Makalah Pertumbuhan Ekonomi Dan Perdagangan Internasional

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 35

MAKALAH

PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PERDAGANGAN


INTERNASIONAL

Dosen pembimbing : Mister Candera, S.Pd., M.Si.

Disusun oleh :

Kelompok VI

Lika Agustin (212021128)

Muhammad Walid Daffa (212021285)

Muhammad Syauki Hadori (212021206)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

FAKULTAS EKKONOMI DAN BISNIS

2022/2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pertumbuhan

Ekonomi dan Perdagangan Internasional” dengan tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kelompok pada

mata kuliah Ekonomi Internasional. Selain itu, makalah ini juga bertujuan menambah wawasan

tentang ekonomi dan perdagangan internasional bagi pembaca dan juga bagi kelompok.

Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Mister Candera S.Pd., M.Si. selaku dosen

pengampuh mata kuliah Ekonomi Internasional yang telah memberikan tugas ini sehingga

dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang mata kuliah yang kami

tekuni.

Kami menyadari, makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,

kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah

Palembang, 13 Oktober 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................................................................2


DAFTAR ISI ..........................................................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN ..................................................................................................................................4
A. Latar Belakang Masalah ...........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah .....................................................................................................................5
C. Tujuan .........................................................................................................................................5
BAB II .....................................................................................................................................................6
KAJIAN TEORI ....................................................................................................................................6
A. Pertumbuhan Ekonomi .............................................................................................................6
1. Definisi Pertumbuhan Ekonomi (Economic Growth) .........................................................6
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi.............................................11
C. Perdagangan Internasional .....................................................................................................12
1. Definisi Perdagangan Internasional ...................................................................................12
2. Peraturan-Peraturan Perdagangan Internasional ...........................................................13
D. Ekspor dan Impor....................................................................................................................15
E. Neraca Pembayaran ................................................................................................................15
F. Produk Domestik Bruto (PDB)...............................................................................................16
G. Nilai Tukar (Kurs) ...............................................................................................................16
H. Pengaruh Perdagangan Internasional ...............................................................................17
1. Pengaruh Perdagangan Internasional Terhadap Ekonomi Negara ...............................20
2. Dampak Positif dan Negatif Perdagangan Internasional Untuk Negara Indonesia .....23
3. Dampak Perdagangan Internasional Terhadap Kesejahteraan Mayarakat .................28
I. Kasus pada Pertumbuhan Ekonomi dan Perdagangan Internasional ...............................27
BAB III .................................................................................................................................................33
PENUTUP ............................................................................................................................................33
A. Kesimpulan ...............................................................................................................................33
B. Saran .........................................................................................................................................34
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................35
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam perkembangan ekonomi dunia yang semakin saling terkait dan global,

konsekuensi terbesar dapat berupa peningkatan arus perdagangan barang maupun uang

antarnegara. Batas negara juga makin kurang relevan, khususnya dalam hal perpindahan uang

dan investasi. Masing-masing negara tentu saja berupaya untuk memperoleh manfaat sebesar-

besarnya dari perkembangan tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, kajian ilmu

ekonomi juga semakin berkembang dan maju yang membutuhkan suatu kajian secara khusus

membahas perekonomian dunia dengan melihat keterkaitan hubungan ekonomi antarnegara

atau yang kita kenal dengan ilmu ekonomi internasional yang menggambarkan aplikasi prinsip-

prinsip dan kaitan antara teori ekonomi mikro dan ekonomi makro ke dalam konteks

internasional. Ilmu ekonomi internasional merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana

hubungan ekonomi antara satu negara dengannegara lain yang dapat memengaruhi alokasi

sumber daya baik antaradua negara tersebut maupun antar beberapa negara. Hubungan dalam

perekonomian internasional dapat berupa perdagangan, investasi, pinjaman, serta bantuan kerja

sama internasional. Berdasarkan pengertian tersebut, maka ilmu ekonomi internasional adalah

ilmu yang mempelajari alokasi sumber daya yang langka guna memenuhi kebutuhan manusia.

Masalah alokasi dianalisis dalam hubungan antara pelaku ekonomi satu negara dan negara lain.

Pada masa saat ini ilmu ekonomi internasional sangat diperlukan dalam menuntun

pertumbuhan ekonomi negara serta mejadi acuan untuk negara melakukan perdagangan

internasional. Pertumbuhan ekonomi negara maupun negara sendiri dapat didorong dengan

adanya perdagangan internasional yang bebas. Dengan cara mengenyampingkan sementara


bagaimana keuntungan atau kerugian dari perdagangan internasional didistribusikan

antarnegara, yang pasti kesejahteraan dunia secara agregat dapat ditingkatkan.

Menurut Huala Adolf dalam buku Hukum Perdagangan Internasional (2020)

perdagangan internasional merupakan aktivitas dari tukar menukar atau bahkan aktivitas dari

jual beli yang terjadi antarnegara sebagai salah satu upaya untuk mendapatkan manfaat maupun

keuntungan dari aktivitas tersebut. Penting sekiranya bagi seorang pebisnis untuk mempelajari

apa yang harus dipahami untuk meelakukan perdagangan antarnegara sekaligus dalam

mengupayangan peningkatan pertumbuhan negara.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, maka permasalahan yang perlu untuk dibahas adalah

sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan Pertumbuhan Ekonomi?

2. Apa yang dimaksud dengan Perdagangan Internasional?

3. Apa saja Peraturan-Peraturan dalam Perdagangan Internasional?

4. Bagaimana Perdagangan Internasional dapat mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi

suatu negara?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui maksud Pertumbuhan Ekonomi

2. Untuk mengetahui maksud Perdagangan Internasional

3. Untuk mengetahui peraturan apa saja yang ada dalam Perdagangan Internasional

4. Untuk mengetahui pengaruh Perdagangan Internasional dalam Pertumbuhan

Ekonomi
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pertumbuhan Ekonomi

1. Definisi Pertumbuhan Ekonomi (Economic Growth)

Menurut Sukirno, pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam

perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam

masayarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat.

Sedangkan menurut Ali Ibrahim Hasyim (2016:231), pertumbuhan ekonomi

dapat diartikan sebagai proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara

berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu.

Adapun menurut Sapomo (2015:8), pertumbuhan ekonomi sama dengan

peningkatan produksi fisik barang dan jasa. Ekonomi suatu negara harus terus

bertumbuh karena seiring dengan jumlah penduduk yang terus menigkat dari tahun

ke tahun. Oleh karenanya produksi harus senantiasa ditingkatkan, baik produksi

barang maupun jasa, agar taraf hidup masyarakat semakin baik.

