Isolasi Bakteri

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 18

LAPOARAN DDMA

Rabu, 25 Maret 2015


isolasi bakteri

LAPORAN TETAP
PRAKTIKUM DASAR-DASAR MIKROBIOLOGI AKUATIK

ISOLASI BAKTERI
SOFIATUL RAHMANI
05051181419058

JURUSAN AKUAKULTUR
DAN TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2015

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Isolasi suatu mikrobia ialah memisahkan mikrobia tersebut dari
lingkungannya di alam dan menumbuhkannya sebagai biakan murni dalam
medium buatan. Isolasi harus diketahui cara-cara menanam dan menumbuhkan
mikrobia pada medium biakan serta syarat-syarat lain untuk pertumbuhannya.
Memindahkan bakteri dari medium lama kedalam medium yang baru diperlukan
ketelitian dan pengsterilan alat-alat yang digunakan, supaya dapat dihindari
terjadinya kontaminasi. Pada pemindahan bakteri dicawan petri setelah agar
baru, maka cawan petri tersebut harus dibalik, hal ini berfungsi untuk
menghindari adanya tetesan air yang mungkin melekat pada dinding tutup
cawan petri (Alam dkk. 2013)
Bakteri mudah ditemukan di air, udara dan tanah. Mereka hidup dalam
suatu koloni, baik bersimbiose, bebas ataupun parasit pada makhluk hidup.
Jumlah bakteri di alam sangat melimpah dengan keragaman yang sangat tinggi.
Untuk mempelajari kehidupan dan keragaman bakteri, diperlukan suatu usaha
untuk mengembakbiakkan mereka dalam skala laboratorium.
Pengembangbiakan ini dilakukan dengan menumbuhkan bakteri dari sumber
isolat, seperti tanah, udara, sisa makanan, dan lain-lain, dalam media yang
mengandung nutrisi. Media pertumbuhan bakteri sangat beragam, mulai dari
media selektif, media penyubur, media diferensial, dll. Masing-masing media
memiliki fungsi berbeda dan digunakan tergantung tujuan dari praktikan. Dalam
mempelajari sifat pertumbuhan dari masing-masing jenis mikroorganisme, maka
mikroorganisme tersebut harus dipisahkan satu dengan yang lainnya, sehingga
didapatkan kultur murni yang disebut isolat. Kultur murni merupakan suatu
biakan yang terdiri dari sel-sel dari satu species atau satu galur mikroorganisme.
Kultur murni diperoleh dengan cara isolasi menggunakan metode tuang maupun
gores (Elfita, 2010).
Dalam kegiatan mikrobiologi pembuatan isolasi dilakukan dengan cara
mengambil sampel mikroba dari lingkungan yang ingin diteliti. Dari sampel
tersebut kemudian dikultur/dibiakan dengan menggunakan media universal atau
media selektif, tergantung tujuan yang ingin dicapai. Untuk mendapatkan atau
menumbuhkan jenis mikroorganisme tertentu, maka dilakukan isolasi. Dengan
isolasi inilah dapat diidentifikasi jenis bakteri tertentu baik dari kelimpahan
maupun morfologinya. Isolasi bakteri merupakan suatu cara untuk memisahkan
atau memindahkan mikroba tertentu dari lingkungannya sehingga diperoleh
kultur murni atau biakan murni. Kultur murni ialah kultur yang sel-sel mikrobanya
berasal dari pembelahan dari satu sel tunggal. Kultur murni atau biakan murni
sangat berguna didalam mikrobiologi, yaitu untuk menelaah dan
mengidentifikasi mikroorganisme, termasuk penelaahan ciri-ciri cultural,
morfologis, fisiologis, maupun serologis, memerlukan suatu popolasi yang terdiri
dari satu macam mikroorganisme saja. Sebelum mengisolasi, harus diketahui
mikroba apa yang akan diisolasi dan habitatnya menentukan sampel dan media
apa yang akan digunakan. Pemilihan mikroba sebagai sumber enzim mempunyai
beberapa keuntungan bila dibandingkan yang diisolasi dari tanaman ataupun
hewan. Antara lain adalah sel mikroba relatif lebih mudah ditumbuhkan,
kecepatan pertumbuhan relatif lebih cepat, skala produksi sel lebih mudah
ditingkatkan bila dikehendaki produksi yang lebih besar, biaya produksinya
relatif rendah, kondisi selama produksi tidak tergantung oleh adanya pergantian
musim dan waktu yang dibutuhkan dalam proses produksi lebih pendek
(Torben,2007)

