Aplikasi Thyristor

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

APLIKASI THYRISTOR

DISUSUN OLEH :

AKHMAD NURHADI (141945910613)

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN ELEKTRO

UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG

2015
APLIKASI THYRISTOR

I. TUJUAN
a. Untuk mempelajari karakteristik dan prinsip kerja SCR
b. Untuk mempelajari penggunaan SCR sebagai penyearah
c. Untuk mempelajari penggunaan SCR sebagai switching

II. TEORI

Silicon Controlled Rectifier (SCR) merupakan alat semikonduktor empat lapis (PNPN)
yang menggunakan tiga kaki yaitu anoda (anode), katoda (cathode), dan gerbang (gate)
dalam operasinya. SCR adalah salah satu thyristor yang paling sering digunakan dan dapat
melakukan penyaklaran untuk arus yang besar. SCR dapat dikategorikan menurut jumlah arus
yang dapat beroperasi, yaitu SCR arus rendah dan SCR arus tinggi. SCR arus rendah dapat
bekerja dengan arus anoda kurang dari 1 A sedangkan SCR arus tinggi dapat menangani arus
beban sampai ribuan ampere.

SCR singkatan dari Silicon Control Rectifier. Adalah Dioda yang mempunyai fungsi
sebagai pengendali. SCR atau Tyristor masih termasuk keluarga semikonduktor dengan
karateristik yang serupa dengan tabung thiratron. Sebagai pengendalinya adalah gate (G).
SCR sering disebut Therystor. SCR sebetulnya dari bahan campuran P dan N. Isi SCR terdiri
dari PNPN (Positif Negatif Positif Negatif) dan biasanya disebut PNPN Trioda. Logo pada
skema elektronik untuk SCR:

Guna SCR:

Sebagai rangkaian Saklar (switch control)


Sebagai rangkaian pengendali (remote control)

Ada tiga kelompok besar untuk semikonduktor ini yang sama-sama dapat berfungsi
sebagai Saklar (Switching) pada tegangan 120 volt sampai 240 volt. Ketiga kelompok tersebut
adalah SCR ini sendiri, DIAC dan TRIAC. Struktur Thyristor Ciri-ciri thyristor adalah
komponen yang terbuat dari bahan semiconductor silicon. Walaupun bahannya sama, tetapi
struktur P-N junction yang dimilikinya lebih kompleks dibanding transistor bipolar atau
MOS.

III. APLIKASI SCR


Kondisi awal dari SCR adalah dalam kondisi OFF (A dan K tidak tersambung).
Salah satu cara untuk meng-ON kan (menyambungkan antara A dan K) adalah dengan
memberikan tegangan picu terhadap G (gate). Sekali SCR tersambung maka SCR akan
terjaga dalam kondisi ON. Menurut saya hasil percobaanya sesuai dengan teori dimana pada
gate kita harus memberikan tegangan picu agar SCR dalam keadaan ON.

1. SCR digunakan sebagai saklar solid state atau switching.

2. SCR sebagai pengatur tegangan AC/DC

3. SCR sebagai pengatur kecepatan motor

4. SCR sebagai pengatur pengisian battery


5. Aplikasi SCR sebagai pengisian baterai otomatis

Pengisian baterai secara otomatis dapat memantau keadaan baterai saat mengisi dan
memutuskan arus pada saat baterai telah terisi penuh. Lampu indikator L 2 akan
menyala saat terjadi pengisian baterai dan bila baterai telah penuh lampu L 2 akan
padam.
Pengisi baterai seperti rangkaian di atas dapat digunakan untuk mengisi baterai
NICAD atau akumulator. Dalam rangkaian tersebut selain menggunakan komponen
SCR jenis SS 3288 juga menggunakan komponen transistor jenis BC 157, dimana
komponen transisitor tersebut juga difungsikan sebagai saklar
6. Rangkain alarm anti maling

Alat-alat pada rangkainnya tersebut yaitu ALAT DAN BAHAN

ALAT : Bor PCB, multimeter, solder listrik, penyedot timah/tenol

BAHAN : - Papan PCB, Resistor, R1 : Potensi 250 k, R2 : 4 k


* R3 : 1 k
* R4 : 2,2 k
* R5 : 1 k
- Potensiometer
- Kapasitor 220 F / 16 VDC
- Transistor BC 178
- SCR FIR 3D
- LDR ORP 12
- Buzzer 6 VDC
- Saklar
- Baterai 6 VDC
- Timah / Tenol
IV. KESIMPULAN

1. SCR sebagai penyearah :


Penyearah gelombang menggunakan SCR disebut penyearah terkendali, dimana
merupakan penyearah yang sederhana, lebih murah dan efisien dari penyearah secara
umum.Oleh karena, penyearah-penyarah ini mengkonversi dari tegangan AC ke DC, maka
penyerah ini dikenal dengan konverter AC-DC. Konverter dapat diklasifikasikan pada dua
tipe, bergantung pada suplai masukan :
(1) Konverter satu fasa dan,
(2) Konverter tiga fasa.setiap tipe terbagi lagi menjadi : (a) Semikonverter ; (b) Konverter
penuh dan ; (c) dual konverter.
Semikonverter merupakan konverter satu kuadran dan hanya memiliki satu polaritas tegangan
dan arus keluaran.Konverter penuh merupakan konverter dua kuadran yang dapat memiliki
tegangan keluaran baik positf maupun negatif.Akan tetapi keluaran arus dari konverter hanya
dapat berharga positif.

2. SCR sebagai switching :


Silicon Controlled Rectifier ( SCR ) adalah salah satu komponen yang mirip dengan
transistor karena memiliki tiga buah kaki. Yang berfungsi sebagai pengatur daya dan juga
sebagai saklar arus yang otomatis. Dengan memberi arus trigger pada lapisan P yang dekat
dengan Katoda membuat thyristor menjadi ON, yakni dengan membuat kaki gate pada
thyristor PNPN. Disebut pin gate katoda (cathode gate) karena letaknya yang dekat dengan
katoda.
Dengan memberi arus gate melalui kaki (pin) gate tersebut memungkinkan komponen ini
dipicu menjadi ON. Ternyata dengan memberi arus gate yang semakin besar dapat
menurunkan tegangan breakover sebuah SCR. Dimana tegangan ini adalah tegangan
minimum yang diperlukan SCR untuk menjadi ON.

Anda mungkin juga menyukai