Tinjauan Pustaka Magnetik
Tinjauan Pustaka Magnetik
Tinjauan Pustaka Magnetik
3 MAGNETIK
2.3.1 Sifat Kemagnetan Pada Bahan
Sifat kemagnetan pada suatu bahan bersumber dari pergerakan elektron dari
atom. Terdapat dua jenis pergerakan elektron yaitu gerak orbital disekitar inti atom
secara vektor dari momen magnetik semua elektron dalam atom tersebut. Jika momen
saling menghilangkan, maka atom tersebut secara keseluruhan tidak memiliki momen
tersebut hanya sebagian, maka atom tersebut mempunyai momen magnetik. Kondisi
tersebut memunculkan sifat magnetik yang berbeda pada suatu bahan. Sifat-sifat
1. Diamagnetik
Diamagnetik merupakan mineral alam yang tidak mempunyai momen
mempunyai kulit elektron terisi penuh. Setiap elektron berpasangan dan mempunyai
spin yang berlawanan dalam tiap pasangan, sehingga tidak mempunyai momen
magnet. Jika ada medan magnet dari luar yang menginduksi bahan itu, maka elekton
tersebut akan berputar dan menghasilkan medan magnet lemah yang melawan medan
penginduksinya seperti yang disebutkan dalam Hukum Lenz. Oleh karena itu, bahan
medan luar (H = 0), arah momen magnetiknya bersifat acak. Jika bahan magnetik
tersebut diberikan medan luar (H # 0), yang ditandai dengan tanda panah berwarna
hitam maka arah momen magnetiknya (panah putih) melawan arah medan luar yang
diberikan. Tetapi setelah medan luar dihilangkan maka momen magnetiknya akan
kembali acak.
Gambar 2.2 Kurva histerisis untuk bahan diamagnetik (digambar ulang dari Jiles,
1996).
dan bernilai negatif, yaitu sekitar -1 x 10-5 dalam satuan internasional (SI)
(Jiles,1996). Pada temperatur konstan dan medan magnet yang lemah, nilai
suseptibilitas akan bernilai konstan. Kondisi ini disebut keadaan linear, yaitu H
berbanding lurus terhadap M. Bahan diamagnetik seperti bismuth, gipsum, marmer,
2. Paramagnetik
luar (H = 0), arah momen magnetiknya bersifat acak. Jika bahan magnetik tersebut
diberikan medan luar (H # 0), yang ditandai dengan tanda panah berwarna hitam
maka arah momen magnetiknya (panah putih) searah dengan arah medan luar yang
diberikan dan termagnetisasi dengan lemah. Tetapi setelah medan luar dihilangkan
bernilai positif dan sangat kecil yaitu berkisar antara 1 x 10 -5 dan 1 x 10-3 (SI). Seperti
kontan pada temperatur konstan dan pada medan induksi yang rendah, sehingga pada
tempetarur tertentu dan di dalam medan magnet yang rendah, M berbanding lurus
dan biotit.
3. Ferromagnetik
Pada bahan ferromagnetik terdapat banyak kulit elektron yang hanya diisi
intensitas dari respon bahan saat dikenakan medan magnetik dari luar. Ditinjau dari
medan magnetik luar yang dikenakan pada bahan, suseptibilitas magnetik dapat
pengukuran dengan medan searah, magnetisasi yang dihasilkan konstan selama waktu
Gambar 2.6 Kurva histerisis untuk bahan ferromagnetik (digambar ulang dari
Jiles, 1996).
dengan nilai suseptibilitas pada bahan diamagnetik dan paramagnetik. Oleh karena
itu, ferromagnetik dicirikan dengan bahan yang memiliki nilai suseptibilitas tinggi.
Susceptibilitas (m/Kg) 20
15
10
5
0
0 10 20 30 40 50 60
Jarak (m)
Dari data suseptibilitas bahan terihat bahwa pada lintasan dengan meteran 3,4, dan 36
m. di indikasikan mempunyai bahan yang hampir sama, sedangkan untuk meteran
lainnya cenderung hampir sama. Namun dari nilai variasi suseptibilitas tersebut
belum bisa di pastikan terkandung bahan apa di lintasan tersebut , terkecuali dengan
mengambil sampel batuan di lapangan dan di analisis lebih lanjut dalam skala
Laboratorium.
Grafik Jarak vs Suseptibilitas
90
80
70
J
A 60
R
50
A
K 40
(
30
m
) 20
10
0
-200 -100 0 100 200 300 400 500 600
SUSEPTIBILITAS m3/kg
Dari data suseptibilitas bahan terihat bahwa pada lintasan MS2D variasi nilai
suseptibilitas sangat beragam, namun dari nilai variasi suseptibilitas tersebut belum
bisa di pastikan terkandung bahan apa di lintasan tersebut , terkecuali dengan
mengambil sampel batuan di lapangan dan di analisis lebih lanjut dalam skala
Laboratorium.
No Alat dan Bahan Fungsi
.
1. 1 Set MS2K Sebagai Instrumen sensor
dan pembaca nilai
suseptibilitas pada arah
permukaan singkapan
2. 1 Set MS2D Sebagai Instrumen sensor
dan pembaca nilai
suseptibilitas pada arah
horizontal bahan tanah,
bubuk, dan cairan
Roll Meter 50 m Sebagai alat ukur
panjang ,spasi lintasan
pengukuran
4. GPS Sebagai alat untuk
mengabil data lokasi(x,y)
lintasan
5. Payung Sebagai alat untuk
melindungi MS2D &
MS2K dari sinar matahari
secara langsung.