Laporan Biologi by Rifqi Rachmanda - 12 MIA 2
Laporan Biologi by Rifqi Rachmanda - 12 MIA 2
Laporan Biologi by Rifqi Rachmanda - 12 MIA 2
DISUSUN OLEH:
1. M. AKMAL MAARIF
2. RIFQI RACHMANDA ERYAWAN
3. MUHAMMAD DZULIKRAM
XII MIA 2
BAB I. PENDAHULUAN
PAGE | 1
1.1. LATAR BELAKANG
Dalam pertumbuhan tanaman, kacang tanah memerlukan media dan dipengaruhi oleh
beberapa faktor salah satunya adalah tanah, melihat banyaknya jenis tanah yang
terdapat di bumi, yang memiliki fungsi penting dalam pertumbuhan serta
perkembangan kacang tanah.
Padahal sejatinya tanah memiliki kandungan zat yang dapat membantu pertumbuhan
tanaman. Sehingga dengan memanfaatkannya akan lebih efektif dan bermanfaat bagi
lingkungan, serta memberi nilai ekonomis tersendiri.
1.3. TUJUAN
Untuk mengetahui apakah jenis tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan
kacang tanah.
Untuk mengetahui pengaruh jenis tanah terhadap perkembangan tumbuhan
kacang tanah.
1.4. HIPOTESIS
Perbedaan jenis tanah sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan kacang tanah.
Ada pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kacang tanah yang ditanam pada
beberapa jenis tanah.
PAGE | 2
BAB II. KAJIAN TEORI
B. Pengertian Tanah
Tanah adalah lapisan tipis kulit bumi dan terletak paling luar. Tanah merupakan hasil
pelapukan atau erosi batuan induk (anorganik) yang bercampur dengan bahan
organik. Tanah mengandung partikel batuan atau mineral, bahan organik (senyawa
organik dan organisme) air dan udara.
Tanah terbentuk melalui proses alami dan berlangsung sangat lama. Selain itu
terdapat hubungan antara perkembangan lapisan tanah dan perkembangan
tumbuh-tumbuhan, hewan, manusia. Jenis tanah memiliki perbedaan antara satu
tempat dengan tempat lainnya.
(https://www.facebook.com/GudangIlmu/posts/331577023654731)
PAGE | 3
Tanah humus merupakan tanah yang paling subur untuk tumbuh- tumbuhan karena
memiliki komposisi yang mirip dengan pupuk kompos. Hal ini karena tanah humus
merupakan tanah yang terbentuk dari pelapukan- pelapukan dedaunan dan juga batang
pohon, serta ada percampuran dari kotoran hewan. Humus juga dikenal sebagai sisa-
sisa dari tumbuhan dan juga hewan- hewan yang mengalami perombakan oleh
organisme yang ada di dalam lapisan tanah.
Tanah humus ini bisa kita temukan di berbagai daerah khususnya daerah yang
mempunyai banyak pepohonan, seperti di hutan hujan tropis. Tanah humus ini bila kita
lihat maka warnanya tampak gelap, yakni coklat kehitaman dan juga mempunyai
tekstur yang gembur. Secara kimiawi, humus sendiri dapat diartikan sebagai satu
kompleks organik makromolekular yang banyak mengandung zat- zat seperti fenol,
asam karboksilat, hidroksida serta alifatik.
(http://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/tanah/tanah-humus)
2. Tanah Aluvial
Tanah Aluvial merupakan tanah endapan, dibentuk dari lumpur dan pasir halus yang
mengalami erosi tanah. Banyak terdapat di dataran rendah, di sekitar muara sungai,
rawa-rawa, lembah-lembah,maupun di kanan kiri aliran sungai besar. Tanah ini banyak
mengandung pasir dan liat, tidak banyak mengandung unsur-unsur zat hara. Ciri-cirinya
berwarna kelabu dengan struktur yang sedikit lepas-lepas dan peka terhadap erosi.
Kadar kesuburannya sedang hingga tinggi tergantung bagian induk dan iklim. Di
Indonesia tanah aluvial ini merupakan tanah yang baik dan dimanfaatkan untuk
tanaman pangan (sawah dan palawija) musiman hingga tahunan.
(http://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/tanah/tanah-aluvial)
3. Tanah Pasir
Tanah pasir merupakan tanah yang terbentuk dari batuan beku serta batuan sedimen
yang memiliki butir kasar dan berkerikil. Kapasitas serap air pada tanah pasir sangat
rendah, ini disebabkan karena tanah pasir tersusun atas 70% partikel tanah berukuran
besar (0,02-2mm.)
Tanah pasir bertekstur kasar, dicirikan adanya ruang pori besar diantara butir-butirnya.
Kondisi ini menyebabkan tanah menjadi berstruktur lepas dan gembur. Melihat dari ciri-
ciri tanah pasir tersebut dapat dengan mudah dijelaskan bahwa tanah pasir memiliki
kemampuan mengikat air yang sangat rendah.
PAGE | 4
Tanah pasir sangat tidak cocok digunakan sebagai media tanam disebabkan tanah ini
memiliki partikel besar kurang dapat menahan air. Air dalam tanah akan berinfiltrasi,
bergerak ke bawah melalui rongga tanah. Akibatnya tanaman kekurangan air dan
menjadi layu. Kondisi semacam ini apabila berlangsung terus menerus dapat
mematikan tanaman.
(http://allaboutpertanian.blogspot.com/2012/04/tanah-pasir.html)
PAGE | 5
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A. ALAT DAN BAHAN
Dalam penelitian kali ini, alat yang digunakan antara lain: Pot, alat penyiram tanaman,
pH meter dan sekop kecil. Sedangkan bahan yang digunakan antara lain: Tanah humus,
tanah alluvial, tanah pasir, bibit kacang tanah, dan air.
B. LANGKAH KERJA
1. Sediakan pot untuk menanam kacang tanah
2. Tambahkan pupuk kandang ke dalam pot
3. Jika terpaksa menggunakan pupuk kandang yang masih baru, maka harus
dilakukan pengomposan terlebih dahulu.
4. Campurkan tanah dengan pupuk kandang, aduk hingga rata.
5. Setelah campuran siap, masukkan ke dalam pot
6. Setelah media siap, tanam bibit kacang panjang yang telah di semai atau bisa
saja langsung bijinya yang kita tanam.
7. Langkah selanjutnya adalah perawatan dengan melakukan penyiraman
secukupnya.
C. VARIABEL PENELITIAN
Variabel terikat: tinggi tanaman, jumlah daun
Variabel tetap: Air
Variabel bebas: jenis tanah yang digunakan, yaitu tanah humus, tanah alluvial
dan tanah pasir
Variabel terkontrol: air, cahaya matahari
D. DESIGN PENELITIAN
PAGE | 6
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil dari pertumbuhan kacang tanah di tiga tempat yang berbeda dapat dilihat pada
tabel dibawah ini (dalam cm):
2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
PAGE | 7
Di penelitian ini, tanaman yang tumbuh dari 60 tanaman hanya 4 yang dapat bertahan
hidup. Empat puluh diantaranya tidak dapat tumbuh karena tanah alluvial dan tanah
pasir tidak subur, karena tidak ada kandungan hidrogen pada kedua tanah tersebut.
Dari 20 tanaman kacang tanah yang ditanam di tanah humus, 16 diantaranya tidak
mengalami pertumbuhan atau mati. Hal itu disebabkan adanya faktor penghambat
pertumbuhan. Salah satu faktor penghambat pertumbuhan kacang tanah adalah hama.
Hama-hama yang menyerang kacang tanah antara lain: Ulat daun, ulat tanah, hama
kutu putih, dan berbagai jenis kutu-kutuan. Salah satu cara untuk membasmi hama
pada kacang tanah adalah dengan cara menyebarkan obat anti hama seperti
insektisida, atau dengan menggunakan pembasmi hama alami.
Empat puluh tanaman lainnya tidak tumbuh pada tanah alluvial maupun tanah pasir.
Meskipun tanah alluvial termasuk subur, kacang tanah tidak dapat tumbuh pada tanah
alluvial. Begitu juga dengan tanah pasir. Tanah pasir bahkan memiliki tingkat kesuburan
yang rendah, sehingga tanaman apapun tidak dapat tumbuh di tanah pasir.
PAGE | 8
DAFTAR PUSTAKA
http://www.kamusq.com/2013/08/pertumbuhan-dan-perkembangan-adalah.html
https://www.facebook.com/GudangIlmu/posts/331577023654731
http://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/tanah/tanah-humus
http://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/tanah/tanah-aluvial
http://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/tanah/tanah-pasir
http://allaboutpertanian.blogspot.com/2012/04/tanah-pasir.html
GAMBAR - GAMBAR
PAGE | 9