Manajemen Resiko k3 Di Perusahaan Pertambangan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

MANAJEMEN RESIKO K3 DI PERUSAHAAN PERTAMBANGAN

Oleh : Desi Aulia (DBD 114 032)


JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGAKARAYA

ABSTRAK

Artikel ini dibuat untuk mengetahui timbulnya kerugian inilah yang disebut
pelaksanaan program manajemen resiko sebagai risiko.
k3 di perusahaan pertambangan dan
Resiko dapat juga disebut sebagai
mengetahui cara pengelolaan manajemen
kombinasi antara kemungkinan dengan
resiko disuatu perusahaan pertambangan
konsekuensi. Dalam proses kerja sejatinya
dan manfaatnya bagi para pekerja
tidak pernah lepas dari risiko. Oleh
maupun perusahaan.
karena itu, Untuk mengurangi dampak
Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) atau kerugian yang mungkin ditimbulkan,
adalah bidang yang terkait dengan maka perlu dilakukan manajemen risiko
kesehatan, keselamatan, dan pada perusahaan, terutama perusahaan
kesejahteraan manusia yang bekerja di tambang.
sebuah institusi maupun lokasi proyek.
Manajemen Resiko Pertambangan
Tujuan umum dari K3 adalah untuk
adalah suatu proses interaksi yang
memelihara kesehatan dan keselamatan
digunakan oleh perusahaan
lingkungan kerja, ataupun agar menjamin
pertambangan dengan tujuan untuk
penggunaan peralatan aman dioperasikan
mengidentifikasi, mengevaluasi, dan
dan menajmin proses produksi agar lebih
menanggulangi bahaya di tempat kerja
aman dan terjaga.
guna mengurangi resiko bahaya di tempat
Kesehatan dan keselamatan kerja kerja. Manajemen risiko membutuhkan
cukup penting bagi moral, legalitas, dan peranan langsung dari pihak perusahaan
finansial. Semua organisasi memiliki maupun dari tiap individu.
kewajiban untuk memastikan bahwa
Oleh karena itu dalam artikel ini akan
pekerja dan orang lain yang terlibat tetap
dibahas mengenai manajemen resiko
berada dalam kondisi aman sepanjang
diperusahaan pertambangan. Cara
waktu. Praktik K3 (keselamatan kesehatan
manajemen resiko contohnya kita dapat
kerja) meliputi pencegahan, pemberian
mengidentifikasi bahaya yang dapat
sanksi, dan kompensasi, juga
terjadi diperusahaan, melakukan
penyembuhan luka dan perawatan untuk
observasi, inspeksi dan terakhir
pekerja dan juga menyediakan perawatan
mengevaluasi agar dapat menimalkan
kesehatan dan cuti sakit. Ketika telah
kecelakaan kerja.
terjadi kontak antara bahaya dengan
pekerja maka akan timbul suatu Kata Kunci: K3, pertambangan, dan
dampak/kerugian. Kemungkinan managemen resiko.

1
PENDAHULUAN

Pertambangan memiliki peran yang Dengan demikian untuk mewujudkan


sangat penting dalam pembangunan K3 diperusahaan perlu dilaksanakan
nasional. Salah satu karakteristik industri dengan perencanaan dan pertimbangan
pertambangan adalah padat modal, padat yang tepat, dan salah satu kunci
teknologi dan memiliki resiko yang besar. keberhasilannya terletak pada peran serta
Oleh karena itu, dalam rangka menjamin pekerja sendiri baik sebagai subyek
kelancaran operasi, menghindari terjadinya maupun obyek perlindungan dimaksud
kecelakaan kerja, kejadian berbahaya dan dengan memperhatikan banyaknya risiko
penyakit akibat kerja maka diperlukan yang diperoleh perusahaan, mulai
implementasi Keselamatan dan Kesehatan diterapkan manajemen risiko.
Kerja (K3) pada kegiatan pertambangan.
Manajemen risiko menuntut tidak
Terjadinya kecelakaan kerja menjadikan
hanya keterlibatan pihak manajemen tetapi
masalah yang besar bagi kelangsungan
juga komitmen manajemen dan seluruh
suatu usaha. Kerugian yang diderita tidak
pihak yang terkait. Pada konsep ini,
hanya berupa kerugian materi yang cukup
bahaya sebagai sumber kecelakaan kerja
besar namun lebih dari itu adalah
harus harus teridentifikasi, kemudian
timbulnya korban jiwa yang tidak sedikit
diadakan perhitungan dan prioritas
jumlahnya. Maka upaya pencegahan dan
terhadap risiko dari bahaya tersebut dan
pengendalian bahaya kerja dapat dilakukan
terakhir adalah pengontrolan risiko.
dengan penerapan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja di tempat kerja.(Aria Ditahap pengontrolan risiko, peran
Gusti, 2011) manajemen sangat penting karena
pengontrolan resiko membutuhkan
Tujuan dari penerapan K3 antara lain
ketersediaan semua sumber daya yang
agar terwujudnya aktivitas produksi yang
dimiliki oleh perusahaan, karena pihak
sesuai target perencanaan yang didukung
manajemen yang sanggup memenuhi
dari berbagai elemen yaitu pekerja, ruang
ketersediaan ini. Semua konsep-konsep
kerja, proses produksi, serta lingkungan.
utama tersebut semakin menyadarkan akan
Hal ini sering disebut ergonomic, yaitu
pentingnya kebutuhan pengelolaan K3
adalah hal yang berkenaan dengan studi
dalam bentuk manajemen yang sistematis
aspek manusia dalam lingkunganya
dan mendasar agar dapat terintegrasi
bekerja ditinjau secara anatomi, fisiologi,
dengan manajemen perusahaan yang lain.
psikologi, engineering, manajemen, dan
Integrasi ini diawali dengan kebijakan dari
desain atau perancangan (Nurmianto, 2004
perusahaan untuk mengelola K3
).
menerapkan suatu Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

2
ULASAN

Menurut Mangkunegara (2002, p.163) Adapun faktor resiko yang sering


Keselamatan dan kesehatan kerja adalah dijumpai pada perusahaan pertambangan
suatu pemikiran dan upaya untuk adalah Ledakan, Longsor, dan Kebakaran.
menjamin keutuhan dan kesempurnaan Manajemen resiko pertambangan dimulai
baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga dengan melaksanakan identifikasi bahaya
kerja pada khususnya, dan manusia pada untuk mengetahui faktor dan potensi
umumnya, hasil karya dan budaya untuk bahaya yang ada yang hasilnya nanti
menuju masyarakat adil dan makmur. sebagai bahan untuk dianalisa,
Untuk meminimalkan resiko kecelakaan pelaksanaan identifikasi bahaya dimulai
kerja maka perlu adanya manajemen dengan membuat Standart Operational
resiko pada perusahaan pertambangan. Procedure (SOP). Kemudian sebagai
langkah analisa dilakukanlah observasi dan
Menurut Djohanputro (2008;43)
inspeksi. Setelah dianalisa,tindakan
pengertian manajemen resiko merupakan
selanjutnya yang perlu dilakukan adalah
proses terstruktur dan sistematis dalam
evaluasi resiko untuk menilai seberapa
mengidentifikasi mengukur, memetakan,
besar tingkat resikonya yang selanjutnya
mengembangkan alternatif penanganan
untuk dilakukan kontrol atau pengendalian
resiko, dan memonitor dan mengendalikan
resiko.
penanganan resiko. Secara umum
manajemen resiko pertambangan adalah Saat terjadi bahaya, maka bahaya
suatu proses interaksi yang digunakan oleh sebagai sumber kecelakaan kerja harus
perusahaan pertambangan untuk harus teridentifikasi, kemudian diadakan
mengidentifikasi, mengevaluasi, dan perhitungan dan prioritas terhadap risiko
menanggulangi bahaya di tempat kerja dari bahaya tersebut dan terakhir adalah
guna mengurangi resiko bahaya seperti pengontrolan risiko. Ditahap pengontrolan
kebakaran, ledakan, tertimbun longsoran risiko, peran manajemen sangat penting
tanah, gas beracun, suhu yang ekstrem, karena pengontrolan resiko membutuhkan
dan lainnya. ketersediaan semua sumber daya yang
dimiliki oleh perusahaan, karena pihak
Menurut Mangkunegara (2002, p.170),
manajemen yang sanggup memenuhi
bahwa indikator penyebab keselamatan
ketersediaan ini. Semua konsep-konsep
kerja adalah keadaan tempat lingkungan
utama tersebut semakin menyadarkan akan
kerja, yang meliputi penyusunan dan
pentingnya kebutuhan pengelolaan K3
penyimpanan barang-barang yang
dalam bentuk manajemen yang sistematis
berbahaya yang kurang diperhitungkan
dan mendasar agar dapat terintegrasi
keamanannya. ruang kerja yang terlalu
dengan manajemen perusahaan yang lain.
padat dan sesak, pembuangan kotoran dan
Integrasi ini diawali dengan kebijakan dari
limbah yang tidak pada tempatnya. Yang
perusahaan untuk mengelola K3
kedua yaitu pemakaian peralatan kerja,
menerapkan suatu Sistem Manajemen
yang meliputi pengaman peralatan kerja
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
yang sudah usang atau rusak, penggunaan
mesin, alat elektronik tanpa pengaman Kegiatan pengendalian resiko ini
yang baik pengaturan penerangan. ditandai dengan menyediakan alat deteksi,
penyediaan APD, pemasangan rambu-
rambu dan penunjukan personel yang

