Karya Tulis Kumis Kucing
Karya Tulis Kumis Kucing
Karya Tulis Kumis Kucing
Diajukan dalam Rangka Memenuhi Tugas Mandiri Terstruktur Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
di Kelas XI Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012
Disusun oleh:
Iklas Supriyanto
NIS:5629
2012
Diajukan dalam Rangka Memenuhi Tugas Mandiri Terstruktur Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
di Kelas XI Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012
Disusun oleh:
Iklas Supriyanto
NIS:5629
2012
LEMBAR PENGESAHAN
NIS: 5629
Oleh :
Pembimbing,
Drs. Kirwanto
KATA PENGANTAR
Penulis bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya, penulis
dapat menyelesaikan karya ilmiah dengan judul Kumis Kucing (Orthosiphon aristatus) sebagai
Minuman Berkhasiat dengan baik.
Dalam penyusunan karya ilmiah ini, penulis mendapat bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak.untuk itu penulismengucapkan terima kasih kepada :
2) Orang tua dan keluarga penulis yang telah memberikan dukungan moral maupun material.
3) Teman-teman dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
mendukung dan berpartisipasi dalam penyusunan karya ilmiah ini.
Karya ilmiah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas bahasa Indonesia semester II kelas XI
tahun pelajaran 2011/2012. Dalam menyusun karya ilmiah ini , penulis melakukan pengamatan
di lingkungan sekitar serta mencari informasi dari berbagai media baik cetak maupun elektronik.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna.untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun. Akhirnya, penulis berharap
karya ilmiah ini, dapat bermanfaat bagi masyarakat.
Kutowinangun,
Penulis
DAFTAR ISI
Lembar judul................................................................................................................ i
Lembar Pengesahan.................................................................................................... ii
Daftar Isi.................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
A. Latar belakang....................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................................. 1
C. Tujuan Penelitian................................................................................................... 2
D. Metode Penelitian.................................................................................................. 2
E. Sistematika Penulisan............................................................................................ 2
A. Kumis Kucing........................................................................................................ 4
C. Khasiat................................................................................................................... 5
F. Panen .................................................................................................................. 10
C. Metode Penelitian................................................................................................ 11
BAB V PENUTUP................................................................................................... 13
A. Kesimpulan.......................................................................................................... 13
B. Saran.................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Membangun kesehatan masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat agar
lebih baik dari sebelumnya. Setiap orang berkewajiban untuk ikut serta dalam memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan perorangan,keluarga,masyarakat,serta lingkungan. Kiat
membangun kesehatan masyarakat tidak terlepas dari pemanfaatan angka tanaman sebagai bahan
obat. Sejak dahulu sudah ada masyarakat yang berprinsip pada back to nature .Salah satu
perwujudan dari prinsip tersebut adalah munculnya aliran vegetarian yang mengutamakan
sayuran sebagai menu makanannya.
Pada abad modern ini, belum semua penyakit dapat diatasi secara tuntas dengan menggunakan
obat farmasetik. Ada kemungkinan bahwa obat tradisional dapat menjadi obat alternative yang
baik dan murah bila diselenggarakan dengan tepat dan teratur.kekayaan alam karena aneka
tumbuh-tumbuhan merupakan dukungan tiada ternilai yang diantaranya dapat dimanfaatkan
untuk keperlusn pengobatan. Obat tradisional yang telah memberikan manfaat bagi kesehatan
masyarakat perlu terus dikembangkan dan selanjutnya dilestarikan serta dimanfaatkan untuk
pelajaran kesehatan.
Kumis kucing adalah salah satu tanaman herbal yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat.
Sampai saat ini belum ada yang mengungkapkan dampak negative dari kumis kucing. akan tetapi
masyarakat kebanyakan masih meremehkan tumbuhan kumis kucing, apalagi menggunakan
kumis kucing sebagai obat. Hal itu dikarenakan masyarakat belum tahu cara mengolah kumis
kucing. Kebanyakan masyarakat masih menggunakan obat farmasetik yang mudah untuk
dikonsumsi setiap saat dibutuhkan.
Pemanfaatan kumis kucing di Indonesia sangat belum maksimal.Hal ini yang melatarbelakangi
penelitian tentang cara pemanfataan kumis kucing sebagai obat yang mudah dikonsumsi.Oleh
karena itu,penulis akan menjelaskan apa sebenarnya kumis kucing itu dan bagaimana cara
mengenali tanaman kumis kucing. Tidak hanya itu, penulis juga akan memaparkan dan
menjelaskan cara mengolah kumis kucing.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan data-data yang penulis peroleh dari beberapa sumber dapat diambil perumusan
masalah sebagai berikut:
C. Tujuan penelitian
D. Metode Penelitian
1. Kepustakaan
Metode dengan mengumpulkan dan mempelajari data-data berupa buku yang berkaitan dengan
topik karya tulis
Metode dengan menganalisis data-data melalui situs internet yang berkaitan dengan topik karya
tulis.
E. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan
C. Tujuan Penelitian
D. Metode Penelitian
E. Sistematika Penulisan
A. Kumis Kucing
B. Ciri-ciri Tanaman
C. Khasiat
F. Panen
C. Cara Pembuatan
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TELAAH PUSTAKA
A. Kumis Kucing
?
Orthosiphon aristatus
Orthosiphon aristatus
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Spermatophyta
Upadivisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledonae
Ordo: Lamiales
Famili: Lamiaceae
Genus: Orthosiphon
Spesies: O. aristatus
Nama binomial
Orthosiphon aristatus
Kumis kucing merupakan tanaman obat berupa tumbuhan berbatang basah yang tegak.Tanaman
ini dikenal dengan berbagai istilah seperti: kidney tea plants/java tea (Inggris), giri-giri marah
(Sumatera), remujung (Jawa Tengah dan Jawa Timur) dan songot koneng (Madura).Tanaman
Kumis kucing berasal dari wilayah Afrika tropis, kemudian menyebar ke wilayah Asia
danAustralia.Nama daerah: Kumis kucing (Melayu Sumatra), kumis kucing (Sunda),remujung
(Jawa).
B. Ciri-ciri Tanaman
Tanaman ternak yang tumbuh tegak, pada buku-bukunya berakar tetapi tidak tampak nyata,
tinggi tanaman sampai 2 m. Batang bersegi empat agak beralur. Helai daun berbentuk bundar
telur lonjong, lanset, lancip atau tumpul pada bagian ujungnya, ukuran daun panjang 1 10cm
dan lebarnya 7.5mm 1.5cm, urat daun sepanjang pinggir berbulu tipis atau gundul, dimana
kedua permukaan berbintik-bintik karena adanya kelenjar yang jumlahnya sangat banyak,
panjang tangkai daun 7 29cm. Kelopak bunga berkelenjar, urat dan pangkal berbulu pendek
dan jarang sedangkan di bagian yang paling atas gundul. Bunga bibir, mahkota berwarna ungu
pucat atau putih, dengan ukuran panjang 13 27 mm, di bagian atas ditutupi oleh bulu pendek
yang berwarna ungu atau putih, panjang tabung 10 18mm, panjang bibir 4.5 10mm, helai
bunga tumpul, bundar. Benang sari ukurannya lebih panjang dari tabung bunga dan melebihi
bibir bunga bagian atas. Buah geluk berwarna coklat gelap, panjang 1.75 2mm.
C. Khasiat
Daun kumis kucing basah maupun kering digunakan sebagai bahan obat-obatan.Di Indonesia
daun yang kering dipakai (simplisia) sebagai obat yang memperlancar pengeluaran air kemih
(diuretik) sedangkan di India untuk mengobati rematik. Masyarakat menggunakan kumis kucing
sebagai obat tradisional sebagai upaya penyembuhan batuk encok, masuk angin dan sembelit.
Disamping itu daun tanaman ini juga bermanfaat untu pengobatan radang ginjal, batu ginjal,
kencing manis, albuminuria, dan penyakit syphilis
Infeksi ginjal, sebab karena timbunan cairan dalam jaringan, hipertensi.Cuci herba segar kumis
kucing, herba daun sendok, rumput lidah ular, masing-masing 30g, lalu
rebus dalam 3 gelas air sampai tersesa satu gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya
diminum, sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas.
