Demokrasi Indonesia
Demokrasi Indonesia
Demokrasi Indonesia
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa Itu Demokrasi?
2. Apa pendapat para ahli mengenai demokrasi?
3. Apa saja macam-macam demokrasi?
4. Bagaimana perkembangan demokrasi di Indonesia?
5. Bagaimana pelaksanaan demokrasi di Indonesia?
C. Tujuan
D. Manfaat Penulisan
PEMBAHASAN
I. RANGKUMAN MATERI
A. Pengertian Demokrasi
o Abraham Lincoln
Demokrasi adalah sistem pemerintahan yang diselenggarakan dari
rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
o Charles Costello
Demokrasi adalah sistem sosial dan politik pemerintahan diri dengan
kekuasaan-kekuasaan pemerintah yang dibatasi hukum dan
kebiasaan untuk melindungi hak-hak perorangan warga negara.
o John L. Esposito
Demokrasi pada dasarnya adalah kekuasaan dari dan untuk rakyat.
Oleh karenanya, semuanya berhak untuk berpartisipasi, baik terlibat
aktif maupun mengontrol kebijakan yang dikeluarkan oleh
pemerintah. Selain itu, tentu saja lembaga resmi pemerintah
terdapat pemisahan yang jelas antara unsur eksekutif, legislatif,
maupun yudikatif.
o Hans Kelsen
Demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat dan untuk rakyat. Yang
melaksanakan kekuasaan Negara ialah wakil-wakil rakyat yang
terpilih. Di mana rakyat telah yakin, bahwa segala kehendak dan
kepentingannya akan diperhatikan di dalam melaksanakan
kekuasaan Negara.
o Sidney Hook
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana keputusan-
keputusan pemerintah yang penting secara langsung atau tidak
didasarkan pada kesepakatan mayoritas yang diberikan secara
bebas dari rakyat dewasa.
o C.F. Strong
Demokrasi adalah Suatu sistem pemerintahan di mana mayoritas
anggota dewan dari masyarakat ikut serta dalam politik atas dasar
sistem perwakilan yang menjamin pemerintah akhirnya
mempertanggungjawabkan tindakan-tindakannya pada mayoritas
tersebut.
o Hannry B. Mayo
Kebijaksanaan umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-
wakil yang diawasi secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan-
pemilihan yang didasarkan atas prinsip kesamaan politik dan
diselenggarakan dalam suasana di mana terjadi kebebasan politik.
o Merriem
Demokrasi dapat didefinisikan sebagai pemerintahan oleh rakyat;
khususnya, oleh mayoritas; pemerintahan di mana kekuasaan
tertinggi tetap pada rakyat dan dilakukan oleh mereka baik langsung
atau tidak langsung melalui sebuah sistem perwakilan yang
biasanya dilakukan dengan cara mengadakan pemilu bebas yang
diadakan secara periodik; rakyat umum khususnya untuk
mengangkat sumber otoritas politik; tiadanya distingsi kelas atau
privelese berdasarkan keturunan atau kesewenang-wenangan.
o Samuel Huntington
Demokrasi ada jika para pembuat keputusan kolektif yang paling
kuat dalam sebuah sistem dipilih melalui suatu pemilihan umum
yang adil, jujur dan berkala dan di dalam sistem itu para calon bebas
bersaing untuk memperoleh suara dan hampir seluruh penduduk
dewasa dapat memberikan suara.
B. Macam-macam Demokrasi
Macam-macam demokrasi adalah sebagai berikut :
a. Berdasarkan Penyaluran Kehendak Rakyat
C. Perkembangan Demokrasi
D. Pelaksanaan Demokrasi
o Pelaksanaan demokrasi masa 1945 1949 (masa Undang-Undang
Dasar 1945 kurun waktu yang pertama)
Sebagai negara yang baru merdeka Indonesia menghadapi berbagai
rongrongan. Mempertahankan kemerdekaan. Oleh karna itu kita dapat
memahami terjadinya perubahan ketatanegaraan seperti :
1. Tanggal 16 Oktober 1945 pemerintah mengeluarkan maklumat No.
X/1945 yang memberikan kewenangan yang luar biasa kepada BP
KNIP untuk menjalankan kekuasaan legislatif dan menetapkan GBHN.
2. Tanggal 3 November 1945 di keluarkan maklumat Pemerintah agar
rakyat di beri kesempatan yang seluas-luasnya untuk mendirikan
partai politik. Setelah di keluarkan Maklumat tersebut secara resmi
berdiri 10 partai politik.
3. Maklumat pemerintah tanggal 14 November 1945 yang merubah
sistem pemerintahan presidensil menjadi kabinet parlementer yang
berdasarkan asas-asas demokrasi liberal yang di pimpin oleh perdana
mentri Syahrir. Dalam kabinet ini mentri-mentri tidak lagi menjadi
pembantu dan bertanggung jawab kepada Presiden tetapi
bertanggung jawab kepada KNIP.
"Sistem politik kita masih mahal. Parpol menjual nominasi untuk menjadi
bakal calon. Setelah menjadi anggota mereka harus memberikan setoran
dan iuran. Semakin besar iurannya, semakin besar mereka di partai,"
ungkap Sunaryanto di seminar nasional 'BUMN dan Kampanye Anti korupsi
di Gedung Antara, Jakarta, Selasa (11/12).