Menurut Ali Ibrahim (2016:231) ada tiga komponen dasar yang diperlukan

dalam pertumbuhan ekonomi suatu bangsa:

1. Meningkatnya secara terus menerus persediaan barang

2. Teknologi maju sebagai faktor utama yang menentukan derajat pertumbuhan

dalam menyediakan aneka ragam barang kepada penduduknya

3. Penggunaan teknologi yang secara luas dan efisien.

Teori pertumbuhan ekonomi:

a. Mazhab Historis
Mazhab ini dijabarkan oleh Karl Bucher (1847-1930), Fridrich List (1789-1846),

W. Sombart (1863-1947) dan W.W. Rostow (pemenang hadiah Nobel).

Karl Bucher membagi pertumbuhan ekonomi menurut jarak yang ditempuh dari

produsen sampai konsumen oleh alat pemuas kebutuhan. Ia membagi masyarakat

dalam rumah tangga tertutup, rumah tangga kota, rumah tangga bangsa dan rumah

tangga dunia.

Friedrich List membagi pertumbuhan ekonomi berdasarkan teknik produksi

untuk menghasilkan barang sebagai pemuas kebutuhan, yaitu: masa berburu dan

mengembara, masa beternak dan bertani, masa pertanian dan kerajinan serta masa

kerajinan/ industri dan perniagaan.

Menurut W. Sombart, pertumbuhan ekonomi dibagi berdasarkan susunan

organisasi dan ideologi masyarakat. Ia membagi menjadi: zaman perekonomian

tertutup, zaman kerajinan dan pertukangan serta zaman kapitalis.

Sedangkan W.W Rostow membagi pertumbuhan ekonomi menjadi 5 tahap dan

setiap negara di dunia bisa salah satu diantaranya. Tahap tersebut yaitu: masyarakat

tradisional, prasyarat tinggal landas, lepas landas, tingkat kematangan dan masa

konsumsi tinggi.

b. Mazhab Analistis

Mazhab ini diantaranya dikemukakan oleh Adam Smith dan David Ricardo.

Teori Adam Smith berkaitan dengan dua unsur, yaitu pertumbuhan output total dan

pertumbuhan penduduk. Menurutnya, sumber alam jumlahnya terbatas, sehingga

pertumbuhan ekonomi tergantung batas maksimal sumber alam tersebut. Sedangkan

penduduk adalah unsur yang pasif dalam proses pertumbuhan ekonomi. Teori David

Ricardo hampir mirip dengan teori Adam Smith. Yang berbeda hanya pada sisi
penggunaan alat analisis distribusi pendapatan dalam mekanisme pertumbuhan dan

peranan sektor pertanian yang lebih jelas.

Menurut Sadono (2011:433) madzhabmadzhab dari sudut pandang lain oleh para

ahli-ahli ekonomi diklasifikasi sebagai berikut:

1. Teori pertumbuhan Klasik

Menurut pandangan ahli-ahli ekonomi klasik ada empat faktor yang

mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu jumlah penduduk, jumlah stok barang-

barang modal, luas tanah, dan kekayaan alam, serta tingkat teknologi yang

digunakan. Walaupun menyadari bahwa pertumbuhan ekonomi tergantung kepada

banyak faktor, ahli-ahli ekonomi klasik terutama menitikberatkan perhatiannya

kepada pengaruh pertambahan penduduk kepada pertumbuhan ekonomi. Dalam

teori pertumbuhan mereka, dikemukakan suatu teori yang menjelaskan keterkaitan

antara pendapatan perkapita penduduk dan jumlah penduduk. Teori tersebut

dinamakan teori penduduk optimum, apabila terdapat kekurangan penduduk,

produksi marjinal adalah lebih tinggi dari pada pendapatan perkapita. Maka

pertambahan penduduk akan menaikkan pendapatan perkapita. Akan tetapi jika

penduduk semakin banyak maka akan berlaku hukum hasil lebih, yang semakin

berkurang, yaitu produksi marjinal akan mulai mengalami penurunan.

2. Teori Schumpeter

Menekankan tentang pentingnya peranan pengusaha dalam mewujudkan

pertumbuhan ekonomi. Dalam teori ini ditunjukkan bahwa para pengusaha

merupakan golongan yang akan terusmenerus membuat pembaharuan atau inovasi

dalam kegiatan ekonomi. Inovasi tersebut meliputi: memperkenalkan barang baru,

mempertinggi efisien cara memproduksi dalam menghasilkan suatu barang,

memperluas pasar suatu barang ke pasaran yang baru, mengembangkan sumber


bahan mentah yang baru dan mengadakan perubahan dalam organisasi dengan

tujuan mempertinggi efisien kegiatan perusahaan. Berbagai kegiatan inovasi ini akan

memerlukan investasi baru.

3. Teori Haarod-Domar

Dalam analisisnya bertujuan menerangkan syarat yang harus dipenuhi supaya

suatu perekonomian dapat mencapai pertumbuhan yang teguh atau steady gowth

dalam jangka panjang. Teori ini beranggapan bahwa modal harus dipakai secara

efektif, karena pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh peranan pembentukan

modal tersebut.

4. Teori pertumbuhan Neo Klasik

Abramovits dan Solow dalam teori pertumbuhan Neo Klasik mengemukakan

bahwa faktor terpenting dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi bukanlah

pertambahan modal dan pertambahan tenaga kerja. Faktor yang paling penting

adalah kemajuan teknologi dan pertambahan kemahiran dan kepakaran tenaga kerja.

Suparmoko (2015:232-238) menuturkan, pertumbuhan ekonomi suatu negara

diperlukan alat pengukur pertumbuhan perekonomian yang tepat. Diantara alat

pengukur tersebut:

a. Produk Domestik Bruto (PDB)

Produk domestic bruto (PDB) adalah jumlah barang dan jasa akhir yang

dihasilkan oleh suatu perekonomian dalam satu tahun yang dinyatakan dalam harga

pasar. PDB belum dapat mengukur pertumbuhan ekonomi, karena pada umumnya,

semakin besar jumlah penduduk, semakin berat juga beban yang ditanggung negara.

b. Pendapatan Per Kapita (PNB)

Pendapatan perkapita adalah jumlah PDB nasional dibagi dengan jumlah

penduduk. Alat pengukur pertumbuhan berdasar pendapatan perkapita lebih


mencerminkan pertumbuhan daripada PDB saja. Bank Dunia menggunakan

instrumen ini sebagai alat mengukur perkembangan suatu negara. Contoh PNB

negara-negara ASEAN sebagai berikut:

Tabel 2.1. Contoh PNB Negara-Negara ASEAN

a. Pendapatan Per Jam Kerja

Pendapatan per jam kerja sebetulnya paling baik dipakai sebagai alat pengukur

kemajuan suatu perekonomian. Pendapatan per jam kerja yang lebih tinggi

daripada upah per jam kerja di negara lain untuk jenis pekerjaan yang sama, pasti

bisa dikatakan bahwa negara yang bersangkutan lebih maju daripada negara

yang satunya lagi.

b. Harapan Hidup Waktu Lahir

Harapan hidup waktu lahir juga dapat dipakai untuk melihat kemajuan dan

kesejahteraan suatu perekonomian, yaitu dengan melihat rata-rata karunia umur

warga penduduk.

Variabel yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi:

1) Faktor penawaran sumber daya manusia, sumber daya alam, stok modal,

kewirausahaan dan ilmu pengetahuan dan teknologi.


2) Faktor permintaan. Jika permintaan lebih kecil dari penawaran, investasi akan

turun, sehingga memudarkan efek faktor-faktor pertumbuhan lainnya.

