Absensi Sistem Biometrik
Absensi Sistem Biometrik
Absensi Sistem Biometrik
Dahliah
[email protected]
ABSTRAKSI
hal yang cukup penting, apalagi berhubungan dengan produksi, penggajian, prestasi
kerja, dll. Tujuan Penilitian ini adalah merancang suatu sistem pengontrolan kehadiran
karyawan yang dapat menyampaikan informasi kehadiran kepada semua pihak yang
berwenang secara akurat dalam waktu yang cepat. Penelitian di mulai dengan
isu-isu yang muncul dan terjadi yang di sebabkan oleh kondisi sistem dan prosedur yang
sumber daya manusia yang sedang populer. Dari hasil analisa dan uji coba terhadap
biometrik + mesin finger print) dan kombinasi 3 (bimetrik dan mesin finger print), di
dapatkan bahwa kombinasi 2 adalah kombinasi yang paling efektif dan akurat, karena
metode ini lebih cepat dan karyawan benar-benar melakukan absensi sendiri. Terkait
dengan mesin absensi, koneksi dengan komputer untuk mengakuisisi data dari mesin
absensi baiknya menggunakan TCP/IP, karena dibanding RS-232 TCP/IP lebih flexible.
Perbaikan yang lain adalah dengan menggunakan teknologi internet dan email
perusahaan mampu mengontrol kehadiran karyawan dari jarak jauh dan menyampaikan
informasi kehadiran karyawan 15 menit setelah jam masuk.
Kata Kunci : Finger Print (Sidik jari), Sistem Kehadiran, Kontrol jarak jauh, Web, Email.
1. PENDAHULUAN
Umumnya, perusahaan industri sudah menerapkan pencatatan kehadiran
karyawan dengan menggunakan mesin barcode. Sebagai contoh PT Panasonic
Manufacturing Indonesia yang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri
sudah menggunakan mesin absensi barcode untuk mengontrol kehadiran karyawan.
Kelemahan sistem absensi ini adalah karyawan dapat dengan mudah melakukan
kecurangan, seperti meminta teman yang datang lebih awal untuk melakukan absensi
dengan menitipkan kartu absennya, dan kelemahan dari sistem yang sudah berjalan
sampai sekarang juga keterlambatan dan keakuratan dalam pengiriman informasi
kehadiran kepada pihak manajemen perusahaan. Kondisi sistem kehadiran di PT PMI
sekarang adalah membutuhkan waktu 3 jam untuk melakukan proses absensi,
membutuhkan satu orang di setiap departmen untuk melakukan proses kehadiran dan
membuat laporan dengan menggunakan microsoft excel dengan format yang berbeda-
beda dan masih menggunakan kertas sebagai media untuk memberikan informasi tentang
kehadiran karyawan. Berbagai kelemahan sistem konvensional tersebut menjadi
pendorong penggunaan sistem biometrik untuk identifikasi. Identifikasi biometrik
mempunyai tingkat keamanan yang tinggi karena biometrik didasarkan pada karakteristik
fisiologis yang bersifat alami, seperti: DNA, sidik jari, pupil mata, wajah, telapak tangan,
dan geometri tangan. Penggunaan sistem identifikasi berbasis biometrik akan jauh lebih
aman karena bersifat unik dan mengharuskan orang yang bersangkutan hadir secara
langsung pada saat proses identifikasi dilakukan, tidak dapat diwakilkan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang suatu sistem pengontrolan
kehadiran karyawan yang dapat menyampaikan informasi kehadiran kepada semua pihak
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Teknologi Biometrik
Pada dasarnya pada diri setiap manusia memiliki sesuatu yang unik/khas yang
hanya dimiliki oleh dirinya sendiri. Hal ini menimbulkan gagasan untuk menjadikan
keunikan manusia itu sebagai identitas diri. Hal ini harus didukung oleh teknologi yang
secara otomatis bisa mengidentifikasi/pengenal seseorang dengan memanfaatkan
teknologi semikonduktor yang semakin hari ukurannya bisa semakin kecil. Teknologi ini
disebut sebagai biometric.
