Resume Bab I Ii Iii Akuntansi Forensik

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENGANTAR AKUNTANSI FORENSIK

Akuntansi Forensik dahulu digunakan untuk keperluan pembagian warisan atau


pengungkapan motivepembunuhan. Bermula dari penerapan akuntansi dalam persoalan
hukum, maka istilah yang dipakaiadalah akuntansi (dan bukan audit) forensik. Perkembangan
sampai dengan saat ini pun kadar akuntansimasih kelihatan. Misalnya dalam perhitungan
ganti rugi dalam pengertian sengketa maupun kerugianakibat kasus korupsi atau secara
sederhana akuntansi forensik menangani fraud khususnya dalampengertian corruption dan
misappropriation of asset.
Akuntansi forensik dapat diartikan penggunaan ilmu akuntansi untuk kepentingan
hukum. Artinya,akuntansi yang dapat bertahan dalam kancah perseteruan selama proses
pengadilan, atau dalam prosespeninjauan judicial atau administratif .
Banyak orang memahami profesi dokter dalam peraturan diatas dikenal dengan
sebutan dokter forensik, namun ahli lainnya yang dalam hal ini termasuk juga
akuntan belum banyak dikenal sebutannya sebagai akuntan forensik. Akuntan forensik
bertugas memberikan pendapat hukum dalam pengadilan (litigation),namun juga berperran
dalam bidang hukum diluar pengadilan (non litigation) misalnya dalam membantu
merumuskan alternatif penyelesaian perkara dalam sengketa, perumusan perhitungan ganti
rugi danupaya menghitung dampak pemutusan / pelanggaran kontrak.Untuk menjadi seorang
akuntan forensik harus memperhatikan hal-hal berikut:

1. Memiliki pengetahuan dasar akuntansi dan audit yang kuat.


2. Pengenalan perilaku manusia dan organisasi (human dan organization behaviour).
3. Pengetahuan tentang asspek yang mendorong terjadinya kecurangan (incentive,
pressure, attitudes,rationalization, opportunities).
4. Pengetahuan tentang hukum dan peraturan (standar bukti keuangan dan bukti
hukum).
5. Pengetahuan tentang kriminologi dan viktimologi (profiling).
6. Pemahaman terhadap pengendalian internal.
7. Kemampuan berpikir seperti pencuri (think as a theft).
Perbedaaan utama akuntansi forensik maupun audit konvensional lebih terletak pada mindset
(kerangkapikir. Metodologi kedua jenis akuntansi tersebut tidak jauh berbeda.
Akuntansi forensik lebih menekankan pada keanehan (exeption, oddities,
irregularities) dan pola tindakan(product of conduct) daripada kesalahan (errors) dan
keteledoran (ommisions) seperti pada audit umum.Prosedur utama dalam akuntansi forensik
menekankan pada analytical review dan teknik wawancaramendalam (in depth interview)
walaupun seringkali masih juga menggunakan teknik audit umum sepertipengecekan fisik,
rekonsiliasi, konfirmasi dan lain sebagainya. Akuntansi forensik biasanya memfokuskanpada
area-area tertentu (misalnya penjualan, atau pengeluaran tertentu) yang ditengarai telah
terjasitindak kecurangan baik dari laporan pihak dalam atau orang ketiga (tip off) atau,
petunjuk terjadinyakecurangan (red flag), petunjuk lainnya. Data menunjukkan bahwa
sebagian besar tindak kecuranganterbongkas karena tip off ata ketidaksengajaan (accident).
BAB 2
MENGAPAAKUNTANSI FORENSIK?

Fraud sangat merugikan berbagai pihak karena dapat menghancurkan pemerintahan


maupun bisnis.Fraud berupa korupsi lebih luas daya penghancurnya.
Pada dasarnya cakupan akuntansi forensik adalahfraud dalam arti yang luas.
Association of CertifiedFraud Examiners mengelompokkan fraud dalam tiga kelompok yaitu
corruption (korupsi),assetmisappropriation (penjarahan aset), dan fraudulent financial
statement (laporan keuangan yang dengansengaja dibuat menyesatkan). Dalam hal ini,
akuntan forensik menjadi spesialis yang lebih khusus lagidaripada akutan pada umumnya
yang berspesialisasi dalam auditing. Ia menjadi fraud auditor atau fraudexaminer yang
memiliki spesialisasi dalam bidang f raud.
Sorotan utama mengenai fraud pada umumnya dan korupsi pada khususnya adalah
pada kelemahancorporate governance atau kelemahan di sektor korporasi, tetapi prinsip
umumnya adalah kelemahan disektorgovernance, baik korporasi maupun pemerintahan.
Di Indonesia hal ini sangat jelas terlihat dalamperkara perkara korupsi dari para
penyelenggara negara dan dari kajian mengenai integritas yang dibuatKPK.
Salah satu dampak kelemahangovernanceadalah adanya fraud atau perkara korupsi
yang melibatkanpara penyelenggara negara. Sedangkan dampak kelemahan governance di
korporasi lebih kepadapengaruh di pasar modal yaitu harga saham perusahaan akan lebih
rendah dimana seharusnyamempunyai nilai yang lebih tinggi kalau mereka kalau mereka
mempunyai good corporate governance (tata kelola perusahaan yang baik).
Ada beberapa kajian global mengenai korupsi yang menilai Indonesia antara lain
adalah CorruptionPerceptions Index (CPI), Global Corruption Barometer (GCB), Bribe
PayersIndex (BPI), Political andEconomic Risk Consultancy (PERC), daN Global
Competitiveness Index (GCI).

Survei Integritas oleh KPK

Setiap tahun KPK melakukan survei integritas. Survei ini merupakan wewenang KPK
dalam pelaksanaantugas koordinasi dan supervisi. KPK berwenang melakukan pengawasan,
penelitian, atau penelaahanterhadap instansi yang melaksanakan pelayanan publik. Berbeda
dengan indeks tentang korupsi yangdibahas sebelumnya, indeks integritas yang diterbitkan
KPK tidaklah semata-mata didasarkan ataspersepsi.Tujuan survei ini adalah sebagai berikut.

1. Menelusuri akar permasalahan korupsi di sektor pelayanan publik.


2. Mengubah perspektif layanan dari orientasi lembaga penyedia layanan publik atau
petugasnya (sisipenawaran) ke perspektif pelanggan (sisi permintaaan).
3. Mendorong lembaga publik mempersiapkan upaya pencegahan korupsi yang efektif
di wilayah danlayanan yang rentan terjadinya korupsi.
BAB 3
LINGKUP AKUNTANSI FORENSIK

Bologna dan Lindquist, perintis mengenai akuntansi forensik mengemukakan


beberapa istilah dalamperbendaharaan akuntansi, yakni:

1. fraud auditing
2. forensic accounting
3. investigative accounting
4. litigationsupport , dan
5. valuation analysis

Namun, istilah tersebut tidak didefinisikan secara jelas. Merekamenambahkan bahwa dalam
penggunaan sehari-hari litigation support merupakan istilah yang paling luasserta mencakup
keempat istilah lainnya.Mereka juga menambahkan bahwa akuntan tradisional masih ingin
membedakan pengertian fraudauditing dan forensic accounting. Menurut kelompok akuntan
ini, fraud auditing berurusan denganpendekatan dan metodologi yang bersifat proaktif untuk
meneliti fraud. Sedangkanakuntan forensic
barudipanggil ketika bukti-bukti terkumpul atau ketika kecurigaan (suspicion
) naik ke permukaan melaluituduhan (allegation), keluhan (complaint ), temuan (discovery),
atau tip-off dari
whistleblower. Jasa-jasa di bidang forensik antara lain:

1. Fraud & financial investigation


2. Analityc & forensic technology
3. Fraud risk management
4. FCPA reviews and investigation
5. Anti money laundering service
6. Whistleblower hotline
7. Litigation support
8. Intellectual property protection
9. Client training

Fraud dan Akuntansi Forensik


Akuntansi forensik pada dasarnya menangani fraud. Oleh karena itu para akuntan
forensik di AmerikaSerikat menamakan asosiasi mereka Association of Certified Fraud
Examiners (ACFE). ACFE inimempublikasikan penelitiannya tentang fraud, seperti konsep
Fraud Tree dan Report to the Nation.

Praktik di Sektor Pemerintahan


Pada sektor publik praktik akuntan forensik serupa dengan apa yang
digambarkan pada sektor swasta,perbedaannya adalah tahap-tahap dalam seluruh rangkaian
akuntansi forensik di antara berbagailembaga.Disamping itu keadaan politik dan macam-
macam kondisi lain akan memepengaruhi lingkup akuntansiforensik yang
diterapkan.termasuk pendekatan hukum dan non hukum.

Anda mungkin juga menyukai