8.2.1.4 SK Penyediaan Obat Yg Menjamin Ketersediaan Obat

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SAMBAS KECAMATAN SAMBAS
JALAN TSAFIUDDIN TELP (0562) 391211
SAMBAS

KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS SAMBAS
Nomor: EP/4/3/1/PKM/VI/2016

PENYEDIAAN OBAT YANG MENJAMIN KETERSEDIAAN OBAT

KEPALA PUSKESMAS SAMBAS

Menimbang : a. Bahwa untuk menunjang layanan klinis di Puskesmas, maka perlu


didukung oleh pelayanan obat yang baik.
b. Bahwa untuk menunjang pelayanan klinis di Puskesmas Sambas diperlukan
adanya kebijakan tentang penyediaan obat yang menjamin ketersediaan
obat yang dibutuhkan Puskesmas.
Bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b, perlu menetapkan
c. Keputusan Kepala Puskesmas Sambas tentang Penyediaan Obat Yang
Menjamin Ketersediaan Obat.

Mengingat : a. UU Nomor 36 Tahun 2009, tentang Kesehatan.


b. Peraturan Pemerintah No.51 tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian.
c. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.922 tahun 2008 tentang Obat dan
Perbekalan Kesehatan.
d. Peraturan Menteri Kesehatan No.1691/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit.

MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SAMBAS TENTANG
PENYEDIAAN OBAT YANG MENJAMIN KETERSEDIAAN OBAT.
Pertama Menentukan penyediaan obat yang menjamin ketersediaan obat
: sebagaimana terlampir dalam keputusan ini.
Kedua Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian
hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya, maka akan diadakan
: pembetulan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Sambas
Pada tanggal 1 Mei 2013
Kepala Puskesmas Sambas

SIM TITI
PENYEDIAAN OBAT YANG MENJAMIN KETERSEDIAAN OBAT
Daftar Lampiran : Surat Keputusan Kepala
Puskesmas Sambas
Nomor : 445 / /
Tanggal 433.106.15/2016
: 11 Januari 2016
Keterangan:
Q = jumlah obat yang dipesan
SK = stok kerja
SP = stok pengaman
WT = waktu tunggu
SS = sisa stok
D = pemakaian rata rata per minggu/ per bulan

Agar tidak terjadi kekosongan obat dalam persediaan, maka hal hal yang perlu
diperhatikan adalah:
1. Mencantumkan jumlah stok optimum pada kartu stok.
2. Melaporkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan apabila terdapat
pemakaian yang melebihi rencana.
3. Membuat laporan secara sederhana dan berkala kepada Kepala Puskesmas tentang
pemakaian obat tertentu yang banyak dan obat lainnya masih mempunyai persediaan
banyak.

Pemeriksaan Besar (pencacahan) dimaksudkan untuk mengetahui kecocokan antara kartu


stok obat dengan fisik obat, yaitu jumlah setiap jenis obat.Pemeriksaan ini dilakukan
setiap bulan.

2. Pengendalian Penggunaan
Tujuan dilaksanakannya pengendalian penggunaan adalah untuk menjaga kualitas
pelayanan obat dan meningkatkan efisiensi pemanfaatan dana obat.
Pengendalian penggunaan meliputi:
a. Prosentase penggunaan antibiotik.
b. Prosentase penggunaan injeksi.
c. Prosentase rata rata jumlah R/.
d. Prosentase Obat penggunaan obat generik.
e. Kesesuaian dengan Pedoman.

3. Penanganan Obat Hilang, Obat Rusak dan Kadaluwarsa


a. Penanganan Obat Hilang
Tujuan dilaksanakan penanganan obat hilang adalah sebagai bukti
pertanggungjawaban Kepala Puskesmas sehingga diketahui persediaan obat saat itu.
Obat juga dinyatakan hilang apabila jumlah obat dalam tempat penyimpanannya
ditemukan kurang dari catatan sisa stok pada kartu stok. Pengujian silang antara
jumlah obat dalam tempat penyimpanan dengan catatan sisa stok dilakukan secara
berkala satu tahun sekali oleh Kepala Puskesmas.
Dalam menangani obat hilang, maka langkah langkah yang harus dilakukan adalah:
1. Petugas pengelola obat menyusun daftar jenis dan jumlah obat yang hilang untuk
dilaporkan kepada Kepala Puskesmas.
2. Kepala Puskesmas memeriksa dan memastikan kejadian tersebut kemudian
menerbitkan Berita Acara Obat Hilang.
3. Kepala Puskesmas menyampaikan laporan kejadian tersebut kepada Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Bangkalan disertai Berita Acara Obat Hilang.
4. Petugas pengelola obat mencatat jenis dan jumlah obat yang hilang pada Kartu
Stok.
5. Apabila jumlah obat yang tersisa tidak mencukupi kebutuhan pelayanan, maka
petugas pengelola obat segera mengajukan permintaan obat kepada Dinas
Kesehatan Kabupaten Bangkalan dengan menggunakan LPLPO.
6. Apabila hilangnya obat karena pencurian, maka dilaporkan kepada Kepolisian.

b. Penanganan Obat Rusak/Kadaluwarsa


Tujuan dilaksanakannya penanganan obat rusak adalah untuk melindungi pasien dari
efek samping penggunaan obat rusak/kadaluwarsa.
Dalam menangani obat rusak/kadaluwarsa, maka langkah langkah yang harus
dilakukan adalah:
1. Petugas pengelola obat mengumpulkan obat rusak dalam gudang obat.
2. Obat yang rusak/kadaluwarsa dikurangkan dari catatan sisa stok pada Kartu Stok
oleh petugas pengelola obat.
3. Petugas pengelola obat melaporkan obat rusak/kadaluwarsa kepada Kepala
Puskesmas.
4. Kepala Puskesmas melaporkan dan mengirimkan kembali obat rusak/kadaluwarsa
kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan.

Kepala Puskesmas Sambas

SIM TITI

Anda mungkin juga menyukai