Lapak 3 Dombing Perkandangan

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM

KANDANG DAN PERALATANNYA PADA PETERNAKAN RAKYAT


Komoditas Domba

Oleh :
Nur Muhammad Ghifari
200110140179
C-2

LABORATORIUM TERNAK POTONG


FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2016
I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Salah satu faktor penunjang keberhasilan usaha peternakan domba dan

kambing adalah dengan manajemen perkandangan yang meliputi tipe kandang,

bentuk kandang, jenis kandang dan ukuran kandang yang sangat menunjang untuk

menghasilkan produksi yang optimal. Perkandangan yang tidak memenuhi kaidah

dan fungsi yang sesungguhnya, cenderung akan merugikan baik terhadap ternak

kambing itu sendiri, peternak dan lingkungan sekitar. Banyak peternak yang
belum memiliki pemahaman serta pengetahuan yang tepat tentang manajemen

perkandangan yang baik. Hal ini tentu menjadi salah satu penghambat dalam

beternak kambing karena tidak dapat mengoptimalkan hasil dari beternak

kambing itu sendiri. Oleh sebab itu, pengetahuan yang komprehensif tentang

perkandangan perlu diketahui oleh peternak sebagai upaya bagi peningkatan

produktivitas ternak domba dan kambing yang dipelihara. Prinsipnya adalah

kandang harus dapat membuat kambing merasa nyaman dan aman. Kondisi ini

tentunya akan menjadikan kambing mampu berproduksi secara optimal.

Perkandangan merupakan segala aspek fisik yang berkaitan dengan kandang

dan sarana maupun prasarana yang bersifat sebagai penunjang kelengkapan dalam

suatu peternakan. Sarana tersebut antara lain kantor pengelola, gudang, kebun

hijauan pakan, dan jalan. Kandang sangat berpengaruh dalam produktifitas

ternak domba. Kandang yang baik berfungsi sebagai pelindungi ternak dari

hewan-hewan pemangsa atau hewan penganggu, mngontrol ternak agar tidak

merusak tanaman dan fasilitas lain di lokasi peternakan. Kandang membatasi

gerak domba yang dapat menyita energi, energi yang terbuang diharapkan dapat
menghasilkan daging untuk ternak potong. Selain itu, kandang memudahkan

peternak dalam memelihara, pemberian pakan dan mengontrol kesehatan ternak.

1.2. Identifikasi Masalah

1. Bagaimana sistem perkandangan pada domba.

1.3. Maksud dan Tujuan

1. Mengetahui sistem perkandangan pada domba.

1.4. Waktu dan Tempat

Hari/ Tanggal : Jumat, 30 September 2016

Tempat : Kandang Ternak Domba dan Kambing Fakultas

Peternakan, Universitas Padjadjaran


II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN

Secara umum kandang berfungsi untuk menghindari ternak dari terik

matahari, hujan, angin kencang secara langsung, menghindari ternak

membuang kotoran sembarangan, mempermudah dalam pengelolaan dan

pengawasan terhadap penggunaan pakan, pertumbuhan, dan gejala penyakit,

menjaga kehangatan ternak saat malam hari atau musim dingin, serta

gangguan binatang buas dan pencuri (Sudarmono, 2011). Menurut Yohan

Efendi (THL-TB PP BP3K Bansari Temanggung), Agar ternak dapat


berproduksi secara optimal maka kandang harus mampu memberikan tempat

yang nyaman bagi ternak. Dalam pembuatan kandang ada tiga faktor yang

harus dipertimbangkan yaitu faktor biologis, faktor teknis dan ekonomis.

Masing-masing faktor dijelaskan sebagai berikut:

a. Faktor Biologis

Faktor biologis ternak yang perlu di pertimbangkan adalah sensitifif atas

respon ternak terhadap unsur iklim. Misal ternak yang sensitif terhada panas

maka perlu merancang kandang agar tidak menyebabkan iklim didalam

kandang panas. Hal ini bertujuan agar ternak dapat berproduksi secara

optimal.

b. Faktor Teknis

Kandang ternak perlu dibuat kuat agar dapan memberikan fungsi dengan baik.

