Tor Banjir Bendung

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

TERM OF REFERENCE

PENYUSUNAN MASTERPLAN DRAINASE DAN DETAIL DESAIN DRAINASE

DAS SUNGAI BENDUNG KOTA PALEMBANG

PENDAHULUAN
Permasalahan banjir dalam beberapa tahun terakhir ini telah menjadi suatu
ancaman di sebagian besar daerah di Indonesia. Demikian juga yang terjadi pada
beberapa daerah di Indonesia akhir-akhir ini yang harus menanggung kerugian besar
akibat bencana banjir. Tidak hanya kerugian material, bencana banjir juga
menyebabkan korban jiwa. Kondisi ini tentu tidak menguntungkan di tengah usaha
pemulihan ekonomi Indonesia karena menambah beban ekonomi dan mengurangi
daya tarik investasi.
DAS Bendung yang terletak di Kota Palembang merupakan salah satu daerah
yang memiliki potensi banjir cukup besar. Hal ini disebabkan karena DAS Bendung
merupakan anak Sungai Musi yang merupakan dataran rendah yang pada bagian
hilirnya dipengaruhi pasang surut.
Untuk membantu dan mendorong terlaksananya upaya pengendalian bencana
banjir, baik oleh masyarakat pada umumnya dan pemerintah pada khususnya, maka
diperlukan suatu perencanaan sistem pengendalian banjir terpadu. Dengan demikian
empat aspek pengelolaan sumberdaya air yang meliputi pemanfaatan,
pengembangan, pelestarian dan penanggulangan dampak sumberdaya air dapat
terpenuhi.

I MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dari pekerjaan ini adalah untuk menyusun masterplan drainase dan
detail desain drainase. Tujuannya adalah untuk menyusun suatu perencanaan yang
terpadu mengenai sarana dan prasarana pengendalian banjir yang harus
dikembangkan, sehingga pada tahap berikutnya dapat digunakan untuk mengurangi
resiko terjadinya bencana banjir. Detail desain Sungai Bendung menyangkut bagian
terpenting, yaitu normalisasi sungai utama dan identifikasi lokasi-lokasi bangunan
pengendali.

II LOKASI PEKERJAAN
Lokasi pekerjaan ini mencakup seluruh daerah DAS Bendung, Palembang.

III LINGKUP PEKERJAAN


Ruang lingkup pekerjaan mencakup berbagai kegiatan utama sebagai berikut:

hal 1/5
Term of Reference

1. Pekerjaan persiapan
Kegiatan ini merupakan awal keseluruhan pekerjaan, berupa penyusunan rencana
kegiatan, pengisian, dan pengumpulan data-data awal, dan tinjauan terhadap
laporan/data yang telah ada.

2. Pengumpulan data sekunder dan primer.

Pengumpulan data sekunder meliputi data-data sebagai berikut:


- Sistem pengendalian banjir yang ada
- Peta genangan
- Peta Topografi (bakosurtanal, dll)
- Peta geologi permukaan
- Data hidroklimatologi (curah hujan, dll)
- Data sungai (DAS, morfologi, dimensi, kapasitas, tma, dll)
- Data RUTR/RTRW dan tata guna lahan daerah yang bersangkutan
- Citra Satelit atau foto udara (jika dimungkinkan)
- Propeda (Kebijakan dan peraturan pemerintah daerah yang berlaku)
Pengumpulan data primer meliputi kegiatan sebagai berikut:
- Site visit
- Identifikasi daerah-daerah yang tergenang
- Identifikasi kerugian banjir
- Identifikasi sarana dan prasarana pengendalian banjir existing
- Survei hidrometri sungai yang bersangkutan
- Survei hidrologi
- Pasang-surut pada muara sungai

3. Pengolahan dan analisis data


Pekerjaan ini menuntut dilakukannya analisis terhadap data, baik sekunder maupun
primer, untuk memperoleh parameter sistem pengendalian banjir yang dibutuhkan bagi
perencanaan yang dilakukan ,yaitu :
1. Letak, tinggi, luas dan lama genangan.
2. Debit pengaliran yang menyebabkan banjir/genangan.
3. Hujan yang mengakibatkan debit banjir
4. Kapasitas pengaliran sungai.
5. Faktor-faktor penting yang menyebabkan banjir.
6. Kerugian akibat banjir/genangan.

hal 2/5
Term of Reference

Adapun data-data yang akan dianalisis adalah sebagai berikut:


a. Analisis data topografi atau foto udara
b. Analisis data pemanfaatan lahan dan tata ruang
c. Analisis data sungai
d. Analisis data hidrologi
e. Analisis klimatologi
f. Analisis daerah genangan banjir
g. Analisis sarana dan prasarana banjir existing
h. Analisis drainase alam; untuk mengetahui bankfull capacity existing dan
dimensi sungai dan saluran buatan yang diperlukan, baik untuk debit tahunan,
5 tahunan, dan 10 tahunan. Analisis selanjutnya kemungkinan pemanfaatan
retarding basin dan pembangunan bangunan pengendali.

4. Skenario banjir
Data-data yang telah berhasil dikumpulkan dan telah dianalisis akan diolah
dalam untuk menghasilkan berbagai skenario banjir yang mungkin terjadi. Dari hasil
penyusunan skenario ini akan diperoleh berbagai informasi mengenai banjir, seperti
luas genangan, tinggi genangan, potensi kerugian, dan lain-lain.
5. Penyusunan Rencana Induk Drainase
Penyusunan master plan drainase dimulai dengan membuat visi dan misi dari
sistem yang akan disusun. Berdasarkan visi dan misi tersebut kemudian dilakukan
evaluasi pada sistem drainase yang ada. Sebagai pembanding harus disusun
beberapa alternatif sistem drainase.
Untuk menyusun sistem drainase yang baik perlu diketahui sarana dan
prasarana drainase yang dibutuhkan. Untuk itu perlu terlebih dahulu diketahui
fleksibilitas sistem drainase yang ada dalam menanggulangi banjir.
Hasil analisis skenario banjir akan digunakan sebagai alat bantu untuk
mengevaluasi sarana dan prasarana drainase yang telah ada, serta membantu dalam
menyusun kebutuhan dan merencanakan sarana dan prasarana sistem drainase di
masa yang akan datang.

6. Laporan dan Diskusi


Selama pelaksanaan pekerjaan konsultan harus menyerahkan hasil
pekerjaannya dalam bentuk laporan sebagai berikut:
a. Laporan Pendahuluan (1 bulan setelah SPK)
b. Laporan Draft Akhir ( 3 bulan setelah SPK)
c. Laporan Final
Kegiatan diskusi merupakan sarana komunikasi antar pihak-pihak yang terlibat.
Untuk pekerjaan ini kegiatan diskusi direncanakan diadakan pada tahap pendahuluan
(inception report) dan Konsep Akhir (Draft Final Report).

hal 3/5
Term of Reference

IV HASIL/KELUARAN YANG DIHARAPKAN


Hasil yang diharapkan adalah sebuah Rencana Induk (Master Plan) Drainase
DAS Bendung dan Detail Desain Drainase Sungai Bendung yang meliputi beberapa
hal sebagai berikut:
1. Peta letak, lama, tinggi dan luas genangan banjir, baik yang eksisiting
maupun yang berpotensi mengalami banjir.
2. Tata jaringan drainase.
3. Peta letak & tipe sarana dan prasarana pengendalian banjir.
4. Tahapan pengembangan sistem pengendalian banjir berdasarkan skenario
banjir yang diperkirakan.
5. Perkiraan biaya dan tipikal sarana dan prasarana banjir yang diperlukan.
6. Perkiraan biaya yang diperlukan dalam penanganan bencana banjir.
7. Informasi yang diperlukan bagi penyesuaian RTRW/RUTR.
8. Gambar dan Perhitungan Detail Desain Drainase Sungai Bendung

V TENAGA AHLI
Tenaga yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini adalah sebagai berikut:
1. Satu orang Ketua Tim: pendidikan minimal S2 Teknik Sipil, berpengalaman
minimal 15 tahun dalam Teknik Sumber Daya Air dan berpengalaman
sebagai Team Leader minimal 5 kali.
2. Satu orang ahli Drainase: pendidikan minimal S2 bidang Sumberdaya Air
dengan pengalaman minimal 10 tahun.
3. Satu orang ahli Hidrologi: pendidikan minimal S2 bidang Hidrologi dengan
pengalaman minimal 10 tahun.
4. Satu orang ahli Struktur Bangunan Air: pendidikan minimal S2 bidang Teknik
Sumber-Daya Air dengan pengalaman minimal 10 tahun.
5. Satu orang ahli Mekanika Tanah: pendidikan minimal S2 bidang
Geoteknik/Sipil dengan pengalaman minimal 10 tahun.
6. Satu orang ahli Geodesi: pendidikan minimal S2 bidang Teknik Geodesi
dengan pengalaman di bidang survey topografi minimal 10 tahun.
7. Satu orang ahli Perkiraan Biaya (Cost estimator): pendidikan minimal S2
bidang Teknik Sipil dengan pengalaman di bidang perkiraan biaya minimal 7
tahun.
8. Satu orang ahli Perencana Wilayah: pendidikan minimal S2 bidang Teknik
Planologi dengan pengalaman di bidang perencanaan wilayah minimal 10
tahun.
9. Tenaga ahli pembantu, terdiri dari:
a) Asisten Ahli Drainase: Sarjana Teknik Sipil dengan pengalaman 2 s/d 5
tahun

hal 4/5
Term of Reference

b) Asisten Ahli Hidrologi: Sarjana Teknik Sipil dengan pengalaman 2 s/d 5


tahun
c) Asisten Ahli Struktur Bangunan Air: Sarjana Teknik Sumber Daya Air
dengan pengalaman 2 s/d 5 tahun
d) Asisten Ahli Mekanika Tanah: Sarjana Teknik Sipil dengan pengalaman
2 s/d 5 tahun
e) Asisten Ahli Geodesi: Sarjana Teknik Geodesi dengan pengalaman 2
s/d 5 tahun
f) Asisten Ahli Cost Estimator: Sarjana Teknik Sipil dengan pengalaman 1
s/d 3 tahun
g) Asisten Ahli Perencana Wilayah: Sarjana Teknik Planologi dengan
pengalaman 2 s/d 5 tahun
h) Spesialis Autocad
i) Surveyor
j) Tenaga Administrasi
k) Operator Komputer
l) Office Boy

VI WAKTU PELAKSANAAN
Pelaksanaan pekerjaan ini diperkirakan memerlukan waktu sekitar 4 (empat)
bulan kerja terhitung sejak ditandatanganinya kontrak kerja.

VII LAIN-LAIN
1) Sewaktu-waktu konsultan dapat diminta oleh pemberi tugas untuk memberi
penjelasan mengenai tahap atau hasil kerjanya.
2) Konsultan harus menunjuk seorang yang sewaktu-waktu dapat dihubungi dalam
rangka pelaksanaan pekerjaan tersebut dan mempunyai kuasa untuk bertindak
dan mengambil keputusan atas nama konsultan.
3) Konsultan harus selalu mendiskusikan usulan-usulan pekerjaan ini dengan
Direksi pekerjaan.
4) Semua peralatan yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan pekerjaan ini
harus disediakan oleh konsultan.
5) Hal-hal yang belum jelas dan belum tercakup dalam Term Of Reference ini akan
dijelaskan dalam acara penjelasan pekerjaan.

hal 5/5

Anda mungkin juga menyukai