Sejarah Koperasi SMKN 1 Malang
Sejarah Koperasi SMKN 1 Malang
Sejarah Koperasi SMKN 1 Malang
Pada waktu itu, status Koperasi Sekolah SMK Negeri 1 Malang baru diakui oleh
kantor Koperasi Kodya Malang dengan SK No. 610 / DK.13.17 / D2 / V /1980
tanggal 17 Mei 1980. Pada perkembangannya selanjutnya status Koperasi Sekolah
SMK Negeri 1 Malang memperoleh pengesahan status Badan Hukum dari
KAKANWIL Koperasi
Pada mulanya usaha Koperasi Sekolah SMK Negeri 1 Malang adalah unit
pertokoan. Kemudian pada tanggal 12 Juli 1989 dibuka unit Kafetaria. Masing-
masing unit usaha tersebut dikelola oleh seorang karyawan.
Visi
Misi
PONEN URAIAN
5. Menerima barang
, prasarana dan / atau fasilitas Sarana: meja, kursi, etalase / almari kaca, almari kayu, rak Prasarana: in
ruang makan
tensi pelaksana Suplier harus mengerti tentang barang yang masih layak jual dan makan
yang bersih, sehat dan bergizi.
wasan internal Pengawasan dilakukan oleh guru yang telah ditunjuk sebagai Pembina ko
anan pengaduan, saran dan Pengaduan dan saran dapat disampaikan melalui kotak saran yang telah
an oleh sekolah (pihak humas sekolah)
si kinerja pelaksana Penilaian kinerja pelaksana disesuaikan dengan standar pelayanan pelak
kegiatan
Aktifitas Koperasi
3. Simpanan pokok
8. Diklat anggota
Koperasi sekolah adalah koperasi yang anggotanya murid/ siswa pendidikan dasar,
pendidikan menengah, dan sekolah-sekolah tempat pendidikan yang setaraf dengan
itu. Dengan kata lain, koperasi sekolah adalah koperasi siswa. Menurut peraturan
yang berlaku, anggota koperasi harus orang yang sudah dewasa, akan tetapi
koperasi sekolah ternyata anggota-anggotanya belum dewasa. Oleh karena itu,
koperasi sekolah dimaksudkan untuk melatih siswa dalam melakukan kegiatan
ekonomi yang telah diizinkan dari pemerintah.
a. Generasi muda merupakan calon penerus cita-cita koperasi, maka sangat perlu
mendapatkan pengetahuan tentang berkoperasi.
a. Agar siswa memiliki kesadaran tentang fungsi dan peranan koperasi sebagai
soko guru dan wadah utama perekonomian rakyat.
b. Agar para siswa memiliki rasa tanggung jawab, disiplin, setia kawan, dan jiwa
demokratis.
e. Menanamkan dan memupuk rasa tanggung jawab siswa dalam hidup bergotong
royong di masyarakat.
b. Tahap Pembentukan
1) murid/ perwakilan kelas minimum 2 (dua) orang, paling sedikit 20 orang murid,
3) kepala sekolah
2) susunan pengurus yang terdiri dari ketua, sekretaris, dan bendahara (dari unsur
guru yang ditunjuk),
4) penetapan sumber modal koperasi yang terdiri atas simpanan pokok, simpanan
wajib, cadangan, dan hibah,
c. Tahap Pengesahan
a. unit usaha pertokoan, meliputi pengadaan buku pelajaran, alat tulis, seragam
sekolah, serta barang lain yang diperlukan siswa,
c. unit usaha simpan pinjam, yang bertujuan untuk melayani penabungan dan
pinjaman uang guna meringankan para siswa serta untuk menumbuhkan
kegemaran menabung bagi siswa,
b. Kepengurusan
Pengurus koperasi sekolah berasal dari anggota yang dipilih melalui rapat anggota
atau yang ditentukan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Masa
bakti pengurus ditetapkan 1 tahun dan dapat dipilih kembali untuk masa bakti 1
tahun lagi. Pengurus koperasi tetap atas pembinaan guru dan kepala sekolah.
c. Pengawas
1) Modal sendiri, meliputi simpanan pokok, simpanan wajib, cadangan SHU (Sisa
Hasil Usaha), dan hibah.
2) Modal dari luar meliputi simpanan sukarela, pinjaman bank, pinjaman dari
koperasi lain, dan sumber lain yang sah.
b. Dapat mendidik siswa untuk mandiri atau mampu mengurus dirinya sendiri
c. Dapat berlatih menjadi wiraswastawan di bidang perkoperasian
e. Dapat menanamkan disiplin, rasa tanggung jawab, setia kawan, dan gotong
royong.
Agar koperasi sekolah dapat berjalan dengan lancar, maka perlu diadakan
pembinaan secara terus-menerus, terpadu, dan terarah sesuai dengan
perkembangan kegiatan ekonomi di masyarakat. Pembinaan secara kontinu
dilakukan dengan cara bimbingan, penyuluhan, dan pengarahan terhadap koperasi
sekolah oleh guru dan kepala sekolah.
Untuk mewujudkan koperasi sekolah yang baik, maka pengelolaan koperasi yang
dilakukan oleh siswa berada di bawah bimbingan, penyuluhan, dan pengawasan
guru Pembina koperasi yang diangkat oleh kepala sekolah.