Contoh Tugas SPK

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 25

1

SOLUSI APLIKASI MENGENAI DSS/MSS

Tugas Sistem Pengambilan Keputusan

Oleh :

FACHRI HAMBALI

41813110067

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS MERCU BUANA

JAKARTA

2017
2

KATA PENGANTAR

Assalamulaikum wr.wb

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa saya juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, Saya yakin


masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu saya sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, April 2017

Fachri Hambali
3

DAFTAR ISI

SOLUSI APLIKASI MENGENAI DSS/MSS......................................................1

DAFTAR ISI...........................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4

A. Latar Belakang.................................................................................................4

B. Rumusan Masalah............................................................................................8

C. Tujuan dan Kegunaan......................................................................................8

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................9

A. Pengertian Decision Support System............................................................9

B. Perkembangan Decision Support System.....................................................11

C. Komponen Decision Support System...........................................................12

D. Tujuan Decision Support System..................................................................13

E. Peran Decision Support System dalam SIM...............................................14

F. Jenis Jenis Decision Support System.........................................................16

G. Kelebihan dan Kekurangan Decision Support System..............................18

H. Dampak Pemanfaatan Decision Support System........................................19

BAB III PENUTUP..............................................................................................24

A. Kesimpulan.....................................................................................................24

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................25
4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat ini perkembangan teknologi informasi sudah sedemikian pesat.


Perkembangan yang pesat tidak hanya teknologi perangkat keras dan perangkat
lunak saja, tetapi metode komputasi juga ikut berkembang. Salah satu metode
komputasi yang cukup berkembang saat ini adalah metode sistem pengambilan
keputusan. Dalam teknologi informasi, sistem pengambilan keputusan merupakan
cabang ilmu yang letaknya diantara sistem informasi dan sistem cerdas. Sistem
pengambilan keputusan juga membutuhkan teknologi informasi, hal ini
dikarenakan adanya era globalisasi, yang menuntut sebuah perusahaan untuk
bergerak cepat dalam mengambil suatu keputusan dan tindakan. Manajer
perusahan memiliki peranan penting dalam memilih berbagai macam alternatif
keputusan sehingga tidak mengambil keputusan yang salah dalam pemecahan
sebuah masalah.

Pembuatan keputusan merupakan fungsi utama seorang manajer atau


administrator. Kegiatan pembuatan keputusan meliputi pengidentifikasian
masalah, pencarian alternatif, penyelesaian masalah, evaluasi dari alternatif-
alternatif tersebut dan pemilihan alternatif keputusan yang terbaik. Kemampuan
seorang manajer dalam membuat keputusan dapat ditingkatkan apabila ia
mengetahui dan menguasai teori dan teknik pembuatan keputusan. Dengan
peningkatan kemampuan manajer dalam pembuatan keputusan diharapkan dapat
meningkatkan kualitas keputusan yang dibuatnya, dan hal ini tentu akan
meningkatkan efisiensi kerja manajer yang bersangkutan.

Dalam pembuatan keputusan Herbet A. Simon membagi keputusan


menjadi dua jenis yaitu keputusan terprogram dan keputusan tak terprogram.
Keputusan terprograman (programmed decision) bersifat repetitif dan rutin, dalam
hal prosedur tertentu digunakan untuk menanganinya sehingga keputusan tersebut
5

tidak perlu dianggap de novo (baru) setiap kali terjadi. Keputusan tidak
terprogram (nonprogrammed decision) bersifat baru, tidak terstruktur dan penuh
konsekuensi. Selain itu tidak terdapat metode yang pasti untuk menangani
masalah seperti ini karena masalah tersebut tidak pernah muncul sebelumnya atau
karena sifat dan strukturnya sulit dijelaskan dan kompleks, atau karena masalah
tersebut demikian penting sehingga memerlukan penanganan khusus (Mcleod,
2009). Dalam penanganan keputusan tak terprogram ini manajer membutuhkan
sistem pendukung keputusan (DSS) atau berbagai macam informasi analitik
penunjang pengambilan keputusan sehingga keputusan yang diambil manajer
tidak berdampak negatif pada kegiatan perkembangan perusahaan.

Sistem pendukung keputusan atau decision support system (DSS) adalah


sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan
pemanipulasian data yang digunakan untuk membantu pengambilan keputusan
pada situasi semiterstruktur dan situasi yang tidak terstruktur dimana tak
seorangpun tahu secara pasti bagaimana seharusnya keputusan seharusnya dibuat
(Alter, 2002). Konsep DSS dikemukakan pertama kali oleh scott-Morton pada
tahun 1971. Beliau mendefenisikan sebagai sistem berbasis komputer yang
interaktif, yang membantu pengambil keputusan dengan menggunakan data dan
model untuk memecahkan persoalan-persoalan tak terstruktur (McLeod, 2009).

Tujuannya adalah untuk menunjang keputusan-keputusan yang relatif tidak


terstruktur (unstructured). Agar berhasil mencapai tujuannya maka sistem tersebut
harus:

(1) sederhana
(2) robust
(3) mudah untuk dikontrol
(4) mudah beradaptasi
(5) lengkap pada hal-hal penting
(6) mudah berkomunikasi dengannya.
6

Secara implisit juga berarti bahwa sistem ini harus berbasis komputer dan
digunakan sebagai tambahan dari kemampuan penyelesaian masalah dari
seseorang. Definisi lain dari DSS adalah:

1) sistem tambahan
2) mampu mendukung analisis data secara ad hoc dan pemodelan
keputusan
3) berorientasi pada perencanaan masa depan dan
4) digunakan pada interval yang tak teratur atau tak terencanakan.

Sprague dan Carlson mendefinisikan DSS dengan cukup baik, sebagai sistem
yang memiliki lima karakteristik utama (Sprague et.al., 1993) :

1) Sistem yang berbasis computer


2) Dipergunakan untuk membantu para pengambil keputusan
3) Untuk memecahkan masalah-masalah rumit yang mustahil dilakukan
dengan kalkulasi manual
4) Melalui cara simulasi yang interaktif
5) Dimana data dan model analisis sebagai komponen utama.

Karakteristik 4 dan 5 merupakan fasilitas baru yang ditawarkan oleh DSS


belakangan ini sesuai dengan perkembangan terakhir kemajuan perangkat
komputer. Dari beberapa pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa Decision Support
System (DSS) bukan merupakan alat pengambilan keputusan, melainkan merupakan
sistem yang membantu mengambil keputusan dengan melengkapi mereka dengan
informasi dari data yang telah diolah dengan relevan dan diperlukan untuk membuat
keputusan tentang suatu masalah dengan lebih cepat dan akurat. Sehingga sistem ini
tidak dimaksudkan untuk menggantikan pengambilan keputusan dalam proses
pembuatan keputusan.
7

Menurut Herbert A. Simon (Kadarsah, 2002:15-16), tahap tahap yang harus


dilalui dalam proses pengambilan keputusan sebagai berikut :

1. Tahap Pemahaman ( Inteligence Phace )

Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup


problematika serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses
dan diuji dalam rangka mengidentifikasikan masalah.

2. Tahap Perancangan ( Design Phace )

Tahap ini merupakan proses pengembangan dan pencarian alternatif tindakan /


solusi yang dapat diambil. Tersebut merupakan representasi kejadian nyata yang
disederhanakan, sehingga diperlukan proses validasi dan vertifikasi untuk
mengetahui keakuratan model dalam meneliti masalah yang ada.

3. Tahap Pemilihan ( Choice Phace )

Tahap ini dilakukan pemilihan terhadap diantaraberbagai alternatif solusi yang


dimunculkan pada tahap perencanaan agar ditentukan / dengan memperhatikan
kriteria kriteria berdasarkan tujuan yang akan dicapai.

4. Tahap Impelementasi ( Implementation Phace )

Tahap ini dilakukan penerapan terhadap rancangan sistem yang telah dibuat pada
tahap perancanagan serta pelaksanaan alternatif tindakan yang telah dipilih pada
tahap pemilihan.
8

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas makalah yang saya buat akan membahas
tentang:

1. Apa yang dimaksud dengan Decision Support System ?


2. Bagaimana Perkembangan Decision Support System ?
3. Apa saja komponen dari Decision Support System ?
4. Apa tujuan Decision Support System ?
5. Apa peran Decision Support System dalam Sistem Informasi
Manajemen ?
6. Apa saja Jenis Jenis Decision Support System ?
7. Bagaimana cara penggunaan informasi dari Decision Support Sytem ?
8. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari Decision Support System ?
9. Apa dampak pemanfaatan dari Decision Support System ?

C. Tujuan dan Kegunaan

Dari rumusan masalah di atas dapat disimpulkan tujuan dan kegunaan dari
makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui apa itu yang dimaksud dengan DSS.


2. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan DSS dari tahun ke tahun.
3. Untuk mengetahui komponen yang ada di dalam DSS.
4. Untuk mengetahui tujuan dari DSS.
5. Untuk mengetahui peran DSS dalam Sistem Informasi Manajemen.
6. Untuk mengetahui jenis-jenis DSS.
7. Untuk mengetahui cara penggunaan informasi dari DSS.
8. Untuk mengetahui kelebihan dan kekuragan dari DSS.
9. Untuk mengetahui dampak pemanfaatan dari DSS.
9

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Decision Support System

Decision Support System (DSS) merupakan salah satu produk perangkat


lunak yang dikembangkan secara khusus untuk membantu manajemen dalam
proses pengambil keputusan. Sesuai namanya, tujuan digunakannya system ini
adalah sebagai second opinion atau information source yang dapat dipakai
sebagai bahan pertimbangan sebelum seorang manajermemutuskan kebijakan
tertentu.

Pendekatan yang paling sering digunakan dalam proses perancangan


sebuah DSS adalah dengan menggunakan teknik simulasi yang interaktif,
sehingga selain dapat menarik minat manajer untuk menggunakannya ,
diharapkan system ini dapat merepresentasikan keadaan dunia nyata atau bisnis
yang sebenasrnya. Hal yang perlu ditekankah adalah bahwa keberadaan DSS
bukan untuk menggantikan tugas-tugas, tetapi untuk menjadi sarana penunjang
(tools) bagi mereka.

DSS sebenarnya merupakan implementasi teori-teori pengambilan


keputusan yang telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation research dan
management science. Hanya bedanya adalah bahwa jika dahulu untuk mencari
penyelesaian masalah yang dihadapi harus dilakukan perhitungan iterasi secara
manual (biasanya untuk mencari nilai minimum, maksimum, atau optimum), saat
ini komputer PC telah menawarkan kemampuannya untuk menyelesaikan
persoalan yang sama dalam waktu relatif singkat. Dalam kedua bidang ilmu di
atas, dikenal istilah decision modeling, decision theory, dan decision analysis
yang pada hakekatnya adalah merepresentasikan permasalah dan manaje-men
10

yang dihadapi setiap hari ke dalam bentuk kuantitatif (misalnya dalam bentuk
model matematika).

Contoh-contoh klasik dari persoalan dalam bidang ini adalah linear


programming, games theory, transportation problem, inventory system, decision
tree, dan lain sebagainya. Dari sekian banyak problem klasik yang kerap dijumpai
dalam aktivitas bisnis perusahaan sehari-hari, sebagian dapat dengan mudah
disimulasikan dan diselesaikan dengan menggunakan formula atau rumus-rumus
sederhana. Tetapi banyak pula masalahan yang ada sangat rumit sehingga
membutuhkan kecanggihan komputer. Sprague dan Carlson mendefinisikan DSS
dengan cukup baik, sebagai sistem yang memiliki lima karakteristik utama
(Sprague et.al., 1993):

1. Sistem yang berbasis computer.

2. Dipergunakan untuk membantu para pengambil keputusan

3. Untuk memecahkan masalah-masalah rumit yang mustahil dilakukan


dengan kalkulasi manual.

4. Melalui cara simulasi yang interaktif.

5. Dimana data dan model analisis sebagai komponen utama.

Adapun Prinsip Dasar DSS adalah sebagai berikut :

1) Struktur MasalahSulit utk menemukan masalah yg sepenuhnya terstruktur


atau tak terstruktur - area kelabu Simon. Ini berarti DSS diarahkan pada
area tempat sebagai besar masalah berada.

2) Dukungan Keputusan DSS tidak dimaksudkan untuk menggantikan


manajer. Komputer dapat diterapkan pada bagian masalah yg terstruktur,
tetapi manajer bertanggung ajwab atas bagian yang tidak terstruktur.

3) Efektivitas Keputusanwaktu manajer berharga dan tidak boleh terbuang,


tetapi manfaat utama menggunakan DSS adalah keputusan yg baik
11

B. Perkembangan Decision Support System

Secara umum, sistem informasi merupakan suatu kumpulan dan


komponen-komponen dalam peru sahaan atau organisasi yang berhubungan
dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi. Jogiyanto (2001) menyatakan
bahwa sistem informasi adalah sekumpulan hardware, software, brainware,
prosedur dan atau aturan yang diorganisasikan untuk mengolah data menjadi
informasi yang bermanfaat guna memecahkan masalah dan pengambilan
keputusan. Sebuah sistem informasi merupakan suatu kumpulan atau seperangkat
komponen yang berhubungan dan mendukung fungsi pengumpulan, pengolahan,
penyimpanan, dan pendistribusian informasi. Hasil dari proses tersebut digunakan
pihak manajemen sebagai suatu dasar dalam pembuatan keputusan organisasi.
Selain itu, sistem informasi yang baik juga dapat membantu dalam hal analisis
dan visualisasi masalah dalam penciptaan produk baru.

DSS yang saat ini populer untuk digunakan adalah yang berbasis tabel
atau spreadsheets, karena para manajer sudah terbiasa membaca data dengan cara
tersebut. Tabel inilah yang menjadi media manajer dalam mengkutak-katik
(mengganti atau merubah) variabel yang ada, di mana hasilnya akan ditampilkan
dalam format grafik yang telah dijelaskan sebelumnya. Untuk keperluan ini,
biasanya sebuah stand-alone PC sudah cukup untuk mengimplementasikannya.
Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi, telah banyak ditawarkan
aplikasi DSS yang bekerja dalam infrastruktur jaringan (LAN, WAN, Intranet,
Internet, dsb.). Beberapa manajer pengambil keputusan dihubungkan satu dengan
lainnya melalui jaringan komputer, sehingga dapat saling mempertukarkan data
dan informasi untuk keperluan pengambilan keputusan. Bahkan sudah ada DSS
yang diperlengkapi dengan expert system (dibuat berdasarkan teori kecerdasan
buatan = artifial intelligence), sehingga keputusan bisnis secara langsung dapat
dilakukan oleh komputer, tanpa campur tangan manusia.
12

C. Komponen Decision Support System

Secara garis besar DSS dibangun oleh tiga komponen besar:

1) Database

2) Model Base

3) Software System

Sistem database berisi kumpulan dari semua data bisnis yang dimiliki
perusahaan, baik yang berasal dari transaksi sehari-hari, maupun data dasar
(master file). Untuk keperluan DSS, diperlukan data yang relevan dengan
permasalahan yang hendak dipecahkan melalui simulasi. Komponen kedua adalah
Model Base atau suatu model yang merepresentasikan permasalahan ke dalam
format kuantitatif (model matematika sebagai contohnya) sebagai dasar simulasi
atau pengambilan keputusan, termasuk di dalamnya tujuan dari permasalahan
(obyektif), komponen-komponen terkait, batasan-batasan yang ada (constraints),
dan hal-hal terkait lainnya.

Kedua komponen tersebut untuk selanjutnya disatukan dalam komponen


ketiga (software system), setelah sebelumnya direpresentasikan dalam bentuk
model yang dimengerti computer.

Contohnya adalah penggunaan teknik RDBMS (Relational Database


Management System), OODBMS (Object Oriented Database Management
System) untuk memodelkan struktur data. Sedangkan MBMS (Model Base
Management System) dipergunakan untuk mere-presentasikan masalah yang ingin
dicari pemecahannya. Entiti lain yang terdapat pada produk DSS baru adalah
DGMS (Dialog Generation and Management System), yang merupakan suatu
sistem untuk memungkinkan terjadinya dialog interaktif antara computer dan
manusia (user) sebagai pengambil keputusan.
13

D. Tujuan Decision Support System

Perintis DSS yang lain Peter G. W. Keen, bekerjasama dengan Scott


Morton mendefinisikan tiga tujuan yang harus dicapai DSS. Tujuan-tujuan ini
berhubungan dengan tiga prinsip dasar dari konsep DSS struktur masalah,
dukungan keputusan, dan efektivitas keputusan. Mereka percaya bahwa DSS
harus:

1. Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi


terstruktur.

2. Mendukung keputusan manajer, dan bukannya mengubah atau mengganti


keputusan tersebut

3. Meningkatkan efektivitas menajer dalam pembuatan keputusan, dan


bukannya peningkatan efisiensi

Decision Support System tidak dimaksudkan untuk menggantikan


manajer. Komputer dapat diterapkan pada bagian masalah yang terstruktur, tetapi
manajer bertanggung jawab atas bagian yang tak terstruktur menerapkan
penilaian atau intuisi, dan melakukan analisis.

Manajer dan komputer bekerjasama sebagai tim pemecahan masalah


dalam memecahkan masalah yang berbeda di area semi terstruktur yang luas.

Tujuan dari DSS bukanlah untuk membuat proses pengambilan keputusan


seefisien mungkin. Waktu manajer berharga dan tidak boleh terbuang, tetapi
manfaat utama menggunakan DSS adalah keputusan yang lebih baik. Ketika
membuat keputusan, manajer tidak selalu mencoba yang terbaik. Sejumlah model
matematika akan melakukannya untuk manajer. Namun, dalam banyak kasus
manajerlah yang harus memutuskan alternatif mana yang terbaik. Manajer
mungkin saja menghabiskan waktu ekstra untuk memperluas solusi sehingga
mencapai optimum, tetapi ketelitian yang meningkat senilai dengan waktu dan
usaha yang telah dikeluarkan. Manajer menggunakan pertimbangan dalam
menentukan kapan suatu keputusan akan berkontribusi pada suatu solusi masalah.
14

E. Peran Decision Support System dalam SIM

Decision Support System banyak diterapkan di organisasi-organisasi yang


sudah mapan. Banyak cara yang digunakan untuk menerapkan DSS guna
membantu mempertajam proses pengambilan keputusan. Kapabilitas yang
melekat pada DSS sangat membantu organisasi-organisasi yang menggunakannya
untuk memungkinkan terciptanya koordinasi proses kegiatan baik internal
maupun eksternal dengan cara yang lebih akurat. Beberapa alasan DSS digunakan
dalam suatu perusahaan:

1. Perusahaan beroperasi pada ekonomi yang tidak stabil.

2. Perusahaan dihadapkan pada kompetisi dalam dan luar negeri yang


meningkat.

3. Perusahaan menghadapi peningkatan kesulitan dalam hal melacak jumlah


operasi-operasi bisnis.

4. Sistem komputer perusahaan tidak mendukung peningkatan tujuan


perusahaan dalam hal efisiensi, profitabilitas dan mencari jalan masuk di
yang benar-benar menguntungkan.

Penggunaan DSS dimaksudkan untuk membantu manajer tingkat tinggi


dan menengah dalam mengambil keputusan yang bukan merupakan operasi rutin.
DSS mampu melakukan penyerapan informasi dari basis data, rekonfigurasi data,
kalkulasi, analisis statistik, optimasi, analisis statistik nonprobabilistik (what if
analysis), dan why analysis yang dilakukan melalui program Artificial Intelegent.
Oleh karena itu, penggunaan DSS ini dengan tepat akan meningkatkan efektivitas
keputusan yang dibuat manajer dan mendorong efisiensi dari proses pembuatan
keputusan tersebut. Jadi, DSS akan dapat menciptakan suatu dimensi dukungan
bagi pengambilan suatu keputusan baik yang bersifat taktik maupun strategik.

Dukungan informasi kepada manajer diberikan melalui pengumpulan data


dan penerbitan laporan. Dari sisi input, data non rutin dan transaksional sebagian
besar diperoleh dari sumber-sumber luar.
15

Di sisi output, laporan khusus dan laporan rutin dapat disediakan tepat
pada waktunya. Jadi, seorang manajer atau decision maker lainnya yang
menggunakan DSS akan memperoleh laporan dari sistem laporan yang relevan,
seperti contohnya laporan profitabilitas. Namun mereka juga dapat meminta
laporan khusus dari DSS ini melalui terminal atau microcomputer.

Selanjutnya seorang manajer yang menggunakan DSS dapat menggunakan


model-model untuk eksperimen secara interaktif dengan data yang relevan,
misalnya dengan mengubah nilai dari faktor-faktor tertentu dan mengamati hasil-
hasilnya. DSS memungkinkan manajer untuk memperoleh berbagai perspektif
mengenai situasi masalah rumit dan melaksanakan interaksi dari faktor-faktor
yang signifikan. Seorang manajer dengan demikian dapat menemukan dan
mengevaluasi dengan cara yang lebih baik terhadap pilihan keputusan alternatif
(Wilkinson et al., 2000).

DSS berperan penting bagi manajer dalam membantu dalam meningkatkan


efektivitas proses pengambilan keputusan. DSS dirancang dengan menekankan
pada aspek fleksibilitas serta kemampuan adaptasi yang tinggi, sehingga mudah
disesuaikan dengan kebutuhan pemakai.

Komputer saat ini merupakan salah satu business partner yang paling dekat
dengan fungsi marketing dan menjadi bagian integral fungsi tersebut. Dalam
beberapa tahun terakhir, perusahaan telah melakukan puluhan miliar dolar dalam
menerapkan sistem software manajemen hubungan pelanggan, seperti untuk
memfasilitasi keputusan terkait sumber daya di bidang pemasaran. Apabila
pengambilan keputusan tersebut tidak dilakukan secara hati-hati, maka sistem
pengambilan keputusan individu dan organisasi tidak dapat dimanfaatkan secara
optimal. Situasi ini menyebabkan banyaknya peluang untuk penelitian mengenai
kegunaan DSS di suatu perusahaan.
16

F. Jenis Jenis Decision Support System

Aplikasi DSS yang ditawarkan di pasar sangat beraneka ragam, dari yang
paling sederhana (quick-hit DSS) sampai dengan yang sangat kompleks
(institutional DSS). Quick-Hit DSS biasanya ditujukan untuk para manajer yang
baru belajar menggunakan DSS (sebagai pengembangan setelah jenis pelaporan
yang disediakan oleh MIS = Management Information System, satu level sistem
di bawah DSS). Biasanya masalah yang dihadapi cukup sederhana (simple) dan
dibutuhkan dengan segera penyelesaiannya. Misalnya untuk kebutuhan pelaporan
(report) atau pencarian informasi (query). Sistem yang sama biasa pula
dipergunakan untuk melakukan analisa sederhana. Contohnya adalah melihat
dampak yang terjadi pada sebuah formulasi, apabila variabel-variabel atau
parameter-parameternya diubah. Di dalam perusahaan, DSS jenis ini biasanya
diimplementasikan dalam sebuah fungsi organisasi yang dapat berdiri sendiri
(berdasarkan data yang dimiliki fungsi organisasi tersebut). Misalnya adalah DSS
untuk menyusun anggaran tahunan, DSS untuk melakukan kenaikan gaji
karyawan, DSS untuk menentukan besanya jam lembur karyawan, dan lain
sebagainya

Usaha berikutnya dalam mendefinisikan konsep DSS dilakuikan oleh


Steven L. Alter. Alter melakukan study terhadap 56 sistem penunjang keputusan
yang digunakan pada waktu itu, study tersebut memberikan pengetahuan dalam
mengidentifikasi enam jenis DSS, yaitu :

Retrive information element (memanggil eleman informasi)


Analyze entries fles (menganali semua file)
Prepare reports form multiple files (laporan standart dari beberapa files)
Estimate decisions qonsquences (meramalkan akibat dari keputusan)
Propose decision (menawarkan keputusan )
Make decisions (membuat keputusan)

Jenis-jenis DSS menurut tingkat kerumitan dan tingkat dukungan


pemecahan masalahnya adalah sebagai berikut:

Mengambil elemen-elemen informasi.


17

Menaganalisis seluruh file.


Menyiapkan laporan dari berbagai file.
Memperkirakan dari akibat keputusan.
Mengusulkan keputusan.
Membuat keputusan.

Adapun fokus utama konsep DSS adalah komputer harus digunakan untuk
mendukung manajer tertentu membuat keputusan tertentu untuk memecahkan
masalah tertentu. Model DSS terdiri dari:

Model matematika.
Database.
Perangkat lunak.

Yang melukiskan beberapa komponen yang mendukung DSS, seperti:


Hardware, Software, Data, Model, dan Interaktif para pemakainya.Menurut
Herbert A. Simon keputusan berada pada suatu rangkaian kesatuan, dengan
keputusan terprogram pada satu ujungnya dan keputusan tak terprogram pada
ujung lainnya.

1) Keputusan Terprogram, bersifat berulang dan rutin sedemikian sehingga


suatu prosedur pasti telah dibuat untuk menanganinya sehingga keputusan
tersebut tidak perlu diperlakukan de novo (sbg sesuatu yg baru) tiap kali terjadi.

2) Keputusan Tidak Terprogram, bersifat baru, tidak terstruktur, dan jarang


konsekuen. Tidak ada metode yg pasti utk menangani masalah ini belum pernah
ada sebelumnya, atau karena sifat dan struktur persisnya tak terlihat atau rumit,
atau karena begitu pentingnya sehingga memerlukan perlakuan yang sangat
khusus.
18

G. Kelebihan dan Kekurangan Decision Support System

Decision Support System (DSS) dapat memberikan beberapa keuntungan-


keuntungan bagi pemakainya. Menurut Turban (1995: 87) maupun McLeod
(1995: 103) keuntungan-keuntungan tersebut meliputi:

Memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses


data/informasi untuk pengambilan keputusan.
Menghemat waktu yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah, terutama
berbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur.
Mampu memberikan berbagai alternatif dalam pengambilan keputusan,
meskipun seandainya DSS tidak mampu memecahkan masalah yang
dihadapi oleh pengambil keputusan, namun dapat digunakan sebagai
stimulan dalam memahami persoalan.
Memperkuat keyakinan pengambil keputusan terhadap keputusan yang
diambilnya.
Memberikan keuntungan kompetitif bagi organisasi secara keseluruhan
dengan penghematan waktu, tenaga dan biaya.

Selain memiliki banyak keuntungan atau manfaat, decision support system


juga memiliki beberapa kelemahan antara lain :

Sulit dalam memodelkan sistem bisnis


Mungkin akan menghasilkan suatu model bisnis yang tidak dapat
menangkap semua pengaruh pada entity.
Dibutuhkan kemampuan matematika yang tinggi untuk mengembangkan
suatu model yang lebih kompleks.
19

H. Dampak Pemanfaatan Decision Support System

Dampak dari pemanfaatan Decision Support System (DSS) antara lain:

1) Masalah-masalah semi struktur dapat dipecahkan.

2) Problem yang kompleks dapat diselesaikan.

3) Sistem dapat berinteraksi dengan pemakainya.

4) Dibandingkan dengan pengambilan keputusan secara intuisi, pengambilan


keputusan dengan DSS dinilai lebih cepat dan hasilnya lebih baik.

5) Menghasilkan acuan data untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi


oleh manajer yang kurang berpengalaman.

6) Untuk masalah yang berulang, DSS dapat memberi keputusan yang lebih
efektif.

7) Fasilitas untuk mengambil data, dapat memberikan kesempatan bagi


beberapa manajer untuk berkomunikasi dengan lebih baik.

8) Meningkatkan produktivitas dan kontrol dari manajer.


20

APLIKASI TERAPAN DSS (Decision Support System)

DSS merupakan bagian dari sistem informasi berbasis komputer, termasuk


sistem berbasis pengetahuan (manajemen pengetahuan), sehingga DSS sangat
popular di kalangan manajemen perusahaan. Sistem informasi sangat penting
untuk mendukung proses pengambilan keputusan . Dimana system informasi
mempunyai tujuan untuk mendukung sebuah aplikasi Decision Support System
(DSS).

Berikut adalah beberapa contoh kasus yang menggunakan DSS :

1. DSS untuk proses kenaikan jabatan dan perencanaan karir pada PT. X

Salah satu contoh yang akan disorot dalam hal ini adalah cara pemilihan karyawan
yang sesuai dengan kriteria yang ada pada suatu jabatan tertentu. Oleh karena itu
diperlukan suatu sistem pendukung keputusan untuk proses profile matching dan
analisis gap yang dibuat berdasarkan data dan norma-norma SDM yang terdapat
di PT. X.

Proses Profile Matching dilakukan untuk menentukan rekomendasi


karyawan dalam Sistem Kenaikan Jabatan dan Perencanaan Karir berdasar pada 3
aspek yaitu Kapasitas Intelektual, Sikap Kerja dan Perilaku. Hasil dari proses ini
berupa ranking karyawan sebagai rekomendasi bagi pengambil keputusan untuk
memilih karyawan yang cocok pada jabatan yang kosong tersebut. Software ini
dibuat dengan menggunakan Microsoft Access 2000 untuk database dan Borland
Delphi 5 sebagai compiller-nya.

Dari hasil implementasi sistem, disimpulkan bahwa dengan penggunaan


software ini dapat membantu proses pengambilan keputusan terhadap profile
matching proses kenaikan jabatan dan perencanaan karir di PT. X.
21

2. DSS berbasis spreadsheet untuk menganalisis biaya penyelenggaraan


pendidikan Manajemen lembaga pendidikan memerlukan alat bantu dalam
perencanaan anggaran yang dapat mensimulasikan pengaruh kebijakan
manajemen terhadap anggaran operasional, dan menghasilkan informasi keuangan
untuk digunakan dalam menetapkan alternatif pemodelan anggaran yang akan
diterapkan.

Sistem Pendukung Keputusan yang digunakan adalah DSS berbasis


spreadsheet yang menggunakan kebijakan manajemen sebagai acuan untuk
menentukan besaran komposisi anggaran operasional pendidikan dari tahun ke
tahun dalam bentuk program Analisis Anggaran.

Manajemen dapat melakukan perubahan atas variabel-variabel kebijakan


berupa jumlah mahasiswa, jumlah dosen, pertumbuhan kelas, pertumbuhan biaya
yang mempengaruhi anggaran penerimaan dan pengeluaran pada menu proyeksi
sehingga didapatkan anggaran proyeksi dari tahun ke tahun. Setiap efek
perubahan atas variabel kebijakan akan divisualisasikan dalam bentuk grafik.

3. DSS untuk penanganan jalan lintas timur sumatera. Jaringan jalan utama
di Pulau Lintas Timur Sumatera dibentuk oleh tiga jalan utama yaitu Lintas Timur,
Lintas Tengah dan Lintas Barat. Pada Jalan Lintas Timur Sumatera, banyak
terdapat ruas jalan dalam kondisi rusak ringan dan rusak berat yang sewaktu-
waktu berpotensi terputus.

Kerusakan jalan yang progresif terjadi karena terlambatnya penanganan


perbaikan dan terbatasnya dana. Selama ini penanganan Jalan Lintas Timur
dilakukan secara manual sehingga diperlukan sistem informasi yang membantu
penanganan dalam hal ini pembuatan Analisis Keputusan.

Aplikasi LTDSS (Lintas Timur Decision Support System) merupakan


aplikasi Decision Support System (DSS) untuk penanganan jalan Lintas Timur
Sumatera. Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan Visual Basic 6.0, Ms. Access
22

2000 dan Crystal Reports 8.5. Aplikasi LTDSS membutuhkan input berupa data
ruas, data seksi, data kondisi, data lalulintas, data perencanaan serta data biaya.

Proses yang dilakukan mengacu pada MAK (Metode Analisis Komponen).


Output yang dihasilkan berupa alokasi dana tiap propinsi dan jenis penanganan
jalan untuk tiap ruas serta dapat diketahui umur layan dari jalan yang ditinjau.

4. DSS untuk kelayakan proposal kredit Bank Rakyat Indonesia

Sekarang ini karena banyaknya perusahaan ataupun pengusaha yang


mengajukan kredit ke Bank membuat bank tersebut harus lebih meningkatkan
kualitas pelayanan terhadap nasabah.

Sebagai contoh : pemberian kredit Bank Rakyat Indonesia dimana BRI


memberikan kredit kepada debitur tetapi melalui proses yang harus dilalui.
Penyaluran kredit yang berhasil akan membawa keuntungan yang besar bagi bank.
Oleh karenanya BRI harus benar-benar hati-hati dalam menyalurkan kreditnya.
Sebelum menyalurkan kredit kepada seorang calon debitor, BRI harus menilai
dulu kelayakan proposal kreditnya.

Dengan adanya perkembangan teknologi komputer di bidang sistem


informasi dirancanglah suatu Sistem Pendukung Keputusan Spesifik (Specific
Decision Support Systems) SDSS yang dirancang dengan cara cepat (Quick Hit)
dan pendekatan secara interaktif. Rancangan SDSS (Specific Decision Support
Systems) ini menggunakan perangkat lunak Clipper 5.2 sebagai DSS Tools atau
peralatan DSS-nya.

Berdasarkan hasil uji coba sistem, dapat disimpulkan bahwa aplikasi


SDSS ini sangat membantu dan memudahkan pihak pengambil keputusan dalam
tugasnya menilai kelayakan proposal kredit.
23

5. DSS untuk peningkatan produktivitas Hotel Bintang 3 di Surabaya


menggunakan AHP dan OMAX produktivitas atau perbandingan antara input dan
output merupakan salah satu alat yang berpengaruh dalam menentukan
profitabilitas dan daya saing dalam perusahaan. Hotel perlu melakukan
pengukuran produktivitas kerja supaya dapat bertahan dan bersaing dalam
efisiensi dan efektivitas dengan hotel-hotel yang lain.
24

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian di atas mengenai DSS, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan
sebagai berikut:

Sistem ini memberikan dukungan bagi pengambil keputusan, terutama


dalam situasi semi-terstruktur atau tidak-terstruktur.
Sistem ini memberikan dukungan untuk berbagai tingkatan manajemen,
mulai dari tingkat manajemen puncak hingga ke tingkat manajemen yang
paling bawah dan para pegawai lainnya.
Decision Support System memberikan dukungan untuk beragam tipe dan
proses pengambilan keputusan yang harus dilakukan.
Decision Support System dapat beradaptasi terhadap waktu dan fleksibel;
pengguna dapat menambah, menghapus, mengkombinasikan, mengubah,
atau menata kembali elemen-elemen dasar.
Tampilan Decision Support System akrab dengan pengguna, memiliki
kapabilitas yang besar, dan dirancang agar dapat interaktif sehingga mudah
untuk digunakan.
Decision Support System mampu untuk meningkatkan efektivitas
pengambilan keputusan dengan fokus pada keakuratan, ketepatan waktu,
dan kualitas hasil, serta mengefisiensikan biaya dalam proses pengambilan
keputusan.
Pengambil keputusan memiliki kendali yang lengkap atas seluruh langkah
proses pengambilan keputusan dalam pemecahan masalah.

DAFTAR PUSTAKA
25

http://gaptex.com/pengertian-dss-dalam-sistem-informasi/ diakses pada tanggal 2


November 2015

http://mukhtarhabib.blogspot.co.id/2009/06/manajemen-dss.html diakses pada


tanggal 2 November

http://laharjoprawiro.blogspot.co.id/2013/02/makalah-sim-dss.html diakses pada


tanggal 4 November 2015

http://eprints.dinus.ac.id/13151/1/jurnal_13588.pdf diakses pada tanggal 5


November 2015

https://intanps89.wordpress.com/tag/decision-support-system-dss/

http://gaptex.com/pengertian-dss-dalam-sistem-informasi/

http://fajarilhamsyah06111137.blogspot.co.id/2008/06/pengertian-dss-decision-
support-system.html

http://simstekpi06111043.blogspot.co.id/2009/02/pengertian-decision-support-
system.html

http://haryo50e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2014/11/24/pemanfaatan-decision-
support-system-dss-sebagai-market-basket-analysis-studi-kasus-pada-pt-coca-
cola-amatil-indonesia/

Anda mungkin juga menyukai