ICHAAAA
ICHAAAA
ICHAAAA
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Mempelajari dan memahami sejarah perkembangan pelayanan dan
pendidikan kebidanan yang terjadi dalam lingkup internasional. Tujuan penelitin
haruslah sangat jelas guna menempuh arah sasaran yang tepat . Adapun tujuan
penulisan ini adalah sebagai berikut :
1. Mendeskripsikan perkembangan pelayanan dan pendidikan kebidanan di luar
negeri.
2. Untuk mengetahui perkembangan pelayanan dan pendidikan kebidanan di
Amerika.
3. Untuk mengetahui perkembangan pelayanan dan pendidikan kebidanan di Belanda.
4. Untuk mengetahui perkembangan pelayanan dan pendidikan kebidanan di Jepang.
2
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan paper ini, yaitu:
1. Manfaat bagi peneliti :
a. Agar peneliti bisa mengembangkannya kepada orang lain tentang sejarah
perkembangan pelayanan dan pendidikan kebidanan di luar negeri, khususnya di
Amerika , Belanda dan Jepang
2. Manfaat bagi pembaca :
a. Agar pembaca mendapat ilmu lebih banyak mengenai sejarah perkembangan
pelayanan dan pendidikan kebidanan di luar negeri , khususnya di Amerika,
Belanda, dan Jepang.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Adolf Pinard dari Prancis (1844-1934) , pada tahun 1878, mengumpulkan
kerjanya pada palpasi abdominal.
Carl Crede dari Jerman (1819-1892), menggambarkan metode stimulasi urin
yang lembut dan lentur untuk mengeluarkan plasenta.
Juduig Bandl, dokter obstetri dari jerman (1842-1992), pada tahun 1875,
menggambarkan lingkaran retraksi yang pasti muncul pada pertemuan segmen atas
rahim dan segmen bawah rahim dalam persalinan macet atau sulit.
Daunce dari Bordeauz, pada tahun 1857, memperkenalkan penggunaan inkubator
dalam perawatan bayi prematur.
2.1.2 Abad 20
6
Tahun 1915, Dokter Joseph de lee mengatakan bahwa kelahiran bayi adalah
proses patologis dan bidan tidak mempunyai peran didalamnya, serta
diberlakukannya protap pertolongan persalinan di AS, yaitu : memberikan sedatif
pada awal inpartu, membiarkan serviks berdilatasi memeberikan ather pada kala
II, melakukan episiotomi, melahirkan bayi dengan forceps ekstraksi plasenta,
memberikan uteronika serta menjahit episiotomi.
Tahun 1955 American College of Nurse-Midwifes (ACNM) di buka. Pada
tahun 1971, seorang bidan di Tennese mulai menolong persalinan secara mandiri di
institut kesehatan.
Pada tahun 1979, badan pengawasan obat Amerika menyatakian bahwa ibu
bersalin yang menerima anestesi dalam dosis tinggi melahirkan anak-anak dengan
kemunduran perkembangan psikomotor.
Pada era 1980-an, ACNM membuat pedoman alternatif lain dalam homebirth.
0pada tahun yang sama dibuat legalisasi tentang praktik profesional bidan,
sehingga membuat bidan menjadi sebuah profesi dengan lahan praktik yang
spesifik dan membutuhkan organisasi yang mengatur profesi tersebut.
Pada tahun 1982 MANA (Midwive Alliance Of North America) dibentuk guna
meningkatkan komunikasi antar bidanserta mwembuat peraturan sebagai dasar
kompetisi untuk melindungi bidan.
Hambatan-hambatan yang dirasakan oleh bidan Amerika saat ini antara lain :
- Walau ada banyak undang-undang yang baru, direct entri midwives masih dianggap
ilegal di beberapa negara bagian.
- Lisensi praktik berbeda pada setiap negara bagian, tidak ada standar nasional
sehingga tidak ada definisi yang jelas tentang bidan sebagai seseorang yang telah
terdidik dan memiliki standar kompetensi yang sama.
7
- Kritik tajam dari profesi medis kepada direct entry midwives ditambah dengan
isolasi dari sistem pelayanan kesehatan telah mempersulit sebagian besar dari
mereka untuk memperoleh dukungan medis yang memadai bila terjadi keadaan
gawat darurat.
Pendidikan kebidana biasanya berbentuk praktik lapangan. Sampai saat ini
mereka bisa menangani persalinan dengan pengalaman sebagai bidan. Bidan
adalah seseorang telah menyelesaikan pendidikan 4 tahun dan praktik lapangan
selama 2 tahun, yang mana biayanyan yang sangat mahal. Kebidanan memiliki
sebuah organisasi untuk membentuk standar, menyediakan sertifikat dan membuat
ijin praktik. Saat ini AS merupakan negara yang menyediakan perawatan
maternitas termahal di dunia, tetapi sekaligus merupakan negara industri yang
paling buruk dalam hasil perawatan natal di negara-negara industri lainnya.
8
Maria De Broer yang mengatakan bahwa kebidanan tidak memiliki hubungan
dengan keperawatan; kebidanan adalah profesi yang mandiri.
Pendidikan kebidanan di Amsterdam memiliki prinsip yakni sebagaimana
memberi anastesi dan sedatif pada pasien begitulah kita harus mengadakan
pendekatan dan memberi pada ibu saat persalinan. Jadi pada praktiknya bidan
harus memandang ibu secara keseluruhan dan mendorong ibu untuk menolong
dirinya sendiri. Bidan harus menjadi role model di masyarakat dan harus
menganggap kehamilan adalah sesuatu yang normal, sehingga apabila seorang
perempuan merasa dirinya hamil dia dapat langsung memeriksakan diri ke
bidan/atau dianjurkan oleh keluarga, teman, atau siapa saja.
2.3.2 Pendidikan Kebidanan di Belanda
Pendidikan Kebidanan di Belanda terpisah dari pendidikan keperawatan dan
berkembang menjadi profesi yang berbeda. Di Belanda ada 3 institusi kebidanan
dan menerima 66 mahasiswa setiap tahunnya. Hampir tahun 800 calon mahasiswa
(95% wanita, 4% pria) yang mengikuti tes syarat masuk mengikuti pendidikan usia
minimum 19 tahun, telah menamatkan Secondary Education atau yang sederajat
dari jurusan kimia dan biologi. Mahasiswa kbidanan tidak menerima gaji
dan tidak membayar biaya pendidikan.
Bila ada masalah, mahasiswa baru akan berkonsultasi dengan Ahli kebidanan dan
seperti di rumah, wanita di kirim ke ruang bersalin patologi. Mahasiswa
diwajibkan mempunyai pengalaman minimal 40 persalinan selama pendidikan.
Ketika mereka lulus ujian akhir akan menerima ijazah yang didalamnya
tercanbtum nilai ujian.
2. Pelayanan Intrapartum
10
3. Pelayanan Postpartum
Di Kebidanan Belanda, pelayanan post natal dimulai setelah.
Pada tahun 1988, persalinan di negara Belanda 80% telah ditolong oleh bidan,
hanya 20% persalinan di RS. Pelayanan kebidanan dilakukan pada community
normal, bidan sudah mempunyai indefendensi yuang jelas. Kondisi kesehatan ibu
dan anak pun semakin baik, bidan mempunyai tanggung jawab yakni melindungi
dan memfasilitasi proses alami, menyeleksi kapan wanitya perlu intervensi, yang
menghindari teknologi dan pertolongan dokter yang tidak penting.
Pendidikan bidan digunakan sistem Direct Entry dengan lama pendidikan 3tahun.
11
Bagi orang jepang melahirkan adalah suatu hal yang kotor dan tidak diiinginkan
maa banyak wanita yang akan melahirkan diasingkan dan saat persalinan terjadi di
tempat kotor gelap seperti gedung dan gudang.
Dokumentasi relevan pertama tentang praktek kebidanan adalah tentang
pembantu-pembantu kelahiran (asisten) pada periode Heian (794-1115).
Dokumentasi hukum pertama tentang praktek kebidanan ditwerbitkan pada tahun
1868. Dokumen ini resmi menjadi dasar untuk peraturan-peraturan hukum utama
untuk profesi medis Jepang. Tahhun 1899 izin kerja kebidanan dikeluaran untuk
memastikan profesional kualifikasi.
2.4.2 Pendidikan Kebidanan di Jepang
Pendidikan kebidanan di Jepanbg diawali dengan terbentuknya sekolah bidan
pada tahun 1912 didirikan oleh Obgyn, dan baru mendapatkan lisensi pada tahun
1974. Kemudian pada tahun 1899 lisensi dan peraturan-peraturan untuk seleksi
baru terbentuk.
Tahun 1987, pendidikan bidan mulai berkembang dan berada dibawah
pengawasan obstretikian. Kurikulum yang digunakan dalam pendidikan bidan
terdiri dari ilmu fisika, biologi, ilmu sosial, dan psikologi. Ternyata hasil yang
diharapkan dari pendidikan bidan tidak sesuai dengan harapan. Bidn-bidan tersebut
banyak yang bersifat tidak ramah dan tidak banyak menolong persalinan dan
pelayanan kebidanan.
Yang mengikuti pendidikan bidan yaitu para perawat yang masuk pendidikan saat
umur 20 tahun. Pendidikan berlangsung selama 3 tahun. Tingkat Degree di
universitas terdiri dari 8-16 kredit, yaitu 15 jam teori, 30 jam lab, dan 45 jam
praktik. Pendidikan kebidanan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pelayanan
obstetri dan neonatal, serta meningkatkan kebutuhan masyarakat karena masih
tingginya angka aborsi di Jepang. Masalah-masalah yang masih terdapat di Jepang
antara klain masih kurangnya tenaga bidan dan kualitas bidan yang masih belum
memuaskan.
12
Saat ini pendidikan bidan di Jepang bisa setelah lulus dari sekolah perawat atau
perguruan tinggi 2 tahun atau melalui program kebidanan yang ditawarkan oleh
perguruan tinggi 4 tahun.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari uraian di atas, maka dapat diambil kesimpulan yakni sejarah
perkembangan kebidanan di masing-masing negara yaitu: Amerika , Belanda dan
Jepang jelas memiliki perbedaan. Baik itu dalam perkembangan pelayanan,
maupun pendidikan kebidanannya.
Dengan demikian, uaraian-uraian di atas dapat dijadikan pembanding dan dapat
kita pilah mengenai hal positif dan negatif dari perbedaan tersebut.
3.2 SARAN
Tiada gading yang tak retak, itulah kalimat yang dapat kami ucapkan.
Karena itu kami dengan lapang dada menerima segala kritik ataupun saran untuk
menyempurnakan makalah ini. Semoga materi ini dapat menambah wawasan kita
mengenai sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan di luar negeri.
Sejarah Perkembangan Pelayanan Dan Pendidikan Kebidanan di Negara Thailand
Pendidikan
Pendidikan bidan di Thailand dilakukan selama 3 tahun dibawah pengawasan
ahli kandungan. Perkuliahan termasuk anatomi fisiologi dan patologi dari kehamilan
dan sebagainya. Nampaknya tidak ada ruangan untuk kegiatan organisasi siswa
dan nampaknya tidak dianggap penting, dan dapat terlihat bahwa mereka lebih
difokuskan pada aspek ilmu fisik dan biologis daripana ilmu social dan psikologis.
Pelayanan Antenatal
Pada awalnya, pelayanan antenatal di Thailand dilakukan oleh dokter dengan
beberapa perawat atau bidan yang melakukan tugas rutin yang cukup berat,
pemeriksaan urine dan sebagai asisten dokter.
