Makalah Fina Nur Rahman Menilai Kondisi Ekonomi Dan Global

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH

MENILAI KONDISI EKONOMI DAN GLOBAL


MATA KULIAH PENGANTAR BISNIS

Disusun Oleh :

Nama : Fina Nur Rahman

NPM : 10010216098

Jurusan : Keuangan Perbankan Syariah

Kelas :C

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG


FAKULTAS SYARIAH
2016
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT. Sebagai pencipta , pemelihara, penata alam

semesta beserta isinya. Shalawat serta salam semoga tercurah limpah kepada Nabi

muhammad SAW yang membawa kita dari zaman kebodohan ke zaman

kemajuan, serta telah menuntun umatnya kepada realisasi kehidupan yang benar

menurut Al Quran dan Sunnah.

Berkat Rahmat Nya, di dorong oleh kemauan yang keras di sertai kerja

yang alhamdulillah. Penulis telah dapat menyelesaikan makalah dengan judul

MENILAI KONDISI EKONOMI DAN GLOBAL.


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii

BAB I
PENDAHULUAN
A...Later Belakang Masalah............................................................................ 1
B Rumusan Masalah...................................................................................... 2
C Tujuan Penulisan........................................................................................ 2
D Metode Penulisan....................................................................................... 3

BAB II
MENILAI KONDISI EKONOMI DAN GLOBAL
Bagian Pertama : Menilai kondisi ekonomi
A Faktor yang mempengaruhi kodisi ekonomi............................................. 4
B Kebijakan yang mempengaruhi kondisi ekonomi................................... 9

Bagin dua : Menilai kondisi global

A. Cara bisnis internasional meningkatkan kerja............................................12


B. Metode menjalankan bisnis internasional..................................................14
C Hambatan hambatan dalam menjalankan bisnis.....................................17
D Karakteristik yang memengaruhi bisni......................................................18
E Cara nilai tukar mempengaruhi kinerja ....................................................21
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
................................................................................................................... 15
BAB III
PENUTUPAN
A Kesimpulan................................................................................................24
B Saran..........................................................................................................24
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kondisi perekonomian global yang mengalami tekanan

akibat krisis menghadapkan perekonomian indonesia pada

beberapa tantangan yang tidak ringan pada tahun 2009. Krisis

keuangan di Amerika serikat yang bermula dari krisis kredit

perumahan telah menimbulkan dampak dampak yang signifikan

secara global. Akibat masih kuatnya dampak krisis perekonomian

global, tantangan tersebut cukup mengemuka terutama pada

awal tahun 2009. Ketidakpastian karena krisis perekonomian

terkait dengan sampai seberapa cepat pemulihan ekonomi global

akan terjadi, bukan saja menyebabkan tingginya risiko di sektor

keuangan, tetapi juga berdampak negatif pada kegiatan ekonomi

di sektor riil domestik. Perkembangan yang kurang

menguntungkan tersebut telah menurunkan berbagai capaian

positif pada beberapa tahun sebelumnya. Sejumlah kebijakan

telah ditempuh oleh Bank Indonesia dan pemerintah untuk

menghadapi tantangan tersebut sepanjang tahun 2009

diantaranya kebijakan Bank Indonesia di bidang perbankan

diarahkan untuk memperkuat daya tahan industri perbankan

dengan tetap melanjutkan upaya upaya untuk meningkatkan

1
peran intermediasi perbankan dan di bidang fiskal pemerintah

mengeluarkan berbagai kebijakan stimulus, baik melalui inseftif

pajak maupun upaya menjaga daya beli masyarakat.

Ketidakstabilan di pasar keuangan global tetap terjadi akibat

masih kuatnya persepsi negatif terhadap prospek pemulihan

ekonomi global. Kondisi itu mengakibatkan investor mengurangi

penempatan dana di pasar kredit dan pasar modal baik di negara

maju maupun negara berkembang.

Perubahan kondisi yang secara umum terjadi pada

perekonomian yang dialami suatu negara seperti inflasi,

pengangguran, kesempatan kerja, hasil produksi, dan

sebagainya. Jika hal ini ditangani dengan tepat maka suatu

negara mengalami keadaan ekonomi yang stabil, mempengaruhi

kesejahteraan kehidupan penduduk yang ada di negara tersebut.

Oleh karena itu, penulis ingin membahas makalah yang berjudul

MENILAI KONDISI EKONOMI DAN GLOBAL

B. Rumusan Masalah

1. Apa sajakah faktor yang mempengaruhi kondisi ekonomi?

2. Apa sajakah kebijakan pemerintah yang mempengaruhi

kondisi ekonomi?

2
3. Bagaimanakah cara bisnis internasional dapat meningkatkan

kerja?

4. Bagaimanakah metode menjalankan bisnis internasional?

5. Apa sajakah hambatan hambatan dalam menjalankan bisnis

internasional?

6. Karakteristik seperti apakah yang dapat mempengaruhi bisns

internasional?

7. Bagaimanakah cara nilai tukar dapat mempengaruhi kinerja?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kondisi ekonomi

2. Untuk mengetahui kebijakan yang mempengaruhi kondisi

ekonomi

3. Untuk mengetahui cara bisnis internasional dapat

meningkatkan kerja

4. Untuk mengetahui metode menjalankan bisnis internasional

5. Untuk mengetahui hambatan hambatan dalam menjalankan

bisnis

3
6. Untuk mengetahui karakteristik yang dapat mempengaruhi

bisnis internasional

7. Untuk mengetahui cara nilai tukar mempengaruhi kinerja

D. Metode Penulisan

Untuk mempermudah dan membantu kelancaran penulisan

yang dilaksanakan, penulis menggunakan metode kepustakaan,

yakni:

Mengumpulkan bahan bahan yang berkaitan dengan

pembahasan
Mengklasifikasi bahan
Menganalisis sejumlah buku buku yang berhubungan

dengan masalah masalah yang dibahas.

BAB II

4
Menilai Kondisi Ekonomi dan Global

Bagian Pertama : Menilai Kondisi Ekonomi

A. Faktor yang mempengaruhi kondisi ekonomi

Kondisi ekonomi mencerminkan tingkat produksi dan

konsumsi untuk suatu negara, wilayah, atau industri tertentu.

Kondisi ekonomi dapat memengaruhi pendapatan atau beban

dari suatu bisnis dan oleh karena itu dapat memengaruhi nilai

dari bisnis tersebut.

Ada empat faktor yang memengaruhi kondisi ekonomi

suatu bisnis, yaitu : pertumbuhan ekonomi negara, inflasi, tingkat

bunga, dan pengangguran.

1. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi (economic growth) adalah

perubahan dalam tingkat aktivitas ekonomi secara umum dalam

suatu negara. Secara umum, ada dua indikator utama dari

pertumbuhan ekonomi yaitu tingkat produksi total dari barang

dan jasa dalam perekonomian (pengeluaran agregat). Tingkat

produksi total serta jumlah total pengeluaran agregat sangat

berkaitan erat sebab tingkat pengeluaran konsumen yang tinggi

mencerminkan permintaan yang tinggi untuk barang dan jasa.

Tingkat produksi total bergantung pada total permintaan akan

5
barang dan jasa.

Pertumbuhan ekonomi pada umumnya diinterpretasikan

sebagai presentase perubahan dalam produk domestik bruto

(Gross Domestic Product-GDP), yaitu total nilai pasar dari seluruh

barang jadi dan jasa yang dihasilkan dalam suatu negara, dari

satu periode ke periode berikutnya. Bisnis cenderung untuk

memantau perubahan dalam pertumbuhan ekonomi yang dapat

menandakan perubahan dalam permintaan akan produk dan

jasanya. Seringkali pertumbuhan

ekonomi kuat dan pada saat yang lain melemah. Keadaan ini

sangat mempengaruhi kinerja bisnis. Ekonomi yang lebih kuat

dapat menyebar dengan cepat antarbisnis. Ketika pelanggan

mulai meningkatkan pengeluarannya, perusahaan mengalami

permintaan yang lebih tinggi akan produknya sehingga mulai

memperkerjakan lebih banyak karyawan serta memperluas

operasinya sehingga terjadi peningkatan permintaan untuk

perlengkapan, jasa konstruksi dan bahan baku. Sementara itu,

ekonomi yang lemah mengakibatkan rendahnya permintaan

akan barang dan jasa sehingga dapat mengurangi pendapatan

perusahaan. Bahkan perusahaan yang memproduksi barang dan

jasa serta kebutuhan pokok pun turut dipengaruhi secara negatif

oleh perekonomian karena pelanggan cenderung untuk

mengurangi permintaan mereka. Beberapa perusahaan

6
mengambil langkah dengan memberhentikan beberapa

karyawannya, mengurangi rencana ekspansi, ataupun

mengurangi belanjanya.

2. Inflasi

Inflasi (inflation) adalah kenaikan dalam tingkat harga

barang dan jasa secara umum selama periode waktu tertentu.

Tingkat inflasi dapat diestimasikan dengan mengukur presentase

perubahan dalam indeks harga konsumen, yang mengindikasikan

harga dari sejumlah besar produk konsumen seperti produk

produk kebutuhan sehari hari. Inflasi dapat mempengaruhi

beban operasi suatu perusahaan. Tingkat inflasi yang lebih tinggi

akan menyebabkan peningkatan beban operasi yang lebih besar.

