Manajemen Antrian
Manajemen Antrian
Manajemen Antrian
MANAJEMEN ANTRIAN
Oleh :
2017
MANAJEMEN ANTRIAN
Antrian adalah suatu kejadian yang biasa dalam kehidupan seharihari. Menunggu di
depan loket untuk mendapatkan tiket kereta api atau tiket bioskop, pada pintu jalan tol, pada
bank, pada kasir supermarket, dan situasisituasi yang lain merupakan kejadian yang sering
ditemui. Studi tentang antrian bukan merupakan hal yang baru.
Dalam dunia nyata kita tidak suka menunggu, maka tak heran bila kita punya pendapat
bahwa menunggu adalah pekerjaan yang paling menyebalkan. Di bawah ini diberikan
contoh beberapa situasi dimana antrian sangat penting.
1. Contoh Supermarket. Berapa lama pelanggan harus menunggu di kasir ? apa yang
terjadi dengan waktu tunggu selama puncak kesibukan ? apakah jumlah kasir cukup ?
2. Contoh Sistem Produksi Sebuah mesin menghasilkan jenis produk yang berbeda.
Berapa waktu pasti dari suatu pesanan? Apa yang mengurangi waktu pasti jika kita
memiliki sebuah mesin ekstra? Haruskah kita membuat prioritas dari pesanan?
3. Contoh Kantor Pos. Dalam suatu kantor pos ada konter-konter khusus didalamnya
seperti stempel, packaging, ternsaksi keuangan dll. Apakah konternya sudah cukup?
Bisakah Antrian terpisah atau antrian umum di depan konter dengan spesialisasi yang
sama?
4. Contoh Komunikasi Data Di dalam paket jaringan komunikasi standar komputer yang
disebut sel ditransmisikan di dalam link dari satu switch ke yang lainnya. Pada setiap
switch sel yang masuk dapat dibuffer ketika permintaan yang datang melebihi
kapasitas link. Ketika buffer penuh cel yang masuk akan hilang. Apa yang menunda
sel didalam switch? Pecahan sel yang mana yang akan hilang? Berapa ukuran buffer
yang baik?
5. Contoh Tempat Parkir Mereka akan mendirikan suatu area parkir baru di depan suatu
supermarket. Seberapa besar seharusnya ?
Salah satu model yang sangat berkembang sekarang ini ialah model matematika.
Umumnya, solusi untuk model matematika dapat dijabarkan berdasarkan dua macam
prosedur, yaitu : analitis dan simulasi. Pada model simulasi, solusi tidak dijabarkan secara
deduktif. Sebaliknya, model dicoba terhadap harga harga khusus variabel jawab
berdasarkan syarat syarat tertentu (sudah diperhitungkan terlebih dahulu), kemudian
diselidiki pengaruhnya terhadap variabel kriteria. Karena itu, model simulasi pada hakikatnya
mempunyai sifat induktif. Misalnya dalam persoalan antrian, dapat dicoba pengaruh
bermacam macam bentuk sistem pembayaran sehingga diperoleh solusi untuk situasi atau
syarat kedatangan yang mana pun.
Antrian yang sangat panjang dan terlalu lama untuk memperoleh giliran pelayanan
sangatlah menjengkelkan. Rata rata lamanya waktu menunggu (waiting time) sangat
tergantung kepada rata rata tingkat kecepatan pelayanan (rate of services). Teori tentang
antrian diketemukan dan dikembangkan oleh A. K. Erlang, seorang insinyur dari Denmark
yang bekerja pada perusahaan telepon di Kopenhagen pada tahun 1910. Erlang melakukan
eksperimen tentang fluktuasi permintaan fasilitas telepon yang berhubungan dengan
automatic dialing equipment, yaitu peralatan penyambungan telepon secara otomatis.
Dalam waktu waktu yang sibuk operator sangat kewalahan untuk melayani para
penelepon secepatnya, sehingga para penelepon harus antri menunggu giliran, mungkin
cukup lama. Persoalan aslinya Erlang hanya memperlakukan perhitungan keterlambatan
(delay) dari seorang operator, kemudian pada tahun 1917 penelitian dilanjutkan untuk
menghitung kesibukan beberapa operator. Dalam periode ini Erlang menerbitkan bukunya
yang terkenal berjudul Solution of some problems in the theory of probabilities of
significance in Automatic Telephone Exhange. Baru setelah perang dunia kedua, hasil
penelitian Erlang diperluas penggunaannya antara lain dalam teori antrian (Supranto, 1987).
Menurut Siagian (1987), antrian ialah suatu garis tunggu dari nasabah (satuan) yang
memerlukan layanan dari satu atau lebih pelayan (fasilitas layanan). Pada umumnya, sistem
antrian dapat diklasifikasikan menjadi system yang berbeda beda di mana teori antrian dan
simulasi sering diterapkan secara luas. Klasifikasi menurut Hillier dan Lieberman adalah
sebagai berikut:
1. Sistem pelayanan komersial
2. Sistem pelayanan bisnis industri
3. Sistem pelayanan transportasi
4. Sistem pelayanan social
Sistem pelayanan komersial merupakan aplikasi yang sangat luas dari model model
antrian, seperti restoran, kafetaria, toko, salon, butik, supermarket, dan sebagainya. Sistem
pelayanan bisnis industri mencakup lini produksi, sistem material handling, sistem
pergudangan, dan sistem sistem informasi komputer. Sistem pelayanan sosial merupakan
sistem sistem pelayanan yang dikelola oleh kantor kantor dan jawatan jawatan lokal
maupun nasional, seperti kantor registrasi SIM dan STNK, kantor pos, rumah sakit,
puskesmas, dan lain lain (Subagyo, 2000).
Sistem Antrian
probabilita bahwa seorang pasien datang merupakan angka yang sangat kecil
dan konstan untuk setiap interval
probabilita bahwa 2 atau lebih pasien akan datang dalam waktu interval sangat
kecil sehingga probabilita untuk 2 atau lebih dikatakan nol (0).
Jumlah pasien yang yang datang pada interval waktu bersifat independent
Jumlah pasien yang datang pada satu interval tidak tergantung pada interval
yang lain.
4. peluang secara random, tidak soal siapa yang lebih dulu tiba.
Dalam hal di atas telah dinyatakan bahwa entitas yang berada dalam garis tunggu
tetap tinggal di sana sampai dilayani. Hal ini bisa saja tidak terjadi. Misalnya,
seorang pembeli bisa menjadi tidak sabar menunggu antrian dan meninggalkan
antrian. Untuk entitas yang meninggalkan antrian sebelum dilayani digunakan
istilah pengingkaran (reneging). Pengingkaran dapat bergantung pada panjang
garis tunggu atau lama waktu tunggu. Istilah penolakan (balking) dipakai untuk
menjelaskan entitas yang menolak untuk bergabung dalam garis tunggu
(Setiawan, 1991).
Struktur Antrian
Ada 4 model struktur antrian dasar yang umum terjadi dalam seluruh sistem
antrian :
1. Single Channel Single Phase
Single Channel berarti hanya ada satu jalur yang memasuki system pelayanan
atau ada satu fasilitas pelayanan. Single Phase berarti hanya ada satu
pelayanan.
b. Ketersediaan Pelayanan
Ada 3 aspek yang harus diperhatikan dalam mekanisme pelayanan, yaitu :
Tersedianya pelayanan
Mekanisme pelayanan tidak selalu tersedia untuk setiap saat. Misalnya dalam
pertunjukan bioskop, loket penjualan karcis masuk hanya dibuka pada waktu
tertentu antara satu pertunjukan dengan pertunjukan berikutnya. Sehingga pada
saat loket ditutup, mekanisme pelayanan terhenti dan petugas pelayanan (pelayan)
istirahat.
Kapasitas pelayanan
Kapasitas dari mekanisme pelayanan diukur berdasarkan jumlah langganan yang
dapat dilayani secara bersama sama. Kapasitas pelayanan tidak selalu sama untuk
setiap saat; ada yang tetap, tapi ada juga yang berubah ubah. Karena itu, fasilitas
pelayan atau mekanisme pelayanan dapat terdiri dari satu atau lebih pelayan, atau
satu atau lebih fasilitas pelayanan. Tiap tiap fasilitas pelayanan kadang kadang
disebut sebagai saluran (channel) (Schroeder, 1997). Contohnya, jalan tol dapat
memiliki beberapa pintu tol. Mekanisme pelayanan dapat hanya terdiri dari satu
pelayan dalam satu fasilitas pelayanan yang ditemui pada loket seperti pada
penjualan tiket di gedung bioskop.Fasilitas yang mempunyai satu saluran disebut
saluran tunggal atau sistem pelayanan tunggal dan fasilitas yang mempunyai lebih
dari satu saluran disebut saluran ganda atau pelayanan ganda.
Karakteristik Waktu Pelayanan/ Lamanya pelayanan
Lamanya pelayanan adalah waktu yang dibutuhkan untuk melayani seorang
langganan atau satu satuan. Ini harus dinyatakan secara pasti. Oleh karena itu,
waktu pelayanan boleh tetap dari waktu ke waktu untuk semua langganan atau
boleh juga berupa variabel acak. Umumnya dan untuk keperluan analisis, waktu
pelayanan dianggap sebagai variabel acak yang terpencar secara bebas dan sama
serta tidak tergantung pada waktu kedatangan (Siagian, 1987) dan diasumsikan
mengikuti distribusi eksponensial.
3. Exit
Setelah pelanggan dilayani, ada dua kemungkinan kondisi pelanggan itu keluar
sistem:
a. Pelanggan mungkin kembali ke populasi sumber dan mengantri lagi,
Misalnya, sebuah mesin setelah mendapat perawatan servis dan dioperasikan
lagi, namun ternyata mesin tersebut rusak lagi atau,
b. Pelanggan hanya kemungkinan kecil untuk mendapat pelayanan ulang.
Misalnya sebuah mesin mendapat perbaikan menyeluruh atau modifikasi
sehingga kemungkinan kecil mesin tersebut dalam waktu dekat untuk rusak
lagi.
Ada dua jenis biaya yang timbul. Yaitu biaya karena orang mengantri, dan di sisi lain
biaya karena menambah fasilitas layanan. Biaya yang terjadi karena orang mengantri, antara
lain berupa waktu yang hilang karena menunggu. Sementara biaya menambah fasilitas
layanan berupa penambahan fasilitas layanan serta gaji tenaga kerja yang memberi
pelayanan. Tujuan dari sistem antrian adalah meminimalkan biaya total, yaitu biaya karena
mengantri dan biaya karena menambah fasilitas layanan.
2. Menginformasikan kepada pelanggan tentang apa yang sedang terjadi dan apa yang
sedang diupayakan oleh manajemen untuk solusi. Hal ini perlu dilakukan khususnya
ketika waktu tunggu lebih lama dari normal karena pelanggan yang sudah menunggu
lama dan tidak mengerti apa yang sedang terjadi akan membuat mereka gelisah.
3. Menjaga agar karyawan tidak terlihat oleh pelanggan sedang menganggur atau
mengerjakan pekerjaan lain atau bekerja lambat. Bagaimanapun, tidak ada yang
membuat pelanggan menajdi begitu frustasi ketika mereka sedang mengantri lama dan
di sisi lain mereka melihat para karyawan malah duduk-duduk santai atau terlihat
kurang gesit.
5. Melatih pelayan untuk lebih friendly terhadap pelanggan. Menyapa pelanggan dengan
menyebut nama atau memberikan atensi khusus dapat membantu pelanggan
mengendalikan perasaan negatif selama menunggu. Akan lebih baik bila diberi arahan
yang spesifik dari pada sekedar meminta mereka bersikap friendly, misalnya dengan
meminta mereka tersenyum saat memberi salam kepada pelanggan.
6. Mendorong pelanggan untuk datang pada saat waktu longgar/ sepi. Berikan informasi
yang lengkap kepada pelanggan tentang saat-saat yang biasanya luang sehingga
mereka bisa datang dan tidak perlu mengantri.Beri tahu kapan saat-saat padat
pelanggan dan kapan saat sepi pelanggan.