Di beberapa area pedesaan bidan lebih terlibat dalam pelayanan antenatal. Angka
kematian ibu bervariasi, tetapi biasanya lebih tinggi di area pedesaan dimana
akses untuk mendapatkan pelayanan sulit.difokuskan pada aspek ilmu fisik dan
biologis daripana ilmu social dan psikologis.Ibu mengunjungi klinik secara rutin
setiap bulan pada umur kehamilan 12-20 minggu pada kehamilan 32-40 minggu.
Pemeriksaan urine rutin, tekanan darah dan berat badan dilakukan pada setiap
kunjungan.
Pelayanan Intrapartum
Di Thailand , beberapa persalinan terjadi di rumah, namun menurut laporan
rumah sakit ada sekitar 51 bayi yang lahir di rumah sebelum ambulan datang. Pada
saat masuk ke rumah sakit diikuti dengan berbagai peraturan, seorang ibu yang
akan bersalin tidak dianamnesa lagi tentang statusnya dan apa yang terjadi pada
dirinya. Suami tidak diperkenankan untuk menemani isterinya sampai 7 hari setelah
kelahiran bayi. Di beberapa daerah hal ini tidak dilakukan, di daerah ini justru
beranggapan bahwa ibu harus di support selama persalinan oleh suami. Banyak
dokter yang tidak yakin akan hal ini, namun sebagian lagi sudah mau
mendiskusikannya dan perubahan pola asuhan kebidanan lainnya.
Kegiatan rutin pada saat masuk rumah sait adalah dengan cara
mengoleskan jari tangan dan kaki dengan iodine 2% dan juga putting susu dengan
Gentian Violet. Hal ini dilakukan untuk pencegahan infeksi di unit tertentu, yang
juga merupakan salah satu enema dilakukan karena keharusan. Ruang bersalinnya
juga sangat tidak ranmah dan dingin, menghadap koridor sehingga dapat dilihat
oleh orang yang berlalulalang, toiletnya terbuka dan sangat tidak provacy.
Persalinan dilakukan di meja persalinan dengan sikap litotomi. Nampaknya
tidak ada upaya untuk memberikan penjelasan kepada ibu mengenai apa yang
sedang terjadi. Bayi diberikan tetesan Prophylatic Albusid pada matanya sebelum
diamati secara singkat dan berlangsung di bungkus, kemudaian dibawa ke ruangan
khusus yang jauh dari ibunya. Sementara itu ibu diberi kompres es diperutnya
untuk mencegah perdarahan postpartum dan menunggu di koridor selama 2 jam
sebelkum dipindahkan ke ruangan postpartum.
Bidan adalah asisten pertama dokter dan bertanggung jawab untuk
melakukan observasi rutin. Bidan lebih banyak bekerja pada rumah sakit yang
menitikberatkan pada asuhan dan persalinan normal.
5
Setelah anak itu lahir, ibu bisa meninggalkan anak mereka di sebuah pusat
penitipan anak, meskipun mereka biasanya ditinggal di rumah untuk diurus oleh
neneknya.
Mereka yang bekerja di pabrik-pabrik menerima cek up di tempat kerja, diizinkan
jam kerja lebih sedikit, dan ketika anak mereka lahir, penitipan diberikan dengan
jam untuk menyusui.
Menyusui adalah praktek umum dengan buruh pabrik, dan petani mampu untuk
mengambil setiap beberapa jam off untuk memberi makan anak mereka.Banyak
perempuan selama bulan pertama kehamilan mengunjungi bidan setempat, untuk
memastikan semuanya baik-baik saja dan membangun hubungan yang nyaman.
Setiap bulan setelah, bidan akan mengambil tekanan darah untuk memeriksa
toksemia .
Bagi mereka yang bekerja di pabrik-pabrik, di rumah pekerja kesehatan adalah
orang yang diberikan tes kehamilan biologis. Hal ini karena setiap pekerja
perempuan harus mengisi kartu menstruasi dan itu adalah tanggung jawab pekerja
kesehatan untuk diperhatikan ketika beberapa hari telah terjawab
Selama tahun-tahun awal sebelum Sekolah Perawat, perawat pria dilatih di misi
merawat orang sakit. Para siswa Perawatan dilatih di Stasiun Kesehatan Khusus
untuk menambah pengalaman dari kesehatan masyarakat. Para pasien wanita di
Stasiun Kesehatan Khusus, yang dirawat oleh anggota keluarga atau Amah terlatih.
Itu tidak diperbolehkan untuk laki-laki yang tidak terkait untuk menangani tubuh
seorang wanita karena constrictions social.Penekanan pada kesehatan masyarakat
merupakan langkah besar dalam penyebaran nilai kebersihan pribadi dan sanitasi.
Bidan juga mampu memberikan kontrol yang membantu kelahiran.
Program pertama diciptakan untuk berurusan dengan kebutuhan ibu dan anak
didirikan oleh Marian Young. Dia adalah bagian dari program percontohan John B.
Grant 'untuk mempromosikan kesehatan masyarakat untuk Peking Union Medical
College.Muda survei dilakukan untuk menguji tingkat kematian dari kedua ibu dan
anak-anak mereka.Angka kematian ibu lebih tinggi di Singapura. 17,6 dari 1000 ibu
meninggal, terutama dari infeksi nifas. Angka ini rendah dibandingkan dengan
kematian anak-anak, yang diklaim 275 dari 1000 bayi, biasanya dari neonatourm
tetanus. Young percaya angka ini yang tinggi karena kurangnya pendidikan bidan.
Pada tahun 1929, hanya ada sekitar 500 bidan terlatih di seluruh wilayah
singapura , memaksa mayoritas warga negara untuk percaya dalam perawatan dari
200.000 tanpa pelatihan formal. Ini bidan terlatih berlari risiko gagal melihat tanda-
tanda infeksi atau penyakit , praktik sterilisasi yang tidak benar, dan kurangnya
pelatihan sanitasi. Juga, mereka tidak terlatih dalam teknik melahirkan yang
tepat.Ditemukan bahwa banyak bidan terlatih akan memotong tali pusat dengan
benda tajam mereka kebetulan menemukan berbaring sekitar, dalam beberapa
kasus gigi digunakan.
6
Pendarahan dari kabelnya akan dihentikan dengan kotoran atau lap.Tidak ada
pendidikan tentang pentingnya sterilisasi dan kebersihan. Kadang-kadang, jika
seorang wanita mengalami kesulitan menyampaikan, bidan terlatih akan
menggunakan kait atau penjepit untuk membantu menciptakan traksi pada bayi.
Pada tahun 1929 Young membuka Sekolah Bidan, untuk studi di kebidanan. Dia
perawat terlatih dari Peking Union Medical College dan bidan terlatih yang ada.
Pada akhir kursus, dia memberi setiap bidan keranjang barang yang akan
membantu mereka menerapkan tindakan yang benar sambil membantu kelahiran.
Ini merupakan langkah penting dalam kesehatan masyarakat perempuan.
Dengan bidan terlatih, akan ada sedikit peluang dengan menggunakan prosedur
yang salah, dan standar prosedur sanitasi dan steril .Medis dan keperawatan
mahasiswa bukan satu-satunya untuk belajar tentang kebersihan dan sanitasi.Juga
termasuk adalah bahan untuk meyakinkan remaja untuk menikah di kemudian hari,
dan untuk fokus awalnya pada karier mereka. Ketika mereka inginkan sebuah
keluarga, disarankan bahwa itu adalah tetap untuk 1-2 anak.
Ini menyebar pendidikan dari daerah pedesaan ke perkotaan, bersama dengan
banyak dokter dan perawat.Daerah pedesaan yang paling sulit untuk dicapai,
karena mereka yang berakar jauh dalam tradisi.Para petani dan pekerja pedesaan
lainnya percaya berat dalam pengobatan tradisional . adanya kebijakan baru
mencoba untuk menggabungkan teknik kesehatan barat untuk membantu lebih
berkonsentrasi pada kesehatan perempuan.