EMA302 14 Manajemen Persediaan

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 8

Materi #14 EMA302 Manajemen Operasional

#14

2013

MANAJEMEN PERSEDIAAN

Persediaan adalah bahan atau barang yang dismpan yang akan digunakan untuk
memenuhi tujuan tertentu, misalnya: untuk digunakan dalam proses produksi/perakitan atau
dijual kembali.
Persediaan dapat berupa bahan mentah, bahan pembantu, barang dalam proses,
barang jadi ataupun suku cadang. Apabila persediaan besar akan timbul biaya persediaan dan
persediaan kecil terjadi kekurangan persediaan.

Persediaan merupakan sumber dana yang menganggur, karena sebelum persediaan


digunakan berarti dana yang terkait di dalamnya tidak dapat digunakan.
Fungsi persediaan dalam memenuhi kebutuhan perusahaan:

1) Menghilangkan resiko keterlambatan pengiriman barang

2) Menghilangkan resiko jika material yang dipesan tidak baik sehingga harus dikembalikan.
3) Menghilangkan resiko kenaikan harga barang/inflasi.

4) Menghilangkan resiko kesulitan bahan yang tidak tersedia dipasaran (bahan musiman)
5) Mendapatkan keuntungan dari potongan kuantitas
6) Memberikan pelayanan kepada langganan
Tujuan adanya persediaan adalah:

1) Untuk memperoleh diskon sehingga harga per unit jadi kecil.


2) Biaya pengangkutan per unit menjadi rendah.

3) Agar dapat memenuhi permintaan konsumen/pelanggan sebaik mungkin.


4) Mencegah terhentinya produksi karena kekurangan bahan.

5) Memperkecil investasi dalam persediaan dan biaya pergudangan.


6) Mencapai penggunaan mesin yang optimal.

7) Menghilangkan risiko kelangkaan bahan baku (untuk yang bersifat musiman).

Sistem pengendalian persediaan merupakan serangkaian kebijakan pengendalian


untuk menentukan: 1) Tingkat persediaan yang harus dijaga, 2) Kapan menambah persediaan
harus dilakukan, 3) Berapa besar pesanan harus diadakan. Sehingga menjamin ketepatan
dalam jumlah dan waktu.
Berdasarkan fungsinya, persediaan dapat dikelompokkan 4 jenis persediaan, yaitu:

1) Batch stock/lot size inventory, persediaan diadakan dalam jumlah besar yang dibutuhkan
pada saat tertentu. Disini terjadi pembelian besar-besaran, yang tujuannya adalah:
a) Memperoleh potongan harga.
b) Efisiensi produksi.

c) Hemat biaya angkut.


1/8

Materi #14 EMA302 Manajemen Operasional

2013

2) Fluctuation stock, jumlah persediaan disesuaikan dengan jumlah permintaan yang sifatnya
berfluktuasi dan tidak beraturan (jumlah persediaan tidak tetap dalam satu periode).
3) Anticipation stock, persediaan diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang
dapat diramalkan, berdasarkan pola musiman dalam satu tahun. Selain itu untuk menjaga
kemungkinan sulitnya perolehan bahan baku.

4) Pipeline inventory, persediaan yang sedang dalam proses pengiriman dari tempat asal
barang dipergunakan.
Jenis persediaan berdasarkan jenis dan posisi barang dalam urutan pengerjaan
produk, antara lain:

1) Bahan baku (raw materials stock), meliputi semua bahan yang digunakan dalam proses
produksi untuk menghasilkan suatu produk.

2) Bagian produk/parts yang dibeli (purchased parts/component stock), yaitu barangbarang yang terdiri dari parts yang dipesan dari perusahaan lain, yang dapat secara
langsung di assembling dengan parts lain, tanpa melalui proses produksi. Jadi bentuk
barang yang merupakan parts ini tidak mengalami perubahan bentuk.
3) Bahan pembantu/barang perlengkapan (supllies stock), yaitu bahan yang diperlukan/
digunakan dalam proses produksi agar berhasil dengan baik, contoh: minyak pelumas
yang digunakan untuk memperlancar jalannya mesin produksi.
4) Barang setengah jadi/barang dalam proses (work in process/process stock).
5) Barang jadi (finished goods stock).

Biaya-biaya yang timbul dari adanya persediaan, antara lain:

1) Biaya pemesanan (ordering cost), yaitu biaya yang dikeluarkan untuk pemesanan. Yang
termasuk biaya ini antara lain:
a) Biaya administrasi pembelian dan penempatan order ( cost of placing order).
b) Biaya pengangkutan dan bongkar muat (shipingand handling cost).
c) Biaya penerimaaan.
d) Biaya pemeriksaan.

