Demokrasi Indonesia

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

Demokrasi berasal dari bahasa Yunani “Demokratia” yang berarti kekuasaan rakyat.

Demokrasi berasal dari kata “Demos” dan “Kratos”. Demos yang memiliki arti rakyat dan
Kratos yang memiliki arti kekuasaan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Demokrasi adalah gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan persamaan hak dan
kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga negara. Berikut ini adalah
pengertian demokrasi menurut beberapa ahli :

Demokrasi menurut Montesque, kekuasaan negara harus dibagi dan dilaksanakan


oleh tiga lembaga atau institusi yang berbeda dan terpisah satu sama lainnya, yaitu
pertama, legislatif yang merupakan pemegang kekuasaaan untuk membuat undang-undang,
kedua, eksekutif yang memiliki kekuasaan dalam melaksanakan undang-undang, dan ketiga
adalah yudikatif, yang memegang kekuasaan untuk mengadili pelaksanaan undang-undang.
Dan masing-masing institusi tersebut berdiri secara independen tanpa dipengaruhi oleh
institusi lainnya.

Demokrasi menurut Abraham Lincoln yaitu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat,
dan untuk rakyat.

Demokrasi menurut Aristoteles mengemukakan ialah suatu kebebasan atau prinsip


demokrasi ialah kebebasan, karena hanya melalui kebebasanlah setiap warga negara bisa
saling berbagi kekuasaan didalam negaranya. Aristoteles pun mengatakan apabila seseorang
hidup tanpa kebebasan dalam memilih cara hidupnya, maka sama saja seperti budak.

Demokrasi menurut H. Harris Soche ialah suatu bentuk pemerintahan rakyat,


karenanya kekuasaan pemerintahan melekat pada rakyat juga merupakan HAM bagi rakyat
untuk mempertahankan, mengatur dan melindungi diri dari setiap paksaan dalam suatu
badan yang diserahkan untuk memerintah.

Demokrasi menurut International Commission of Juris tadalah bentuk pemerintahan


dimana hak dalam membuat suatu keputusan politik harus diselenggarakan oleh rakyat
melalui para wakil yang terpilih dalam suatu proses pemilu.

B.Prinsip Demokrasi

Prinsip demokrasi dibedakan menjadi dua, yaitu :

1. Prinsip Demokrasi Sebagai Sistem Politik

a. Pembagian kekuasaan (kekuasaan legislatif, yudikatif, dan eksekutif)


b. Pemerintahan konstitusional
c. Partai politik lebih dari satu dan mampu melaksanakan fungsinya
d. Pers yang bebas
e. Perlindungan terhadap hak asasi manusia
f. Pengawasan terhadap administrasi negara
g. Peradilan yang bebas dan tidak memihak
h. Pemerintahan yang diskusi
i. Pemilihan umum yang bebas
j. Pemerintahan berdasarkan hukum

2. Prinsip Non-demokrasi (Kediktatoran)

a. Pemusatan kekuasaan Kekuasaan legislatif, eksekutif dan yudikatif menjadi satu dan
dipegang serta dijalankan oleh satu lembaga.
b. Pemerintahan tidak berdasarkan konstitusional Pemerintahan dijalankan
berdasarakan kekuasaan. Konstitusinya memberi kekuasaan yang besar pada negara
atau pemerintah.
c. Rule of Power Prinsip negara kekuasaan yang ditandai dengan supremasi kekuasaan
yang besar pada negara atau pemerintah..
d. Pembentukan pemerintah tidak berdasarkan musyawarah tetapi melalui dekrit
e. Pemilihan umum yang tidak demokratis. Pemilihan umum dijalankan hanya untuk
memperkuat keabsahan penguasa atau pemerintah negara.
f. Manajemen dan kepemimpinan yang tertutup dan tidak bertanggung jawab
g. Tidak ada dan atau dibatasinya kebebasan berpendapat, berbicara dan kebebasan
pers.
h. Penyelesaian perpecahan atau perbedaan dengan cara kekerasan dan penggunaan
paksaan.
i. Tidak ada perlindungan terhadap hak asasi manusia bahkan sering terjadi
pelanggaran hal asasi manusia.
j. Menekan dan tidak mengakui hak-hak minoritas warga negara.

C. Jenis-jenis Demokrasi

Demokrasi memiliki banyak jenisnya. Berikut beberapa jenis dari demokrasi :

1. Demokrasi menurut cara aspirasi rakyat

a. Demokrasi Langsung
Merupakan sistem demokrasi yang memberikan kesempatan kepada seluruh warga
negaranya dalam permusyawaratan saat menentukan arah kebijakan umum dari
negara atau undang-undang.
b. Demokrasi Tidak Langsung
Merupakan sistem demokrasi yang dijalankan menggunakan system perwakilan.

2. Demokrasi Berdasarkan Prinsip Ideologi

a. Demokrasi Liberal
Merupakan Kebebasan individu yang lebih ditekankan dan mengabaikan
kepentingan umum
b. Demokrasi Rakyat
Merupakan demokrasi yang didasarkan pada paham sosialisme dan komunisme dan
lebih mengutamakan kepentingan umum atau negara.
c. Demokrasi Pancasila
Merupakan demokrasi yang ada di Indonesia bersumberkan pada nilainilai sosial
budaya bangsa serta berazaskan musyawarah mufakat dengan memprioritaskan
kepentingan seluruh msyarakat atau warga negara. Demokrasi pancasila fokus pada
kepentingan dan aspirasi serta hati nurani rakyat. Sampai saat ini Indonesia
menganut demokrasi pancasila yang bersumber pada falsafah pancasila.

Pengertian Demokrasi, Sejarah, dan Pelaksanaannya di Indonesia

Konsep demokrasi sederhananya adalah menempatkan rakyat sebagai pemegang kekuasaan


tertinggi. Sejak ribuan tahun yang lalu, demokrasi mulai diterapkan.

Pengertian Demokrasi

Berdasarkan KBBI, demokrasi adalah bentuk atau sistem pemerintahan yang seluruh
rakyatnya turut serta memerintah dengan perantaraan wakilnya; pemerintahan rakyat.
Kemudian, demokrasi juga diartikan KBBI sebagai gagasan atau pandangan hidup yang
mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga
negara.

Pengertian demokrasi menurut para ahli pun sangat beragam. Abraham Lincoln


mendefinisikan demokrasi sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.

Lalu, Sidney Hook mendefinisikan demokrasi sebagai bentuk pemerintahan di mana


keputusan-keputusan pemerintahan yang penting, baik secara langsung atau tidak langsung,
didasarkan pada kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas dari rakyat dewasa.

Joseph Schumpeter kemudian mengartikannya sebagai prosedur kelembagaan untuk


mencapai keputusan politik yang di dalamnya para individu-individu memperoleh kekuasaan
untuk membuat keputusan melalui perjuangan kompetitif dalam rangka memperoleh suara
rakyat.

Pengertian demokrasi menurut C. F. Strong adalah suatu sistem pemerintahan di mana


mayoritas anggota dewasa dari masyarakat politik ikut serta atas dasar sistem perwakilan
yang menjamin bahwa pemerintah akhirnya mempertanggungjawabkan tindakan-tindakan
kepada mayoritas itu.
Koentjoro Poerbopranoto dalam Sistim Pemerintahan Demokrasi menjelaskan bahwa
demokrasi adalah sistem yang mendorong rakyat untuk ikut berpartisipasi secara aktif
dalam pemerintahan negara.

Selanjutnya, Harris Soche dalam Supremasi Hukum dan Prinsip Demokrasi di


Indonesia menerangkan bahwa demokrasi adalah bentuk pemerintahan rakyat, dan
karenanya kekuasaan pemerintah melekat pada diri rakyat, diri orang banyak; dan
merupakan hak bagi rakyat atau orang banyak untuk mengatur, mempertahankan, dan
melindungi dirinya dari paksaan dan perkosaan orang lain atau badan yang diserahi untuk
memerintah.

Hakikat Demokrasi

Pada dasarnya, hakikat demokrasi adalah menempatkan rakyat sebagai pemegang kuasa.
Lebih lanjut, Dwi Sulisworo dkk. dalam Bahan Ajar Demokrasi menerangkan bahwa hakikat
demokrasi meliputi tiga hal.

1. Pemerintahan dari rakyat

Mengandung pengertian yang berhubungan dengan pemerintahan yang sah di mata rakyat
atau legitimate government. Pemerintahan yang sah ini adalah pemerintahan yang
mendapat pengakuan dan dukungan rakyat. Legitimasi atau pengakuan ini penting bagi
sebuah pemerintahan agar pemerintah dapat menjalankan birokrasi dan program-
programnya.

2. Pemerintahan oleh rakyat

Suatu pemerintahan harus dijalankan atas nama rakyat, bukan atas dorongan sendiri.
Pengawasannya pun dilakukan oleh rakyat. Proses pengawasannya dapat dilakukan secara
langsung atau tidak langsung (melalui lembaga pengawas).

3. Pemerintahan untuk rakyat

Kekuasaan yang diberikan oleh rakyat kepada pemerintah dijalankan untuk kepentingan
rakyat. Kemudian, pemerintah harus menjamin adanya kebebasan seluas-luasnya kepada
rakyat dalam menyampaikan aspirasinya. Penyampaian ini dapat dilakukan secara langsung
atau melalui media.

Sejarah Demokrasi

Jika ditinjau dari sejarahnya, demokrasi berkembang pertama kali di masa Yunani Kuno,
sekitar 500 SM. Demokrasi sendiri berasal dari bahasa Yunani, yakni demos yang berarti
‘rakyat’ dan kratos yang berarti ‘kekuasaan’. Jika diartikan secara harfiah, masyarakat
Yunani Kuno menganggap demokrasi sebagai kekuasaan rakyat.
Roy C. Macridis dalam Contemporary Political Ideologies menerangkan bahwa pada 431 SM,
Pericles, mendefinisikan demokrasi atas empat kriteria. Pertama, pemerintahan oleh rakyat
dengan partisipasi yang penuh dan langsung oleh rakyat. Kedua, kesamaan di mata hukum.
Ketiga, pluralisme, penghargaan akan semua bakat, minat, keinginan, dan pandangan.
Keempat, penghargaan atas suatu pemisahan dan wilayah pribadi untuk memenuhi dan
mengekspresikan kepribadian individu.

H. Habibi menerangkan bahwa di masa Yunani Kuno, demokrasi langsung diselenggarakan


dengan efektif. Alasannya tidak lain karena wilayah yang terbatas dengan jumlah penduduk
yang sedikit dan ketentuan yang spesifik. Di masa itu, hanya warga resmi yang dapat terlibat
dalam politik. Rakyat jelata, budak belian, dan pedagang asing tidak punya hak untuk
terlibat.

Memasuki abad pertengahan, gagasan demokrasi Yunani Kuno ini tidak lagi digunakan.
Masyarakat abad pertengahan menggunakan struktur sosial yang feodal. Kemudian,
kehidupan sosial dan spiritual pun dikuasai oleh Paus dan doktrin gereja. Dalam abad
pertengahan, tepatnya pada 1215, lahirlah Magna Carta sebagai pembatasan kekuasaan
raja dan hak asasi manusia.

Di era Renaisans, negara modern mulai bermunculan. Eropa pun mulai mengalami
perubahan. Praktik demokrasi mulai muncul di Florence, Italia. Di Florence, hak kebebasan
individu dijamin dan para warga diberikan hak untuk berpartisipasi dalam pemerintahan.

Kemudian, sekitar tahun 1500--1650, mulai banyak negara yang mengalami reformasi,
seperti Jerman, Swiss, dan lainnya. Selepas periode ini, orang-orang Eropa mulai
memerdekakan diri dari doktrin gereja dan mulai menggunakan akal.

Di masa ini, sekitar 1650--1800, mulai muncul kesadaran bahwa ada hak-hak politik yang
tidak boleh diselewengkan oleh raja. Di masa itu, raja memiliki kekuasaan yang tidak
terbatas. Beranjak dari masa ini, perlawanan akan kedudukan raja pun bermunculan. Sistem
dengan konsep pemisahan kekuasaan pun mulai dicetuskan; trias politica.

5 Manfaat Demokrasi

Sahya Anggara dalam Sistem Politik Indonesia menerangkan bahwa ada lima manfaat


demokrasi bagi rakyat. Lima manfaat yang dimaksud adalah sebagai berikut.

1. Kesetaraan sebagai warga negara. Demokrasi memperlakukan semua orang sama


dan sederajat. Prinsip kesetaraan ini menuntut perlakuan yang sama terhadap
pandangan, pendapat, atau pilihan setiap warga negara.
2. Memenuhi kebutuhan umum. Suatu kebijakan dapat mencerminkan keinginan
rakyatnya. Semakin besar suara rakyat, semakin besar pula kebijakan itu mewakili
keinginan rakyat.
3. Pluralisme dan kompromi. Demokrasi mengisyaratkan kebhinekaan dan
kemajemukan dalam masyarakat, serta kesamaan kedudukan di antara warga
negara. Jika ada perbedaan, diatasi dengan diskusi, persuasi, dan kompromi; bukan
dengan paksaan atau kekuasaan.
4. Menjamin hak-hak dasar. Demokrasi menjamin kebebasan dasar, seperti hak sipil,
politis, berserikat, berbicara, dan lainnya. Hak-hak tersebut memungkinkan individu
untuk terus berkembang dan memungkinkan terwujudnya keputusan-keputusan
kolektif yang lebih baik.
5. Pembaruan kehidupan sosial. Demokrasi memungkinkan terjadinya pembaruan.
Penghapusan kebijakan-kebijakan yang telah usang dan pergantian pemangku
kebijakan dilakukan dengan cara yang santun dan damai. Demokrasi membuat
proses regenerasi kepemimpinan dilaksanakan tanpa pergolakan.

https://www.hukumonline.com/berita/a/pengertian-demokrasi-sejarah-dan-
pelaksanaannya-di-indonesia-lt61b739dbb5bf8#!

Demokrasi di Indonesia

Indonesia merupakan negara demokrasi. Sehubungan dengan perkembangannya, Dwi


Sulisworo dkk. membagi demokrasi Indonesia ke dalam empat masa.

Masa pertama, demokrasi konstitusional (1945--1950). Di masa ini, peranan parlemen dan
partai sangatlah menonjol.

Masa kedua, demokrasi terpimpin (1959--1965). Mulainya masa ini ditandai dengan
dikeluarkannya Dekrit Presiden. Dalam praktiknya, masa ini berakhir dengan peristiwa G30S
pada 30 September 1965.

Masa ketiga, demokrasi Pancasila (1965--1998). Secara garis besar, masa ini menggunakan
landasan demokrasi konstitusional yang menonjolkan sistem presidensial.

Masa keempat, demokrasi pascareformasi (1998--saat ini). Cenderung mengalami banyak


perubahan. Partai politik baru bermunculan, pemilihan umum pun dilaksanakan secara
langsung dan rutin.

Pengertian Demokrasi : Penjelasan Sejarah, Ciri-ciri dan Jenis

Pengertian Demokrasi
Secara umum pengertian demokrasi adalah sistem pemerintahan di mana hukum,
kebijakan, kepemimpinan, dan usaha besar dari suatu negara atau pemerintahan lain
secara langsung atau tidak langsung diputuskan oleh rakyat.

Secara etimologis, kata demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu ‘Demos’ dan ‘Kratos’.
Demos artinya rakyat/ khalayak, dan Kratos artiya pemerintahan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), demokrasi adalah bentuk atau sistem
pemerintahan yang seluruh rakyatnya turut serta memerintah dengan perantaraan wakilnya
yang terpilih.

Jadi, pengertian demokrasi adalah pemerintahan yang diselenggarakan dari rakyat, untuk
rakyat, dan oleh rakyat.

Dalam demokrasi, setiap warga negara diperbolehkan untuk berpartisipasi, baik secara
langsung atau melalui perwakilan dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan
hukum.

Namun perlu diingat, tidak semua negara di dunia menganut sistem ini. Di beberapa negara,
istilah demokrasi banyak digunakan sebuah negara untuk menggambarkan sistem
pemerintahan yang dianut.

Indonesia menjadi satu di antara negara yang menganut sistem pemerintahan secara
demokrasi. Negara yang menganut sistem demokrasi akan memberikan kebebasan warga
negaranya untuk menyampaikan pendapat.

Pengertian Demokrasi Oleh Para Ahli

Untuk lebih memahami lebih dalam tentang demokrasi, bisa membaca pengertian dari para
ahli, hingga jenis-jenisnya.

Supaya lebih jelas, berikut rangkuman pengertian demokrasi menurut para ahli yang kami
ambil dari beragam sumber:

Abraham Lincoln

Menurut Abraham Lincoln, demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan
untuk rakyat (government of the people, by the people, and for the people).

Charles Costello

Demokrasi adalah sistem sosial dan politik pemerintahan diri dengan kekuasaan-kekuasaan
pemerintah yang dibatasi hukum dan kebiasaan untuk melindungi hak-hak perorangan
warga negara.
John L. Esposito

Demokrasi adalah kekuasaan dari dan untuk rakyat. Jadi, setiap warga negara berhak untuk
berpartisipasi, baik terlibat aktif maupun mengontrol kebijakan yang dikeluarkan oleh
pemerintah.

Hans Kelsen

Demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat dan untuk rakyat. Kemudian yang
melaksanakan kekuasaan negara ialah wakil-wakil rakyat yang terpilih.

Sidney Hook

Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana keputusan-keputusan pemerintah yang


penting secara langsung atau tidak, didasarkan pada kesepakatan mayoritas yang diberikan
secara bebas dari rakyat dewasa.

C.F. Strong

Demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan di mana mayoritas anggota dewan dari
masyarakat ikut serta dalam politik atas dasar sistem perwakilan.

Hannry B. Mayo

Demokrasi adalah kebijaksanaan umum, ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil
yang diawasi secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan-pemilihan yang didasarkan atas
prinsip kesamaan politik serta diselenggarakan dalam suasana kebebasan politik.

H. Harris Soche

Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan rakyat. Dengan kata lain, rakyat merupakan
pemegang kekuasaan dalam pemerintahan yang memiliki hak untuk mengatur,
mempertahankan, serta melindungi diri mereka dari adanya paksaan dari wakil-wakil
mereka.

Abdul Ghani Ar Rahhal

Demokrasi yaitu suatu bentuk kekuasaan rakyat oleh rakyat, artinya rakyat merupakan
sumber kekuasaan.

Sejarah Adanya Demokrasi

Sistem demokrasi tidak lepas dari sejarah yang membuat sistem ini dianut oleh beberapa
negara dunia.
Sistem demokrasi muncul pertama kali sejak zaman Yunani kuno.

Pada waktu itu dengan sistem demokrasis maka rakyat bisa terlibat langsung dalam
pengambilan keputusan, menyangkut keberlangsungan sebuah negara. Jadi, seluruh perkara
kenegaraan harus dibicarakan langsung dengan para rakyatnya.

Demokrasi murni atau demokrasi langsung adalah sistem yang diusung di zaman tersebut.

Pada zaman dulu sistem demokrasi secara langsung memang dapat dilakukan apabila
jumlah rakyat tidak sebanyak sekarang.

Tentunya dengan cakupan wilayah Indonesia yang sangat luas, dengan jumlah penduduk
hingga 250 juta, sistem tersebut sudah tidak relevan untuk diterapkan.

Sehingga rakyat tidak mungkin lagi secara langsung terlibat dalam setiap keputusan
pemerintah.

Oleh karena itu terbentuklah seperti sekarang, dengan adanya Dewan Perwakilan Rakyat.
Sebagai perpanjangan tangan dari aspirasi rakyat. Kondisi itu memunculkan istilah
demokrasi perwakilan atau demokrasi tidak langsung.

Dilansir dari publikasi UIN SUSKA, Indonesia pernah menerapkan sistem demokrasi


terpimpin di era pemerintahan Soekarno. Sedangkan demokrasi pancasila diusung pada
masa pemerintahan Soeharto.