Konstruksi, bahan dan tata letak bangunan harus di hitung berdasarkan

perhitungan arisitektur yang sesuai.

c. Faktor Ekonomis
Tujuan pemeliharaan ternak adalah memberikan nilai ekonomi bagi

peternak pemeliharanya. Semua faktor dalam proses pengelolaan ternak juga

harus dipertimbangkan secara ekonomi. Kandang yang merupakan investasi

tetap dan jangka panjang harus dibuat yang kuat tetapi menggunakan bahan

bangunan yang tidak terlalu mahal. Efi siensi penggunaan bangunan dilakukan

dengan mengatur tata letak, dan merancang kapasitas bangunan dengan baik.

Peralatan diperlukan peternak sebagai wahana kegiatan budidaya ternak dan

alat bantu untuk meningkatkan produktifitas peternak yang berfungsi

menurunkan biaya tenaga kerja. Sebagai wahana kegiatan budidaya peralatan

terdiri dari tempat pakan, minum, peralatan kesehatan ternak dan lain-lain.

Peralatan peningkatan produktifitas terdiri dari mesin pembuatan pakan, alat

transportasi, mesin pemanen hasil ternak dan lain-lain.

Menurut Ika (2012), Kandang sangat berpengaruh dalam produktifitas

ternak kambing. Kandang yang baik berfungsi sebagai pelindungi ternak dari

hewan hewan pemangsa atau hewan penganggu, mngontrol ternak agar tidak

merusak tanaman dan fasilitas lain di lokasi peternakan. Kandang membatasi

gerak kambing yang dapat menyita energi, energi yang terbuang diharapkan

dapat menghasilkan daging untuk ternak potong dan susu untuk ternak perah.

Selain itu, kandang memudahkan peternak dalam memelihara, pemberian

pakan dan mengontrol kesehatan kambing/ domba.

Dalam pembuatan kandang kambing atau domba persyaratan yang perlu

diperhatikan yaitu, lokasi kandang harus jauh dari pemukiman warga, agar

tetap tenang dan aman, konstruksi kandang cukup kuat dan tahan lama,

usahakan menghadap sinar matahari, agar kandang tetap terang, tidak lembab

dan mudah dibersihkan, ventilasi yang baik, sebaiknya kandang dibuat sistem
panggung, lantainya dibuat dari kayu atau bambu dengan ketinggian m di

atas tanah. Kandang kambing atau domba terdiri atas tipe kandang lemprak

dan kandang panggung, sedangkan jenis kandang yaitu kandang koloni atau

kelompok, kandang individu, kandang jantan, kandang induk dan kandang

pembesaran. Konstruksi kandang kambing atau domba yang harus

diperhatikan adalah atap, dinding, lantai, kerangka, ruang kandang, selasar,

tempat pakan, kolong dan tempat penampung kotoran.

Kandang merupakan tempat ternak untuk tumbuh dan berkembang

sehingga diperlukan konstruksi kandang yang benar. Konstruksi kandang

kambing meliputi:

1. Atap kandang

Atap kandang berfungsi sebagai pelindung ternak dari panas matahari,

hujan, dan udara dingin di waktu malam hari. Bahan atap yang dapat

digunakan adalah daun rumbia, alang-alang, seng, asbes atau genteng.

Menurut Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah (2007)

penggunaan genteng lebih baik karena sirkulasi udara lebih terjamin. Hal

serupa diungkapkan oleh Cahyono (1998) bahan yang paling baik adalah dari

bahan genteng dan asbes karena bahan ini tidak menimbulkan panas dalam

kandang dan tahan lama. Cahyono menambahkan kelemahan dari

penggunaan bahan atap yang lain seperti daun rumbia dan alang-alang mudah

terbakar, mudah rusak, seringkali bocor, dan tidak tahan lama. Sedangkan

atap dari seng dapat menyebabkan suhu dalam kandang menjadi sangat panas

dan ketika hujan menimbulkan suara gasuh yang dapat menyebabkan ternak

stress.
2. Dinding kandang

Dinding kandang berguna untuk membentengi ternak agar tidak lepas,

menahan angin, dan menahan suhu udara agar tetap nyaman. Dinding

kandang dapat dibuat dari papan, bilah bambu maupun anyaman bambu.

Dinding rapat setinggi ternak agar ternak tidak terkena terpaan angin secara

langsung sedangkan bagian yang lain diberi celah untuk sirkulasi udara. Di

bagian depan kandang dibuat tempat pakan dan dinding diberi celah sekitar

20 30 cm agar kepala kambing bisa keluar untuk mengambil pakan yang

tersedia di tempat pakan.

3. Lantai

Lantai kandang berfungsi sebagai alas ternak, tempat berpijak, tempat

berbaring, dan tempat beristirahat. Pada kandang model lantai tanah

(lemprak) lantai dibuat sedikit miring agar air kencing mudah mengalir ke

luar sehingga kandang tidak tergenang dan tidak becek. Sedangkan pada

kandang model panggung menggunakan model lantai berlubang. Jarak antar

bilah jangan terlalu rapat agar kotoran bisa jatuh ke tempat penampungan,

namun juga jangan terlalu renggang agar kaki ternak (kambing) tidak

terperosok dan terjepit di celah lantai yang dapat menyebabkan luka pada

kaki.

4. Kerangka

Kerangka kandang berfungsi membentuk bangunan kandang secara utuh.

Kerangka dapat dibuat dari bahan bambu atau kayu. Kerangka kandang harus

dibuat menggunakan bahan yang kuat dan tahan lama.


5. Ruang kandang

Ruang kandang adalah tempat dimana ternak dapat leluasa bergerak dan

berbaring. Untuk menghindari persaingan yang tidak seimbang, kambing

perlu dipisaj menurut umur dan jenis kelaminnya, misalnya: kandang betina

bunting, menyusui dara, cempe (anak kambing) lepas sapih, pejantan dan

lain-lain. Menurut Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah (2007)

ukuran ruang kandang yang ideal adalah sebagai berikut:

No. Status Fisiologis Ternak Umur (Bulan) Ukuran (ekor/cm2 )

1) Jantan dewasa > 12 100 cm x 120 cm

2) Betina dewasa > 12 100 cm x 100 cm

3) Induk menyusui + jumlah anak (0-3 bln/ekor) > 12 100 cm x 100

cm + (jumlah anak x 50 cm x 100 cm)

4) Anak sapihan 37 50 cm x 100 cm

5) Jantan/betina muda 7 12 75 cm x 100 cm

6) Jantan bakalan untuk penggemukan 12 50 cm x 120 cm

Catatan:

a) Ukuran kandang menyesuaikan jumlah ternak yang dipelihara

berdasarkan status fisiologis.

b) Bila memungkinkan kandang pembibitan sebaiknya dibuatkan

halaman berpagar untuk penggembalaan.

6. Kolong kandang

Kolong kandang berfungsi menampung kotoran, air kencing dan sampah

yang jatuh dari lantai kandang. tanah dasar kolong kandang digali sedalam 40

50 cm agar kotoran yang telah jatuh tidak tercecer ke luar. Tanah bekas
galian di sekitar lubang ditata sedemikian rupa agar saat hujan air tidak

masuk dan menggenang di kolong kandang.

7. Posisi kandang

Kandang diposisikan agar mendapatkan cukup sinar matahari pagi secara

langsung dan menghindari teriknya matahari di waktu siang. Posisi yang

disarankan menghadap arah timur dan membujur atau memanjang dari arah

timur ke barat. Dengan demikian sinar matahari bisa digunakan sebagai

desinfektan (pembunuh kuman).

8. Lubang ventilasi

Lubang ventilasi berfungsi untuk keluar masuknya udara dalam kandang

sehingga dapat terjadi proses pertukaran udara kotor (CO2) di dalam kandang

yang dapat digantikan dengan udara bersih (O2). Selain itu lubang ventilasi

juga berfungsi untu kemngurangi kelembaban dan pengap di dalam kandang

yang disebabkan oleh penguapan kotoran, air kencing, dan pernafasan ternak

itu sendiri.