2) Biaya yang terjadi dari adanya persediaan (inventory carrying cost), disebut juga sebagai
biaya untuk mengadakan persediaan (stock holding cost), biaya ini berhubungan dengan
tingkat rata-rata persediaan yang selalu ada di gudang, sehingga besarnya bervariasi
tergantung jumlah barang di gudang. Yang termasuk dalam biaya ini, antara lain:
a) Biaya pergudangan (storage cost) terdiri dari:
Biaya sewa gudang.

Upah dan gaji tenaga pengawas dan pelaksana pergudangan.


Biaya peralatan material handling di gudang.
Biaya administrasi gudang, dll.

b) Pajak kekayaan atas investasi dalam persediaan untuk jangka waktu satu tahun,
dihitung atas dasar investasi dari persediaan rata-rata selama satu tahun.
c) Resiko ketinggalan jaman/menjadi tua.
d) Kerusakan.
2/8

Materi #14 EMA302 Manajemen Operasional

2013

e) Kecurian.

f) Turunnya nilai/harga barang dalam persediaan.

g) Bunga atas modal yang diinvestasikan dalam inventory untuk mengganti hilangnya
kesempatan menggunakan modal tersebut. Dlm investasi lain sehingga disebut sebagai
cost of forgone investment opportunity.

3) Biaya kekurangan persediaan (out of stock cost), yaitu biaya tambahan yang dikeluarkan
sebagai berikut:
a) Pelanggan meminta/memesan
dibutuhkan tidak tersedia.

suatu

b) Pengiriman kembali pesanan (order).

barang,

sedangkan

barang/bahan

yang

4) Biaya yang berhubungan dengan kapasitas (capacity associated cost), terdiri dari:
a) Biaya kerja lembur

c) Biaya pemberhentian kerja

d) Biaya pengangguran (idle time cost)

b) Biaya latihan

Biaya ini terjadi karena adanya penambahan/pengurangan kapasitas produksi.


Hal yang menyebabkan terjadinya persediaan, antara lain:

1) Tertundanya penjualan.

2) Kehilangan penjualan.

Metode EOQ (Economic Order Quantity)

3) Kehilangan pelanggan.

Terdapat asumsi yang digunakan pada metode EOQ, antara lain:

1) Barang yang dipesan dan disimpan hanya satu macam.

2) Kebutuhan/permintaan barang diketahui dan konstan.

3) Biaya pemesanan dan biaya penyimpanan diketahui dan konstan.


4) Barang yang dipesan, harus diterima dalam satu batch.

5) Harga barang tetap dan tidak tergantung dari jumlah yang dibeli (tidak ada potongan
kuantitas).
6) Waktu tenggang (lead time) diketahui dan konstan.

Hubungan jumlah unit dan waktu dalam model EOQ terlihat dalam Gambar 1 berikut.

Jumlah Unit

Tingkat
Persediaan

Rata-rata
Persediaan

Q/2
0

3/8

Gambar 1. Grafik Persediaan Model EOQ

Waktu

Materi #14 EMA302 Manajemen Operasional

Biaya pemesanan per tahun


=

Biaya penyimpanan per tahun


=

Total biaya per tahun

EOQ terjadi bila:


Sehingga:
=

+
=

2013

=
=

2
2

Q adalah EOQ, yaitu jumlah pemesanan yang memberikan biaya total persediaan rendah.
Dimana:

D = Jumlah kebutuhan barang (unit/tahun)


S = Biaya pemesanan (Rp./pesanan)

h = Biaya penyimpanan (% terhadap nilai barang)


C = Harga barang (Rp./unit)

H = Biaya penyimpanan (Rp./unit/tahun)


=

Q = Jumlah pesanan (unit/pesanan)

F = Frekuensi pemesanan (kali/tahun)

T = Jarak waktu antar pesanan (tahun, hari)


TC = Biaya total persediaan (Rp./tahun)
Contoh 1:

Diketahui:

D = 12.000 unit
S = Rp. 50.000
h = 10%
4/8

C = Rp. 3000

H = = Rp. 300

Materi #14 EMA302 Manajemen Operasional

Jawaban Contoh 1:

12.000
=6
2.000

2 12.000 50.000
= 2.000
300

Jumlah hari kerja pertahun 365


=
= 61
Frekuensi pesanan
6

Model Persediaan Pemesanan Tertunda


Biaya penyimpanan untuk setiap siklus pesanan
=

2
Frekuensi pesanan per tahun
=

Dimana:
b

2013

Maka biaya penyimpanan pertahun


=

Biaya kekurangan persediaan per tahun


=

( )
2

= on hand inventory

Q b = back order (jumlah barang yang dipesan tetapi belum dapat dipenuhi)
Maka:

Total biaya persediaan (TC)

= biaya pemesanan + biaya penyimpanan + biaya kekurangan persediaan


=

. +

( )
2

Sehingga nilai Q dapat diperoleh, yaitu:


=

Maka b juga dapat diperoleh, yaitu:


=

Model Persediaan Potongan Kuantitas


=

. +

Prosedur penyelesaian:

1) Hitung EOQ pada harga terendah. Bila EOQ fisible (jumlah yang dibeli sesuai dengan harga
yang dipersyaratkan) maka kuantitas tersebut dipilih.
2) Bila EOQ tidak fisible hitung total biaya pada kuantitas terendah pada harga tersebut.
5/8

Materi #14 EMA302 Manajemen Operasional

2013

3) Hitung EOQ pada harga terendah berikutnya. Bila fisible hitung total biayanya. Kemudian
bandingkan total biaya dari kuantitas pesanan yang telah dihitung. Kuantitas optimal
adalah kuantitas yang mempunyai total biaya terendah.
4) Apabila langkah 3 masih tidak fisible, ulangi langkah 2 dan 3 sampai memperoleh EOQ
yang fisible atau perhitungan tidak mungkin lagi dilanjutkan.
Contoh 2:

Toko kamera mempunyai tingkat penjualan kamera jenis tertentu sebanyak 5.000 unit
pertahun. Untuk setiap pengadaaan kamera, toko tersebut mengeluarkan biaya Rp.490.000
perpesanaan. Biaya penyimpanan kamera perunit/tahun sebesar 20% dari nilai barang.
Harga barang perunit sesuai dengan jumlah pembelian sebagai berikut:
Kuantitas Pesanan (Unit)

Harga/Unit (Rp.)

500 999

49.000

< 500

1.000 1.999

48.500

2.000 2.999

48.000

3.000

47.500

Jawaban Contoh 2:

50.000

Penyelesaian pada harga 47.500


2

2 5.000 490.000
= 718
0,2 47.500

EOQ tidak fisible karena harga 47.500 berlaku untuk pembelian lebih dari 3.000 unit.
=
=

. +

5.000
3.000
490.000 +
(0,2 47.500) + (5.000 47.500) =
3.000
2

. 252.566.667

Penyelesaian pada harga 48.000


2

2 5.000 490.000
= 714
0,2 48.000

EOQ tidak fisible karena harga 48.000 berlaku untuk pembelian dari 2.000 2.999 unit.
=
=

. +

5.000
2.000
490.000 +
(0,2 48.000) + (5.000 48.000) =
2.000
2

6/8

. 250.825.000

Materi #14 EMA302 Manajemen Operasional

2013

Penyelesaian pada harga 48.500


2

2 5.000 490.000
= 711
0,2 48.500

EOQ tidak fisible karena harga 48.500 berlaku untuk pembelian dari 1.000-1.999 unit.
=
=

. +

5.000
1.000
490.000 +
(0,2 48.500) + (5.000 48.500) =
1.000
2

. 249.800.000

Penyelesaian pada harga 49.000


2

2 5.000 490.000
= 707
0,2 49.000

EOQ fisible karena harga 49.000 berlaku untuk pembelian dari 500 999 unit.
=
=

. +

5.000
707
490.000 +
(0,2 49.000) + (5.000 49.000) =
707
2

Rangkuman perhitungan

Harga/Unit

Kuantitas Pembelian

48000

2.000 2.999

49000

500 999

47500
48500

3.000

1.000 1.999

. 251.929.000

EOQ

Fisible

Q Fisible

Total Biaya (Ribu Rp.)

711

Tidak

1.000

249.800

718
714
707

Tidak
Tidak
Ya

3.000
2.000
707

252.567
250.825
251.930

Total biaya terendah Rp.249.800.000, maka jumlah pesanan yang paling optimal 1.000 unit
meskipun EOQ Fisible 707 unit.
Referensi

Jay Heizer and Barry Render, Operation Management, 10th Ed., Pearson Prentice Hall, 2011

Roger G. Schroeder and Susan Meyer Goldstein, Operations Management: Contemporary


Concepts and Cases, McGraw Hill, 2011

Taylor III, Bernard W. Intorduction to Management Science (Sains Manajemen). Edisi


Delapan. Salemba Empat. 2008
Sobarsa Kosasih, Manajemen Operasi, Mitra Wacana Media, 2009
7/8

Materi #14 EMA302 Manajemen Operasional

Pangestu Subagyo, Manajemen Operasi, BPFE Yogyakarta, 2000

2013

Lena Ellitan dan Lina Anatan, Manajemen Operasi: Konsep dan Aplikasi, Refika Aditama, 2008

8/8

Anda mungkin juga menyukai