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi

Menurut (Subandi, 2016) faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan

ekonomi suatu masyarakat atau negara, yaitu:

1. Akumulasi modal, termasuk semua investasi baru yang berwujud tanah (lahan),

peralatan fisikal, dan sumber daya manusia (human resources);

2. Pertumbuhan penduduk dan hal hal yang berhubungan dengan kenaikan jumlah

tenaga kerja (labour force) yang secara umum dianggap sebagai salah satu faktor

positif yang merangsang pertumbuhan ekonomi;

3. Kemajuan teknologi, merupakan faktor yang paling penting bagi pertumbuhan

ekonomi. Kemajuan teknologi dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu: netral,

hemat tenaga kerja (labour saving), dan hemat modal (capital saving).

Selain itu pertumbuhan ekonomi suatu negara tidak terlepas dari kondisi

perekonomian global. Globalisasi juga menjadi salah satu tangtangan terbesar bagi

banyak negara di dunia dengan adanya keterbukaan ekonomi yang semakin luas. Salah

satu yang menentukan pertumbuhan ekonomi suatu negara adalah perdagangan

internasional yang meliputi ekspor dan impor.

Menurut Saragih (2022), ekspor dan impor memegang peranan yang penting

terhadap pertubuhan ekonomi negara maju dan negara berkembang, pertumbuhna

ekonomi merupakan salah satu penentu penting dari kesejahteraan ekonomi.

Sedangkan menurut Yuni (2021), perdagangan internasional sangat mempengaruhi

pertumbuhan ekonomi suatu negara. Jika suatu negara lebih banyak melakukan ekspor

daripada impor maka pendapatan nasional negara tersebut akan meningkat sehingga
nantinya berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Manfaat dari

perdagangan internasional dapat berupa kenaikan pendapatan negara, cadangan devisa,

transaksi modal dan bertambahnya kesempatan kerja.

C. Perdagangan Internasional

1. Definisi Perdagangan Internasional

Menurut Yuni dan Hutabarat (2021), perdagangan internasional merupakan

perdagangan yang terjadi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain

melalui kesepakatan kedua belah pihak. Perdagangan antar negara ini dapat bersifat

pribadi dengan pribadi, pribadi dengan pemerintah, maupun pemerintah dengan

pemerintah negara lain.

Renaldi (2017), menyatakan bahwa perdagangan internasional juga membuat

suatu negara secara spesifik mahir dalam menciptakan suatu barang dan jasa.

Sedangkan menurut Fitriani (2019), perdagangan internasional turut

menentukan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Jika suatu negara melakukan ekspor

lebih sering daripada impor maka pendapatan negara tersebut naik sehingga akan

berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi.

Menutut Azzaki (2021) pada perdagangan internasional terdapat dua macam

kegiatan yaitu ekspor dan impor. Kegiatan ekspor dan impor dapat menguntungkan

negara yang melaksanakannya. Ekspor juga menjadi salah satu sumber devisa yang

penting bagi negara yang terbuka, karena ekspor dapat meningkatkan jumlah produksi

yang dapat memberikan peran yang penting terhadap pertumbuhan serta stabilitas

perekonomian negara. Dengan ekspor dan impor setiap perekonomian suatu negara dapat

saling menguntungkan melalui perluasan pasar, pertukaran teknologi, dan lapangan

pekerjaan.
M. N. D. S. Putri dan Suatawan (2023), berpendapat bawah dari sudut pandang

hubungan internasional negara dapat menghadapi berbagai kepentingan nasional yang

muncul di berbagai negara dan bangsa, yang tidak bisa dilaksanakan oleh negara sendiri.

2. Peraturan-Peraturan Perdagangan Internasional

Untuk mendapatkan neraca perdagangan, yang menguntungkan, maka perlu

dilakukan:

1. Ekspor harus dipacu dan impor harus ditekan atau dibatasi.

2. Ekspor logam mulia dilarang, karena tujuan utama perdagangan in-ternasional adalah

memperoleh tambahan logam mulia.

3. Untuk mendorong ekspor, Industri barang ekspor diberi subsidi.

4. Ekspor bahan mentah dilarang agar harganya di dalam negeri tetaprendah.

5. Barang-barang modal dilarang pula diekspor.

6. Tenaga-tenaga teknisi dilarang beremigrasi.

Semua ketentuan di atas dimaksudkan agar industri barang-barang ekspornya tidak

disaingi oleh tumbuhnya industri barang-barang terse-but di negara lain. Sebaliknya

perlu dilakukan langkah-langkah seperti:

1. Impor dibatasi sejauh mungkin dengan menggunakan tarif maupunlarangan langsung

untuk mengimpor barang-barang yang dapatdiproduksi sendiri oleh negara itu.

2. Perdagangan re-ekspor dikembangkan untuk mendorong pertumbuhan industri

perkapalan dengan jalan menyediakan pelabuhan bebas, gudang-gudang dengan

jaminan, pengembalian bea masuk, dan lain-lain. Dalam hubungan dengan

kebijaksanaan ekspor dan impor tercermin pula kebijakan merkantilisme dalam

masalah tenaga kerja, khusus-nya masalah pengupahan. Agar harga barang-barang

dalam negeri da-pat dipertahankan serendah mungkin, upah harus berada pada
tingkatserendah mungkin, sebagaimana yang dinyatakan oleh James Steuart:"The

lowers classes of a people in a cpuntry of trade, must be retainedto their physical

necessary (golongan rakyat yang paling rendah dalam suatu negara yang

menjalankan perdagangan, haruslah dibatasi/dite-kan sampai pada kebutuhan fisik

mereka saja)"

Dua kebijakan penting lainnya adalah:

a) kebijakan merkantilis dalam usaha memperoleh monopoli perdagangan.

b) berkaitan de-ngan monopoli yaitu usaha untuk memperoleh daerah-daerah

jajahan. Monopoli dapat diperoleh hanya dengan memiliki armada

perdaganganyang kuat. Oleh karena itu, setiap negara berlomba-lomba untuk

mem-bentuk armada yang kuat untuk pengangkutan barang-barang. Namun

kemudian berubah menjadi alat ekspansi, yaitu setiap negara berusaha untuk

menguasai dan mengontrol jalannya perdagangan, penaklukandan

pendudukan daerah-daerah baru di Asia, Afrika, dan Amerika. Daerah jajahan

ini dapat menjadi sumber langsung logam mulia (Mexico, Peru, Brasilia, dan

sebagainya), penyedia barang-parang tertentu yangdapat dimonopoli (lada,

sutera, tembakau, dan sebagainya), dan pasarbagi barang-barang ekspornya

maupun penyedia bahan-bahan mentah yang dibutuhkan. Jadi walaupun pada

waktu itu kaum merkantilis belum mempunyai pandangan teori yang bulat,

namun mereka mempunyai kesatuan pendapat, yaitu pemerintah harus

mengatur perdagangan luar negeri secara ketat demi pembinaan negara yang

kuat. Walaupun konsepsi mereka banyak kelemahannya, namun mereka

berhasil men-dobrak halangan-halangan yang ada pada abad pertengahan

bagi per-kembangan perdagangan dan berhasil mendorong terbentuknya

negaranasional yang kuat.


D. Ekspor dan Impor

Menurut Nur (2023), ekspor adalah kegiatan menjual barang atau jasa ke negara

lain. Tujuan ekspor dapat dikarenakan ekspor dari negara eksportir maupun permintaan

ekspor dari negara importir.

Menurut Rosyida (2021), kegiatan ekspor berpergaruh terhadap cadangan

devisa. Penanaman modal asing memiliki pengaruh positif dan nilai yang signifikan

terhadap cadangan devisa.

Sedangkan menurut Risnitia (2020), impor adalah kegiatan memasukan barang

dari luar negeri ke dalam wilayah suatu negara dengan menjalankan ketentuan yang

telah disepakati sebelumnya.

Menurut pendapat Hodijah dan Angelina Patricia (2021), melalui impor maka

negara bisa mencapai kebutuhan dalam negeri yang tidak dapat diproduksi oleh negeri

tersebut sehingga biaya suatu produk barang dan jasa akan lebih murah.

E. Neraca Pembayaran

Neraca pembayaran (balance of payment atau balance of international

payments) suatu negara adalah catatan yang sistematis tentangtransaksi ekonomi

internasional antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain dalam jangka

waktu tertentu. Pada umumnya transaksi-transaksi ekonomi internasional berupa

pemindah tanganan hak milik atas suatu barang atau jasa dari penduduk negara yang

satudengan penduduk negara lain, termasuk di dalamnya perubahan susunan dan nilai

utang piutang serta kekayaan penduduk negara yang bersangkutan.

Sedangkan menurut Wulandari dan Lubis (2019), neraca pembayaran

merupakan salah satu pencatatan transaksi ekonomi. Neraca pembayaran suatu negara

menjadi surplus jika adanya kelebihan dana perdagangan dan investasi dibandingkan
dengan kewajiban-kewajiban yang dibayar untuk negara. Sedangkan menjadi defisit

jika impor lebih tinggi daripada ekspor. Suatu neraca pembayaran yang surplus atau

defisit dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di suatu negara.

F. Produk Domestik Bruto (PDB)

Menurut Syofya (2017), pertumbuhan PDB Indonesia dari tahun ke tahun

dapat diukur dari peran ekspor sebagai salah satu penentu pertumbuhan ekonomi.

Indonesia yang merupakan negara berkembang, sejak tahun 1980an telah menggunakan

ekspor sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi. Ekspor menjadi salah satu cara untuk

meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia

Rinaldi (2017), dengan mengembangkan investasi pada sektor-sektor yang

produktif dapat membuka lapangan pekerjaan bagi tenaga kerja, sehinga investasi dapat

meningkatkan PDB Indonesia.

Sedangkan menurut R. D. S. Putri dan Siladjaja (2021), dengan terus

meningkatnya faktor-faktor produksi seperti jumlah tenaga kerja yang bertambah,

investasi masa lalu dan investasi baru yang menambah barang-barang modal dan

kapasitas produksi masa kini serta diikuti dengan perkembangan teknologi alat-alat

produksi yang semua ini akan mempercepat peningkatan kemampuan dalam produksi.

G. Nilai Tukar (Kurs)

Perdagangan internasional akan mendorong terjadinya pertukaran dua atau

lebih mata uang berbeda. Transaksi ini akan menimbulkan permintaan dan penawaran

terhadap suatu mata uang tertentu, berikut ini beberapa pengertian tentang nilai tukar.
Menurut Silitoga (2017), perdagangan internasional juga dipengaruhi oleh

kebijakan nilai tukar untuk menjaga persaingan ekspor dan mengurangi impor untuk

menurunkan tingkat defisit transaksi berjalan. Kebijakan nilai tukar berpengaruh

terhadap perekonomian dan dapat dilihat melalui dua sisi, yaitu permintaan dan

penawaran.

Menurut Nopirin (2012:163) nilai tukar adalah harga di dalam pertukaran dua

macam mata uang yang berbeda, akan terdapat perbandingan nilai atau harga antara

kedua mata uang tertentu, perbandingan nilai inilah yang disebut exchange rate.

Menurut Ekananda (2014:168) kurs merupakan harga suatu mata uang relatif

terhadap mata uang negara lain. Kurs memainkan peranan penting dalam keputusan-

keputusan pembelanjaan, karena kurs memungkinkan kita menerjemahkan hargaharga

dari berbagai negara ke dalam satu bahasa yang sama.

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, sampai pada pemahaman penulis

bahwa nilai tukar merupakan harga suatu mata uang terhadap mata uang asing, seberapa

mata uang domestik dihargai oleh mata uang asing, nilai tukar merupakan harga yang

sangat penting dalam perekonomian.

H. Pengaruh Perdagangan Internasional

Pengaruh perdagangan luar negeri pada dasarnya dibagi menjadi dua, yaitu

pengaruh ekonomis dan pengaruh non-ekonomis. Pengaruh ekonomis perdagangan luar

negeri terdiri dari pengaruh terhadap konsumsi masyarakat, pengaruh terhadap produksi

dan pengaruh terhadap distribusi pendapatan.

a. Pengaruh Ekonomis Perdagangan Internasional

1) Pengaruh terhadap konsumsi masyarakat (consumption)


Dengan adanya perdagangan luar negeri, barang yang tidak diproduksi atau

terbatas diproduksi di dalam negeri dapat masuk dari luar negeri. Akibatnya

masyarakat dapat mengkonsumsi barang dalam jumlah yang lebih banyak dan

lebih beragam dibanding sebelum adanya perdagangan luar negeri. Jumlah

barang yang banyak di pasar menyebabkan harga menjadi relatif lebih murah

karena adanya persaingan. Ini berarti pendapatan riil masyarakat meningkat

karena dengan jumlah uang yang sama, masyarakat dapat membeli barang

dengan jumlah yang lebih banyak.

Pengaruh lainnya dari perdagangan luar negeri adalah "demonstration effect",

baik yang bersifat positif maupun negatif. Demonstration effect yang positif

misalnya adalah keinginan untuk memproduksi barang dengan kualitas yang

lebih baik setara dengan kualitas barang yang diimpor. Sedangkan

demonstration effect yang bersifat negatif adalah timbulnya pola atau kebiasaan

konsumsi asing yang tidak sesuai dengan tahap perekonomian yang ada.

2) Pengaruh terhadap produksi (production effect)

- Terhadap produksi di dalam negeri, perdagangan internasional dapat

memberikan pengaruh seperti berikut ini.

a) Dorongan ke arah spesialisasi produksi

Perdagangan internasional akan mendorong masing-masing negara ke arah

spesialisasi dalam produksi suatu produk di mana negara tersebut

mempunyai keunggulan komparatif dan kompetitif.

b) Meningkatnya investible surplus

Perdagangan internasional dapat meningkatkan pendapatan riil masyarakat,

dan ini akan menyebab- kan negara tersebut mampu menyisihkan dana
sumber-sumber ekonomi yang lebih besar untuk investasi (investible

surplus)

c) Vent for surplus

Perdagangan internasional membuka pasar baru yang lebih luas bagi hasil-

hasil produksi dalam negeri. Sumber-sumber ekonomi yang semula

menganggur(surplus) sekarang memperoleh saluran (vent)

d) Kenaikan produktivitas dan efisiensi

Terdapat tiga sumber utama dari peningkatan produktivitas dan efisiensi

yang ditimbulkan oleh perdagangan luar negeri, yaitu skala ekonomis,

teknologi baru dan rangsangan persaingan.

- Skala ekonomis (economies of scale)

Karena adanya perdagangan dengan pihak luar negeri, perusahaan

cenderung untuk mempro- duksi lebih banyak produk, dimana biaya

produksi per unitnya menjadi makin rendah.

- Teknologi baru

Penemuan teknologi baru, terutama dalam kegiatan proses produksi, akan

menyebabkan turunnya biaya produksi.

- Rangsangan persaingan.

Rangsangan persaingan akan menyebabkan terjadinya efisiensi agar supaya

perusahaan dapat menjual produknya dengan harga lebih murah, sehingga

memiliki daya saing dari sisi harga yang lebih murah. Disamping itu,

rangsangan persaingan dapat mendorong kegiatan R & D (research and

development) di dalam proses proses produksi atau diferensiasi produk

sehingga dapat dihasilkan produk dengan kualitas yang lebih baik dan biaya

yang lebih rendah.


b. Pengaruh Non Ekonomis Perdagangan Luar Negeri

Disamping pengaruh ekonomis, perdagangan luar negeri juga mempunyai pengaruh

non ekonomis, seperti pengaruh kultural, politik, militer dan lain-lain. Misalnya

perdagangan terkait industri musik, membawa akibat berkembangnya jenis musik

asing yang makin lama akan mempengaruhi budaya masyarakat di dalam negeri.

1. Pengaruh Perdagangan Internasional Terhadap Ekonomi Negara

Perdangangan Internasional amat pengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu

negeri. Apa bila suatu negeri lebih banyak melaksanakan ekspor dari dalam impor

sehingga pemasukan nasional negeri itu hendak naik alhasil esoknya hendak ber-

pengaruh positif kepada pertumbuhan ekonomi. Profit perdagangan internasional

merupakan membolehkan sesuatu negeri buat berspesialisasi pada membuahkan benda

serta pelayanan yang ekonomis, alhasil bisa mengekspor ke luar negara. Guna dari

perdagangan internasional bisa berbentuk ekskalasi pemasukan negeri, cadangan

devisa, bisnis modal serta bertambahnya peluang kegiatan.

Tabel 2.2. Perkembangan Ekspor, Impor dan Pertumbuhan Ekonomi

Indonesia dari Tahun 2018-2020

Pertumbuhan Ekspor (Juta


Tahun Impor (Juta US$)
Ekonomi US$)

2018 5.17 180012.7 188711.4


2019 5.02 167683.0 171275.7
2020 5.05 163191.8 141568.8
Sumber: Badan Pusat Statistik

Menurut data perkembangan ekspor Indonesia dari tahun 2018-2020 mengalami

penurunan. Pertumbuhan Ekonomi dari tahun 2018-2020 rata-rata mencapai 5.07


persen. Dari tabel diatas, nilai ekspor dan impor Indonesia mengalami penurunan.

Menurut Hodijah dan Grace (2021), ekspor merupakan roda penggerak pertumbuhan

ekonomi, yang mana jika ekspor meningkat maka pertumbuhan ekonomi juga akan

meningkat.

Menurut Pridayati (2014), kegiatan perdagangan internasional sangat

ditentukan oleh nilai kurs mata uang negara yang bersangkutan. Contohnya, nilai tukar

naik harga barang ekspor dari Indonesia relatif akan lebih murah dari AS, sehingga

ekspor akan cenderung meningkat. Sebaliknya, harga barang dari AS relatif menjadi

mahal sehingga impor cenderung menurun.

Bagi Mankiw (2008), melaporkan kalau perdagangan dampingi negeri di bumi

bersumber pada kelebihan komparatif, maksudnya merupakan perdagangan itu

profitabel sebab membuat tiap negeri melaksanakan pemikiran Bagi Sukirno,

pertumbuhan ekonomi bisa didefinisikan selaku kemajuan aktivitas pada perekonomian

yang menimbulkan benda serta pelayanan yang hendak dibuat oleh warga hadapi

kenaikan. Pertumbuhan ekonomi bisa dibilang selaku ekskalasi PDB riil sesuatu negeri

dalam tahun khusus yang membuktikan menaiknya pemasukan perkapita pada

perekonomian.

Gambar 2.1. PDB Indonesia Januari 2018 – Juli 2020


PDB merupakan indikator ekonomi terbaik dalam menilai perkembangan

ekonomi suatu negara. Dari gambar diatas PDB Indonesia tertinggi berada pada bulan

oktober 2019, mulai mengalami penurunan di awal tahun 2020 hingga akhirnya berada

pada posisi terendah di bulan juli 2020. Impor tergantung terhadap PDB semakin tinggi

nilai impor di Indonesia maka didukung oleh PDB. Antara impor dan PDB mempunyai

hubungan negatif yang mana jika impor tinggi maka PDB akan menurun.

Pertumbuhan ekonomi ialah cara pergantian situasi perekonomian dengan cara

berangsur-angsur jadi lebih bagus sepanjang rentang waktu khusus, ataupun pula

ekskalasi kapasitas penciptaan sesuatu negeri. Terdapatnya pertumbuhan ekonomi ialah

wujud kesuksesan pembangunan ekonomi.

Pada bentuk ini, pergerakan pegawai antara pabrik satu serta yang lain amatlah

bisa jadi kala modal tidak beranjak dampingi pabrik dalam satu era pendek. Aspek

khusus merujuk ke pemberian ialah pada aspek khusus waktu pendek dari penciptaan,

semacam modal raga, tidak dengan cara gampang dipindahkan dampingi pabrik.

Filosofi mensugestikan bila terdapat kenaikan pada harga suatu benda, owner dari

aspek penciptaan khusus ke benda itu hendak buat dalam term sesungguhnya. Selaku

bonus, owner dari aspek penciptaan khusus bertentangan (semacam pegawai serta

modal) mengarah mempunyai skedul bertolak balik kala melobi buat pengaturan atas

imigrasi pegawai. Ikatan kebalikannya, kedua owner profit untuk investor serta

pegawai pada realitas membuat suatu kenaikan pada pelampiasan modal. Bentuk ini

sempurna buat pabrik khusus. Bentuk ini sesuai buat menguasai penyaluran pemasukan

namun tidak buat memastikan pola pedagangan.

Pentingnya perdagangan internasional bagi negara:

1. Sumber Devisa
2. Memperluas lapangan kerja

3. Meningkatkannya mutu konsumsi

4. Menambahnya pasar serta keuntunganya

5. Peningkatan teknologi

2. Dampak Positif dan Negatif Perdagangan Internasional Untuk Negara

Indonesia

Segala sesuatu pasti memiliki dampak positif maupun negatifnya demikian pula

dengan perdagangan internasional tentu pula mempunyai kedua perihal tersebut,

serta apa saja dampaknya bagi Indonesia

a. Dampak Positif:

• Menambah ikatan pendamping bagi negeri bila kegiatan perdagangan

internasional berjalan cocok perjanjian kedua negeri sehingga hendak

menciptakan suatu keyakinan dari negeri lain.

• Membuka lapangan kerja baru, perdagangan internasional

menginginkan daya perkerja dengan terbukannya lapangan kerja yang

besar akan terwujudkan keselamatan sosial.

• Mempermudah warga untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, apabila

warga membutuhkan suatu barang namun barang tersebut tidak dapat

diproduksi atau tidak ada di dlam negeri makan perdagangan

internasional lah solusinya.

b. Dampak Negatif:

• Memunculkan watak konsumtif, perilaku konsumtif kerap kali timbul

kala seseorang memandang benda dari luar negeri serta itu wajib dijauhi

sebab mudarat negeri serta diri sendiri.


• Ketergantungan kepada negeri lain, hal tersebut diakibatkan umumnya

karena benda atau barang dari luar negeri lebih bermutu dari benda pada

benda atau barang dari dalam negeri.

• Melemahkan Rupiah, apabila impor lebih besar dari pada ekspor hal

tersebut akan mempengaruhi niali mata uang Rupiah sehingga dari itu

mengenakan produk dari dalam negeri sangat berarti bagi nilai mata

uang negara.

Pertumbuhan ekonomi adalah cara pergantian perekonomian suatu negara

menjadi jadi jauh lebih baik sepanjang rentang waktu khusus. Terus menjadi besar

pertumbuhan ekonomi suatu negera sehingga hendak kilat pula ketersediaan barang

negera tersebut. Indonesia sempat hadapi peristiwa getir persisnya di tahun 1998 kala

itu terjalin darurat moneter diwilayah ASEAN, dikala itu perekonomian di Indonesia

dapat dikatakan diujung cula sebab melemhnya rupiah kepada Dollar walaupun kepala

negara Soeharto merombak seluruh dewan menteri pembangunan, namun konsisten

tidak dapat mengubah perekonomian Indonesia dikala itu kesimpulannya dalam

bertepatan pada 21 Mei 1998 kepala negara Soeharto mengundurkan diri atas dorongan

dari semua warga Indonesia dikala itu. Dalam tahun selanjutnya persisnya tahun 1999

perekonomian negara-negara ASEAN mulai membaik balik dengan dibawah

pengawasan finansial.

Perdagangan internasional serta pertumbuhan ekonomi merupakan dua perihal

yang tidak dapat dipisahkan sebab melewati pasar leluasa ataupun Perdagangan

internasional pertumbuhan ekonomi sesuatu negeri dapat bertambah. melewati aktivitas

perdagangan internasional semacam ekspor serta impor benda ke negeri lain bisa

menaikkan pemasukan negeri itu serta bila pemasukan bertambah makan pembangunan

prasarana yang terdapat di negeri itu hendak kilat berakhir. Perekonomian sebagian
negeri umumnya memercayakan ekspor mereka. Misalnya negeri di timur tengah amat

memercayakan minyak buat mensejahterakan rakyatnya dengan persediaan minyak

yang besar membuat mereka bisa menjaga ekonomi negeri mereka. Tidak hanya

minyak sebagian negara-negara lain pula memercayakan pemasukan dari beberapa

barang semacam produk pertanian, metal agung serta teknologi itu membuktikan kalau

perdagangan internasional serta pertumbuhan ekonomi mempunyai ikatan yang

lumayan berarti buat suatu negeri. Aspek lain yang membuat ikatan ini merupakan

kenaikan daya produksi. Kala terdapat permohonan benda yang besar buat negara-

negara yang membuahkan produk itu dengan cara otomatis hendak menaikkan

penciptaan benda itu serta jadi kenaikan pemasukan serta ekonomi negeri.

Perdagangan internasional pula membagikan partisipasi untuk pembangunan

prasarana pada bagan menjaga negeri. Oleh sebab itu tiap negeri bagi aku harus

melaksanakan perdagangan internasional buat menjaga negranya apa jadinya bila

sesuatu negeri tidak melaksanakan perdagangan internasional serupa sekali, tidak

terdapat dorongan dari negeri lain bila terjalin kondisi darurat dinegara itu sebab

sedikitnya kegiatan internasional negeri itu melaksanakan perdagangan internasional

tidak terdapat ruginya untuk sesuatu negeri. Perdagangan internasional ialah aktivitas

jual beli antara orang dengan orang ataupun negeri dengan negeri lain dengan misi buat

menjaga ekonomi negeri itu serta berburu profit sebaliknya Pertumbuhan ekonomi

pergantian kondisi perekonomian sesuatu negeri jadi lebih bagus dengan cara

berentetan pada rentang waktu khusus sekalian jadi tanda-tanda kesuksesan

pembangunan ekonomi sesuatu negeri. Terus menjadi bagus pertumbuhan ekonomi

sesuatu negeri sehingga terus menjadi bagus pula pembangunan ekonomi di negeri itu.

Terdapatnya pertumbuhan ekonomi ialah gejala kesuksesan penguasa melaksanakan

strategi ekonomi mereka.


Diamati dari informasi laju pertumbuhan ekonomi, tidak seluruh provinsi

menjajaki arah pertumbuhan nasional. Cuma sebagian area yang menjajaki instabilitas

pertumbuhan ekonomi nasional dengan kisaran antara 4-6 Persen. Provinsi itu

merupakan Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung,

Bangka Belitung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogakarta, Jawa Timur,

Banten, Bali, NTT, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, serta Maluku Utara.

Menuerut Latip (2009), permodalan meerupakan basis energi berarti untuk

menaikkan modala taupun persediaan aset, sebab persediaan aset yang ada di sesuatu

negeri ataupun wilayah hendak memastikan kapasitas perekonomian pada

membuahkan beberapa barang serta pelayanan.

Pemodalan memiliki fungsi dobel pada menaikkan pemasukan. Kedua fungsi

itu diamati dari bagian ijab serta bagian permohonan. Fungsi pemodalan dari bagian

ijab merupakan menaikkan kapasitas penciptaan. Dengan melonjaknya kapasitas

penciptaan, alun-alun kegiatan terkini hendak timbul serta bisa kurangi pengangguran.

Fungsi pemodalan dari bagian permohonan merupakan menaikkan energi beli warga.

Melonjaknya energi beli warga berakibat dalam melonjaknya mengkonsumsi rumah

tangga, serta hendak berakibat terhadapap kenaikan pertumbuhan ekonomi.

Perekonomian sesuatu negeri bisa diamati melewati tingkatan pertumbuhan

ekonomi negeri yang berhubungan. Terus menjadi besar pertumbuhan ekonomi

sehingga terus menjadi bagus pula perekonomian sesuatu negeri. Kenaikan situasi

perekonomian sesuatu negeri hendak berakibat positif kepada bagian permohonan hasil

akumulasi serta ijab hasil akumulasi sesuatu negeri. Pertumbuhan ekonomi terkategori

ke pada permasalahan makro ekonomi. Warga sesuatu negeri hendak berupaya

menaikkan daya melaksanakan penciptaan dengan mengoptimalkan aspek penciptaan


yang ada. Aspek penciptaan itu merupakan modal, daya kegiatan, serta tanah. Dengan

melonjaknya pemodalan selaku modal, daya kegiatan serta basis energi yang lain

hendak terus menjadi menaikkan kapasitas penciptaan.