Kambing adalah ternak dwi guna, yaitu sebagai penghasil susu dan

sebagai penghasil daging (Williamson dan Payne, 1993). Kambing banyak

dipelihara oleh penduduk pedesaan karena pemeliharaan kambing lebih

mudah dilakukan daripada ternak ruminansia besar. Kambing cepat

berkembang biak dan pertumbuhan anaknya juga tergolong cepat besar.

Menurut Sarwono (2005), nilai ekonomi, sosial, dan budaya beternak

kambing sangat nyata. Dijelaskan lebih lanjut, besarnya nilai sumber daya

bagi pendapatan keluarga petani bisa mencapai 14-25 % dari total pendapatan

keluarga dan semakin rendah tingkat per luasan lahan pertanian, semakin

besar nilai sumber daya yang diusahakan dari beternak kambing.


Mulyono dan Sarwono (2005) menyatakan, bila tata laksana

pemeliharaan ternak kambing yang sedang bunting atau menyusui dan

anaknya baik, maka bobot anak kambing bisa mencapai 10-14 kg/ekor ketika

disapih pada umur 90-120 hari. Menurut Williamson dan Payne (1993), untuk

kambing pedaging ada kecenderungan menunda penyapihan untuk

memberikan kesempatan anak kambing memperoleh keuntungan yang

maksimal dari susu induknya.

Perkandangan

Perkandangan adalah segala aspek fisik yang berkaitan dengan kandang

dan sarana prasarana yang bersifat penunjang atau kelengkapan dalam suatu

peternakan (Santoso, 1995). Kandang merupakan suatu bangunan yang

digunakan untuk tempat tinggal ternak atas sebagian atau sepanjang hidup

ternak (Sugeng, 2000). Adanya kandang, peternak dapat melakukan efisiensi,

misalnya menghemat tenaga kerja, meningkatkan konsumsi pakan (feed

intake) dan mengurangi terjangkitnya penyakit. Selain itu kandang juga

bermanfaat agar ternak tidak merusak tanaman, diganggu atau dimangsa

hewan buas, atau dicuri (Mulyono, 2003).

Letak kandang harus menjamin ternak agar nyaman serta hidup sehat.

Selain itu, kandang juga harus diusahakan agar tidak mengganggu

lingkungan, terutama masyarakat sekitar (Murtidjo, 1993). Menurut Ludgate

(2006) kandang terletak pada lahan yang kering dan tidak tergenang air, jarak

kandang agak jauh dari rumah atau sumur, cukup mendapat sinar matahari

pagi secara merata dan udara segar, terlindung dari angina langsung (terutama

angina malam).
Perlengkapan yang penting dalam kandang adalah bak atau tempat pakan

yang ditempelkan pada dinding, yang tinggi diatur sesuai dengan jenis

kambing yang digunakan (Mulyono, 2003). Menurut Murtidjo (1993)

perlengkapan kandang harus tersedia agar dalam pengelolaan yang berkaitan

dengan tatalaksana dapat dicapai secara efisien. Peralatan kandang yang

pokok adalah tempat pakan atau palung pakan, gudang pakan, tempat

umbaran, tempat kotoran atua kompos.


III

ALAT, BAHAN DAN PROSEDUR KERJA

3.1. Alat dan Bahan

1. Meteran

2. Kandang

3. Alat tulis

4. Kamera

3.2. Prosedur Kerja

1. Menyiapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan.

2. Mengukur semua bagian dari kandang.

3. Mencatat semua ukuran bagian dari kandang.


IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

a) Pengukuran Kandang

Ukuran Ruangan Kandang


No. Nama Ruangan
Panjang (cm) Lebar (cm) Tinggi (cm)

1. Kandang Individu 295 95 90

2. Kandang Koloni 380 268 197

3. Kandang Melahirkan 113 300 196

dan Laktasi

4. Bak Pakan 185 44 85

5. Alley 1140 148 -

6. Kandang Ke lantai - - 167

dasar
b) Denah Kandang

KANDANG KOLONI KANDANG KOLONI

KANDANG KOLONI KANDANG KOLONI

KANDANG KOLONI KANDANG KOLONI

KANDANG KANDANG
MELAHIRKAN DAN MELAHIRKAN DAN
LAKTASI LAKTASI

DAPUR
KAMAR MANDI
Ket : RUANG KANTOR
= Kandang individu

= Alley RUANG KANTOR


RUANG KANTOR
= Bak pakan

= Kantor

4.2 Pembahasan

Kandang berfungsi untuk melindungi ternak dari terik matahari, hujan,

angin kencang secara langsung, mencegah ternak membuang kotoran

sembarangan, mempermudah dalam pengelolaan dan pengawasan terhadap

penggunaan pakan, pertumbuhan, dan gejala penyakit, menjaga kehangatan ternak

saat malam hari atau musim dingin, serta gangguan binatang buas dan pencuri.

Kandang merupakan sarana dan prasaran yang paling utama dalam memelihara

ternak. Oleh karena itu, kandang merupakan salah satu komponen penting dalam

peternakan domba dan kambing.

Pada Kandang Ternak Domba dan Kambing ini terdiri atas kandang koloni

6, kandang individu 6, kandang melahirkan dan laktasi 2, kandang luar 1 dan bak

pakan 14. Keadaan kandang ketika praktikum cukup bersih dan tidak bau karena

belum diisi oleh domba dan kambing. Tipe kandang ini adalah kandang panggung

dimana kotoran ditampung di bawah/kolong kandang. Peralatan dan perlengkapan

kandang terdiri atas tempat pakan, tempat penampung kotoran, dan tangga pada.

Dilihat dari kondisi kandang seperti ventilasi, arah kandang, pintu

kandang, lantai kandang, dinding atap kandang dan tempat pakan, kandang ternak

domba dan kambing sudah memenuhi persyaratan yang layak. Untuk peralatan

dan perlengkapan pada kandang ini masih belum lengkap seperti bak air minum.
Hal tersebut mungkin karena ternak dombanya belum dipindahkan ke kandang

yang baru.

Kandang individu memiliki panjang 295 cm, lebar 95 cm, dan tinggi 90

cm. Kandang individu berada didalam kandang koloni. Terdapat 6 kandang

individu di dalam satu kandang koloni. Kandang individu berfungsi untuk

memisahkan domba atau kambing ketika pemberian pakan. Kandang koloni

memiliki memiliki panjang 380 cm, lebar 197 cm, dan lebar 268 cm. Terdapat 6

kandang koloni dari kandang domba dan kambing yang baru. Kadang koloni

berfungsi untuk mengumpulkan koloni yang sama.

Kandang melahirkan dan laktasi memiliki ukuran panjang 113 cm, lebar

300 cmdan tinggi 196 cm. Terdapat 2 kandang melahirkan dan laktasi. Kandang

melahirkan dan lakstasi ini digunakan pada saat domba atau kambing akan

melahirkan. Selain itu terdapat 14 bak pakan yang terdiri dari 2 bak pakan pada

setiap kandang koloni dan 1 bak pakan pada setiap kandang melahirkan dan

laktasi. Ukuran dari bak pakan memiliki panjang 17 cm, lebar 30 cm dan tinggi 60

cm. Kemudian pada kandang tersebut terdapat aley yang memiliki ukuran panjang

1140 cm dan lebar 148 cm. Di sebelah kandang terdapat kantor untuk mengurus

manajemen kandang. Terdapat 5 ruangan yang terdiri dari 3 kamar, 1 kamar

mandi dan 1 ruang dapur.


V
KESIMPULAN

1. Tipe Kandang Ternak Domba dan Kambing baru adalah tipe panggung,

yang terdiri atas kandang koloni 6, kandang individu 6, kandang

melahirkan dan laktasi 2, ruang kantor 3, kamar mandi 1 dan dapur.


DAFTAR PUSTAKA

Cahyono, B. 1998. Beternak Domba dan Kambing. Kanisius, Yogyakarta.

Mulyono,. S., dan Sarwono. 2005. Penggemukan Kambing Potong. Cetakan kedua.

Penrbar Swadaya, Jakarta.

Murtidjo, B. A. 1993. Memelihara Domba. Kanisius. Yogyakarta.

Sudarmono, A.S dan Sugeng, B.Y. 2011. Beternak Domba. Jakarta: Penebar

Swadaya.

Sugeng, Y. B., 2000. Sapi Potong. Penebar Swadaya. Jakarta.


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai