Riwayat Alamiah Penyakit
Riwayat Alamiah Penyakit
Riwayat Alamiah Penyakit
Munculnya berbagai macam penyakit disebabkan oleh banyak faktor. Studi RAP
yakni Riwayat Alamiah Penyakit mempelajari bagaimana suatu penyakit dapat
timbul dan tersebar. Studi ini diduga mempunyai manfaat dalam mengetahui
bagaimana pencegahan penyakit yang seharusnya dilakukan. Jika ada sebab
pastilah ada sumbernya. Maka, pada makalah kali ini penyusun akan menjabarkan
bagaimana proses suatu penyakit terjadi, struktur kejadian seperti masa inkubasi
bahkan mencoba menerapkan level of prevention dalam penjabarannya, agar
penyakit tersebut dapat tertangani dan teratasi tanpa mengabaikan dasar-dasar
ilmu epidemiologi yang telah ada.
Bab II Pembahasan
3.1 Kesimpulan
PEMBAHASAN
Pada umumnya secara umum RAP dibagi menjadi 3 tahap, yakni tahap patogenesis,
pre-patogenesis (masa inkubasi, penyakit dini dan penyakit lanjut), dan tahap pasca
patogenesis (penyakit akhir). Pada pembahasan kali ini, saya akan membahasnya
secara rinci riwayat alamiah suatu penyakit, agar mudah menghafal, maka kita
golongkan RAP dalam 5 tahap :
Pada tahap ini bibit penyakit masuk ke tubuh penjamu, tetapi gejala-gejala penyakit
belum nampak. Tiap-tiap penyakit mempunyai masa inkubasi yang berbeda. Masa
inkubasi adalah tenggang waktu antara masuknya bibit penyakit ke dalam tubuh
yang peka terhadap penyebab penyakit, sampai timbulnya gejala penyakit.
Misalnya seperti kolera 1-2 hari, yang bersifat menahun misalnya kanker paru, AIDS
dll. Berikut informasi tentang masa inkubasi berbagai macam penyakit:
Tabel 2.1
Diare sedikit-
sedikit
bercampur
lendir
kemerahan
Adanya
gangguan
sensasi kulit
Penebalan saraf
tepi
Tabel 2.2
Herpes
Zoster
Herpes
Simplex
Virus Zoster
Terdapat
dua tipe
herpes
simlex.
Herpec
simplec tipe
satu
disebabkan
oleh Virus
Herpes
Simplex
HSV-1,
sedangkan
Herpes
Simplex tipe
dua
disebabkan
oleh virus
HSV-2.
Stadium II
(sekunder) 6
8 minggu
Stadium III
(Laten) 3 7
tahun
setelah
infeksi
Sifilis Tersier
10 20
tahun
setelah
infeksi
primer
Tahap ini mulai dihitung dari munculnya gejala-gejala penyakit, pada tahap ini
penjamu sudah jatuh sakit tetapi masih ringan dan masih bisa melakukan aktifitas
sehari-hari. Bila penyakit segera diobati, mungkin bisa sembuh, tetapi jika tidak,
bisa bertambah parah. Hal ini tergantung daya tahan tubuh manusia itu sendiri,
seperti gizi, istirahat dan perawatan yang baik di rumah (self care).
d) Kronis ; pada tahap ini perjalanan penyakit tampak terhenti, tapi gejala-gejala
penyakit tidak berubah. Dengan kata lain tidak bertambah berat maupun ringan.
Keadaan ini penjamu masih tetap berada dalam keadaan sakit.
Spektrum penyakit adalah berbagai variasi tingkatan simptom dan gejala penyakit
menurut intensitas infeksi atau penyakit pada penderitanya, dari yang ringan,
sedang sampai yang berat dengan komplikasi pada organ-organ vital.
Suatu penyakit (menular) tidak hanya selesai sampai pada jatuh sakitnya
seseorang, tetapi cenderung untuk menyebar. Beberapa komponen dalam proses
terinfeksinya penyakit ialah sebagai berikut:
1. Agent
2. Reservoir
4. Mode of transmission
5. Immunity
Dalam proses perjalanan penyakit, perpindahan agen dari pejamu ke reservoir atau
sebaliknya, harus melalui pintu masuk tertentu (portal of entry) calon penderita
baru dan kemudian untuk berpindah ke penderita baru lainnya, kuman akan melalui
pintu keluar (portal of exit).
Portal of entry/portal of exit, ialah:
Studi tentang RAP merupakan bagian dari studi epidemiologi, dikarenakan terdapat:
Untuk terapi: intervensi atau terapi hendaknya diarahkan pada fase paling
awal. Lebih awal terapi akan lebih baik hasil yang diharapkan. Keterlambatan
diagnosis akan berkaitan dengan keterlambatan terapi.
3.1 Kesimpulan
Studi RAP merupakan bagian dari ilmu epidemiologi. RAP atau Riwayat Alamiah
Penyakit menjelaskan bagaimana suatu penyakit dapat terinfeksi dan tersebar
dalam tubuh manusia, dengan adanya masa inkubasi yang berbeda dari berbagai
macam penyakit maka kita dapat memprediksi pencegahan penyakit tersebut agar
tidak terlampau parah dan tersebar luas. Memperhatikan beberapa faktor baik
faktor penyebab dan risiko maka kami penyusun melihat adanya hubungan sebab
akibat yang terjadi di antara keduanya. Kita dapat melakukan tahap pencegahan
penyakit atau level of prevention jika kita mengetahui dengan jelas bagaimana
riwayat suatu penyakit tercebut dapat terjadi, dan kita bisa mengetahui teknik atau
pengobatan apa yang sesuai bagi penyakit tersebut.