Infeksi saluran kencing, sering buang air kecil (sedikit dan anyang-anyangan).Sediakan herba
segar daun kumis kucing, meniran dan akar alang-alang masing-masing 30g, lalucuci sampai
bersih. Selanjutnya, potong-potong seperlunya, kemudian rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa
separonya. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum, sehari 3 kali,masing-masing 1/2
gelas.
Kencing Batu.Cuci 90g herba kumis kucing, lalu rebus dalam 1 liter air.Biarkan mendidih
sampai tersisa 750cc. Setelah dingin minum 3 kali sehari, masing-masing 1/3 bagian.Lakukan
setiap hari sampai sembuh.
Kencing Manis.Cuci daun kumis kucing dan sambiloto segar masing-masing 7 lembar, 3/4 jari
batang brotowali,lalu potong-potong seperlunya. Rebus semua bahan dalam 3 gelas air bersih
sampai air rebusannya tersisa 2 gelas. Selanjutnya dinginkan dan saring.Ramuan ini dapat
diminum pagi dan sore hari, masing-masing 1 gelas. 1/2 jam sebelum makan. Meskipun ramuan
ini rasanya pahit, jangan ditambah madu ataupun air gula.
Hingga saat ini, sentra penanaman kumis kucing banyak terdapat di Pulau Jawa.
Iklim
1) Curah hujan yang ideal bagi pertumbuhan tanaman ini adalah lebih dari 3.000 mm/tahun.
3) Keadaan suhu udara yang baik untuk pertumbuhan tanaman ini adalah
Media Tanam
1) Tanaman ini dapat dengan mudah tumbuh di lahan-lahan pertanian, untukproduksi sebaiknya
dipilih tanah yang gembur, subur, banyakmengandung humus/bahan organik dengan tata air dan
udara yang baik.
2) Tanah Andosol dan Latosol sangat baik untuk budidaya kumis kucing.
Ketinggian Tempat
Pembibitan
1) Penyiapan Bibit
Cara yang paling mudah dan biasa untuk mengembangkan kumis kucing adalah perbanyakan
vegetatif dengan stek batang/cabang. Bahan tanaman diambil dari rumpun yang tumbuhnya
normal, subur dan sehat.
a. Pilih batang/cabang yang tidak terlalu tua atau muda dan sudah
berkayu.
Adapun kebutuhan bibit untuk 1 hektar dengan jarak tanam 40 x 40 cm diperlukan 50.000-
62.500 stek/ha.
a) Persiapan
Tanah diolah 30-40 cm, gulma dan tanaman lain dibuang. Setelah diolah, tanah dibiarkan 15 hari.
b) Pembentukan Bedengan
Buat lubang tanam berukuran 30x30x30 cm dengan jarak tanam 40 x 60cm. Masukkan pupuk
kandang sebanyak 2,4-3,2 kg/lubang dan tutup lubang tanah. Campur tanah bedengan dengan
15-20 kg/ha pupuk kandang sapi.
d) Teknik Penanaman
Waktu tanam terbaik adalah di awal musim hujan (Oktober-Desember) kecuali jika air tersedia
sepanjang tahun, waktu tanam bisa dilaksanakan kapan saja.
3) Cara Penanaman
4) Perioda Tanam
Penanaman tanaman ini bias dilakukan sepanjang tahun yaitu dengan membongkar tanaman tua
yang telah mengeras berkayu dan tidak produktif lagi atau daunnya jarang dan kecil-kecil,
kemudian menanam ulang dengan tanaman baru yang masih muda.
Pemeliharaan Tanaman
1) Penyulaman
tidak normal dengan tanaman baru yang umurnya tidak berbeda jauh,
2) Penyiangan
gulma di bawahnya.
3) Pemupukan
a. Pemupukan Organik
Pemupukan secara organic dengan menggunakan pupuk kompos yang
Sebagai pupuk dasar telah diuraikan di atas yang diberikan pada saat
penyiapan media tanam. Selanjutnya pupuk kompos organic dapat diberikan setiap bulan sekali
sebanyak 1 2kg setiap tanaman.
Pemupukan pada tanaman dewasa bisa lebih sering yaitu setiap 2 3minggu sekali sebesar 1.5
3kg per tanaman dan terutama diberikan setelah dilakukan pemanenan/perompesan daun
sehingga pertumbuhan selanjutnya akan lebih baik.
b. Pemupukan Konvensional
Dosis pupuk anjuran adalah 75 kg/ha urea yang diberikan setiap 3 kalipanen atau 6-9 minggu
sekali. Pupuk disebar di dalam larikan dangkal antara baris tanaman dan segera ditutup tanah.
tanaman terlihat kokoh dan rimbun, penyiraman dikurangi. Frekuensi penyiraman selanjutnya
tergantung cuaca, yang penting tanah tidak sampai kering. Penambahan air dapat dilakukan
dengan cara disiram atau menggenangi saluran di antara bedengan dengan air.
a) Hama
Selama ini tidak ada hama atau penyakit yang benar-benar merusak tanamankumis kucing. Hama
yang sering ditemukan adalah kutu daun dan ulat daun.
b) Penyakit
Penyakit yang menyerang disebabkan oleh jamur upas (Upsia salmonicoloratau Corticium
salmonicolor).Jamur ini menyerang batang atau cabangtanaman yang berkayu.Pengendalian
dilakukan dengan perbaikan tata air,meningkatkan kebersihan kebun, memotong bagian yang
sakit, pergilirantanaman dan penyemprotan pestisida selektif.
c) Gulma
Gulma yang banyak tumbuh di lahan pertanaman kumis kucing cukup bervariasi dan kebanyakan
dari jenis gulma kebun seperti rumput teki, lulangan, ageratum, alang-alang, dan rumput-rumput
lainnya.
Sama seperti pada tanaman obat lainnya bahwa pengendalian hama/penyakitsecara organic pada
pertanaman kumis kucing lebih diusahakan secara PHT(pengendalian hama secara terpadu).
Termasuk di dalamnya system bercocoktanam secara tumpang sari akan dapat menghambat
seranganhama/penyakit. Untuk pengendalian gulma sebaiknya dilakukan secaramanual dengan
cara penyiangan seperti telah dijelaskan di atas.
Tuba (Derris elliptica dan Derris malaccensis) yang mengandung rotenoneuntuk insektisida
kontak yang diformulasikan dalam bentuk hembusan dansemprotan.
azadirachtin yang bekerjanya cukup selektif. Aplikasi racun ini terutamapada serangga penghisap
seperti wereng dan serangga pengunyah sepertihama penggulung daun (Cnaphalocrocis
medinalis). Bahan ini juga efektif untuk menanggulangi serangan virus RSV, GSV dan Tungro.
F. Panen
2) Cara Panen
Daun dipanen dengan cara memetik pucuk bedaun 3-5 helai kemudian
3) Periode Panen
Panen dilaksanakan dalam periode 2-3 minggu sekali yaitu pada pertumbuhanoptimum dari
daun.Saat panen yang tepat adalah pada saat awalpertumbuhan bunga tetapi belum tumbuh
bunga.Karena yang dimanfaatkanadalah daunnya maka bunga yang tumbuh sebaiknya dirompes
untuk dapatmemaksimalkan pertumbuhan daun pada panen berikutnya.
Manis sedikit pahit, sejuk, anti-inflammatory (anti radang), peluruh air seni
(diuretic),menghancurkan batu saluran kencing. KANDUNGAN KIMIA: Orthosiphon glikosida,
zatsamak, minyak atsiri, minyak lemak, saponin, sapofonin, garam kalium, myoinositol.
BAB III
METODOLOGI
Proses pembuatan teh kumis kucing dilaksanakan di rumah penulis. Waktu pelaksanaannya
dilakukan pada bulan Februari 2012.
1. Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun kumis kucing (Orthosiphon aristatus).
Dalam penelitian ini, daun kumis kucing (Orthosiphon aristatus) digunakan sebagai bahan utama
dalam pembuatan teh kumis kucing
2. Alat
Peralatan yang dipakai dalam penelitian ini antara lain:
a. Tampah
b. Pisau
C. Cara Pembuatan
Pembuatan the kumis kucing sebenarnya sama seperti pembuatan the pada umumnya.
a. Pengambilan bahan
Bahan baku the kumis kucing adalah daun kumis kucing, daun kumis kucing dipetik tiga helai
dari pucuk batang.
b. Penyortiran bahan
Agar teh berkualitas bagus daun yang digunakan harus dalam keadaan baik,maka perlu
dilakukan pemilihan bahan.
c. Pemotongan
Proses pemotongan bertujuan agar hasil teh kumis kucing berukuran sama. Daun kumis kucing
dipotong sekitar 1cm.
d. Penjemuran
Daun teh yang telah dipilih selanjutnya diletakan di tampah, lalu dijemur. Penjemuran dilakukan
pada sinar matahari langsung.proses ini dilakukan sekitar dua sampai tiga hari.
e. Penyajian
Penyajian teh kumis kucing sama dengan penyajian teh pada umumnya.
BAB IV
Kumis kucing adalah salah satu tanaman herbal yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat.
Sampai saat ini belum ada yang mengungkapkan dampak negative dari kumis kucing. akan tetapi
masyarakat kebanyakan masih meremehkan tumbuhan kumis kucing, apalagi menggunakan
kumis kucing sebagai obat. Hal itu dikarenakan masyarakat belum tahu cara mengolah kumis
kucing. Kebanyakan masyarakat masih menggunakan obat farmasetik yang mudah untuk
dikonsumsi setiap saat dibutuhkan.
Kelebihan teh kumis kucing
3. Pembuatannya mudah.
7. Tahan lama.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah penulis mengumpulkan data-data dari tanaman kumis kucing dan lebih mengetahui
tentang kumis kucing, penulis mengambil kesimpulan:
b) Kumis kucing merupakan tanaman obat yang bermanfaat bagi tubuh karena dapat
menyembuhkan penyakit.
B. Saran
Meskipun kumis kucing memiliki banyak manfaat bagi tubuh, namun masih banyak masyarakat
yang kurang menggunakan tanaman ini untuk obat. Mungkin karena rasanya atau hal yang
lainya, untuk mengatasi kendala tersebut penulis menyarankan:
b. Sebaiknya dunia kesehatan lebih banyak menggunakan bahan-bahan herbal sebagai obat.
DAFTAR PUSTAKA
Oleh :
Afif Nurrakhmah Hakim
01 / X B
Mengetahui,
Kepala Sekolah
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr. wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah mencurahkan segala rahmat dan hidayah-
Nya sehingga dapat terselesaikannya Tugas Biologi ini.
Penyusunan Tugas Biologi ini tidak luput dari pengarahan berbagai pihak, untuk itu
ucapan terima kasih banyak kepada semua pihak dalam pembuatan Tugas Karya Tulis
Biologi ini berlangsung, khususnya kepada yang terhormat beliau :
Bapak Suwarsono, S. Pd, MSc, MA. selaku Guru Pembimbing yang telah memberi banyak
masukan dan saran dalam mengerjakan tugas ini.
Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per satu.
Dengan menyadari ketidaksempurna Tugas Biologi , maka saran dan kritik yang
bersifat membangun guna menyempurnakan tugas ini.
Wassalammualaikum wr.wb.
Penyusun
DAFTAR ISI
Pengesahan ii
Kata Pengantar ii
Daftar isi iv
I. PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Pembatasan Masalah 1
1.3 Permasalahan 1
1.4 Tujuan Penelitian 2
1.5 Manfaat Penelitian 2
II. LANDASAN TEORI 3
III. METODE PENELITIAN 4
I. PENDAHULUAN
Akar
Berakar tunggang, bentuk bulat, berkayu dan bercabang-cabang, ujung percabangan
ukurannya semakin mengecil, berwarna putih kekuningan, panjangnya bisa mencapai lebih
dari 25 cm. Batangnya berbentuk persegi empat agak beralur, berwarna hijau keunguan dan
berdiameter sekitar 1,5 cm, bercabang-cabang dan pada ruas-ruas batang bagian bawah
keluar akar.
Daun
Daun berbentuk bulat telur, lonjong, berwarna hijau, panjang < 10 cm dan lebar 3 5 cm.
Tangkai berbentuk bulat, berwarna ungu kehijauan, atau hijau tergantung varietas. Posisi
daun pada batang berhadapan dan selang-seling, tulang daun bercabang-cabang.
Bunga
Bunga dibagi 2 yaitu bunga tunggal dan bunga majemuk.
Bunga tunggal berbentuk bibir, mahkota berwarna putih atau putih keunguan. Bagian atas
mahkota ditutupi rambut pendek berwarna putih keunguan. Ujung helai bunga berbentuk
tumpul dan bundar. Benang sari mencuat keluar menyerupai kumis kucing, karena itu dikenal
dengan nama kumis kucing.
Bunga majemuk keluar dari ujung percabangan, berwarna putih atau putih keunguan, panjang
sekitar 7 29 cm dan ditutupi oleh rambut dengan panjang 1 6 mm, kelopak bunga berurat,
pangkalnya berambut pendek dan jarang sedangkan di bagian teratas gundul.
Biji
Biji kumis kucing yang masih muda berwarna putih kehitaman dan biji yang sudah tua
berwarna cokelat kehitaman. Bentuk biji bulat lonjong, berukuran sekitar 1 mm.
b. Apa manfaat daun kumis kucing bagi manusia ?
Daun kumis kucing sangat bermanfaat untuk mengeluarkan racun-racun dalam tubuh,
terutama untuk saluran kantung kemih, batu ginjal, radang ginjal.
c. Penyakit apa saja yang dapat diobati oleh daun kumis kucing ?
Batu Ginjal
Kencing Manis
Hipertensi
Batuk
Sakit Pinggang
Rematik
d. Bagaimana cara mengolah daun kumis kucing untuk pengobatan ?
Untuk penyakit lain yang dapat disembuhkan dengan daun kumis kucing :
Infeksi saluran kencing atau sering kencing (anyang-anyangan)
Petiklah tangkai dan daun kumis kucing sebanyak 30 g. Tambahkan daun meniran dan
Commelia communis masing-masing 30 g. Rebus dan minumlah.
Kencing batu
Daun kumis kucing yang dikeringkan dapat diseduh, seperti teh, lalu diminum dengan gula
aren juga berkhasiat. Minum sampai sembuh.
Darah tinggi
Siapkan daun kumis kucing yang basah dan kering sebanyak 50 g. Daun kumis kucing yang
kering dibersihkan lalu direbus dengan air secukupnya. Daun yang segar langusng diseduh
dengan air panas. Hasil ramuan keduanya diambil lalu disaring. Ramuan ini sebaiknya
diminum segelas sehari.
Demam
Siapkan 100 g akar kumis kucing. Cuci hingga bersih. Selanjutnya rebus dengan air sebanyak
2000 cc. Setelah mendidih diamkan air sampai tidak terlalu panas, kemudian disaring dan
diambil airnya. Air rebusan ini cukup diminum segelas sehari.
Memperlancar pengeluaran air kemih
Siapkan Kumis Kucing 30 gram.
Akar Alang-alang 30 gram.
Meniran 30 gram.
Semua dicuci sampai bersih, kemudian rebus dengan air sebanyak tiga gelas sampai
mendidih dan sampai tersisa kira-kira 1.5 gelas air. Kemudian ramuan tersebut diminum 3x
sehari sebanyak setengah gelas.
Untuk mengobati batu ginjal
Daun kumis kucing 25 gram
Daun ngokilo 25 gram
Daun meniran dengan akarnya 25 gram
Daun keji beling, dicuci 25 gram
Semua bahan diatas direbus dengan 4 gelas air sampai mendidih. Minum semua air rebusan
itu dalam sehari
Untuk mengobati batu ginjal dengan cara lain
Daun kumis kucing 3 genggam
Daun keji beling dicuci 5 helai
Kedua bahan tersebut direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih
Diminum airnya 2x sehari, pagi dan sore, selama 10 hari
Sesudah 10 hari, ganti dengan air rebusan jagung muda, 1 x sehari
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Tanaman kumis kucing (Orthosiphon aristatus) merupakan tanaman yang hidup di darat.