Biometrik (berasal dari bahasa Yunani bios yang artinya hidup dan metron yang
artinya mengukur) adalah metode untuk untuk mengidentifikasi atau mengenali
seseorang berdasarkan karakteristik fisik atau perilakunya. Bagian-bagian dari tubuh
manusia yang bersifat unik/spesifik dan juga akurat adalah:
- Sidik jari
- Struktur wajah
- Iris dan retina mata
Pada saat ini teknologi yang paling berkembang adalah pengenalan sidik jari.
Dengan perkembangannya yang pesat dan jumlah pemakai yang terus meningkat, maka
teknologi sidik jari bisa didapatkan dengan harga yang bersaing dengan sistem
sebelumnya (mekanik/barcode/magnetic/proximity).
Teknologi identifikasi sidik jari berdasarkan fakta bahwa setiap sidik jari adalah
unik. Verifikasi sistem menggunakan kontur dan flat image dari jari dan
membandingkannya.
Sensor sidik jari akan menangkap kontur kulit jari. Kontur jari adalah hal yang
sangat penting karena bisa menghindari kecurangan pemalsuan dengan menggunakan
foto copy sidik jari, dengan karet atau cetakan yang lain. [6]
Biasanya 2/3 dari sidik jari berbentuk Loop, 1/3 berbentuk Whorl, dan 5-10%
berbentuk Arches. Bentuk sidik jari dapat di lihat pada gambar 2.1. di bawah ini.
3. METODE PENELITIAN
Metodologi yang akan digunakan dalam melakukan business process improvement
adalah dengan menggunakan Metode system planning. Metodologi ini sederhana dan
mudah dipahami karena menggunakan cara berfikir dan mengkombinasikan bisnis proses
yang ada dengan IT dalam pelaksanaanya. Langkah-langkah yang diambil adalah
sebagai berikut:
1. Business Process Identification
Pada tahapan ini memiliki tiga langkah yang harus dilakukan yaitu, langkah
Pada Tahap ini akan dilakukan pemodelan proses bisnis kedalam suatu sistem ke
dalam komputer untuk mengelola serangkaian tugas yang ditetapkan untuk satu atau
lebih prosedur. Untuk memodelkan proses bisnis perusahaan dapat menggunakan process
table. Model yang dibangun merupakan representasi proses bisnis, yang mencerminkan
realitas bisnis dengan menangkap semua informasi yang dibutuhkan di dalam proses
tersebut, baik waktu maupun biaya yang diperlukan dalam proses bisnis tersebut.
Pemodelan dilakukan dengan pembangunan dua buah tabel, yaitu activity table dan
property table.
Dengan menggunakan tabel hasil dari business process modeling, maka dapat
dilakukan analisa dari business process yang lama dari activity table dan property table,
dengan melakukan analisia ini maka akan didapatkan perubahan dapat dilakukan, serta
solusi untuk mengahadapi masalah yang ada. Proses analisis ini harus dilakukan dengan
baik, karena dengan inilah diketahui bagaimana perubahan dapat terjadi, misalnya :
memperpendek proses kerja, menjadikan proses yang terjadi menjadi lebih efisien,
mengurangi duplikasi proses, menyusun proses agar dapat dijalankan dengan sistem yang
lebih baik dari sebelumnya, menghasilkan solusi proses bisnis yang baru dengan waktu
pelaksanaan yang lebih singkat. Kemudian dilakukan uji coba terhadap proses bisnis
yang baru Setelah dilakukan proses simulasi dan hasilnya menunjukkan peningkatan
dalam proses bisnis. Maka selanjutnya dikembangkan sebuah object model yang
dikembangkan dari informasi yang terdapat pada tabel activity dan property. Dari hasil
analisa tabel-tabel tersebut maka dapat dilihat proses-proses yang terkait satu sama lain
4. Design
Tahap terakhir pada tesis ini adalah desain sistem berupa rancangan sistem
informasi yang dibangun dari hasil business process improvement yang telah dilakukan
Mesin absensi yang sekarang digunakan adalah mesin barcode TKS2000 dari PT
Sarana Sistem Mikro. Mesin ini masih menggunakan RS-232 atau RS-485 untuk
komunikasi dengan computer.
Cardat
(sdf)
Barcode Proses
Kehadiran
01628516500710
01628518500610
01600021000715
Daily Monthly
Maintain
schedule shift
periodic
Employment
Server
employee
Absenteeism Control of
absent
book absenteeism
information Daily report
GA
Director
Build report
meeting
by GA
D
B
Web
Web Client
4.6.3. Pengujian terhadap kartu karyawan, sidik jari dan mesin absensi
Dengan menggunakan kartu karyawan dan mesin barcode dibutuhkan waktu
validasi antara 0.5 2 detik dengan rata-rata 0.95 detik.
Dengan menggunakan kartu karyawan dan sidik jari dibutuhkan waktu validasi
rata-rata 1 detik
Dengan menggunakan sidik jari dibutuhkan waktu validasi antara 3 10 detik
dengan rata-rata 5.6 detik.
Perbaikan terhadap sistem kehadiran yang ada dapat ditempuh dengan dua
langkah, yang pertama dengan mengganti teknologi mesin absensi barcode ke teknologi
biometrik. Keuntungannya adalah informasi tentang kehadiran karyawan dapat
didapatkan dengan benar dan akurat karena dengan menggunakan sidik jari karyawan
benar-benar melakukan absensi sendiri tanpa diabsenkan oleh temannya. Metode yang
baik digunakan untuk validasi adalah dengan mencatatkan kartu karyawan kemudian
meletakkan sidik jari menutupi area sensor, karena metode ini lebih cepat dibandingkan
jika hanya menggunakan sidik jari. Terkait dengan mesin absensi, koneksi dengan
komputer untuk menarik data dari mesin absensi baiknya menggunakan TCP/IP, karena
dibanding RS-232 TCP/IP lebih flexible.
Perbaikan ke dua adalah melalui perangkat lunak. Konsep yang dipakai adalah
bagaimana mengefisienkan pekerjaan, menghilangkan pekerjaan manual dan pekerjaan
yang berulang. Keuntungan yang bisa didapatkan dari perbaikan ini adalah tidak
memerlukan operator untuk menarik data dari mesin absensi dan membuat laporan
tentang informasi kehadiran karyawan serta lebih cepatnya informasi kehadiran karyawan
disampaikan ke pihak yang berwenang.
5.2. Saran
Dalam perbaikan sistem kehadiran, penulis menemukan beberapa hal yang dapat
6. DAFTAR PUSTAKA
[1]. Bambang Hariyanto. 2004. Rekayasa Sistem Berorientasi Objek.
INFORMATIKA. Bandung.
[2]. Catur. 2007. Kumpulan Ilmu; 10 Pertanyaan Pokok tentang Internet dan Intranet.
URL : http://Caturhacker.blog.com.
[3]. Jogiyanto, H.M. 1999. Analisis dan Disain Sistem Informasi. Andi
Offset.Yogyakarta.
[4]. PT Panasonic Manufacturing Indonesia. 2007. PMI Profile. Jakarta.
[5]. Yahya Kurniawan. 20 Agustus 2001. Aplikasi Web Database dengan ASP. PT
Gramedia. Jakarta.
[6]. John Chirillo and Scott Blaui. 2000. Implementing Biometric security. Printice
Hall
[7]. Ade Cahyana. 2003. Implementasi Teknologi Biometrik untuk sistem absensi
perkantoran, PPI-LIPI. URL : http://www.informatika.lipi.go.id/www.isi-
biometric.com
[8]. PT Intisar Primula. 2001. Smart2k/Bio, Jakarta
[9]. PT Sarana Sistem Mikro. 2006. TKSNet, Jakarta
[10]. PT Panasonic Manufacturing Indonesia. 2001. SIPENDAMAI, Jakarta
[11]. PT Panasonic Manufacturing Indonesia. 2005. ROMANSY, Jakarta
[12]. Putra, Darma, 2008, Sistem Biometrika, Penerbit Andi, Yogyakarta
[13]. Edi Satriyanto, 2008, Penerapan LVQ Neural Network pada Absensi Jarak Jauh
Menggunakan Geometri Tangan Secara Online. URL : http://repo.eepis-
its.edu/id/eprint/103
[14]. Anonim, Sistem Absensi akses kontrol sidik jari. URL :
http://www.docstoc.com/docs/21308270/SISTEM-ABSENSI-AKSES-
KONTROL-SIDIK-JARI-VIRDI-300N