Lapres Alumunium Fix

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

I.

JUDUL PERCOBAAN : ALUMINIUM


II. HARI,TANGGAL PERCOBAAN :
Mulai : Selasa,26 April 2016 Pukul 07.00 WIB
Selesai : Selasa,26 April 2016 Pukul 09.00 WIB
III. TUJUAN :
1. Mengetahui sifat-sifat alumunium dan senyawanya

IV. DASAR TEORI :

Aluminium merupakan salah satu unsur kimia dengan lambang Al dan nomor
atomnya 13. massa atom relatif 26,98. Aluminium termasuk unsur yang sangat melimpah
di kerak dibumi. Aluminium merupakan unsur yang sangat reaktif sehingga mudah
teroksidasi. Karena sifat kereaktifannya maka Aluminium tidak ditemukan di alam dalam
bentuk unsur melainkan dalam bentuk senyawa baik dalam bentuk oksida Alumina
maupun Silikon. logam ini merupakan logam yang punya warna putih agak kebiru-biruan,
mengkilat, dapat ditempa, mudah dibengkokkan, merupakan konduktor panas dan litrik
yang baik, Aluminium termasuk logam golongan utama (IIIA) yang bersifat amfoter dan
ringan bersama magnesium dan platina Ini dapat ditunjukkan pada reaksi sebagai berikut:

a. Al2O3 + 3H2SO4 Al2(SO4)3 + 3H2O

b. Al2O3 +6NaOH 2Na3AlO2 + 6H2O

Logam aluminum melarut dalam asam mineral, kecuali asam nitrat pekat, dan
dalam larutan hidroksida akan menghasilkan gas hydrogen. Aluminum membentuk
senyawa dengan alkali sebagian besar non logam dan menunjukkan sifat non logam dan
menunjukkan sifat kimia yang beragam, tetapi tidak seperti boron, tidak ditemukan hidrida
kluster aluminum.

Aluminium memiliki sifat fisika seperti yang ditunjukkan pada Tabel berikut:
Sifat Fisik

NO Sifat Nilai
1 Jari-jari atom
2 Volume atom 10 cm/gr.atm
3 Density (660oC) 2,368 gr/cm3
4 Density ( 20oC) 2,6989 gr/cm3
5 Potensial elektroda (25 oC) -1,67 volt
6 Kapasitas panas (25oC) 5,38 cal/mol oC
7 Panas pembakaran 399 cal/gr mol
8 Tensile strength 700 MPa
9 Kekerasan brinnel 12-16 skala mehs
10 Hantaran panas (25oC) 0,49 cal/det oC
11 Valensi 3
12 Kekentalan (700oC) 0,0127 poise
13 Panas peleburan 94,6 cal/gr
14 Panas uap 200 cal/gr
15 Massa atom 26,98
16 Titik lebur 660oC
17 Titik didih 2452oC
18 Tegangan permukaan 900 dyne/cm
19 Tegangan tarik 4,76 kg/mm

Sifat Kimia

Sifat-sifat Aluminium yang lebih unggul bila dibandingkan dengan logam lain adalah
sebagai berikut:

Ringan

Massa jenis Aluminium pada suhu kamar (29oC) sekitar 2,7 gr/cm3.

Kuat

Aluminium memiliki daya renggang 8 kg/mm3, tetapi daya ini dapat berubah
menjadi lebih kuat dua kali lipat apabila Aluminium tersebut dikenakan proses
pencairan atau roling. Aluminium juga menjadi lebih kuat dengan ditambahkan unsur-
unsur lain seperti Mg, Zn, Mn, Si.

Ketahanan Terhadap Korosi

Aluminium mengalami korosi dengan membentuk lapisan oksida yang tipis


dimana sangat keras dan pada lapisan ini dapat mencegah karat pada Aluminium yang
berada di bawahnya. Dengan demikian logam Aluminium adalah logam yang
mempunyai daya tahan korosi yang lebih baik dibandingkan dengan besi dan baja
lainnya.

Daya Hantar Listrik Yang Baik

Aluminium adalah logam yang paling ekonomis sebagai penghantar listrik


karena massa jenisnya dari massa jenis tembaga, dimana kapasitas arus dari
Aluminium kira-kira dua kali lipat dari kapasitas arus pada tembaga.

Anti Magnetis

Aluminium adalah logam yang anti magnetis.


Toksifitas

Aluminium adalah logam yang tidak beracun dan tidak berbau.

Kemudahan dalam proses

Aluminium mempunyai sifat yang baik untuk proses mekanik dari


kemampuan perpanjangannya, hal ini dapat dilihat dari proses penuangan,
pemotongan, pembengkokan, ekstrusi dan penempaan Aluminium

Sifat dapat dipakai kembali

Aluminium mempunyai titik lebur yang rendah, oleh karena itu kita dapat
memperoleh kembali logam Aluminium dari scrap.
Logam aluminium bersifat amfoterik, bereaksi dengan asam kuat
membebaskan gas hydrogen,sedangkan dengan basa kuat membentuk aluminat
menurut persamaan reaksi:

2Al (s) + 6H3O+(l) 2Al3+(s) + 6H2O + 3H2(g)

2Al (s) + 2OH- + 6H2O(l) 2[Al(OH)4]-(s) + 3H2(g)

Dalam air, ion aluminium terdapat sebagai ion heksa akua aluminium (III),
[Al(H2O)6]3+, tetapi mengalami reaksi hidrolisis secara bertahap hingga menjadi ion
tetra kuadi hidrokso aluminium(III) menurut persamaan reaksi:

[Al(H2O)6]3+ (aq) + H2O(l) [Al(H2O)5(OH)2]+ (aq) + H3O+(aq)

[Al(H2O)5(OH)2]+ (aq) + H2O(l) [Al(H2O)4(OH)2]+ (aq) + H3O+(aq)

Jadi, larutan garam aluminium bersifat asam dengan tetapan ionisasi asam
hampir sama denganasam asetat. Campuran dalam antipespiran (antipeluh) yang biasa
disebut aluminium hidratterdiri atas garam-garam klorinida darikedua ion kompleks
hidrokso tersebut. In aluminiumdalam kedua senyawa inilah yang berperan
mengkerutkan pori-pori permukaan kulit.

Penambahan ion hidroksida pada ion aluminum menghasilkan endapan gelatin


aluminium hidroksida pada awalnya, kemudian larut lagi dalam hidroksida berlebihan
membentuk ion aluminat.

Oksida, Hidroksida, dan Garam Al


Unsur Al sangat reaktif, mempunyai satu macam tingkat oksidasi yaitu +3,
sehinggahanya ada satu macam senyawa oksidanya yaitu Al2O3 dan hidroksidanya
Al(OH)3 yang berwarna putih dan bersifat sukar larut dalam air. Oleh karena itu jika ke
dalam larutan garam Al ditambah basa maka akan diperoleh endapan putih gelatin.
Gugus OH yang terikat pada endapan alumunium hidroksida bukan berasal
dari penambahan basa melainkan dari molekul H2O dalam [Al(H2O)6]3+ yang terionisasi
menghasilkan asam (H3O+). Tentu saja ionisasi menjadi semakin kuat,
artinya keseimbang bergeser ke kanan jika ke dalamnya ditambahkan basa yang
menetralkan atau bereaksi dengan ion asam H3O+ hasil. Dengan demikian jumlah
molekul H2O dalam ion kompleks yang terionisasi semakin bertambah dan akhirnya
terbentuk endapan putih Al(OH)3 atau sebagai senyawa tri akua tri hidrokso
alumunium(III).
Larutan Sulfida atau karbonat juga mampu mengendakan alumunium
hidroksida,karena larutan tersebut memberikan knsentrasi OH- yang cukup tinggi
sebagai hidrolisis. Oksida Al dapat diperoleh dari pemanasan hidroksidanya.
Pemanasan di atas 850 C menghasilkan oksida yang larut dalam asam
maupun basa, tetapi oksida yang diperoleh dari pemanasan di bawah 600 C larut dalam
asam maupun basa, atau bersifat amfoterik. Hidroksida alumunium juga bersifat
amfoterik
Penggunaan Aluminium
Karena sifat alumunium yang ringan dan kuat membuatnya ideal untuk digunakan
dalam konstruksi badan pesawat. Yang sering dipakai bukan merupakan
alumunium murni tetapi paduan alumunium yang disebut dengan duralium.
Paduan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas alumunium sendiri.
Sifat Alumunium yang tahan korosi membuatnya menjadi bahan favorit untuk
minuman kaleng dan rangka atap rumah.
Alumunium banyak digunakan dalam alat masak sepeti kompor, panci, dan
sebagainya karena sifat konduktivitas panasnya yang bagus.
Alumunium merupakan bahan kabel favorit karena bagus konduktivitas dan
punya kelebihan lebih ringan dari tembaga. Akan tetapi harganya sedikit lebih
mahal.
Alumunium punya reflektivitas tinggi. Karena sifat alumunium tersebut maka
alumunium sangat cocok untuk cermin, reflektor pans dan cahaya, serta pakaian
tahan api untuk pemadam kebakaran
Aplikasi lain unsur ini adalah sebagai konduktor transmisi listrik dan kemasan
(kaleng, foil, dll).
Perkembangan terbaru dalam teknologi aluminium adalah produksi busa
aluminium dengan menambahkan senyawa khusus ke aluminium cair sehingga
melepaskan gas hidrogen.Aluminium cair harus dikentalkan terlebih dahulu
dengan menambahkan oksida aluminium atau serat silikon karbida. Hasilnya
adalah busa padat aluminium yang digunakan dalam terowongan lalu lintas dan
pesawat ruang angkasa.

