Makalah Pola Hereditas, Hereditas Manusia, Dan Mutasi
Makalah Pola Hereditas, Hereditas Manusia, Dan Mutasi
Makalah Pola Hereditas, Hereditas Manusia, Dan Mutasi
ertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwert
yuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui
opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopa
Pola-Pola Hereditas, Hereditas
Manusia, dan Mutasi
sdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdf
Makalah Biologi
ghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghj
Muhammad Khalid Perwira XII
klzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx
MIPA D
cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvb
nmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnm
qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqw
ertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwert
yuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui
opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopa
sdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdf
ghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghj
klzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx
KATA PENGANTAR
Pertama-tama saya ingin mengucapkan puji dan syukur kepada Allah swt
yang telah memberikan nikmat kepada saya sehingga tugas makalah biologi
yang berjudul Pola-Pola Hereditas, Hereditas Manusia, dan Mutasi ini dapat
saya selesaikan. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh
pihak yang telah membantu saya dalam pembuatan tugas makalah biologi
ini.
Saya mengakui bahwa saya adalah manusia biasa yang memiliki banyak
kekurangan dan keterbatasan dalam berbagai hal. Tidak ada hal yang dapat
diselesaikan dengan sangat sempurna. Begitu pula dengan tugas makalah
biologi ini yang telah saya selesaikan. Saya berusaha semaksimal mungkin
dengan kemampuan saya akan menerima semua kritik dan saran dari bapak
dan ibu guru. Sebagai batu loncatan yang dapat memperbaiki tugas makalah
biologi saya di masa yang akan datang. Semoga tugas makalah biologi saya
ini dapat bermanfaat.
Kata Pengantar 2
Daftar Isi 3
BAB I PENDAHULUAN 4
A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan Penulisan 4
D. Manfaat Penulisan 4
BAB 2 PEMBAHASAN 5
A. Pola-Pola Hereditas 5
B. Hereditas Manusia 9
C. Mutasi 11
DAFTAR PUSTAKA 18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap manusia pasti mempunyai sifat yang beragam. Sifat itu ada
yang dominan (kuat) dan resesif (lemah). Seorang anak mempunya sifat
yang dipengaruhi oleh parental atau induk. Sayangnya, ilmu tentang
penurunan sifat atau persilangan ini baru-baru ini dipelajar dan disadari oleh
manusia. ilmu persilangan atau hereditas ini pertama kali disadari oleh
seorang biarawan yang mengamati sifat-sifat kacang ercis dan lalat
droshpillia sp. pada tahun 1822 di Austria bernama Gregor Mendel.
Tapi saat penelitiannya dilaksanakan, mendel memiliki banyak sebuah
tanda tanya tentang beberapa fenomena alam kenapa bisa terjadi. Setelah
meninggal dan penelitiannya tersebar maka barulah banyak peneliti
mendalami ilmu hereditas ini dan menemukan jawaban-jawaban tanda tanya
yang tidak diketahui mendel. Hingga saat ini, ilmu hereditas terus
berkembang hingga tingkat gen serta perubahan yang terjadi ditingkat gen.
Oleh karena itu, makalah ini dibuat untuk membuat siswa agar lebih
mengenal ilmu hereditas beserta mutasi.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1. Apa itu yang dimaksud pola-pola hereditas, hereditas pada
manusia, serta mutasi?
2. Apa saja penyimpangan pada pola-pola hereditas, hereditas pada
manusia, serta mutasi?
C. Tujuan Penulisan
Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui lebih lanjut pola-pola
hereditas, hereditas pada manusia, serta mutasi pada siswa.
D.Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan ini adalah untuk memberikan informasi tentang
pola-pola hereditas, hereditas pada manusia, serta mutasi kepada peserta
didik agar peserta didik dapat mengetahui teori persilangan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pola-Pola Hereditas
Dalam mempelajari genetika, teori mendel sangat penting bahkan
dijadikan dasar dalam memahami genetika dan digunakan untuk analisis
atas pola-pola pewarisan genetik. Hukum Mendel adalah hukum yang
menerapkan bagaimana pola dan mekanisme pewarisan sifat. Hukum
Mendel terdiri dari Hukum Mendel I dan Hukum Mendel II.
