Humidifikasi
Humidifikasi
Humidifikasi
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan pencipta alam semesta
karena atas rahmat dan hidayah - Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan Makalah ini dengan
judul Humidifikasi .
Penyusunan Makalah ini merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Operasi Teknik Kimia
2 ( OTK 2 ) pada program Strata- I
Dalam penyusunan Makalah ini, penulis banyak mendapat bantuan dan peran serta dari
berbagai pihak, maka pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis ingin mengucapkan
terimakasih
Penulis menyadari bahwa Makalah ini dalam penyusunannya masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak yang bersifat membangun.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan karunia Nya sehingga Makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi semua pihak.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Teknologi kimia adalah teknologi pengolahan bahan baku menjadi bahan hasil yang bermanfaat dan
dapat mendatangkan keuntungan. Bahan-bahan hasil itu akan yang akan dipakai langsung oleh
konsumen dan ada pula yang berupa bahan antara yang baru menjadi bahan konsumsi setelah
dimodifikasi secara kimia atau fisika.
Di Industri para insinyur teknik kimia bertanggung jawab merancang sistem-sistem yang
memproduksi dalam jumlah besar bahan-bahan yang biasanya dibuat dalam jumlah kecil di
laboratorium oleh para kimiawan. Para insinyur kimia memilih proses-proses yang sesuai dan
kemudian merancangnya sedemikian rupa sehingga menghasilkan produk yang diinginkan.
3. Proses yang melibatkan kerja mekanik misal: pencampuran, pengecilan ukuran, penyaringan.
Dalam proses humidifikasi biasanya dicapai dengan membuat kontak udara dengan air dalam kondisi
tertentu yang membuat kelembaban yang diinginkan tercapai. Jika kondisi dalam humidifier
sedemikian rupa hingga udara mencapai titik kejenuhan, maka kelembabannya tetap. Namun jika
peralatan tersebut ( ini berlaku untuk peralatan komersial pada umumnya ) dimana udara keluar tidak
cukup jenuh, menyebabkan kondisi yang tidak menentu muncul. Kelembaban udara yang keluar bisa
ditetapkan dengan memvariasikan suhu air sesuai suhu yang dinginkan, udara dengan persentase
kelembaban dan suhu yang diinginkan dengan demikian dapat diperoleh.
Dalam pertimbangannya diketahui bahwa peralatan pelembab udara harus memiliki perangkat utama
yang terdiri perangkat untuk pemanasan udara, baik sebelum atau setelah pelembaban, atau
keduanya. dan beberapa metode untuk membuat udara didalam kontak dengan air.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Humidifikasi
1. Pengertian Humidifikasi
Humidifikasi adalah proses penigkatan jumlah kadar air dalam aliran gas dengan
melewatkan aliran gas di atas cairan yang kemudian akan menguap ke dalam gas. Dalam proses ini
gas dikontakkan dengan air yang berada di dalam labu secara counter current dimana air mengalir
dari atas dan gas / udara mengalir keatas dari bawah, dengan laju alir sirkulasi air tertentu.
Pada proses humidifikasi yaitu proses penambahan kandungan air dalam udara dilakukan
dalam dua proses yaitu proses pemanasan dan tanpa pemanasan. Dengan bertambahnya jumlah aliran
air yang dikontakkan dengan udara proses maka akan menigkatkan kendungan air dalam udara
sampai mencapai kondisi jenuh. Pada prose humidifikasi dengan pemanasan jumlah kandungan air
yang diserap oleh udara makin besar. Ini disebabkan karena dengan pemanasan maka temperratur
udara akan naik sementara kelembabanr elatifnya menjadi turun sehingga kemampuan udara di
dalam menangkap air lebih besar bila dibandingkan dengan yang tanpa pemanasan.
Untuk mendapatkan laju humidifikasi yang tinggi, kontak antar permukaan dari udara dan air
dibuat sebesar mungkin. Modifikasi yang dapat dilakukan adalah memakai jenis packing yang dapat
mendukung perluasan kontakantar permukaan dan laju air sirkullasi air diatur optimum sehingga
dapat mendukung terbentuknya laji film pada permukaan packing kolom.
Sedangakn proses dehumidifikasi terjadi penurunan kandungan air di dalam udara proses.
Penurunan kandungan air dalam kolom dehumidifikasi menunjukkan penurunan yang cukup
signifikan dimana penurunan dipengaruhi oleh kemampuan media menangkap air. Pemanasan yang
dilakukan pada proses dehumidifikasi bertujuan agar sejumlah kandungan air yang dibawa udara
dapat teruapkan sehingga akan membantu aktivitas media penangkap air dan sekaligus dapat
mengeluarkan air dari dalam udara.
Temperatur udara yang keluar dari proses humidifikasi dan dehumidifikasi akan bergantung
pada besarnya kalor yang yang diberikan serta jumlah kandungan air yang ditangkap atau
dikeluarkan dari udara.
Campuran udara lembab dipandang sebagai campuran dua komponen yaitu komponen
inert yang berupa udara kering dan komponen yang dapat terkondensasi yaitu uap air
(Gambar 3-1).
Udara dalam campuran udara lembab memiliki kemampuan untuk menyerap uap
air yang amat tergantung pada suhu dan tekanan. Makin tinggi suhu akan semakin besar
kemampuan serapan tersebut. Kondisi dimana kapasitas serapan uap air maksimal pada
suhu dan tekanan tertentu dinamakan dengan kondisi jenuh.
d. Besaran Humiditas
Humiditas (Kelembaban) adalah nilai kuantitas air yang terkandung dalam udara
lembab. Nilai tersebut dapat ditampilkan sebagai Humiditas absolut (mv) , Rasio
Humiditas (xv) dan Humiditas relativ ().
Humiditas absolut mv: total massa uap air yang terkandung dalam suatu sistem campuran
udara lembab dalam suatu kuantitas volume tertentu.
Humiditas relatif (lebih dikenal dalam meteorologi sebagai relative humidity RH)
adalah nilai perbandingan antara tekanan parsial uap air aktual terhadap tekanan parsial
uap air pada keadaan saturasi dengan suhu yang sama (suhu tabung kering).
Rasio humiditas (Humiditas spesifik) xv didefinisikan sebagai rasio jumlah massa air
yang terkandung dalam setiap satuan massa udara kering. Rasio humiditas dalam udara
lembab memiliki nilai antara xv = 0 (udara kering) dan nilai maksimum xv = xvs (udara
saturasi atau jenuh).
1. Teknik / Refrigerative
Biasanya bekerja dengan menarik udara lembab melewati kumparan pendingin dengan
kipas kecil. Karena tekanan uap jenuh air menurun dengan penurunan suhu, air di udara
mengembun, dan menetes ke dalam penampung. Udara lalu dipanaskan oleh sisi hangat
dari kumparan pendinginan. Proses ini paling efektif dengan suhu sekitar yang lebih
tinggi dengan suhu titik embun udara. Dalam cuaca dingin proses ini kurang efektif.
2. Elektronik
Elektronik dehumidifiers menggunakan pompa pemanas pelher untuk menghasilkan
permukaan yang dingin untuk kondensasi uap air dan udara. Jenis dehumidifiers ini
memiliki keuntungan karena yang sangat tenang (tidak bising) ketika digunakan karena
tidak ada kompresor mekanis.
3. Air Conditoner
Secara otomatis bertindak sebagai penurun kelembaban, ketika udara dingin sehingga
perlu menangani akumulasi air juga. Proses ini biasanya dengan melewatkan udara
kedalam kontak dengan semprotan air dimana suhunya lebih rendah dari titik embun
udara yang masuk. Seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini :
4. Dehumidifiers Darurat
Proses penghilangan kelembaban udara dapat dilakukan dengan melewati cairan dingin
melalui bagian dalam tabung yang disusun ( kondensoor ) kemudian udara lembab
ditiupkan melaluinya. Suhu permukaan luar tabung logam harus di bawah titik embun
udara sehingga air akan mengembun dari udara. Seperti ditunjukkan pada gambar
dibawah ini :
c. Cooling Tower ( Menara Pendingin )
Pengertian Menara Pendingin
Menara pendingin merupakan suatu peralatan yang didigunakan untuk menurunkan
suhu aliran air dengan cara mengekstraksi panas dari air dan mengemisikannnya ke
atmosfir. Menara pendingin menggunakan penguapan dimana sebagian air diuapkan ke
aliran udara yang bergerak dan kemudian dibuang keatmosfir. Sebagai akibatnya air yang
tersisa didinginkan secara signifikan. Menara pendingin mampu menurunkan suhu air
lebih dari peralatan peralatan yang hanya menggunakan udara untuk membuang panas,
sperti radiator dalam mobil, dan olej karena itu biayanya lebih efektif dan efisien
energinya. Seperti ditunjukkan pada gambar dibawah ini :
Kolam air pendingin terletak atau dekat bagian bawah menara, dan menerima air
dingin yang mengalir turun melalui menara dan bahan pengisi.
4. Drift eliminators
Alat ini menagkap tetes tetes air yang terjebak dalam aliran udara supaya tidak
hilang ke atmosfir.
5. Saluran udara masuk
Ini merupakan titik bagi udara menuju menara. Saluran masuk bias berada pada
seluruh menara ( design aliran melintang ) atau berada dibagian bawah menara
( design aliran berlawanan arah.
6. Louvers
Pada umumnya, menara dengan aliran silang memilki saluran masuk louvers.
Kegunaan louvers adalah untuk menyamakan aliran udara ke bahan pengisi dan
menahan air dalam menara.
7. Nosel
Alat ini menyemprotkan air untuk membasahi bahan pengisi. Distribusi air yang
seragam pada puncak bahan pengisi adalah penting untuk mendapatkan pembasahan
yang benar dair seluruh permukaan bahan pengisi.
8. Fan
Fan aksial ( jenis baling baling ) dan sentrifugal keduanya digunakan dalam
menara. Umumnya fan dengan baling baling digunakan pada menara induced draft
dan fan sentrifugal ditemukan dalam menara dorced draft.
Jenis Jenis Menara Pendingin
Menara
natural draft
terdapat dua
jenis yaitu :
1. Menara aliran melintang
Udara melintasi air yang jatuh dan bahan pengisi berada diluar menara.
2. Menara dengan aliran yang berlawanan arah
Udara dihisap melalui air yang jatuh dan oleh karena itu bahan pengisi dibagian
dalam menara, walaupun desain tergantung pada kondisi trmpat yang spesifik.
2. Menara pendingin draft mekanik
Menara draft mekanik memilki fanyanag besar untuk mendorong atau mengalirkan
udara melalui air yang disirkulaaasi. Air jatuh turun diatas permukaan bahan pengisi,
yang membantu untuk menigkatkan waktu kontak antara sir dan udara. Hal ini
membantu dalam memaksimalkan perpindahan panas diantara keduanya. Laju
pendinginannya tergantung pada banyak parameter seperti diameter fan dan
kecepatan operasi, bahan pengisi untuk tahanan sitim dll.
Menara pendinmgin draft mekanik terbagi menjadi 3, seperti dijelaskan dalam tabel :
Tabel Ciri ciri berbagai jenis menara pendingin draft mekanik
2. Menara pendingin aliran melintang Lebih sedikit resirkulasi Fan dan mekanisme
( induced draft ) :
Air masuk pada puncak dan daripada menara forced penggerak motor
draft sebab kecepatan dibutuhkan yang
melewati bahan pengisi.
Udara masuk dari salah satu sisi keluarnya 3 hingga 4 tahan cuaca terhadap
( menara alran tunggal ) natau pada kali lebih tinggi embun dan korosi
sisi yang berlawanan ( menara aliran daripada udara masuk. sebabmereka berada
ganda ). pada jalur udara
Fan induced draft mengalirkan udara
keluar yang lembab.
melintasi bahan pengisi menuju
saluran keluar pada puncak menara.
3. Menara pendingin aliran berlawanan
( induced draft ) :
Air panas masuk pada puncak.
Udara masuk dari bawah dan keluar
pada puncak.
Menggunakan fan forced dan
induced draft
Approach ( 5,5OC ) = Suhu air dingin 32,2 OC Suhu wet bulb ( 26,7 OC )
4. Beban Panas
Beban panas yang diberikan pada menara pendingin ditentukan oleh proses yang
dilayaninya. Tingkat pendinginan yang diperlukan dikontrol oleh operasi proses
yang dikehendaki. Ukuran dan harga menara pendingin meningkat dengan
menigkatnya beban panas. Pembelian peralatan dengan ukuran terlalu kecil ( jika
beban panas yang dihitung terlalu rendah ) dan peralatan dengan ukuran berlebih /
terlalu besar ( jika beban panas yamg dihitung terlalu tinggi ) adalah sesuatu yang
harus diperhatikan.
Beban panas proses dapat bervariasi tergantung pada proses yang terlibat
didalamnya dan oleh karena itu untuk sukar menentukan secara tepat. Dengan kata
lain, beban panas penyejuk udara dan refrigerasi dapat ditentukan dengan ketepatan
yang lebih tinggi.
5. Suhu wet bulb
Suhu wet bulb merupakan factor penting dalam kinerja peralatan pendingin air yang
teruapkan, sebab merupakan suhu terendah dimana air akan didinginkan. Oleh
karena itu, suhu wet bulb udarayang masuk ke menara pendingin menentukan
tingkat suhu operasi minimum seluruh pabrik, proses, atau sistim.
6. Hubungan antara range, aliran dan beban panas
Range meningkat bial jumlah air yang disirkulasi dan beban panas meningkat. Hal
ini berarti bahwa kenaikan range hasil dari beban panas yang ditambahkan
memerlukan menara yang lebih besar.
7. Hubungan antara approach dan suhu wet bulb
Design suhu wet bulb ditentukan oleh lokasi geografis. Untuk niali approach tertentu
( pada range konstan dan range aliran), semakin tinggi suhu wet bulb, makin kecil
menara yang diperlukan. Alasannya adalah bahwa udara pada suhu wet bulb yang
lebih tinggi mampu mengambil lebih banyak panas.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
4. Temperatur udara yang keluar dair proses humidifikasi dan dehumidifikasi akan
bergantung pada besarnya kalor yang diberikan seta jumlah kandungan air yang
ditangkap atau dikeluarkan dari udara.