Efek Kesehatan Aluminium

Aluminium adalah salah satu logam yang paling banyak digunakan dan
juga merupakan salah satu senyawa yang berlimpah di kerak bumi.Karena fakta
ini, aluminium umumnya dikenal sebagai senyawa yang tidak memiliki efek
merugikan.Tapi tetap saja, paparan konsentrasi tinggi dapat menyebabkan masalah
kesehatan.Asupan aluminium dalam bentuk senyawanya seperti aluminium klorin
bisa memicu bahaya kesehatan.Paparam aluminium dapat terjadi melalui makanan,
melalui pernapasan, dan kontak dengan kulit.Eksposur jangka panjang dan
konsentrasi tinggi aluminium dapat mengakibatkan efek kesehatan yang serius,
seperti:

Kerusakan pada sistem saraf pusat

DemensiaKehilangan memori

Kelesuan

Gemetar parah

Aluminium menjadi faktor resiko di lingkungan kerja tertentu, seperti


pertambangan, di mana dapat ditemukan terlarut dalam air.

Orang-orang yang bekerja di pabrik yang melibatkan aluminium bisa


mengalami masalah paru-paru ketika menghirup debu aluminium.

Aluminium juga menyebabkan masalah bagi pasien ginjal ketika memasuki


tubuh selama proses cuci darah.
V. ALAT DAN BAHAN :
1. Alat-Alat :
Cawan porselin 1 buah
Pipet tetes 5 buah
Corong gelas 1 buah
Tabung reaksi 5 buah
2. Bahan :
Larutan NaOH 0,1 M
Larutan NaOH 1 M
Larutan HgCl2 0,1 M
Larutan HCl 0,1 M
Larutan (NH4)2S
Larutan NaCO3 0,1 M
Larutan Al2(SO4)3 0,1M
Lempeng Al
Kertas lakmus
Kapas
Kertas saring

VI. DAFTAR PUSTAKA :

Cotton dan Wikinson. 1989. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta: Universitas Indonesia.

Keenan, K. (1984). Kimia Untuk Universitas. Jakarta: Erlangga.

Lee, J. D. 1991. Inorganic Chemistry Fourth Edition. London : Chapman Hall


Tim Kimia Anorganik II. 2015. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik II Unsur-
unsur Golongan Utama. Surabaya: UNESA

Svehla, G. vogel. (1985). Analisis Anorganik Kualtatif Makro Dan Semimikro.


Jakarta: PT.Kalman Media Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai