asas kewarganegaraan yang didasarkan pada pertalian darah.
c. Multipatride adalah seseorang yang memiliki 2 atau lebih kewarganegaraan
Contoh : Seorang yang BIPATRIDE juga menerima pemberian status kewarganegaraan lain
ketika dia telah dewasa, dimana saat menerima kewarganegaraan yang baru ia tidak melepaskan
status bipatride-nya.
v

Ayah Bao Cun Lai adalah seorang Tionghoa. Namun karena Bao Cun Lai lahir di Inggris,

maka dia memiliki dua kewarganegaraan, yaitu sebagai warga negara Inggris yang menerapkan
asas kewarganegaraan berdasar tempat kelahiran, juga sebagai warga negara China yang
menganut asas kewarganegaraan yang didasarkan pada pertalian darah. Anah, suatu ketika Bao
Cun Lai mendapat kehormatan untuk menjadi warga negara lain yang mengijinkan seseorang
memiliki status kewarganegaraan ganda, namun karena dia tidak melepas statusnya sebagai
warga negara China maupun Inggris, maka dia memiliki tiga kewarganegaraan sekaligus.
3.

Asas Kewarganegaraan Lainnya


Selain asas tersebut di atas, beberapa asas juga menjadi dasar penyusunan UndanUndang tentang
Kewarganegaraan RI, yaitu :

a.

Asas kepentingan nasional asalah asas yang menentukan bahwa peraturan kewarganegaraan
mengutamanakn kepentingan nasional Indonesia, yang bertekad mempertahankan kedaulatan
sebagai negara kesatuan yang memiliki cita-cita.

b.

Asas perlindungan maksimum adalah asas ysng menentukan bahwa pemerintah wajib
memberikan perlindungan penuh kepada setiap warga Negara RI dalam keadaan apapun baik di
dalam maupun di luar negeri.

c.

Asas persamaan si dalam hukum dan pemerintahan adalah asas yang menentukan bahwa
setiap warga Negara RI mendapatkan perlakuan yang sama di dalam hukum dan pemerintahan.

d.

Asas kebenaran substantif adalah prosedur pewarganegaraan seseorang tidak hanya bersifat
administratif,

tetapi

jiga

substansi

dan

syarat-syarat

permohonan

yang

dapat

dipertanggungjawabkan kebenarannya.
e.

Asas nondiskriminatif adalah asas yang tidak membedakanperlakuan dalam segala hal awal
yang berhubungan dengan warga negara atas dasar suku, ras, agama, golongan, jenis kelamin dan
gender.

f.

Asas pengakuan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia adalah asas yang sama
dalam segala hal awal yang berhubungan dengan warga negara harus menjamin, melindungi dan
memuliakan hak asasi manusia.

g.

Asas publisitas adalah asas yang menentukan bahwa seseorang yang memperoleh atau
kehilangan Kewarganegaraan RI diumumkan dalam Berita Negara RI agar masyarakat
mengetahuinya.
Selain menggunakan asas asas kewarganegaraan diatas, kewarganegaraan seseorang juga dapat
ditentukan dengan menggunakan suatu sistem, disebut dengan sistem stelseel yang meliputi :
1. Stelsel aktif
Pengertian dari stelsel aktif adalah sesuatu usaha dengan melakukan tindkan hukum tertentu
secara aktif untuk memperoleh status kewarganegaraan. Sebagi contoh dengan mengajukan
permohonan tertulis kepada negara dan mengurus segala persyaratannya. Dalam stelsel aktif ini,
setiap orang berhak mempunyai "hak opsi", hak opsi adalah hak untuk memilih suatu
kewarganegaraan.
2. Stelsel pasif
Pengertian dari stelsel pasif ini adalah suatu sistem yang tanpa melakukan tindakan hukum
seperti pada stelsel pasif, seseorang telah diakui sebagai warga negara. Sebagai contoh saja
misalnya kita lahir, langsung dianggap sebagai warga negara Indonesia tanpa mengajukan
permohonan kepada negara. Dalam sistem stelsel pasif ini, jika kita tidak mau menjadi warga

negara Indonesia dapat menggunakan "hak repodiasi: yang memiliki pengertian sebuah hak
untuk menolak kewarganegaraan.

MACAM MACAM KEWARGANEGARAAN


1. Kewarganegaraan Tunggal
Adalah asas yang menentukan satu kewarganegaraan bagi setiap orang.
2. Kewarganegaraan Ganda Terbatas
Adalah asas menentukan kewarganegaraan ganda bagi anak-anak sesuai gengan ketentuan yang
diatur dalam undang-undang nomor 12 tahun 2006.

Anda mungkin juga menyukai