a. Hukum Mendel I
b. Hukum Mendel II
Hukum Mendel II adalah pernyataan yang menyatakan bahwa
pada saat penentuan gamet, gen-gen sealel akan memisah secara bebas
dan mengelompok secara bebas pula. Persilangan dihibrid merupakan bukti
berlakunya hukum Mendel II. Mendel melanjutkan persilangan, dengan
menyilangkan tanaman yang memiliki dua sifat beda (dihibrid), yaitu warna
dan bentuk kacang ercis. Dia menyilangkan kacang ercis biji bulat (B) warna
kuning (K) dengan kacang ercis biji kisut (b) warna hijau (k). Hasilnya F1
memiliki fenotip kacang ercis biji bulat warna kuning (100%). Setelah F1
disilangkan dengan sesamanya menghasilkan keturunan F2 dengan rasio
fenotip 9 (bulat kuning) : 3 (bulat hijau) : 3 (kisut kuning) : 1 (kisut hijau).
c. Penyimpangan Dalam Pola Hereditas
Interaksi interaksi di dalam tubuh makhluk hidup dapat menyebabkan
adanya penyimpangan semu hukum mendel. Ada 2 jenis penyimpangan,
yaitu penyimpangan karena interaksi alel dan penyimpangan karena reaksi
genetic.
M MM Mm
M Mm Mm
2) Kodominan : dua alel suatu gen yang menghasilkan produk
berbeda dengan alel yang satu tidak dipengaruhi oleh alel yang
lain. Contoh : ayam berbulu blue Andalusia.
Hasilnya berupa perbandingan 1 : 2 : 1
B B
B BB Bb
B Bb Bb
3) Alel ganda : adanya tiga atau lebih alel dari suatu gen yang terjadi
sebagai akibat dari mutasi. Contoh : warna rambut kelinci.
Pertambahan jumlah anggota alel ganda menyebabkan
bertambahnya kemunkinan genotip bagi masing-masing fenotip
(polimorfisme)
1. Sistem ABO ditentukan oleh 3 macam alel, yaitu IA, IB, dan IO;
2. Sistem Rhesus, ditentukan oleh gen Rh untuk rhesus (+) dan gen rh
untuk rhesus (-). Alel Rh bersifat dominan terhadap alel rh;
3. Sistem MN, ditentukan oleh 2 macam alel, yaitu LMdan LN.
b. Cacat dan Penyakit Menurun pada Manusia
Ciri-ciri penyakit menurun:
C. Mutasi
Mutasi adalah suatu perubahan yang terjadi pada bahan genetik yang
menyebabkan perubahan ekspresinya. Perubahan bahan genetik dapat
terjadi pada tingkat pasangan basa, tingkat satu ruas DNA, bahkan pada
tingkat kromosom.
Mutasi gen atau mutasi titik adalah mutasi yang terjadi karena
perubahan pada satu pasang basa DNA suatu gen. Perubahan DNA
menyebabkan perubahan kodon-kodon RNA d, yang akhirnya
menyebabkan perubahan asam amino tertentu pada protein yang
dibentuk. Perubahan protein atau enzim akan menyebabkan
perubahan metabolisme dan fenotip organisme. Besar kecilnya jumlah
asam amino yang berubah akan menentukan besar kecilnya
perubahan fenotip pada organisme tersebut. Ada dua mekanisme
mutasi gen, yaitu subtitusi pasangan basa dan penambahan atau
pengurangan pasangan basa.
b. Mutasi Kromosom
Selain terjadi pada tingkat gen, mutasi juga dapat terjadi pada
tingkat kromosom, atau disebut juga aberasi kromosom.
Delesi kromosom
Duplikasi kromosom
Inversi kromosom
Translokasi kromosom
1) Aneuploidi
2) Euploidi
1) Mutasi alami
Tetapi, jika ada yang dapat bertahan hidup dan mewariskan sifat-
sifat barunya kepada keturunannya, maka keturunan tersebut menjadi
varietas baru. Individu baru ini, dapat menjadi spesies baru dalam
beberapa ratusan generasi. Spesies baru yang terbentuk akibat
adanya mutasi secara alami ini merupakan salah satu mekanisme
evolusi biologi.
2) Mutasi buatan
http://pustakamateri.web.id/pola-pola-hereditas-biologi-kelas-12-sma/
http://biologimediacentre.com/pola-pola-hereditas/
http://biochronica.blogspot.co.id/p/pola-pola-hereditas.html
https://www.cpuik.com/2013/05/mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom.html