3
bertanggung jawab sebagai pengawas. menimalkan kerugian yang lebih besar,
Setelah dilakukan pengendalian resiko meningkatkan kepercayaan pelanggan dan
untuk tindakan pengawasan adalah dengan pemerintah kepada perusahaan,
melakukan monitoring dan peninjauan meningkatkan kepercayaan karyawan
ulang bahaya atau resiko Secara umum kepada perusahaan.
manfaat Manajemen Resiko pada
perusahaan pertambangan adalah

4
KESIMPULAN

Jadi dapat disimpulkan bahwa mengidentifikasi, mengevaluasi, dan


keselamatan dan kesehatan kerja (K3) menanggulangi bahaya di tempat kerja
adalah bidang yang terkait dengan guna mengurangi resiko bahaya di tempat
kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan kerja. Manajemen risiko membutuhkan
manusia yang bekerja di sebuah institusi peranan langsung dari pihak perusahaan
maupun lokasi proyek. Tujuan umum dari maupun dari tiap individu. Cara
K3 adalah untuk memelihara kesehatan manajemen resiko contohnya kita dapat
dan keselamatan lingkungan kerja. mengidentifikasi bahaya yang dapat terjadi
Manajemen Resiko Pertambangan adalah diperusahaan, melakukan observasi,
suatu proses interaksi yang digunakan oleh inspeksi dan terakhir mengevaluasi agar
perusahaan pertambangan untuk dapat menimalkan kecelakaan kerja.

5
REFERENSI

Budiono S. Manajemen Risiko dalam Hiperkes dan Keselamatan Kerja. Bunga Rampai
Hiperkes dan Keselamatan. Semarang, 2005.

Gusti,Aria. 2012.Manajemen Resiko K3 di Perusahaan Pertambangan.2012


https://ariagusti.wordpress.com/2011/01/21/manajemen-risiko-k3-di-perusahaan-
pertambangan/. Diakses 12 Oktober 2016.

Adit, 2010.Jurnah Ilmiah Keselamatan dan Kesehatan Kerja.


http://masadhietblog.blogspot.co.id/2010/02/keselamatan-dankesehatan-kerja-k3.html.
Diakses 12 Oktober 2016.

Anda mungkin juga menyukai