Namun, pendapatan perusahaan juga akan tinggi selama periode

inflasi sebab perusahaan mengenakan harga yang lebih tinggi

guna mengompensasikan beban yang lebih tinggi.

Inflasi dapat digolongkan dalam tiga garis

besar sebagai berikut.

a).Berdasarkan tingkat parah tidaknya inflasi

Inflasi ringan (<10% per tahun, single digit inflation)


Inflasi sedang(10% - 30% per tahun)
Inflasi berat (30% - 100% per tahun)
Hiperinflasi (> 100% per tahun)

b). Berdasarkan penyebabnya:

7
Inflasi tarikan permintaan (Demand-pull inflation), yaitu

inflasi yang disebabkan oleh kenaikan permintaan

masyarakat yang cukup besar terhadap barng barang


Inflasi dorongan biaya (Cost-push Inflation),yaitu inflasi

yang timbul ketika perusahaan mengenakan harga yang

lebih tinggi karena adanya kenaikan biaya produksi.

c). Berdasarkan asal inflasi

Inflasi yang berasal dari dalam negri (domestic inflation) ,

yaitu inflasi yang timbul karena faktor faktor yang terjadi

di dalam negeri (bisa karena demand full inflation maupun

karena cost-push inflation)


Inflasi yang berasal dari luar negri (imported inflation),

yaitu inflasi yang terjadi jika negara lain dan seolah olah

diimpor ke dalam negri yang merupakan konsekuensi dari

adanya perdagagan antarnegara

Inflasi yang masih dalam golongan inflasi rendah tidak

perlu dikhawatirkan. Tingkat inflasi yang rendah justru diperlukan

untuk memicu pertumbuhan penawaran agregat sebab kenaikan

harga akan mendorong produsen untuk meningkatkan

8
outputnya. Namun, inflasi yang tinggi dapat mengakibatkan

perekonomian tidak berkembang. Berikut dampak dampak

inflasi terhadap perekonomian serta individu dan masyarakat.

a. Dampak inflasi terhadap perekonomian.

Mendorong penanaman modal spekulatif


Menimbulkan ketidakpastian keadaan ekonomi di masa

depan
Menyebabkan tingginya tingkat bunga dan menurunkan

investasi
Menimbulkan masalah neraca pembayaran

b. Dampak inflasi terhadap individu dan masyarakat

Kesenjangan distribusi pendapatan.


Pendapatan riil merosot
Nilai riil tabungan merosot

3. Tingkat Bunga

Perubahan dalam tingkat suku bunga di pasar dapat

mempengaruhi pengeluaran biaya bunga perusahaan karena

bunga pinjaman yang diminta oleh bank komersial atau kreditor

lain untuk perusahaan adalah berdasarkan tingkat suku bunga

pasar. Bahkan jika perusahaan sudah meminjam dari bank

komersial selama beberapa tahun, suku bunga pinjaman tetap di

sesuaikan secara periodik (setiap enam bulan atau setiap tahun)

berdasarkan suku bunga yang wajar pada saat itu. Selain itu,

9
tingkat suku bunga juga mempengaruhi penerimaan perusahaan

dan juga biaya bunga. Misalnya, apabila suku bunga pinjaman

naik, biaya pendanaan untuk membeli rumah baru naik sehingga

permintaan untuk rumah baru pun menurun dan perusahaan

yang membangun rumah mengalami penurunan bisnis.

4. Pengangguran

Pengangguran (unenployment) adalah orang orang yang

tidak bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan atau sedang

mempersiapkan suatu usaha baru atau orang yang tidak mencari

pekerjaan karena mersa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan.

Ada empat tipe mengangguran, yaitu:

a) Pengangguran Friksional (frictional unemployment) atau

pengangguran alamiah yaitu orang orang yang status

pengangurannya bersifat temporer yang kemungkinan

besar mereka dalam waktu singkat akan memperoleh

pekerjaan sebab memiliki keahlian yang banyak.


b) Pengangguran musiman (seasonal unemployment), yaitu

orang orang yang menganggur karena tidak dibutuhkan

selama musim tertentu, misalnya instruktur skintidak

dibutuhkan selama musim panas,


c) Pengangguran siklis (cyclical unemployment), yaitu orang

orang yang menganggur karena kondisi perekonomian

10
yang buruk, misalnya orang orang yang diberhentikan

dari pabrik.
d) Pengangguran struktural (structural unemployment), yaitu

orang orang yang menganggur karena mereka tidak

memiliki keahlian yang memadai.

Tingkat pengangguran yang tinggi mengindikasikan

lemahnya pertumbuhan ekonomi, rendahnya tingkat pendidikan

dan keteramplan. Selain itu tingginya tingkat pengangguran

berarti menurunnya permintaan produk atau jasa perusahaan

yang berakibat pada terjadinya stagnansi ataupun kemunduran

pada kinerja perusahaan.

B. Kebijakan Pemerintah yang mempengaruhi kondisi

ekonomi

1. Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter adalah kebijakan yang ditetapkan dan

dlaksanakan oleh pemerintah, dalam hal ini bank indonesia

selaku bank sentral di indonesia, untuk mencapai dan

memelihara kestabilan nilai uang yang dilakukan dengan cara

mengendalikan jumlah uang yang beredar. Kebijakan moneter

yang bersifat ekspansif (easy money policy) akan menambah

jumlah uang yang beredar dan yang bersifat konstraktif (tight

money policy) akan menambah jumlah uang yang beredar dan

11
yang bersifat konstraktif akan mengurangi jumlah uang yang

beredar. Ada dua kebijakan moneter yang dilakukan oleh

pemerintah, yaitu :

a). Kebijakan moneter kuantitatif

Operasi Pasar Terbuka (open market operation) adalah

kebijakan moneter yang dilakukan dengan cara

memperjualbelikan surat surat berharga, seperti Surat

Berharga Pasar Uang (SBPU) dan Sertifikat Bank Indonesia

(SBI). Untuk mengendalikan inflasi, pemerintah akan

menjual surat surat berharganya


.Kebijakan Tingkat Diskonto (discount rate policy) adalah

tingkat bunga yang dikenakan oleh Bank indonesia pada

bank bank umum atas pinjaman dana yang diberikan.

Untuk mengendalikan inflasi, pemerintah akan menaikkan

tingkat diskonto sehingga bank bank umum akan

mengurangi pinjamannya.
Giro wajib minimum (reserve requirement ratio) adalah

angka perbandingan antara uang tunai yang ada di bank

dan jumlah uang giral maksimum yang dapat dikeluarkan

oleh bank umum tersebut. Untuk mengendalikan inflasi,

pemerintah akan menaikkan giro wajib minimum

b). Kebijakan moneter kualitatif

12
Pengawasan kredit secara selektif, dengan mengawasi

dan mengrndalikan macam pinjaman dan arah investasi

dari bidang (sektor) yang dibiayai bank bank umum.


Memberi imbauan imbauan tertentu melalui pertemuan

antara bank ndonesia sengan pinjaman dan anggota

perbanas (Persatuan Bank bank Swasta Nasional) dan

Himbara (Himpunan Bank bank milik Negara).

2. Kebijakan Fiskal

Kebijakan fiskal adalah kebijakan ekonomi yang dilakukan

pemerintah untuk mengelola dan mengarahkan perekonomian ke

arah kondisi yang lebih baik dengan cara mengubah penerimaan

dan pengeluaran pemerintah melalui pengaturan APBN.

Penerimaan pemerintah berasal dari pajak sementara

pengeluaran pemerintah berupa belanja barang dan jasa serta

pembayaran transfer. Kebijakan fiskal yang bersifat ekspansif

berarti pemerintah menaikkan pengeluarannya dan mengurangi

pajak. Kebijakan fiskal yang bersifat konstraktif berarti

pemerintah mengurangi pengeluaran dan menaikkan pajak.

Untuk mengendalikan inflasi, pemerintah melakukan kebijakan

fiskal konstraktif.

Pengaruh kebijakan fiskal terhadap bisnis, meliputi :

13
a) Revisi tarif pajak penghasilan orang pribadi. Ketika pemerintah

menurunkan tarif pajak penghasilan orang pribadi, orang

orang akan memperoleh penghasilan setelah pajak yang lebih

tinggi sehingga permintaan agregat akan meningkat, yang

selanjutnya akan meningkatkan kinerja bisnis. Begitupun yang

terjadi sebaliknya bila tarif pajak dinaikkan.


b) Revisi tarif pajak penghasilan badan. Ketika pemerintah

menurunkan tarif pajak penghasilan badan, maka akan

menaikkan laba setelah pajak bagi perusahaan secara

langsung.
c) Revisi atas pajak khusus. Ketika pemerintah menaikkan pajak

khusus sejumlah produk tertentu, produsen akan menaikkan

harga produknya sehingga konsumen akan menanggung

beban pajak itu secara tidak langsung dan akan mengurangi

konsumsi terhadap produk itu.


d) Revisi dalam defisit anggaran. Ketika pemerintah

membelanjakan lebih dari jumlah pajak yang diterimanya,

maka terjadilah defisit anggaran pemerintah.

Bagian Dua : Menilai Kondisi Global

(internasional)

A. Cara Bisnis internasional dapat meningkatkan kinerja

Bisnis internasional dapat meingkatkan kinerja perusahaan

dengan meningkatkan pendapatan atau mengurangi bebannya.

14
Ada empat motif dalam menjalankan bisnis internasional,

meliputi :

a). Menarik permintaan asing

Beberapa perusahaan tidak dapat meningkatkan paksa

pasarnya di dalam negeri karena persaingan yang ketat di

industrinya. Selain itu, permintaan terhadap produk produk

perusahaan dapat turun apabila terjadi perubahan selera

pelanggan. Dalam salah satu kondisi tersebut, suatu perusahaan

dapat mempertimbangkan pasar asing dimana terdapat

permintaan potensial.

Perusahaan perusahaan yang telah berhasil memperluas

bisnisnya di banyak negara akan fokus pada pertumbuhan masa

depan di pasar pasar luar karena perusahaan telah

menjalankan bisnisnya di sana dan oleh karena itu namanya

cukup dikenal. Perusahaan tersebut yakin bahwa dengan

berlanjutnya globalisasi, hanya perusahaan yang paling

kompetitif yang akan mampu melayani karyawan dan pemegang

sahamnya dengan efektif dan bertahan dalam persaingan global.

b). Memanfaatkan teknologi

Banyak perusahaan besar yang telah mendirikan

bisnis baru di negara negara yang masih berkembang memiliki

tingkat teknologi relatif rendah. Beberapa perusahaan yang

15
memiliki bisnis ekstensif di negara negara berkembang telah

mendirikan sistem telekomunikasi baru, pembangkit tenaga,

sistem jalan, dan bentuk bentuk infrastruktur lainnya untuk

mendukung kelancaran bisnisnya.

c). Menggunakan Sumber Daya yang Murah

Biaya tenaga kerja dan tanah dapat bervariasi secara

signifikan antarnegara. Perusahaan seringkali mencoba untuk

mendirikan fasilitas produksi di lokasi dimana biaya tenaga kerja

dan tanah murah.

d). Melakukan Diversifikasi secara internasional

Ketika semua aktiva dari suatu perusahaan dirancang

untuk menghasilkan penjualan dari suatu produk tertentu di satu

negara, maka laba dari perusahaan tersebut pada umumnya

tidak stabil. Hal ini disebabkan karena eksposur perusahaan

terhadap perubahan dalam industrinya atau dalam

perekonomian. Kinerja perusahaan perusahaan bergantung pada

permintaan akan produk tunggal ini dan pada kondisi dari satu

ekonomi dimana perusahaan menjalankan bisnisnya. Perusahaan

dapat mengurangi risiko semacam itu dengan menjual

produknya di berbagai negara.

B. Metode/Cara menjalankan bisnis internasional

16
Suatu perusahaan dapat menggunakan beragam cara atau

metode untuk menjalankan bisnis internasionalnya. Metode

metode yang lebih umum yag sebaiknya di pertimbangkan oleh

perusahaan adalah:

a). Mengimpor

Mengimpor (importing) melibatkan pembelian produk

atau jasa asing. Misalnya, membeli produk jadi (mobil, baju, dsb)

dari luar negeri dan membeli bahan baku atau perlengkapan

yang digunakan untuk menghasilkan produk yang tidak begitu

mahal atau yang mutunya lebih baik daripada di dalam negeri.

Mengimpor produk asing tidak bisa dilakukan

sembarangan. Pemerintah akan membatasi produk produk

impor melalui pengenaan tarif atau pajak yang dibayarkan

langsung oleh importer dan pembatasan kuota produk yang di

impor. Hal ini untuk melindungi industri dalam negeri dari

serbuan produk produk asing.

b). Mengekspor

Mengekspor (eksporting) adalah produk atau jasa kepada

pembeli yang ada di negara lain. Banyak perusahaan

menggunakan situs web untuk mengidentifikasi produk yang

dijual perusahaan beserta harga produknya. Hal ini memudahkan

produsen untuk mengiklankan produknya kepada importir

17
potensial dimana saja tanpa harus mengirim brosur ke berbagai

negara dan menerima pesanan secar online serta memudahkan

importir mengetahui informasi terkini dari produk eksportir.

c). Investasi Asing Langsung

Investasi asing langsung adalah alat untuk mengakuisisi

atau membangun anak perusahaan di satu atau lebih negara

asing. Suatu perusahaan dapat membangun anak perusahaan di

luar negeri atu mengakui sisi perusahaan asing yang sudah ada

dan mengubahnya menjadi anak anak perusahaannya.

Investasi Asing langsung juga dapat dilakukan dalm

beragam situasi, seperti:

Suatu perusahaan yang telah berhasil melakukan ekspor ke

negara asing ingin mengurangi biaya transportasinya

sehingga mendirikan anak perusahaan di negara asing itu.


Suatu perusahaan yang telah mengekspor produk

diinformasikan bahwa pemerintah negara asing akan

mengenakan hambatan perdagangan sehingga perusahaan

mendirikan anak perusahaan di negara asing guna

menghasilkan dan menjual produk di negara itu dan

terhindar dari hambatan perdagangan


Suatu negara asing sangat membutuhkan teknologi maju

dan ingin mengurangi tingkat pengangguran di negara nya

sehingga menawarkan kepada suatu perusahaan insentif,

18
seperti pengggunaan tanah secara gratis, untuk

mendirikan anak perusahaan di negara itu.


Suatu perusahaan yakin bahwa perusahaan tersebut dapat

mengurangi biaya tenaga kerja secara substansial dengan

memindahkan fasilitas produksinya ke negara berkembang

yang biaya tenaga kerja dan tanah nya lebih murah.

d). Outsorcing

Perusahaan pada umumnya mengatur agar sebagian

dari jasanya dilakukan di negar asing sebagai cara untuk

menggunakan tenaga kerja yang lebih murah. Ketika suatu

perusahaan melakukan outsourcing, karyawan yang pekerjaanya

ditransfer ke negara lain, dan terutama orang orang yang

kehilangan pekerjaanya karena outsourcing. Adalah sangat

penting bagi perusahaan. Tetapi perusahaan dapat berargumen

bahwa hal itu perlu dilakukan untuk dapat bersaing dengan

perusahaan lain yang mengandalkan tenag asing yang lebih

murah atau hal itu sama saja dengan perusahaan lainyang

mengimpor perlengkapan atau terlibat dalam DFI di negara

negara yang tingkat upahnya rendah.

e). Aliansi strategis

Aliansi strategis adalah suatu pejanjian bisnis

antarperusahaan dimana sumber daya di tanggung bersama

19
guna mengejar kepentingan bersama. Ada dua jenis aliansi

strategis yang sering digunakan oleh perusahaan, yaitu:

Joint venture (usaha patungan) melibatkan perjanjian

antara dua perusahaan mengenai proyek tertentu.


International licensing agreement (perjanjian lisensi

internasional) dimana suatu perusahaan memperbolehkan

suatu perusahaan asing sebagai pemegang lisensi untuk

menghasilkan produk produknya sesuai instruksi yang

spesifik

C. Hambatan hambatan dalam menjalankan bisnis

Faktor penting yang memberikan kontribusi bagi

peningkatan bisnis internasional adalah berkurangnya hambatan

perdagangan. Meskipun demikian, hambatan perdagangan itu

tetap masih ada.

a). Pengurangan dalam hambatan

Hambatan perdagangan telah berkurang seiring dengan

munculnya berbagai perjanjian perdagangan bebas dan

pembentukan zona perdagangan bebas.

NAFTA (North American Free Trade Agreement) atau

perjanjian perdagangan bebas amerika utara menghapus

hambatan perdagangan antara AS, meksiko, dan kanada.

20
GATT (General Agreement on tariffs and trade) atau

perjanjian umum mengenai tarif dan perdagangan

mengimbau pengurangan atau penghapusan hambatan

perdagangan atas produk produk impor tertentu di 117

negara.
Perjanjian perdagangan bebas AS dan cile untuk

menghapuskan tarif atas lebih dari 90% produk yang

dikirimkan antara kedua negara.

b). Hambatan yang tersisa

hambatan perdagangan ini ditujukan untuk

melindungi perusahaan perusahaan lokal atau untuk

menghukum negara negara tertentu atas tindakannya.

Kebijakan tarif yaitu pembebanan pajak terhadap barang

barang yang melewati batas suatu negara yaitu bea ekspor

dan bea impor


Kebijakan kuota yaitu pembatasan jumlah fisik terhadap

barang yang masuk (kuota impor) guna menjaga kestabilan

harga barang lokal yang sejenis dan jumlah fisik barng

yang keluar (kuota ekspor) guna menjamin tersedianya

barang di dalam negeri dalam jumlah yang cukup.


Larangan impor terhadap barang barang yang merugikan

masyarakat (minuman beralkohol) dan larangan ekspor

21
barang tertentu ketika kebutuhan akan barang tersebut di

dalam negeri belum cukup.


Dumping yaitu menjual produk di negara asing pada harga

dibawah biaya produksi dari produk tersebut.

D. Karakteristik yang mempengaruhi Bisnis Internasional

a). Budaya

Budaya di setiap negara berbeda beda. Suatu

perusahaan yang ingin berhasil menjalankan bisnis internasional

harus mempelajari budaya di negara yang dituju sebelum terlibat

dalam bisnis di sana sehingga dapat menyesuaikan dengan

produk yang akan dihasilkan. Keputusan yang buruk dapat

diakibatkan oleh penilaian yang tidak semestinya tas selera ,

kebiasaan, dan adat istiadat suatu negara.

b). Sistem Ekonomi

Suatu perusahaan harus menyadari jenis sistem

ekonomi yang digunakan dinegara manapun perusahaan

mempertimbangkan untuk melakukan bisnis. Sistem ekonomi

suatu negara mencerminkan tingkat intervensi dan kepemilikan

pemerintah dalam bisnis. Meskipun pemerintah tiap negara

memiliki kebijakan unik mengenai kepemilikan dari bisnis, secara

umum di klasifikasikan menjadi tiga, yaitu :

22
Kapitalisme, memungkinkan kepemilikan swasta atas bisnis

yang mendorong para wiraswasta memperoleh laba lebih

besar dengan menghasilkan produk atau jasa yang

memuaskan pelanggan
Komunisme, melibatkan kepemilikan publik atas bisnis

dimana wiraswasta dibatasi dari pemanfaatan apa yang

dianggap dibutuhkan masyarakat dan pemerintah menjadi

sentral dari perancanaan bisnis.


Sosialisme, menggabungkan fitur dari kapitalisme dan

komunisme yaitu wiraswasta boleh memiliki bisnis dan

properti namun pemerintah sangat terlibat dalam

penyediaan berbagai jasa, seperti layanan kesehatan dan

tunjangan pengangguran

c). Kondisi Ekonomi

Untuk memprediksi permintaan akan produknya di

negara asing, suatu perusahaan harus mencoba meramalkan

pertumbuhan ekonomi dan sensitivitas perusahaan terhadap

kondisi di negara itu.

Pertumbuhan Ekonomi

Jika perusahaan mengestimasikan pertumbuhan ekonomi

negara asing terlalu tinggi di negara itu sehingga pendapatan

mungkin tidak akan memadai untuk menutupi beban ekspansi di

negara itu.

23
Sensitivitas terhadap kondisi ekonomi di luar negeri

Eksposur suatu perusahaan terhadap perekonomian negara

asing bergantung pada proporsi bisnis perusahaan yang

dijalankan di negara tersebut. Apabila terjadi penurunan

permintaan di negara asing x, maka perusahaan tidak akan

sangat dipengaruhi oleh perekonomian negara asing x apabila

terjadi kenaikan permintaan di negara asing y.

d). Nilai Tukar

Nilai tukar antara mata uang yang satu dengan yang

lainnya berfluktuasi sejalan dengan waktu. Akibatnya, jumlah

uang yang dibutuhkan untuk mengimpor barang dapat berubah

bahkan jika harga aktual yang dikenakan produsen asing tidak

berubah. Misalnya, ketika rupiah melemah dan mata uang asing

menguat, maka jumlah rupiah yang dibutuhkan untuk

mengimpor barang dari negara asing akan bertambah.

e). Risiko politik dan undang undang

Suatu perusahaan harus mempertimbangkan risiko politik

dan iklim regulasi dari suatu negara sebelum memutuskan untuk

menjalankan bisnis di sana. Risiko politik adalah risiko bahwa

24
tindakan politik suatu negara dapat berdampak buruk bagi suatu

bisnis, misalnya korupsi . Regulasi pemerintah antarnegara juga

bervariasi, misalnya pemberlakuan undang undang mengenai

lingkungan hidup, hak cipta, dan antisuap. Selain itu, setiap

negara juga berbeda dalam memberikan sanksi terhadap bisnis

yang menghasilkan produk produk cacat atau melakukan

diskriminasi terhadap karyawan.

E. Cara Nilai tukar dapat mempengaruhi kinerja

Transaksi perdagangan internasional biasanya

mengharuskan pertukaran satu mata uang dengan mata uang

lainnya. Pada umumnya, nilai tukar antara suatu mata uang dan

mata uang lainnya berfluktuasi setiap hari. Ketika nilai tukar

berubah, perusahaan perusahaan yang terlibat dalam

perdagangan internasional akan terpengaruh. Dampak dari

pergerakan nilai tukar terhadap perusahaan dapat

menguntungkan atau tidak menguntungkan, bergantung pada

karakteristik perusahaan.

a). Dampak dari rupiah yang lemah terhadap importir indonesia

Asumsikan 1$ pada saat tertentu setara dengan Rp. 9.500 .

Seorang pengusaha indonesia yang mengimpor perlengkapan

senilai 100$ akan membutuhkan Rp. 950.000. Ketika dolar

mengalami apresiasi atau penguatan nilai terhadap rupiah di

25
mana 1$ setara dengan Rp. 9.650 maka pengusaha tersebut

akan membutuhkan Rp. 15.000 lebih banyak untuk memperoleh

perlengkapan yang dibutuhkannya. Hal ini mengilustrasikan

bahwa rupaih yang lemah berdampak buruk bagi perusahaan

indonesia yang sering mengimpor perlengkapan dari AS.

b).Dampak dari rupiah yang kuat terhadap importir indonesia

Asumsikan dolar mengalami depresiasi, atau melemah

dalam nilai terhadap rupiah, dari yang tadinya setara dengan Rp.

9.500 menjadi 9.250 dalam bulan terakhir. Jika pengusaha

indonesia tadinya membutuhkan Rp. 950.000, maka pengusaha

itu akan dapat membeli perlengkapan Rp. 25.000 lebih murah

dibandingkan sebelum terjadi depresiasi. Hal ini menunjukkan

bahwa depresiasi dolar terhadap rupiah akan mengurangi beban

perusahaan yang sering menimpor barang dari AS.

c). Dampak aktual dari pergerakan nilai tukar terhadap importir

indonesia.

Nilai tukar mata uang dari negara negara berkembang

lebih berfluktuasi dibandingkan dengan nilai tukar dari mata

uang negara negara maju.konsekuensinya, perusahaan

perusahaan dari negara maju yang menjalankan bisnis di negara

berkembang terekspos oleh pergerakan nilai tukar yang sangat

fluktuatif.

26
d). Dampak dari rupiah yang lemah terhadap eksportir indonesia

Jika rupiah melemah terhadap mata uang asing tertentu,

perusahaan asing dapat memperoleh barang dari indonesia

dengan menukarkan lebih sedikit mata uang asing sehingga

jumlah barang yang dibeli dari eksportir indonesia lebih banyak.

Konsekuensinya, perusahaan indonesia yang sering mengekspor

produknya akan mengalami peningkatan pendapatandan laba

akibat permintaan produk yang meningkat.

e). Dampak dari Rupiah yang kuat terhadap eksportir indonesia

Jika rupiah menguat terhadap mata uang asing tertentu,

perusahaan asing cenderung mengurangi jumlah barang yang

dimpornya dari indonesia sebab harganya menjadi lebih mahal

dan membutuhkan lebih banyak biaya. Konsekuensinya,

perusahaan indonesia yang sering mengekspor barang akan

mengalami penurunan permintaan sehingga pendapatan dan

laba pun akan berkurang

27
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan dan Saran

Kondisi ekonomi mencerminkan tingkat produksi dan

konsumsi untuk suatu negara, wilayah, atau industri tertentu.

Kondisi ekonomi dapat memengaruhi pendapatan atau beban

dari suatu bisnis dan oleh karena itu dapat memengaruhi nilai

dari bisnis tersebut.

Ada empat faktor yang memengaruhi kondisi ekonomi

suatu bisnis, yaitu : pertumbuhan ekonomi negara, inflasi, tingkat

bunga, dan pengangguran, juga ada 2 kebijakan yang

mepengaruhi kondisi ekonomi yaitu kebijakan moeter dan

kebijakan fiskal.

Bisnis internasional dapat meingkatkan kinerja perusahaan

dengan meningkatkan pendapatan atau mengurangi bebannya.

28
Ada empat motif dalam menjalankan bisnis internasional,

meliputi : menarik permintaan asing, memanfaatkan teknologi ,

menggunakan sumber daya murah, dan melakukan diversifikasi

secara internasional , juga ada metode untuk menjalankan bisnis

intrnasional (global) yaitu dengan

mengimpor,mengekspor,investasi asing langsung,

outsourcing,aliansi startegis. Kita juga harus memperhatikan

hambatan hambatan yang mempengaruhi dalam menjalankan

bisnis internasional, juga harus memperhatikan kondisi ekonomi,

sistem ekonomi,nilai tukar,risko politik di negara itu.

DAFTAR PUSTAKA

[1]. Widyatimi. 1996. Diktat pengantar bisnis. Gunadarma: jakarta

[2]. Jeff Madura.2009.Introduction To Bussiness.salemba empat: jakarta

[3]. EbertGriffin.2015. Pengantar Bisnis. Erlangga: jakarta

29

Anda mungkin juga menyukai