MoU Kalibrasi Contoh
MoU Kalibrasi Contoh
MoU Kalibrasi Contoh
PERJANJIAN KERJASAMA
KALIBRASI ALAT ALAT KESEHATAN
ANTARA
.......
DENGAN
BALAI PENGAMANAN KESEHATAN SURABAYA
Nomor :
Nomor : YM.01.02.1.3.
Perjanjian Kerjasama tentang Kalibrasi Alat alat Kesehatan disingkat : Perjanjian ini, dibuat dan
ditandatangani pada hari ..... Tanggal ..... Bulan ..... Tahun ....., di Surabaya oleh dan antara :
Untuk selanjutnya PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama sama disebut
sebagai PARA PIHAK dan masing masing disebut sebagai PIHAK.
PARA PIHAK sepakat dan setuju untuk saling mengikatkan diri satu dengan yang lain, yang
dituangkan dalam Perjanjian dengan ketentuan dan syarat syarat sebagai berikut :
Pasal 1
MAKSUD DAN TUJUAN
1. Maksud dari perjanjian ini adalah sebagai pelaksanaan dari ketentuan pasal 16 UU RI Nomor 44
Tahun 2009 tentang Rumah Sakit dan Peraturan Perundang undangan lain yang berlaku;
2. Perjanjia ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di ..... melalui kalibrasi
alat alat kesehatan yang dimilikinya secara berkala atau periodik;
Pasal 2
RUANG LINGKUP
PIHAK PERTAMA memerlukan jasa atau layanan kalibrasi peralatan kesehatan di lingkungan ....
dan PIHAK KEDUA sanggup dan bersedia melakukan kalibrasi perlatan kesehatan dimaksud sesuai
standar yang berlaku
Pasal 3
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA
Pasal 4
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA
Pasal 5
JANGKA WAKTU
1. Perjanjian ini berlaku selama 1 (satu) Tahun terhitung sejak tanggal Kerjasama ditandantangani
oleh Para Pihak;
2. Perjanjian ini dapat diperpanjang sesuai kesepakatan PARA PIHAK setelah dilakukan evaluasi
bersama.
3. Perjanjian ini dapat ditinjau/dievaluasi kembali setiap 1 (satu) Tahun sekali untuk
mengakomodasi kebutuhan kebutuhan pada tahun berjalan dan pengembangan pada tahun
berikutnya.
Pasal 6
TARIF DAN BIAYA
1. Biaya biaya yang harus dibayar PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA atas kegiatan
Kalibrasi Alat alat kesehatan milik PIHAK PERTAMA berdasarkan perjanjian meliputi :
(i). Biaya Kalibrasi Alat Kesehatan sesuai jenis dan jumlah;
(ii). Biaya Akomodasi dan Transportasi;
Dengan perincian biaya sebagaimana tercantum pada Lampiran I. Perjanjian ini merupakan satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan mempunyai kekuatan hukum yang sama serta
mengikat seperti halnya pasal pasal lain dalam perjanjian ini.
2. Biaya biaya sebagaimana dimaksud pasal ini belum termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
10%
3. Apabila terjadi perubahan tarif, maka biaya biaya dimaksud ayat (1) Pasal ini akan
disesuaikan dengan ketentuan tarif yang berlaku dan PIHAK KEDUA wajib memberitahukan
secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA setiap perubahan tarif tersebut.
Pasal 7
PAJAK
Pajak pajak yang timbul atas pelaksanaan perjanjian ini menjadi tanggungjawab masing masing
PIHAK berdasarkan peraturan perundang - undangan yang berlaku.
Pasal 8
TATA CARA PEMBAYARAN
1. PIHAK PERTAMA melakukan pembayaran terhadap seluruh biaya Kalibrasi Alat Kesehatan
kepada PIHAK KEDUA sebagaimana maksud pasal 6 dengan perincian sebagaimana dimaksud
dalam Lampiran I perjanjian ini.
2. PIHAK KEDUA akan mengirimkan tagihan atas biaya biaya dimaksud Pasal 6 kepada
PIHAK PERTAMA, setiap selesai kegiatan Kalibrasi Alat alat Kesehatan.
3. Pembayaran dimaksud ayat (1) Pasal ini, dilaksanakan oleh PIHAK PERTAMA setelah
diterimanya Surat Tagihan secara lengkap dan benar dari PIHAK KEDUA.
