Makalah Sistem Pendukung Keputusan
Makalah Sistem Pendukung Keputusan
Makalah Sistem Pendukung Keputusan
Oleh:
RINALDI SUDEWO
5720111003
Sistem Informasi
Palu
2013
0
DAFTAR ISI
Daftar Isi .. 1
Abstrak .... 3
Kata Pengantar .. 4
Bab I Pendahuluan .. 5
Bab II Pembahasan .. 7
1
Bab III Penutup ... 19
Daftar Pustaka . 20
2
ABSTRAK
Decision Support System atau sistem pendukung keputusan (SPK), secara umum
didefinisikan sebagai sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan baik
kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan pemgkomunikasian untuk masalah
semi-terstruktur. Konsep DSS merupakan sebuah sistem interaktif berbasis komputer yang
membantu pembuatan keputusan memanfaatkan data dan model untuk menyelesaikan
masalah-masalah yang bersifat tidak terstruktur dan semi terstruktur. DSS dirancang untuk
menunjang seluruh tahapan pembuatan keputusan, yang dimulai dari tahapan
mengidentifikasi masalah, memilih data yang relevan, menentukan pendekatan yang
digunakan dalam proses pembuatan keputusan sampai pada kegiatan mengevaluasi
pemilihan alternatif.
Kata kunci : Decision support system, DSS, sistem penunjang keputusan, dan SPK.
3
Kata Pengantar
Makalah ini bertema sistem pendukung keputusan. Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Universitas Narotama kelas B. Makalah ini
juga bertujuan untuk mengetahui tentang pengambilan keputusan, sistem pendukung
keputusan, sistem pendukung pengambilan keputusan, sistem pendukung cerdas, dan
sistem informasi geografis.
Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Tony Stephanus Eoh, SE.Ak, M.Ak selaku
Dosen Sistem Informasi yang telah memberikan tema yang kami dapatkan. Kami menyadari
bahwa makalah kami ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah
ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT selalu meridhai
segala usaha kita. Amin.
Penulis
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem
Informasi Semester Genap tahun 2013 dan menjawab pertanyaan yang ada pada
rumusan masalah. Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk meningkatkan
pengetahuan baik baik penulis maupun bagi pembaca tentang sistem pendukung
keputusan dan mampu menjelaskan serta sebisa mungkin mempraktekkan tentang
5
sistem pendukung keputusan berupa teknik dan analisanya serta aplikasi juga
pengembangannya di dunia nyata (masyarakat).
6
BAB II
PEMBAHASAN
7
Tahap ini dilakukan penerapan terhadap rancangan sistem yang telah dibuat
pada tahap perancanagan serta pelaksanaan alternatif tindakan yang telah dipilih
pada tahap pemilihan.
2. Adanya interface manusia / mesin dimana manusia (user) tetap memegang control
proses pengambilan keputusan.
8
b. Pembangkit Sistem Pendukung Keputusan (DSS Generator)
Menurut Simon, proses pengambilan keputusan meliputi tiga fase utama yaitu
inteligensi, desain, dan kriteria. Ia Kemudian menambahkan fase keempat yakini
implementasi (Turban, 2005).
9
1. Fase Inteligensi
Intelegensi dalam pengambilan keputusan meliputi scanning (Pemindaian)
lingkungan, entah secara intermiten ataupun terus-menerus. Inteligensi mencakup
berbagai aktivitas yang menekankan identifikasi situasi atau peluang-peluang
masalah. Tahapan dalam fase intelegensi antara lain identifikasi masalas (peluang),
klasifikasi masalah, dan kepemilikan masalah.
2. Fase Desain
Fase desain meliputi penemuan atau mengembangkan dan menganalisis
tindakan yang mungkin untuk dilakukan. Hal ini meliputi pemahaman terhadap
masalah dan menguji solusi yang layak. Tahapan dalam fase intelegensi antara lain
memilih sebuah prinsip pilihan, mengembangkan (menghasilkan) alternatif-
alternatif, dan mengukur hasil akhir.
3. Fase Pilihan
Pilihan merupakan tindakan pengambilan keputusan yang kritis. Fase pilihan
adalah fase di mana dibuat suatu keputusan yang nyata dan diambil suatu komitmen
untuk mengikuti suatu tindakan tertentu. Batas antara fase pilihan dan desain sering
tidak jelas karena aktivitas tertentu dapat dilakukan selama kedua fase tersebut
dank arena orang dapat sering kembali dari aktivitas pilihan ke aktivitas desain.
Sebagai contoh, seseorang dapat menghasilkan alternatif baru selagi mengevaluasi
alternatif yang ada. Fase pilihan meliputi pencarian, evaluasi, dan rekomendasi
terhadap suatu solusi yang tepat untuk model. Sebuha solusi untuk sebuah model
adalah sekumpulan nilai spesifik untuk variabel-variabel keputusan dalam suatu
alternatif yang telah dipilih.
4. Fase Implementasi
10
Beberapa keuntungan penggunaan SPK antara lain adalah sebagai berikut
(Surbakti, 2002):
1. Mampu mendukung pencarian solusi dari berbagai permasalahan yang kompleks.
2. Dapat merespon dengan cepat pada situasi yang tidak diharapkan dalam konsisi
yang berubah-ubah.
11
2.3.1 Sistem Informasi Manajemen (SIM)
12
Sistem pendukung keputusan adalah sistem interaktif berbantuan
komputer yang mendukung pemakai dalam kemudahan akses terhadap data
dan model keputusan dalam upaya membantu proses pengambilan keputusan
yang efektif dalam memecahkan masalah yang bersifat semi terstruktur dan
tidak terstruktur, karena itu harus mampu:
Ditambah/ dikembangkan
Mendukung analisis data dan model desisi
Berorientasi pada masa yang akan dating
Digunakan dalam waktu yang tidak terjadwal
Sistem pendukung keputusan merupakan sistem informasi interaktif
yang menyediakan informasi, pemodelan, dan pemanipulasian data yang
digunakan untuk membantu pengambilan keputusan pada situasi yang
semiterstruktur dan situasi yang tidak terstruktur di mana tak seorangpun tahu
secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat. DSS lebih ditujukan
untuk mendukung manajemen dalam melakukan pekerjaan yang bersifat
analitis, dalam situasi yang kurang terstruktur dan dengan kriteria yang kurang
jelas. DSS tidak dimaksudkan untuk mengotomasikan pengambilan keputusan,
tetapi memberikan perangkat interaktif yang memungkinkan pengambil
keputusan dapat melakukan berbagai analisis dengan menggunakan model-
model yang tersedia.
Karakteristik DSS antara lain :
1. Menawarkan keluwesan, kemudahan beradaptasi, dan tanggapan yang
cepat.
2. Memungkinkan pemakai memulai dan mengendalikan masukan dan
keluaran.
3. Dapat dioperasikan dengan sedikit atau tanpa bantuan pemrogram
profesional.
4. Menyediakan dukungan untuk keputusan dan permasalahan yang solusinya
tak dapat ditentukan di depan.
5. Menggunakan analisis data dan perangkat pemodelan yang canggih.
13
Sistem informasi eksekutif adalah sistem informasi yang menyediakan
fasilitas yang fleksibel bagi manajer dan eksekutif dalam mengakses informasi
eksternal dan internal yang berguna untuk mengidentifikasi masalah atau
mengenali peluang. Pemakai yang awam dengan komputerpun tidak sulit
mengoperasikannya karena sistem dilengkapi dengan antarmuka yang sangat
memudahkan pemakai untuk menggunakannya (user-friendly).
Tahapan penggunaan EIS :
14
Kadangkala hanya disebut sistem cerdas adalah sistem yang memiliki
kemampuan seperti kecerdasan manusia. Beberapa sifat sistem ini antara lain :
1. Belajar atau memahami permasalahan berdasarkan pengalaman.
2. Memberikan tanggapan yang cepat dan memuaskan terhadap siatusi-situasi baru.
3. Mampu menangani masalah yang kompleks (masalah semiterstruktur).
4. Memecahkan permasalahan berdasarkan penalaran.
5. Menggunakan pengetahuan untuk menyelesaikan permasalahan.
Aplikasi sistem cerdas pada bisnis meliputi :
1. Sistem pakar (expert system), yaitu sistem yang meniru kepakaran (keahlian)
seseorang dalam bidang tertentu dalam menyelesaikan suatu permasalahan (Horn,
1986).
2. Sistem pengolahan bahasa alami (natural language processing).
Contoh aplikasi dari sistem pakar antara lain :
1. XSEL : Sistem pakar ini dapat bertindak sebagai asisten penjual, yang membantu
penjual komputer DEC memilihkan pesanan pelanggan sesuai dengan kebutuhan.
2. MYCIN : Sistem ini dikembangkan di Universitas Stanford pada pertengahan 1970-an
dengan tujuan untuk membantu jurumedis dalam mendiagnosa penyakit yang
disebabkan bakteri.
3. PROSPECTOR : Sistem ini diciptakan oleh Richard Duda, Peter Hard, dan Rene Reboh
pada tahun 1978 yang menyediakan kemampuan seperti seorang pakar di bidang
geologi.
Bagian-bagian dari system pakar antara lain :
1. Basis pengetahuan merupakan komponen yang berisi pengetahuan-pengetahuan
yang berasal dari pakar.
2. Berisi sekumpulan fakta (fact) dan aturan (rule). Fakta berupa situasi masalah dan
teori tentang area masalah
3. Aturan adalah suatu arahan yang menggunakan pengetahuan untuk memecahkan
masalah pada bidang tertentu.
15
Sistem informasi geografis adalah sistem berbasis komputer yang digunakan
untuk menyimpan dan memanipulasi informasi geografis. Hal ini memungkinkan data
dapat diakses penunjukan ke suatu lokasi dalam peta yang tersaji secara digital.
2.5.1 Sub-Sistem SIG
SIG dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem sebagai berikut :
a. Data Input
Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan, mempersiapkan, dan
menyimpan data spasial dan atributnya dari berbagai sumber. Sub-sistem ini
pula yang bertanggung jawab dalam mengonversikan atau
mentransformasikan format-format data aslinya ke dalam format yang dapat
digunakan oeh perangkat SIG yang bersangkutan.
b. Data Output
Sub-sistem ini bertugas untuk menampilkan atau menghasilkan
keluaran (termasuk mengekspornya ke format yang dikehendaki) seluruh
atau sebagian basis data (spasial) baik dalam bentuk softcopy maupun
hardcopy seperti halnya tabel, grafik, report, peta, dan lain sebagainya.
c. Data Management
Sub-sistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun tabel-
tabel atribut terkait ke dalam sebuah sistem basis data sedemikian rupa
hingga mudah dipanggil kembali atau di-retrieve, diupdate, dan diedit.
d. Data Manipulation & Analysis
Sub-sistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan
oleh SIG. Selain itu sub-sistem ini juga melakukan manipulasi (evaluasi dan
penggunaan fungsi-fungsi dan operator matematis & logika) dan pemodelan
data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.
16
yang menjadi bagian dari SIG beragam, misalnya operator, analis,
programmer, database administrator bahkan stakeholder.
b. Aplikasi merupakan prosedur yang digunakan untuk mengolah data
menjadi informasi. Misalnya penjumlahan, klasifikasi, rotasi, koreksi
geometri, query, overlay, buffer, jointable, dsb.
c. Data yang digunakan dalam SIG dapat berupa data grafis dan data atribut.
Data posisi/koordinat/grafis/ruang/spasial, merupakan data yang
merupakan representasi fenomena permukaan bumi/keruangan yang
memiliki referensi (koordinat) lazim berupa peta, foto udara, citra satelit
dan sebagainya atau hasil dari interpretasi data-data tersebut. Data
atribut/non-spasial, data yang merepresentasikan aspek-aspek deskriptif
dari fenomena yang dimodelkannya. Misalnya data sensus penduduk,
catatan survei, data statistik lainnya.
d. Software adalah perangkat lunak SIG berupa program aplikasi yang
memiliki kemampuan pengelolaan, penyimpanan, pemrosesan, analisis dan
penayangan data spasial (contoh : ArcView, Idrisi, ARC/INFO, ILWIS,
MapInfo, dll)
e. Hardware, perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem
berupa perangkat komputer, printer, scanner, digitizer, plotter dan
perangkat pendukung lainnya.
Selain kelima komponen di atas, ada satu komponen yang sebenarnya tidak kalah
penting yaitu metode. Sebuah SIG yang baik adalah apabila didukung dengan metode
perencanaan desain sistem yang baik dan sesuai dengan business rules organisasi
yang menggunakan SIG tersebut.
17
(spasial), kependudukan dan unsur-unsur geografis yang terdapat
dipermukaan bumi berikut data atribut terkait yang menyertainya.
c. SIG dapat memberikan gambaran yang lengkap dan komprehensif terhadap
suatu masalah nyata yang terkait spasial permukaan bumi. Semua entitas
yang dilibatkan dapat divisualkan untuk memberikan informasi baik yang
tersirat (implisit) maupun yang tersurat (eksplisit).
d. SIG menggunakan baik data spasial maupun atribut secara terintegrasi
hingga sistemnya dapat menjawab baik pertanyaan spasial maupun non-
spasial, memiliki kemampuan analisis spasial dan non-spasial.
e. SIG memiliki kemampuan yang sangat baik dalam memvisualkan data
spasial berikut atribut-atributnya. Modifikasi warna, bentuk dan ukuran
simbol yang diperlukan untuk merepresentasikan unsur-unsur permukaan
bumi dapat dilakukan dengan mudah.
f. SIG memiliki kemampuan untuk menguraikan unsur-unsur yang terdapat di
permukaan bumi ke dalam bentuk layer, tematik, atau coverage data
spasial. Dengan layer ini permukaan bumi dapat direkonstruksi kembali
atau dimodelkan ke dalam bentuk nyata (real world tiga dimensi) dengan
menggunakan data ketinggian berikut layer tematik yang diperlukan.
g. SIG dapat menurunkan informasi secara otomatis tanpa keharusan untuk
selalu melakukan interpretasi secara manual. Dengan demikian, SIG dengan
mudah dapat menghasilkan data spasial tematik yang merupakan (hasil)
turuan dari data spasial yang lain (primer) dengan hanya memanipulasi
atribut-atributnya.
18
BAB III
KESIMPULAN
Sistem pendukung keputusan dirancang memiliki sifat yang dinamis dan fleksibel
dalam perusahaan. Sistem pendukung keputusan membantu memberikan alternatif-
alternatif pada proses pengambilan keputusan, tetapi tidak menggantikan pemakai sebagai
pengambil keputusan. Konsep DSS merupakan sebuah sistem interaktif berbasis komputer
yang membantu pembuatan keputusan memanfaatkan data dan model untuk
menyelesaikan masalah-masalah yang bersifat tidak terstruktur dan semi terstruktur.
19
DAFTAR PUSTAKA
Marimin. 2004. Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk. Penerbit PT
Grasindo, Jakarta.
Saaty, T.L. 2001. Decision Making For Leaders. Forth edition, University of Pittsburgh, RWS
Publication.
Saaty, T.L. 1988. Multicriteria Decision Making : The Analytic Hierarchy Process. University of
Pittsburgh, RWS Publication, Pittsburgh.
Suryadi, K. dan Ramdhani, MA. 1998. Sistem Pendukung Keputusan. PT Remaja Rosdakarya,
Bandung.
http://haniif.wordpress.com/2007/08/01/23-tinjauan-pustaka-sistem-pendukung-
keputusan-spk/ (tanggal 25 Mei 2013, pkl 13.35)
http://santirianingrum.dosen.narotama.ac.id/bahan-ajar/sistem-informasi/
20