Hingga era reformasi, negara kita masih menganut sistem demokrasi pancasila. Sejarah
singkat demokrasi ini harus dipahami setiap warga negara.

Namun pada masa reformasi ini, Indonesia mulai mengarah pada arti demokrasi yang
sebenarnya. Karena sudah bisa melangsungkan pemilihan presiden, anggota legeslatif, dan
kepala daerah secara langsung.

Perubahan status wilayah dan pemekaran daerah juga diberikan pemerintah pusat. Demi
menjawab seluruh keinginan dan aspirasi rakyat.

Sistem pemerintahan yang semakin adil bisa dirasakan, setelah penerapan demokrasi
sekarang ini. Rakyat berperan aktif dalam memilih wakil, dan para pemimpinnya secara
leluasa.

Harapannya keadilan dan kesejahteraan bisa dirasakan oleh setiap warga Indonesia.

Ciri-Ciri Demokrasi
Negara dikatakan sudah menerapkan sistem demokrasi, bila berbagai cici ciri demokrasi ini
sudah diusung. Berikut ini sejumlah ciri-ciri yang bisa diperhatikan.

1. Seluruh Keputusan yang Ditetapkan oleh Pemerintah


Seluruh keputusan pemerintah berlandaskan atas aspirasi dan kepentingan warga
negara. Jadi bukan atas dasar kepentingan pribadi atau kelompok. Sehingga bisa
mencegah praktek korupsi yang merajalela.
2. Menerapkan Ciri Konstitusional
Hal ini berkaitan dengan kehendak, kepentingan atau kekuasaan rakyat. Dimana hal
itu tercantum di dalam penetapan hukum atau undang-undang. Hukum yang
tercipta harus seadil-adilnya.
3. Mempunyai Perwakilan Rakyat
Seperti di Indonesia terdapat lembaga legeslatif bernama Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR). Sehingga urusan negara, kekuasaan dan kedaulatan rakyat diwakilkan pada
anggota dewan. Mereka sudah terpilih melalui pemilihan umum.
4. Menyelenggarakan Pemilihan Umum
Pesta rakyat ini harus digelar secara berkala, sehingga terpilih perwakilan atau
pemimpin untuk menjalankan roda pemerintahan.
5. Terdapat Sistem Kepartaian
Partai adalah sarana atau media untuk melaksanakan sistem demokrasi. Dengan
adanya partai rakyat bisa dipilih sebagai wakil rakyat sebagai penerus aspirasi.
Sehingga pemerintah bisa mewujudkan keinginan rakyat.Sekaligus wakil rakyat bisa
mengontrol kerja pemerintah. Kalau terdapat penyimpangan, wakil rakyat bisa
mengambil tindakan hukum. Supaya tidak merugikan rakyat dan negara. Partai juga
akan mewakili rakyatnya untuk memilih dan mengusung pemimpin negara dan
pemimpin daerah. Harapannya bisa menjadi pemimpin yang adil dan bijaksana.
Jenis Demokrasi

Secara umum, sistem demokrasi dibagi menjadi dua jenis, yaitu sistem demokrasi langsung
dan sistem demokrasi perwakilan.

Demokrasi Langsung

Dalam sistem demokrasi langsung, setiap rakyat berhak memberikan aspirasinya melalui
pendapat atau suara dalam menentukan sebuah keputusan. Biasanya, setiap rakyat
mewakili dirinya sendiri dalam memilih kebijakan sehingga secara langsung keadaan politik
berada di tangan rakyat.

Namun, sistem demokrasi langsung jarang diterapkan di era modern. Hal ini dikarenakan
kepadatan penduduk serta kurangnya minat penduduk untuk mempelajari keseluruhan
permasalahan politik di negara tersebut.

Demokrasi Perwakilan
Dalam sistem demokrasi perwakilan, seluruh rakyat memberikan pendapatnya melalui
pemilihan umum dalam memilih wakil rakyat. Setelah terpilih, wakil rakyat tersebut
mengutarakan aspirasi rakyatnya dalam mengatasi permasalahan negara.

Macam-Macam Demokrasi bisa dilihat dari fokus perhatiannya, dan penyaluran kehendak
rakyatnya.

Model Demokrasi Berlandaskan Fokus Perhatian

 Demokrasi Formal. Sistem ini tidak mengurangi kesenjangan ekonomi sedikit pun,
dan sangat fokus di sektor politik.
 Demokrasi Material. Sistem ini tidak mengurangi kesenjangan politik sedikit pun, dan
sangat fokus pada bidang ekonomi.
 Demokrasi Gabungan. Sistem tersebut adalah kolaborasi antara demokrasi material
dan demokrasi formal.
Model Demokrasi Berlandasarkan pada Penyaluran Kehendak Rakyat

 Direct Democracy (Demokrasi Langsung). Sistem pemerintahan ini melibatkan rakyat


secara langsung. Khususnya dalam pengampilan keputusan, seperti pemilihan umum
(pemilu)
 Indirect Democracy (Demokrasi Tidak Langsung). Sistem pemerintahan ini tidak
melibatkan warga negaranya secara langsung di setiap pengambilan keputusan.
Sebagai contoh, keputusan yang dirumuskan dan ditetapkan oleh wakil rakyat (DPR,
DPD, dan DPRD).
Prinsip-prinsip Demokrasi Pancasila

Selain itu, menurut Cholisin,2012:11, Demokrasi memiliki prinsip-prinsip dasar yang menjadi
landasannya. Diantaranya yaitu:

a. Persamaan bagi seluruh rakyat Indonesia


Persamaan bagi seluruh rakyat Indonesia dimaksudkan bahwa hak dan kewajiban yang
dimiliki oleh rakyat Indonesia sama dan sejajar. Persamaan hak dan kewajiban tersebut
tidak hanya dalam bidang politik saja melainkan bidang hukum, ekonomi dan sosial.

Maka dari itu Demokrasi Pancasila tidak hanya mencakup Demokrasi Politik saja, melainkan
Demokrasi Sosial dan Demokrasi Ekonomi juga. Persamaan ini diharapkan mampu
memberikan keadilan bagi seliruh rakyat Indonesia.

b. Keseimbangan antara hak dan kewajiban


Prinsip keseimbangan antara hak dan kewajiban memberikan pengertian bahwa warga
negara dalam menerima hak yang dimilikinya namun juga harus diseimbangkan dengan
kewajiban yang dimiliki.

c. Pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab secara moral kepada Tuhan Yang Maha
Esa, diri sendiri, dan orang lain Demokrasi Pancasila memberikan kebebasan kepada setiap
individu namun dengan batasan yang bertanggung jawab. Yang dimaksud dengan
kebebasan ini ialah kebebasan yang harus memperhatikan hak dan kewajiban dari orang
lain dan diri sendiri bahkan, harus dapat dipertanggung jawabkan dengan Tuhan Yang Maha
Esa.

d. Mewujudkan rasa keadilan sosial


Demokrasi memiliki tujuan dalam mewujudkan rasa keadilan sosial untuk semua warga
negaranya. Keadilan sosial melingkupi sila dalam Pancasila terutama sila kelima. Maka dari
itu prinsip dalam demokrasi Pancasila ingin mewujudkan rasa keadilan sosial dalam setiap
masyarakat.

e. Pengambilan keputusan dengan musyawarah


Landasan gotong royong dan kebersamaan merupakan dasar dari pengambilan keputusan
dengan musyawarah. Dalam pengambilan keputusan ini mengilhami rasa keadilan bagi
semua. Dimana tidak hanya mementingkan kaum mayoritas saja, namun juga dapat
memperhatikan kaum minoritas.

f. Mengutamakan persatuan nasional dan kekeluargaan


Prinsip persatuan nasional terilhami dari sila ketiga dari Pancasila. Rasa kekeluargaan dalam
Negara Republik Indonesia, memunculkan persatuan nasional dalam setiap masyarakat.

g. Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional.


Tujuan dan cita-cita nasional Negara Indonesia tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang
Dasar Republik Indonesia. Diungkapkan bahwa Indonesia menyatakan kemerdekaannya dan
kemudian membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

https://deepublishstore.com/blog/materi/pengertian-demokrasi/

Anda mungkin juga menyukai