4. Pembayaran dimaksud dilaksanakan dengan cara transfer ke rekening PIHAK KEDUA di :
Bank : Bank Mandiri;
Cabang : Surabaya Pemuda;
No. Rekening : 142-00-0507588-1;
Atas Nama : Anni Suprasanti;
Pasal 9
PEMUTUSAN PERJANJIAN
1. Pelanggaran terhadap ketentuan dalam perjanjian ini oleh salah satu PIHAK dapat berakibat
putusnya perjanjian ini apabila pelanggaran ini tidak diperbaiki dalam waktu 14 (empat belas)
hari sejaktanggal diterimanya surat pemberitahuan tentang pelanggaran tersebut.
2. PARA PIHAK sepakat untuk mengesmpingkan berlakunya pasl 1266 dan 1267 Kitab undang
undang Hukum Perdata (KUHPer) terhadap segala sesuatayang bertalian dengan pemutusan
perjanjian ini, sehingga pemutusan perjanjian ini dapat dilakukan oleh masing masing PIHAK
tanpa menunngu keputusan hakim.
3. Apabila pada saat perjanjian ini berakhir dan atau diputuskan, masih terdapat kewajiban yang
belum diselesaikan oleh PARA PIHAK, maka ketentuan ketentuan dalam perjanjian ini tetap
berlaku sampa diselesaikannya hak dan kewajiban masing masing pihak.
Pasal 10
FORCE MAJEURE
1. Yang dimaksud Force Majeure dalam Kontrak ini adalah keadan keadaan diluar kekuasaan
salah satu atau kedua belah pihak yang mengakibatkan pihakdimaksud tidak dapat
melaksanakan perjanjian ini, yaitu :
a. Gempa bumi besar, angin ribut (topan), kebakaran besar, hujan terus menerus selama lebih
dari 10 (sepuluh) hari kalender, banjir besar, tanah longsor, dan wabah penyakit;
b. Pemogokan umum, huru hara, pemberontakan , perang dan keadaan keadaan lain yang
oleh Para Pihak dinyatakan sebagai Force Majeure
2. Dalam hal terjadi Force Majeure dimaksud ayat (1) Pasal ini, maka Pihak yang mengalami
Force Majeure berkewajiban memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK lainnya dalam
waktu paling lambat 7 (tujuh) hari kalender sejak terjadinya peristiwa tersebut dan 7 (tujuh) hari
kalender setelah berakhirnya peristiwa tersebut.
3. Kelalaian atau keterlambatan dalam memenuhi kewajiban pemberitahuan dimaksud ayat (2)
pasal ini, mengakibatkan tidak diakuinya peristiwa dimaksud ayat (1) Pasal ini sebagai Force
Majeure
4. Semua kerugian yang timbul atau diderita salah satu pihak karena terjadinya Force Majeure
bukan merupakan tanggung jawab pihak lain.
Pasal 11
HUKUM YANG BERLAKU
PARA PIHAK sepakat bahwa PERJANJIAN ini tunduk dan diinterpretasikan berdasarkan
ketentuan Hukum dan Peraturan Perundan undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia.
Pasal 12
PENYELESAIAN YANG BERLAKU
1. Masalah yang timbul sebagai akibat dari perjanjian ini akan diselesaikan dengan cara
musyawarah dan mufakat;
2. Apabila cara musyawarah dan mufakat tidak tercapai, maka para PIHAK sepakat untuk memilih
domisili hukum yang tetap pada Kepaniteraan Pengadilan Negeri Surabaya.
Pasal 13
ALAMAT KORESPONDENSI
1. Semua pemberitahuaan yang diperlukan untuk disampaikan oleh salah satu pihak kepada pihak
yang lainnya dalam perjanjian ini akan dianggap telah diserahkan apabila tanda penerimaan
yang sah dari pihak yang menerima pemberitahuan itu, dan setiap pemberitahuan wajib
dialamatkan kepada :
2. Semua pihak dapat pindah alamat dengan memberitahukan secara tertulis kepada pihak lainnya,
dengan jangka waktu 14 (Empat Belas) hari sebelum pindah alamat.
Pasal 14
PENUTUP
1. Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani di Surabaya pada hari, tanggal, bulan, dan tahun
sebagaimana disebutkan pada bagian awal perjanjian ini, dalam 2 (dua) rangkap, bermaterai
cukup, dan masing masing mempunyai kekuatan hukum yang sama dan dipegang oleh
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA;
2. Perjanjian ini dilandasi oleh itikad baik dari PARA PIHAK dan dibangun atas dasar
kelembagaan dengan menghormati dan mengindahkan ketentuan ketentuan yang berlaku
bagi masing masing PIHAK.
3. Hal hal yang belum diatur dalam perjanjian ini akan ditetapkan dan diatur berdasarkan
persetujuan PARA PIHAK yang akan dituangkan dalam suatu Perjanjian addendumyang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.