Morfologi Dan Anatomi Nematoda PDF

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 8

2.

Morfologi dan Anatomi Nematoda


2.1. Bentuk tubuh nematoda secara umum
Bentuk tubuh nematoda parasit tanaman adalah silindris memanjang atau
vermiform, meruncing pada bagian ujung kepala dan ekor, mikroskopis dengan
ukuran sangat kecil (panjang 0. 25 3 mm, kebanyakan kurang dari 2 mm dengan
lebar tubuh antara 50 250 pm). Pada umumnya ukuran tubuh nematoda non
parasitik atau saprofag lebih besar dibandingkan nematoda parasit tanaman.
Beberapa spesies nematoda betina mempunyai diameter tubuh yang melebar,
menggelembung atau pyriform, seperti buah peer atau jeruk.
Di dalam ukuran tubuh yang sangat kecil, nematoda mempunyai sistem
fisiologi yang kompleks. Nematoda mempunyai semua sistem organ utama seperti
organisme tingkat tinggi yang lain, yaitu system pencemaan, sistem reproduksi,
sistem syaraf, kecuali sistem pernafasan dan sirkulasi darah. Pada dasamya tubuh
nematoda terdri atas 3 tabung, yaitu 1). dinding tubuh dan somatic musculature, 2).
Sistem pencernaan, dan 3). Sistem reproduksi. Rongga tubuh nematoda berisi
cairan dan beberapa sel kelenjar sekresi dan ekskresi. Di dalam rongga tubuh
tersebut juga terdapat sistem
pencernaan dan reproduksi. Secara diagramatis struktur umum tubuh
nematoda seperti terlihat pada gambar berikut.

Universitas Gadjah Mada


Struktur umum nematoda parasit tumbuhan
Sumber : Singh & Sitaramaiah, 1993

2.2. Kutikula
Dinding tubuh nematoda terdiri atas 3 lapisan yaitu bagian paling luar
adalah lapisan kutikula, lapisan hypodermis, dan lapisan somatic musculature.
Lapisan kutikula bersifat non-seluler, semipermeable, dan berfungsi
sebagai kerangka luar tubuh (eksoskeleton) maupun pelindung terhadap
kondisi Iingkungan luar yang tidak menguntungkan. Kutikula merupakan salah
satu struktur tubuh nematoda yang bersifat kompleks dan bervariasi tidak
hanya pada antar genera dan spesies tetapi juga dalam individu satu spesies
dalam stadia perkembangan yang berbeda.
Secara umum, kutikula nematoda terdiri atas 4 lapisan yaitu epikutikula,
eksokutikula, mesokutikula, dan endokutikula. Secara kimiawi, kandungan
kutikula nematoda adalah albumin (kurang lebih 25% dari berat keseluruhan),
glycoprotein, fibroid matricin yang kaya akan sulfur, kolagen dan keratin.
Struktur kutikula pada tubuh nematoda bervariasi bentuknya. Ada dua (2)
macam bentuk dasar struktur kutikula, yaitu 1). omamentasi yang berfungsi
dalam gerak dan membantu proses adhesi nematoda terhadap substrat yang
ada disekelilingnya, dan 2). Sensory organ yang berfungsi untuk mendeteksi
kondisi lingkungan. Papillae dan setae merupakan organ peraba yang terletak
pada bibir, amphids yang bertindak sebagai kemoreseptor terletak di dekat
bibir, phasmids atau caudal papillae sebagai kemoreseptor yang terletak
pada bagian posterior tubuh nematoda.
Dikenal beberapa tipe ornamen atau gambaran atau disebut jugs cuticular
marking pada kutikula nematoda yang seringkali dipergunakan untuk
identifikasi tingkat genera suatu nematoda, diantaranya :
1. Anulasi ( transverse striae)
2. Garis lateral ( longitudinal striae)
3. Sayap ekor ( longitudinal atau lateral alae)
4. Punctation
5. caudal alae
6. spine, setae dan papillae
7. Bentuk ekor (tail shape) atau bagian tubuh yang membentang dari

Universitas Gadjah Mada


ujung posterior sampai anus
2.3. Sistem pencernaan
Sistem pecernaan nematoda dibagi menjadi 4 bagian yaitu : 1). Stoma
atau rongga mulut (kerongkongan) atau buccal cavity, 2). Esophagus atau
farink dan klep esophagus-intestinum atau disebut cardia, 3). Intestinum, 4).
klep intestinum-rectum (intestinorectal valve) dan anus pada jenis betina atau
kloaka pada jenis jantan .
Bagian anterior sistem pencernaan yang membentang dari stoma
sampai klep antara usofagus dan intestinum disebut stomatodeum (stoma-
usofagus) atau foregut atau perut depan. Sedangkan intestinum disebut
mesenteron (usus halus), serta usus besar atau rectum atau disebut juga
proctodeum.
Bentuk stoma atau rongga mulut nematoda bervariasi, menyesuaikan
lingkungan tempat nematoda hidup dan sumber makanan yang digunakan.
Dikenal ada 4 tipe stoma pada nematoda, yaitu : 1). Tipe silindris dijumpai
pada Ordo Rhabditida, 2). Tipe subglobular dijumpai pada Ordo Mononchida,
3). Tipe stomatostilet dijumpai pada Ordo Tylenchida, dan 4). Tipe odontostilet
dijumpai pada Ordo Dorylamida. Gambar berikut adalah bentuk-bentuk stoma
pada nematoda.

Sumber : Peachey, 1969.


Semua nematoda parasit tanaman mempunyai stilet atau
lembing/tombak di dalam mulutnya yang dipergunakan untuk merobek/
menusuk dan mengambil zat makanan pada sel tanaman inang. Melalui stilet,
nematoda juga menginjeksikan sekresi ludah ke dalam sel tanaman dan
menyedot isi sel tanaman ke dalam saluran pencemaan. Di dalam stilet

Universitas Gadjah Mada


terdapat saluran yang sangat sempit dengan lebar kurang dari 1 pm yang
disebut lumen. Lumen stilet tersambung sampai ke lumen usofagus.
Nematoda parasit tanaman termasuk dalam dua kelompok (group) yaitu
Ordo Tylenchida dan superfamilia Dorylamoidea dari Ordo Dorylaimida. Pada
Ordo Tylenchida, stilet tersusun dari skierotisasi

kutikula yang berkembang dari diding-dinding stoma yang mengalami peleburan,


disebut stomatostilet. Biasanya stomatostilet mempunyai basal knob. Bentuk dan
ukuran knob stilet bervariasi antar genera dan spesies nematoda. Pada
Aphelenchus, basal knob tidak ada dan pada Aphelenchoides mempunyai knob
stilet tetapi sangat lemah. Sedangkan pada Hoplolaimus, Helicotylenchus, dan
Pratylenchus, dijumpai knob stilet dengan ukuran besar dan jelas.

Pada superfamilia Dorylaimoidea, stilet merupakan modifikasi dari odontia


(gigi yang membesar) yang disebut odontostilet. Gambar berikut adalah
stomatotylet pada Tylenchida (A) dan odontostilet pada superfamilia
Dorylamoidea (B).

Usofagus atau farink nematoda menyerupai tabung berotot yang


terbentang dari stoma atau dasar stylet sampai cardia. Berdasarkan bentuk dan
lokasi bulbus , usofagus nematoda dibedakan : 1). Satu bagian silindris, seperti
terdapat pada Mononchidae disebut tipe Mononchoid, 2). Dua bagian silindris,
seperti terdapat pada Dorylaimoidea ( Xiphinema, Dorylaimus, dan Trichodorus)
disebut tipe Dorylaimoid dan 3). Tiga bagian silindris usofagus seperti terdapat
pada Tylenchida dengan klep usofagus terdapat pada basal bulbus sehingga

Universitas Gadjah Mada


disebut tipe tylenchoid dan tipe Rhabditoid dengan klep usofagus terdapat pada
median bulbus. Gambar berikut adalah tipe-tipe usofagus pada nematoda.

Sumber : Peachey, 1969.

2.4. Sistem syaraf


Sistem syaraf nematoda terpusat pada cincin syaraf (nerve ring
atau circumesophageal commissure) yang terletak melingkar pada
usofagus nematoda yaitu pada isthmus untuk Ordo Tylenchida atau
pada bagian anterior usofagus yang menyempit untuk Ordo Dorylaimida. Dari
cincin syaraf ke arah anterior dihubungkan dengan 6 kelenjar syarat ke bagian
amphid dan setae/ papillae, sedangkan ke arah posterior dihubungkan dengan
phasmid dan organ reproduksi.
2.5. Sistem reproduksi
Sesuai dengan perannya, nematoda jantan dan betina dapat dibedakan
dengan melihat karakter sexual pada masing-masing jenis tersebut. Nematoda
jantan dicirikan dengan adanya struktur organ copulasi seperti spikula,
gubernaculums, sayap (bursa) ekor (caudal alae), genital papillae pada bagian
posterior tubuh dekat daerah anal. Sedangkan nematoda jantan dicirikan dengan
adanya vagina dan vulva yang terletak di tengah atau pada bagian posterior
tubuh.

Universitas Gadjah Mada


Morfologi organ reproduksi pada nematoda jantan dan betina secara
umum hampir sama, yaitu terdiri atas 1 atau 2 tabung. Organ reproduksi
jantan disebut testis atau orchic yang terdiri atas : testis, seminal vesicle, vas
deferens, dan bermuara pada kloaka. Nematoda jantan yang mempunyai 1
testis disebut monarchic dan yang mempunyai 2 testis disebut diorchic. Testis
memproduksi spermatogonia yang selanjutnya disimpan dalam seminal
vesikel sampai saatnya dikeluarkan melalui spikula pada waktu kopulasi
dengan nematoda betina. Gambar berikut adalah tipe-tipe organ reproduksi
pada nematoda jantan.

Organ reproduksi nematoda jantan


Sumber : Singh & Sitaramaiah, 1993

Universitas Gadjah Mada


Pada kebanyakan nematoda jantan dijumpai spikula yang dilengkapi
gubemaculums yang terbentuk karena sklerotisasi dinding dorsal lubang spikula.
Organ tersebut berfungsi untuk membantu proses kopulasi.
Organ reproduksi nematoda betina adalah ovarium atau delphic. Nematoda
betina yang mempunyai satu ovarium disebut monodelphic, sedangkan yang
mempunyai 2 ovarium disebut didelphic. Dikenal beberapa tipe sistem reproduksi
nematoda betina, diantaranya : 1), monodelphic prodelphic yaitu 1 ovarium mengarah
ke anterior, 2). Monodelphic episthodelphic yaitu 1 ovarium mengarah ke bagian
posterior tubuh nematoda, 3). Didelphic amphidelphic yaitu 2 ovarium, satu mengarah
ke bagian anterior dan yang lain mengarah ke bagian posterior, dan 4). Didelphic
prodelphic, 2 ovarium keduanya mengarah ke bagian anterior, contoh seperti terdapat
pada nematoda betina genus Meloidogyne. Gambar berikut adalah tipe-tipe organ
reproduksi nematoda betina beserta bagian-bagiannya.

Organ reproduksi nematoda betina


Sumber : Singh & Sitaramaiah, 1993

Universitas Gadjah Mada


Tipe didelphic episthodelphic tipe didelphic prodelphic

Sumber : Singh & Sitaramaiah, 1993

Universitas Gadjah Mada

Anda mungkin juga menyukai