1.2. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mempelajari cara mengisolasi
mikroba dari berbagai metode.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Isolasi Bakteri
Isolasi adalah mengambil mikroorganisme yang terdapat di alam dan
menumbuhkannya dalam suatu medium buatan. Prinsip dari isolasi mikroba
adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lainnya yang berasal
dari campuran bermacam-macam mikroba. Hal ini dapat dilakukan dengan
menumbuhkannya dalam media padat sel-sel mikroba akan membentuk suatu
koloni sel yang tetap pada tempatnya. Isolasi bakteri atau biakan yang terdiri
dari satu jenis mikroorganisme (bakteri) dikenal sebagai biakan murni atau
biakan aksenik. Biakan yang berisi lebih dari satu macam mikroorganisme
(bakteri) dikenal sebagai biakan campuran, jika hanya terdiri dari dua jenis
mikroorganisme, yang dengan sengaja dipelihara satu sama lain dalam asosiasi,
dikenal sebagai biakan dua-jenis (Alam dkk, 2013)
Mikroorganisme tidak memerlukan banyak ruangan untuk perkembangannya,
sebab itu media buatan (agar) dapat dimasukkan ke dalam sebuah tabung
percobaan labu atau cawan Petri. Pada permulaannya tabung atau cawan Petri
harus dalam keadaan steril (bebas dari setiap mikroorganisme hidup) lalu
setelah itu dimasukkan mikrobia yang diinginkan, tabung atau cawan harus
dilindungi terhadap kontaminasi dari luar. Sumber utama pencemaran dari luar
adalah udara, yang banyak mengandung mikroorganisme yang berterbangan.
Bentuk cawan petri, dengan tutup yang saling menyelubungi, dirancang untuk
mencegah pencemaran udara (Alam dkk, 2013)
Media agar merupakan substrat yang sangat baik untuk memisahkan campuran
mikroorganisme sehingga masing-masing jenisnya menjadi terpisah-pisah.
Teknik yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme pada media agar
memungkinkannya tumbuh dengan agak berjauhan dari sesamanya, juga
memungkinkan setiap selnya berhimpun membentuk koloni, yaitu sekelompok
massa sel yang dapat dilihat dengan mata telanjang. Bahan yang diinokulasikan
pada medium disebut inokulum, dengan menginokulasi medium agar nutrient
dengan metode cawan gores atau media cawan tuang, sel-sel mikroorganisme
akan terpisah sendiri-sendiri. Setelah inkubasi, sel-sel mikroba individu
memperbanyak diri secara cepat sehingga dalam waktu 18-24 jam terbentuklah
massa sel yang dapat dilihat dan dinamakan koloni. Koloni dapat terlihat oleh
mata telanjang. Setiap koloni merupakan biakan murni satu macam
mikroorganisme (Joddi, 2006).

2.2. Metode Isolasi


Mikroba yang hidup di alam terdapat sebagai populasi campuran dari
bebagai jenis mikrobia yang berbeda prinsip dari isolasi mikrobia dalam
memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lainnya dari lingkungannya
dialam dan ditumbuhkan dalam medium buatan. Pertumbuhan mikroba dapat
dilakukan dalam medium padat, karena dalam medium padat sel-sel mikroba
akan terbentuk suatu koloni sel yang tetap pada tempatnya, ada beberapa
teknik isolasi mikroba yakni (Wati, 2013)
1. Metode gores atau streak plate menggunakan loop ose dan
menggoreskannya ke permukaan medium agar dengan pola tertentu dengan
harapan pada ujung goresan, hanya sel-sel bakteri tunggal yang terlepas dari
ose dan menempel ke medium. Sel-sel bakteri tunggal ini akan membentuk
koloni tunggal yang kemudian dapat dipindahkan ke medium selanjutnya agar
didapatkan biakan murni.
2. Metode tuang atau pour plate dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan
mencampur suspensi bakteri dengan medium agar pada suhu 50C kemudian
menuangkannya pada petridisk atau dengan menyemprotkan suspensi pada
dasar petridisk, kemudian menuang medium agar keatasnya dan diaduk. Setelah
agar mengeras, bakteri akan berada pada tempatnya masing-masing dan
diharapkan bakteri tidak mengelompok sehingga terbentuk koloni tunggal.
3. Metode sebar atau spread plate dilakukan dengan menyemprotkan
suspensi ke atas medium agar kemudian menyebarkannya secara merata
dengan trigalski. Dengan ini diharapkan bakteri terpisah secara individual,
kemudian dapat tumbuh menjadi koloni tunggal (Wati, 2013)

2.3. Jenis-Jenis Bakteri


2.3.1. Bakteri Termofilik
Mikroorganisme termofilik merupakan mikroorganisme yang tahan terhadap
suhu tinggi dengan suhu optimum pertumbuhan mencapai lebih dari 60 OC.
Salah satu pemanfaatan mikoorganisme termofilik yaitu sebagai penghasil
berbagai enzim yang bersifat termostabil. Enzim yang dapat dihasilkan dari
mikroorganisme termofilik antara lain selulase, amilase, kitinase dan lipase
(Rosliana, 2009)
Mikroorganisme termofilik mampu mensintesis molekul stabil pada kondisi
panas, termasuk molekul enzim. Bioteknologi umumnya tertarik pada enzim dari
mikroorganisme yang mendukung untuk bekerja dibawah kondisi normal dimana
enzim dari mikroorganisme mesofilik akan mengalami denaturasi. Dengan alasan
inilah enzim ini menjadi sasaran termasuk kelayakannya sebagai model untuk
penelitian dan penyelidikan protein-protein yang bersifat termostabil dan
kemampuannya sebagai biokatalis pada bioteknologi modern (Elfita, 2010).
2.3.2. Bakteri Selulolitik Termofilik
Mikroorganisme selulolitik termofilik merupakan mikroorganisme termofilik yang
dapat menghasilkan selulase. Isolasi bakteri penghasil selulase sangat penting
untuk dilakukan, mengingat besarnya potensi selulase pada industri antara lain
industri makanan dan minuman, industri pulp dan kertas, industri tekstil, industri
deterjen, industri pakan ternak dan pertanian. Bakteri penghasil selulase dapat
diisolasi dari berbagai sumber, antara lain lambung sapi, kompos pertanian,
sumber air panas. Salah satu sumber isolasi bakteri selulolitik termofilik alternatif
aitu dari kompos pertanian, dimana penelitian tentang eksplorasi bakteri
selulolitik termofilik di Indonesia pada umumnya dan di Jawa Tengah khususnya
masih jarang dilakukan. Desa Bayat Klaten merupakan desa dengan potensi
kompos yang besar dan belum dieksplorasi dengan maksimal. Pada penelitian ini
dilakukan isolasi bakteri termofilik penghasil selulase dari kompos pertanian desa
Bayat, Klaten dan dilakukan penentuan suhu optimum pertumbuhan bakteri
selulolitik termofilik (Elfita, 2010).