Di masa kesejagatan, perdagangan internasional ialah salah satu instrumen buat

mendesak pertumbuhan ekonomi. Dengan cara konvensional, perdagangan

internasional terjalin sebab kelangkaan basis energi di sesuatu negeri. Kelangkaan basis

energi di sesuatu negeri bisa terkendali sebab mendapatkan basis energi sangat jarang

itu dari negeri lain melewati rute perdagangan. Tetapi di masa kesejagatan ini, misi dari

perdagangan internasional telah bertumbuh buat mendapatkan profit yang hendak

mendesak pertumbuhan ekonomi. Ada sebagian filosofi yang menerangkan mengenai

perdagangan internasional, ialah filosofi kelebihan mutlak, filosofi kelebihan

komparatif, serta filosofi Hecksher-Ohlin. Filosofi kelebihan mutlak menerangkan

kalau perdagangan hendak menaikkan profit bila diaplikasikan dengan memakai

metode perdagangan leluasa. Buat menaikkan profit dari perdagangan leluasa, para

pelakon ekonomi hendak melaksanakan pengkhususan dengan misi menaikkan

kemampuan. Menurut Krugman (2005), Pengkhususan hendaknya dicoba bersumber

pada kelebihan mutlak, ialah daya penciptaan dengan bayaran yang kecil.

Perdagangan internasional mempengaruhi penting kepada pertumbuhan

ekonomi. Ekspor mempunyai hasil yang mempengaruhi dengan cara penting kepada

pertumbuhan ekonomi. Ekspor pula mempunyai ikatan yang positif dengan

pertumbuhan ekonomi. Hasil ini berarti telah cocok dengan anggapan. Terus menjadi

bertambah tingkatan ekspor, sehingga tingkatan pertumbuhan ekonomi pula hendak

terus menjadi bertambah, searah dengan anggapan dini yang dibangun bersumber pada

filosofi yang telah terdapat. Kala ekspor bertambah, sehingga output hasil akumulasi

pula bertambah. Ekskalasi zona penciptaan pula hendak menaikkan jumlah absorbsi
daya kegiatan alhasil imbalan yang esoknya hendak dipakai selaku mengkonsumsi

rumah tangga pula hendak bertambah. Perihal ini ialah dorongan buat pertumbuhan

ekonomi supaya terus menjadi bertambah.

Impor mempunyai hasil yang mempengaruhi dengan cara penting kepada

pertumbuhan ekonomi. Impor pula mempunyai ikatan yang positif dengan

pertumbuhan ekonomi. Hasil ini membuktikan ketidaksesuaian dengan anggapan.

Terus menjadi bertambah tingkatan impor, sehingga tingkatan pertumbuhan ekonomi

pula hendak terus menjadi bertambah. Hasil ini tidak cocok dengan anggapan dini yang

dibangun bersumber pada filosofi yang telah terdapat. Anggapan melaporkan kalau

ikatan antara impor dengan pertumbuhan ekonomi merupakan minus. Ketidaksesuaian

ini disebabkan kenyataan kalau kebanyakan impor yang masuk ke Indonesia berbentuk

beberapa barang manufaktur. Beberapa barang manufaktur dipecah lagi jadi benda

modal serta benda mengkonsumsi semacam elektronik serta otomotif. Perihal inilah

yang jadi aspek determinan akibat positif impor kepada pertumbuhan ekonomi.

3. Dampak Perdagangan Internasional Terhadap Kesejahteraan Mayarakat

Bagaimana meningkatnya kesejahteraan sebagai hasil perdagangan

didistribusikan kepada masing-masing negara? Jawaban dari pertanyaan ini terdapat

dua sudut pandangan yang mempunyai kesimpulan yang bertolak belakang satu

sama lain. Sudut pandang yang pertama menurut teori neoklasik bahwa hubungan

perdagangan luar negeri yang bebas mempunyai pengaruh lebih memeratakan

distribusi pendapatandi dalam negeri atau antarnegara. Hubungan ini memengaruhi

distribusi pendapatan lewat dua saluran utama yaitu saluran perdagangan dan saluran

modal.

Sudut pandangan yang kedua bertentangan dengan teori neoklasik menyatakan

bahwa kesimpulan-kesimpulan teori neoklasik itu bertentangan dengan sejarah


maupun kenyataan yang ada sekarang. Perdagangan bebas dan penanaman modal

asing justru tidak jarang mempertajam ketimpangan, baik dalam distribusi

pendapatan antarnegara maupun distribusi pendapatan antarwarga masyarakat

dalamsuatu negara. Perdagangan bebas dan penanaman modal asing justru

memperlebar jurang antara negara miskin dan negara kaya serta hanya bisa

menumbuh kembangkan sektor "modern", dan tidak bagi sektor "tradisional". Di

dalam negeri, kekuasaan perusahaan-perusahaan multinasional semakin besar dan

mematikan perusahaan-perusahaan kecil. Menurut mereka distribusi pendapatan

akan semakin buruk. Mana yang benar dari dua sudut pandangan ini, akan tergantung

dengan masalah-nya kasus per kasus yang tidak dapat digeneralisasikan.

Untuk mengerti seberapa besar perubahan kesejahteraan atau distribusi

pendapatan masyarakat antarnegara yang melakukan perdagangan dengan asumsi

perdagangan bebas, katakanlah Indonesia dengan Amerika Serikat timbul karena

adanya perbedaan harga. Umpamanya Indonesia mengekspor kain ke Amerika

Serikat. Dengan adanya perdagangan antarnegara dapat disimpulkan, kesejahteraan

secara total bagi negara pengimpor dan negara pengekspor secara bersama-sama

meningkat.

Walaupun demikian bila dilihat masing-masing produsen dan konsumen bagi

kedua negara, tampak bahwa produsen di negara pengimpor dan produsen di negara

pengekspor akan mengalami peningkatan kesejahteraan. Peninkatan kesejahteraan

ini jauh lebih besar dari penurunan kesejahteraan bagi produsen di negara pengimpor

dan konsumen di negara pengekspor, sehingga resultante-nya memberikan

peningkatan kesejahteraan di negara masing-masing.


Gambar 2.2. Perubahan Kesejahteraan dari Perdagangan

Tabel 2.3. Perubahan Kesejahteraan


Amerika Serikat Indonesia
Uraian
Produsen Konsumen Produsen
Dengan perdagangan d a+b+c h+i+j g

Tanpa Perdagangan b+d _ a j g+h


Keuntungan bersih dari
perdagangan -b b+c h+i -h
Peningkatan +c +i
kesejahteraan (c = e) (i = f)

I. Kasus pada Pertumbuhan Ekonomi dan Perdagangan Internasional

Studi Kasus.
Pertumbuhan, Perdagangan, dan Raksasa-Raksasa Ekonomi di Masa Depan
Rata-Rata
Ukuran PDB PDB Pertumbuhan
Populasi
Geografi (PPP) (PPP) per Per
(Juta) 2
(Km ) (Miliar $) Kapita ($) 1996-2004
(%)
Cina 1.296,5 9.598 7.170 5.530 8,3
India 1.079,7 3.287 3.347 3.100 5,8
Brasil 178,7 8.547 1.433 8.020 2,2
Rusia 142,8 17.075 1.374 9.620 4,6
Amerika
293,5 10.110 11.655 39.710 3,8
Serikat
Uni Eropa 454,2 10.147 11.617 25.578 2,7
Jepang 127,8 3.315 3.838 30.040 0,9
Sumber: World Bank, World Development Report (Washington, D.C.:2006); dan “The
World Begins to Feel the Dragon’s Breath on Its Financial Times, 14 Desember 2005,
hlm.15.
Studi Kasus

Pertumbuhan, Perdagangan, dan Raksasa-Raksasa Ekonomi di Masa Depan

Pada tabel diatas memperlihatkan ukuran dan tingkat pengaruh perekonomian

dari yang mungkin disebut sebagai raksasa-raksasa ekonomi di masa depan menurut

raksasa-raksasa ekonomi masa kini. Dari sudut pandang populasi, Cina dan India

sungguh telah menjadi raksasa dibandingkan dengan yang lain; Rusia dari sudut

pandang ukuran geografis. Namun, populasi dan ukuran geografis bukanlah faktor

ekonomi yang terpenting. Bagaimanapun juga, faktor-faktor ini telah ada selama waktu

yang sangat lama, tetapi baru sekarang kita secara serius melihat bahwa Cina, India,

Rusia, dan Brasil kemungkinan akan bergabung dengan para raksasa masa kini

(Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Jepang).

Ukuran yang terpenting dalam tingkat pengaruh ekonomi dari sebuah negara

ditentukan oleh ukuran PDB mereka. Namun, supaya dapat membandingkan ukuran

ekonomi dari berbagai negara secara sesuai danberarti, sangatlah perlu untuk mengukur

PDB dengan memerhatikan paritas daya beli (purchasing powerparity) atau PPP. Hal

ini harus ikut dipertimbangkan karena berbagai alasan (misalnya nilai tukar mata uang

yang dalam kondisi undervalue dan produksi nonpasar yang mana menyebabkan

estimasi yang terlalu rendah dari PDB negara-negara berkembang bila dibandingkan

dengan negara-negara maju.

Tabel tersebut juga memperlihatkan bahwa perekonomian terbesar dalam hal

PPP adalah Amerika Serikat danUni Eropa (UE), diikuti oleh Cina, Jepang, Rusia, dan

Brasil. Karena telah melewati Jepang, Cina sudah menjadi raksasa ekonomi dan apabila

ini terus berkembang dengan laju seperti dekade terakhir, Cina diproyeksikan akan

menjadi lebih besar dibandingkan dengan Amerika Serikat dan Uni Eropa dalam satu
generasi. India mungkin memerlukan dua generasi untuk mencapai ukuran ekonomi

sebesar Amerika Serikat. Rusia akan memerlukan waktu yang lebih lama dan Brasil

tidak akan menyamai tanpa adanya peningkatan tajam dari laju pertumbuhan mereka.

Tabel tersebut juga menunjukkan bahwa PPP per kapita pendapatan dan standar hidup

di Cina, India, Rusia, dan Brasil jauh lebih rendah dibandingkan dengan raksasa-

raksasa ekonomi saat ini dan, meskipun dengan pertumbuhan yang semakin cepat dan

beberapa konvergensi, mereka kemungkinan besarmasih harus berada lebih rendah lagi

untuk beberapa waktu yang akan datang.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penuturan teori-teori dan data diatas yang diperoleh dari berbagai sumber

kemudian diolah dan dianalisis oleh kelompok kami, maka dapat disimpulkan

berberapa hal.

1. Pertumbuhan ekonomi merupakan proses perubahan kondisi perekonomian suatu

negaraa secara berkesinambungan menuju kondisi yang lebih baik selama periode

tertentu, perubahan yang dimaksud dapat dilihat melalui peningkatan produksi fisik

barang dan jasa, PDB negara, maupun kualitas hidup masyarakatnya. Adapun

beberapan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara

diantaranya akumulasi modal, pertumbuhan penduduk, dan kemajuan teknologi.

2. Menurut Yuni dan Hutabarat (2021), perdagangan internasional merupakan

perdagangan yang terjadi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara

lain melalui kesepakatan kedua belah pihak. Perdagangan antar negara ini dapat

bersifat pribadi dengan pribadi, pribadi dengan pemerintah, maupun pemerintah

dengan pemerintah negara lain. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bawah

perdagang internasional merupakan aktivitas perdagangan yang dilakukan dua

negara atau lebih baik secara pribadi maupun pemerintah, guna mencapai

keuntungan yang maksimal bagi kedua belah pihak.

3. Dalam perdagangan internasional terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan

baik peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh negara pengekspor maupun negara

yang mengimpor, neraca pembayaran, maupun nilai tukar (kurs).


4. Perdagangan internasional sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi

suatu negara. Manfaat perdagangan internasional dapat berupa peningkatan

pendapatan pemerintah, cadangan devisa, transaksi modal dan peningkatan

kesempatan kerja. Perdagangan internasional memiliki beberapa dampak positif

dan negatif bagi negara Indonesia. Perdagangan internasional dan pertumbuhan

ekonomi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan karena pertumbuhan

ekonomi suatu negara dapat dipercepat melalui pasar bebas atau perdagangan

internasional. Di era globalisasi, perdagangan internasional merupakan salah satu

alat pertumbuhan ekonomi. Secara tradisional, perdagangan internasional

disebabkan oleh kelangkaan sumber daya negara.

B. Saran

Berdasarkan kajian teori dan kesimpulan yang disebutkan diatas, sebagai seorang

pemasar maupun mahasiswa perlu memahami bagaimana pertumbuhan negaranya dan

apa saja yang perlu dipahami dalam melakuan perdangan internasional yang merupakan

aktivitas perdagangan antarnegara, karena hal tersebut dapat dijadikan sebagai

pengetahuan dasar bagi pemasar yang ingin meningkatkan bisnisnya.


DAFTAR PUSTAKA

Ali Ibrahim Hasyim. 2020. Ekonomi Internasional. Jakarta: Kencana


Delila Putri Syarina. 2020. Analisis Pengarush Nilai Tukar Rupiah, Inflasi dan Indeks Dow
Jones Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia
(BEI). E-Journal Stiepancasetia.
Devina, dkk. 2023. Analisis Pengaruh Perdagangan Internasional Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi Indonesia. Public Sevice and Governance Journal.
Dominick Salvatore. 2014. Edisi I. Ekonomi Internasional. Jakarta Selatan: Salemba Empat.
Wahyono Diphana. 2018. Perdagangan Internasional.Yogyakarta: Deepublish.

Anda mungkin juga menyukai