"Jadi ada upaya yang seperti bekerja sama dengan BUMN atau memalak
BUMN. Kalau (iuran) dari gaji, berapa sih gaji DPR?" tambahnya
Di tempat yang sama, Anggota Komisi VI DPR dari partai Demokrat, Ferrari
Romawi mengakui kalau memang demokrasi di Indonesia sangat mahal.
Namun dia mengaku tidak pernah memberikan iuran atau setoran ke
partai karena dia telah bekerja keras untuk partainya.
Solusi Penyelesaian:
Seperti yang kita ketahui bahwa negara yang kita tinggali saat ini
merupakan negara yang menjunjung tinggi demokrasi, bahkan negara kita
termasuk dalam negara terbesar dalam penyelenggaraan demokrasi atau
yang lebih kita kenal sebagai Pemilihan Umun atau Pemilu. Sebelum kita
membahasnya jauh lebih dalam kita perlu mengetahui terlebih dahulu
pengertian-pengertian yang melandasi terbentuknya sebuah demokrasi,
dan apakah demokrasi pasca reformasi yang telah berjalan hampir 16
tahun telah berhasil? Perlu kita ketahui Demokrasi adalah sebuah bentuk
kekuasaan(kratein) dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat(demos).
Bentuk pemerintahan dari negara demokrasi dapat dikatakan ada dua
macam yakni: 1.) Monarki : monarki merupakan sebuah kerajaan, terdiri
dari monarki mutlak, monarki konstitusional dan monarki parlementer. 2.)
Republik :berasal dari kata latin res yang berarti pemerinthan dan publica
yang berate rakyat dengan demikian dapat dikatakan bahwa
pemerintahan yang dijalankan oleh dan untuk rakyat. Lebih tepatnya
demokrasi yang kita anut ialah demokrasi kostitusional dimana dalam UUD
pasal 1 ayat 2 Kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilaksanakan
menurut Undang-Undang Dasar. Selain itu dalam dasar negara pancasila
pun mengatakan hal yang sama khususnya pada sila keempat. Selain itu
pula demokrasi kita pun memiliki rasa humanis yang tinggi itu tercermin
dari dihargainya suatu pendapat meskipun pendapat itu berasal dari
minoritas pendapat yang diterima dan begitupun sebaliknya apabila
kesepakatan telah terjalin tidak ada lagi minoritas yang merengek
kembali, karena itu musyawarah mufakatlah yang menjadi jawaban.
sehingga NKRI yang menganut demokrasi dan bebentuk republik sudah
wajib untuk mensejahterakan rakyatnya, namun dalam praktiknya proses
demokrasi kita yang dalam konsep dan data sangat luar biasa belum
mampu mengantarkan kita kepada kesejahteraan sosial yang hakiki.
Kurang lebih 243 juta penduduk di Indonesia masih belum menikmati hasil
dari demokrasi itu sendiri, ironisnya kembali dana demokrasi yang telah
menyedot anggaran yang cukup menguras APBN tersebut hanya akan
memilih bakal calon yang sama-sama sekarat akibat sistem politik yang
salah kaprah. Anggota suatu parpol dibebani oleh parpolnya untuk
membiayai kehidupan parpolnya sehingga dengan terpaksa melakukan
tindak pemerasan dan korupsi untuk memperoleh dana dengan cepat,
akibat biaya yang dihabiskan ketika mereka berkampanye. Seperti yang
diungkapkan oleh Koordinator Divisi Investigasi Indonesia Corruption
Watch (ICW) Sunaryanto diatas mereka dibebani oleh iuran-iuran dsb.
Meski hal itu tidak berlaku untuk seluruhnya parpol dan anggoanya seperti
itu tapi itu tidak disangkal adanya praktik demikian seperti yang
diungkapkan oleh , Anggota Komisi VI DPR dari partai Demokrat, Ferrari
Romawi mengakui kalau memang demokrasi di Indonesia sangat mahal.
Sudah sepantasnya pembatasan dan regulasi yang rasional terus
ditingkatkan oleh KPU khususnya dan Segala instansi Pemerintah
umumnya sehingga sistem politik pada pesta demokrasi yang terjadi
selama lima tahun sekali tidak membentuk mata rantai yang mebuat
sebuah siklus yang membuat para calon yang lolos bertujuan untuk
melakukan segalanya untuk kesejahteraan rakyat bukan untuk sebaliknya
yakni balik modal dan menjadi boneka dari sebuah parpol. Jangan sampai
terjadi kembali sebuah aksi pemalakan dan intervensi dari seorang oknum
yang merugikan BUMN yang berimbas pada kesejahteraan masyarakat
luas. Memang mudah bila kita hanya berkata, tanpa berbuat. Maka kiranya
kita sebagai rakyat yang baik dapat memilih dengan baik, dan jangan
sampai kita mengorbankan hak suara kita dengan apapun itu, maka
sukseskan pemilu yang jurdil luber (jujur,adil, langsung,bebas,rahasia)
semuanya harus berdasrkan asas itu. Bila itu dapat diimplementasikan
maka bukan hanya biaya politik yang akan turun, tapi seluruh mata rantai
seperti korupsi dan lain sebagainya akan hancur leburkarena tidak adalagi
intervensi/pengaruh suatu pihak terhadap pihak lain karena adanya konflik
kepentingan. Karena tujuan mereka satu mensejahterakan Seluruh
rakyatnya, semoga cita-cita itu dapat terwujud dalam waktu dekat.
BAB III
PENUTUP
I. Kesimpulan