2.3.3. Bakteri Mesofilik


Mikroba yang hidup pada suhu kamar sampai paling tinggi 45 OC. Contoh :
Methylococcus capsulatus, Azotobacter chroococcum, Clostridium pasteurianum,
Rhizobium leguminosarum, Rhodospirillum rubnum, Bacillus subtilis, L.
Bulgaricus, Clostridium butyricum, Bacillus mascerans, Clostridium sporongenes
(wati, 2013).

2.3.4. Bakteri Psikrofilik


Mikroba yang hidup pada suhu rendah sampai paling tinggi 25 OC. Contoh :
Bakteri yang hidup di laut (Fototrof), bakteri besi (Gallionella), Bacillus polymixa,
Pseudomonas, Micrococcus, Clostridium botulinum E (Elfita, 2010).
Temperatur mempengeruhi pertumbuhan mikroorganisme dan kecepatan reaksi
dalam pembentukkan biogas. Proses produksi biogas dapat terjadi dalam dua
rentang temperatur, yaitu rentang temperatur mesofilik 25-45 OC dan rentang
temperatur termofilik 56-60 OC. Temperatur kerja yang lebih tinggi akan
memberikan hasil biogas yang lebih tinggi, namun pada temperatur yang terlalu
tinggi bakteri akan mudah mati (Wati, 2013).
BAB 3
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
2.4. Waktu dan Tempat
Praktikum dasar-dasar mikrobiologi akuatik tentang isolasi bakteri dan
penghitungan jumlah bakteri ini dilaksanakan pada hari Selasa, 03 Maret 2015
pukul 14.20 WIB sampai dengan selesai, di Ruang Seminar program studi
Akuakultur, Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya.

2.5. Alat, Bahan dan Metoda


3.2.1. Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini yakni seperti Bunsen, Cawan petri,
Gelas Beker, Jarum Ose, Plastik Repting, Spatula kaca, Tabung reaksi.

3.2.2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum yakni, Agar, Air coberan,
Alkohol, Kaldu ikan, dan 2 Jenis rambut yang berbeda,

3.2.3. Metoda
Metoda yang digunakan dalampraktikum isolasi bakteri dan
penghitungan jumlah bakteri adalah sebagai berikut:
1. Metode gores dengan menggunakan tabung reaksi
Hidupkan bunsen.
Panaskan jarum ose menggunakan bunsen.
Ambil sampel ( sampel yang digunakan adalah air comberan ).
Goreskan ke dalam tabung reaksi yang telah diisi media agar sebelumnya.
Bungkus tabung reaksi menggunakan kertas.
2. Metode gores dengan menggunakan cawan petri
Hidupkan bunsen.
Panaskan jarum ose menggunakan bunsen.
Ambil sampel ( sampel yang digunakan adalah air comberan ).
Goreskan jarum ose sampai kuadran 1-2.
Kemudian panaskan lagi jarum ose dan ambil sampel kembali.
Lanjutkan goresan jarum ose ke kuadran 3-4.
Tutup cawan petri, lalu rekatkan cawan petri menggunakan kertas repting.
Bungkus cawan petri menggunakan kertas.
3. Metode sebar menggunakan cawan petri
Ambil cawan petri yang masih kosong.
Tuangkan sampel yang berisi rambut.
Panaskan spatula kaca yang telah disterilkan menggunakan alkohol.
Ratakan sampel menggunakan spatula kaca tersebut.
Tutup cawan petri, lalu rekatkan cawan petri menggunakan kertas repting.
Bungkus cawan petri menggunakan kertas.
4. Metoda menghitung bakteri.
Buka bungkus kertas cawan petri dan tabung reaksi yang telah di inapkan
selama 1 hari.
Hidupkan coloni counter, dengan menekan tombol ON pada coloni counter.
Letakkan cawan petri tepat dibawah kaca pembesar pada coloni counter.
Sebelum menghitung, aturlah terlebih dahulu angka pada coloni counter menjadi
angka 0.
Amati cawan petri menggunakan kaca pembesar, lalu hitung menggunakan
pensil atau pena untuk memposisikan bakteri yang ada.
Lalu catat hasil pengamatan bakteri yang ada.

BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
2.6. Hasil
Hasil perhitungan bakteri yang tumbuh dari praktikum penumbuhan bakteri
di dalam media Agar ini adalah sebagai berikut pada tabel :
Tabel. 1. hasil perhitungan
No.
Metode
Sampel
Perhitungan

Air comberan
Air rambut

1.
Gores

-
1x 10126
2.
Sebar

-
Tidak ada

1 x1016

1 x 1048

1 x 10138

2.7. Pembahasan
Pada praktikum kali ini yang akan dilakukan adalah mengisolasi bakteri dan
kemudian melakukan perhitungan bakteri. Di dalam praktikum hal yang paling
utama harus dilakukan, yaitu melakukan praktikum dengan fokus sehingga
meminimalisir kesalahan yang akan terjadi di dalam praktikum. Dalam praktikum
ini mengharuskan kita untuk melakukan sterilisasi dan pastikan semua alat
benar-benar telah steril. Apabila meragukan alat tersebut telah disterilkan atau
belum, sebaik dilakukan sterilisasi ulang pada alat tersebut untuk memastikan
alat tersebut telah steril. Kemudian disini penggunaan media agar PCA, apabila
media agar tidak membeku sempurna atau belum memenuhi kriteria media agar
yang bagus untuk media penumbuhan bakteri akan menyebabkan pada saat
setelah dikeluarkan dari dalam oven hasilnya bakteri yang ditanamkan tidak
tumbuh atau hasilnya akan gagal. Namun, perlu diperhatikan lagi pada saat
larutan PCA telah dimasukkan ke dalam cawan petri akan dilakukan pengerakkan
cawan petri dengan membentuk angka 8. Pada saat itu lakukan dengan perlahan
saja tidak terlalu cepat juga tidak terlalu lambat, karena apabila terlalu cepat
akan menyebabkan struktur daripada media agar rusak. Apabila telah rusak dan
sampai tidak dapat membeku dengan sempurna akan sama halnya yang terjadi
pada yang dari awal telah tidak dapat membeku dengan sempurna dan hasilnya
akan negatif atau gagal.
Setelah di inkubasi selama 24 jam diperoleh hasil pertumbuhan mikroba.
Penggoresan media yang benar dan baik akan terlihat hasil biakan bakteri murni
pada satu titik koloni pada kuadran empat, sedangakn pada praktikum ini media
isolasi bakteri telah mengalami kesalahan pengoresan sehingga tidak didapatkan
biakan murni bakteri pada satu titik pada kuadran empat, melainkan terdapat
banyak titik biakan dan bakteri pada alur penggoresan, kesalahan penggoresan
ini mungkin terjadi pada saat jarum ose tidak didinginkan terlebih dahulu,
sehingga penggoresan pada setiap kuadaran penggoresan terlalu dalam dan
tidak melemah sesuai dengan metode yang ada.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1. Isolasi suatu mikrobia ialah memisahkan mikrobia tersebut dari
lingkungannya di alam dan menumbuhkannya sebagai biakan murni dalam
medium buatan.
2. Media agar merupakan substrat yang sangat baik untuk memisahkan
campuran mikroorganisme sehingga masing-masing jenisnya menjadi terpisah-
pisah.
3. Ada 2 metode isolasi yang digunakkan saat praktikum yaitu metode gored
dan metode tebar.
4. Teknik yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme pada media
agar memungkinkannya tumbuh dengan agak berjauhan dari sesamanya, juga
memungkinkan setiap selnya berhimpun membentuk koloni.
5. Sel-sel mikroba individu memperbanyak diri secara cepat sehingga dalam
waktu 18-24 jam terbentuklah massa sel yang dapat dilihat dan dinamakan
koloni. Koloni dapat terlihat oleh mata telanjang.

5.2. Saran
Dari praktikum yang dilakukan ini sebaiknya kita menggunakkan 4 metode
yaitu metode tuang, gores, terbar, dan tusuk jadi praktikan mendapatkan
perbandingan dari masing-masing metode.
DAFTAR PUSTAKA
Afriyanto Eddy. 2005. Pakan Ikan dan Perkembangannya. Penerbit Kanisius
Jakarta.
Alam, M.S, Sarjono P.R, Aminin, A.L.N. 2013. Isolasi Bakteri Selulolitik Termofilik
Kompos Pertanian Desa Bayat, Klaten, Jawa Tengah. Chem Info. No.1(1) :
190-195.
Candra, Joddi Iryadi. 2006. Isolasi dan Karakteristik Bakteri Asam Laktat Dari
Produk Bekasam Ikan Bandeng (Chanos chanos).[Skripsi]. Institut Pertanian
Bogor : Bogor.
Elfita, Muharni, Munawar, Salni, dan Ade Oktasari. 2010. Senyawa Antimalaria
dari Jamur Endofitik Tumbuhan Sambiloto (Andographis paniculata Nees). Jurnal
Natur Indonesia. No.13(2) : 123-129.
Rosliana. 2009. Isolasi Bakteri dan Uji Aktivitas Protease Termofilik dari Sumber
Air Panas Sipoholon Tapanuli Utara Sumatera Utara. [Tesis]. Sekolah
Pascasarjana Universitas Sumatera Utara : Medan.
Singleton Paul. 2006. Dictionary of Microbiology And Molecular Biology Third
Edition. John wiley & Sons Inc. : England.
Skou Torben dan Sogaard Jensen Gunnar. 2007. Microbiologi. Forfattern Og
Systime : England.
Wati, Dwi Setiana, Rukmanasari Dwi Prasetyani. 2013. Pembuatan Biogas dari
Limbah Cair Industri Bioetanol Melalui Proses Anaerob (Fermentasi). Universitas
Diponegoro : Semarang.

Sofiatul Rahmani di 21.30


Berbagi

2 komentar:

Saidah Fitriyah18 April 2016 00.27


Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Balas
Balasan

Reyhan Amiruddin20 April 2016 16.19


wkwk dhafeet muncul disini ternyata :v

Balas

Muat yang lain...

Beranda
Lihat versi web
Mengenai Saya

Sofiatul Rahmani

Lihat profil lengkapku

Diberdayakan oleh Blogger.

PERANCANGAN SISTEM PENGHITUNGAN JUMLAH KOLONI BAKTERI DENGAN


PENGOLAHAN CITRA DIGITAL
THE DESIGN OF BACTERIA COLONY COUNTING SYSTEM UTILIZING DIGITAL IMAGE
PROCESSING
Author :
SUDARMANTO, FAJAR PRASETYO ( 2407100519 )

ABSTRAK

Koloni bakteri adalah sekumpulan dari bakteri-bakteri yang sejenis yang


mengelompok menjadi satu dan membentuk suatu koloni-koloni. Untuk
mengetahui pertumbuhan suatu bakteri dapat dilakukan dengan menghitung
jumlah koloni bakteri. Penghitungan suatu koloni dapat dilakukan dengan metode
pour plate hitung cawan. Untuk mempermudah penghitungan jumlah koloni
bakteri digunakan alat yang biasa disebut Colony Counter. Pada alat Colony
Counter penghitungan jumlah koloni bakteri dipermudah dengan adanya counter
electronic. Dengan adanya counter tersebut peneliti tinggal menandai koloni
bakteri yang dihitung dengan menggunakan pen yang terhubung dengan
counter. Setiap koloni yang ditandai maka counter akan menghitung.
Penghitungan suatu koloni dengan metode pour plate masih memungkinkan
terjadinya kesalahan dikarenakan faktor human error akibat bentuk koloni yang
relatif kecil dan banyaknya koloni yang akan dihitung. Pada tugas akhir ini akan
dibuat suatu perangkat lunak yang dapat memudahkan dalam penghitungan
jumlah koloni bakteri dengan memanfaatkan pengolahan citra digital dan
pemastian bentuk koloni dengan memanfaatkan jaringan syaraf tiruan metode
BackPropagation guna meningkatkan keakurasian dari penghitungan. Perangkat
lunak yang akan dibuat diharapkan mampu mengenali bentuk morfologi dari
satu jenis bakteri yang dipakai yaitu pseudomonas. Perangkat lunak dibuat
dengan memanfaatkan program Matlab R2008b berbasis Graphical User
Interface GUI dengan memanfaatkan toolbox matlab image processing dan
neural network. Pada tahap pelatihan pengenalan bentuk morfologi digunakan 4
buah citra dengan 54 bentuk koloni yang ingin dikenali. Sehingga jaringan dibuat
dengan jumlah input sebanyak 102 jumlah unit pada hidden layer sebanyak 100
dan jumlah output sebanyak 1. Mencapai hasil target maksimum pada pelatihan
ke 19 dengan rata-rata persentase akurasi training 7498 persen dan rata-rata
persentase akurasi test pada training 100 persen. Pada tahap validasi perangkat
lunak digunakan 2 citra dengan banyak citra koloni 62 koloni sebagai bahan
pengujian. Didapatkan hasil persentase akurasi adalah 9381 persen.

ABSTRACT

Colony of bacteria is a flock of bacteria that are flocking together and forming
such colonization. Predicting bacteria growth can be done by counting the
quantity of bacteria colony. Colony counting can be achieved with pour plate
method. To ease down the counting of bacteria colony there is an equipment
called Colony Counter. In Colony Counter bacteria colony counting is eased down
by electric based counter. With the presence of such counter the only thing a
researcher have to do is giving a mark on counted bacteria colony using a pen
connected to the counter. The counter then shall count every single marked
colony. Colony counting using pour plate method yet causes a problem due to
human error issue as the result of their tiny relative shape and also their great
number that have to be counted. In this final project such software which is able
to ease down the counting process will be made with digital image processing
and colony shape identification utilizing neural network back propagation
method to increase the accuracy of counting process. The software to be made is
expected to be able to identify the morphological shape of one kind of bacteria
that is pseudomonas. This software will be created in MatLab R2008b based on
Graphical User Interface GUI utilizing MatLab toolbox that are image processing
and neural network. On training step of identifying morphological shape this
software uses 4 different images with 54 colony shape that have to be identified.
Therefore the neural network has to be made in 102 inputs number 100 units of
hidden layer and a single output. Maximum result of target is achieved at 19th
training with an average 74.98 of training accuracy and 100 of training accuracy
test. On software validation step 2 different images with 62 colony as a test
material are used. As a final result this software has 93.81 of validation accuracy
test.

Keywords:
Koloni Bakteri; Colony Counter; Pseudomonas; GUI Matlab; BackPropagation

Subject
: Pengolahan gambar
Contributor
Dr.rer.nat.Ir. Aulia M.T. Nasution, M.Sc.
Ir. Ronny Dwi Noriyati, M.Kes.
Date Create
: 30/06/2010
Type
: Text
Format
: pdf.
Language
: Indonesian
Identifier
: ITS-Undergraduate-3100010037735
Collection ID
: 3100010037735
Call Number
: RSF 006.42 Sud p
Source
Undergraduate thesis, Physics Engineering, RSF 006.42 Sud p, 2010

Rights
Copyright @2010 by ITS Library. This publication is protected by copyright and
permission should be obtained from the ITS Library prior to any prohibited
reproduction, storage in a retrievel system, or transmission in any form or by any
means, electronic, mechanical, photocopying, recording, or likewise. For
information regarding permission(s), write to ITS Library

Anda mungkin juga menyukai