Apabila dilihat mirip seperti semak-semak. Tanaman ini disebut kumis kucing, karena benang
sari pada bunganya terlihat mencolok mirip seperti kumis kucing. Tanaman ini juga memiliki
banyak manfaat bagi manusia dan dapat menyembuhkan penyakit, seperti Batu Ginjal,
Kencing Manis, Hipertensi, Batuk, Sakit Pinggang, Rematik. Dengan pengolahan yang
sederhana obat herbal ini dapat langsung diminum, meskipun rasa alami yaitu pahit.
5.2 Saran
Untuk lebih dikenal pada jaman yang terus maju ini, hendaknya disosialisasikan
kepada masyarakat luas agar tidak diganti dengan obat-obatan lainnya. Meskipun banyak
dijumpai tanman kumis kucing di lingkungan, akan tetapi kalau tidak dimanfaatkan dengan
baik nantinya akan sulit untuk didapatkan. Padahal kumis kucing memiliki banyak manfaat.
DAFTAR PUSTAKA
http://ditjenbun.deptan.go.id/budtanreyar/index.php?
option=com_content&view=article&id=44:mengenal-tanaman-kumis-kucing-orthosiphon-
spp&catid=6:iptek&Itemid=47
http://makalahpedia.com/2244/contoh-bahan-makalah-dan-karya-ilmiah/manfaat-kumis-
kucing.html
massaidi.blogspot.com
ngenee.blogspot.com
http://www.google.com
http://ronyagung.wordpress.com/2008/12/26/kumis-kucing/
http://id.wikipedia.org
KUMIS KUCING
Orthosiphon aristatus (Blume) Miq
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanaman merupakan salah satu penopang hidup manusia yang sangat penting.
Disamping itu tumbuhan juga memiliki peranan yang sangat penting untuk perkembangan
makhluk hidup. Indonesia adalah negara yang sangat kaya dengan beraneka ragam tumbuh-
tumbuhan atau tanaman. Sebagai negara yang beriklim tropis, Indonesia memiliki tanah yang
sangat subur, sangat cocok sebagai tempat tumbuh kembangnya berbagai macam tanaman,
dari berbagai macam jenis atau spesies. Tanaman yang tumbuh subur tersebut tidak hanya
tanaman yang asli berasal dari tanah Indonesia, banyak juga berbagai tanaman yang berasal
dari luar negeri seperti: Asia, Afrika ataupun Amerika latin. Mereka bisa masuk dan tumbuh
subur setelah mereka di bawa dan di sebarkan oleh para penjajah (Belanda, Inggris, Jepang).
Tanaman berkhasiat sebagai obat tradisonal yang dapat menyembuhkan berbagai
macam penyakit. Tanaman berkhasiat tersebut sangat bermanfaat di karenakan berbagai zat-
zat bermanfaat yang dikandungnya. Untuk memudahkan mengenali tanaman yang berkhasiat
obat maka diperlukan sistem pengklasifikasian atau pengelompokan berdasarkan perawakan,
ciri morfologi, habitatnya dan manfaatnya. Tanaman obat bersifat alami, efek sampingnya
tidak sekeras efek dari obat-obatan kimia modern. Tubuh manusia secara lebih mudah
menerima obat dari bahan tanaman yang natural ini dibandngkan dengan obat kimiawi.
Penemuan obat-obatan modern dewada ini ternyata mendukung penggunaan obat tradisional,
banyak obat-obatan modern yang dibuat dari tanaman obat. Dalam makalah ini akan
dijabarkan salah satu tanaman yang berkhasiat obat yaitu Kumis kucing (Orthosiphon
aristatus (Blume) Miq.) beserta klasifikasian, pendeskripsian,ciri-ciri morfologi, kandungan
zat berkhasiat dan kegunaannya di dunia farmasi.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas akan dipaparkan hal-hal yang berhubungan dengan
pendeskripsian tanaman kumis kucing (Orthosiphon aristatus (Blume) Miq.). Adapun
masalah-masalah yang disampaikan adalah :
1. Apakah tanaman kumis kucing (Orthosiphon aristatus (Blume) Miq.) itu ?
2. Bagaimana pendeskripsian dan klasifikasi tanaman kumis kucing ( Orthosiphon aristatus
(Blume) Miq. ) ?
3. Bagaimana habitus atau perawakannya ?
4. Bagaimana ciri-ciri morfologi organa nutritiva dan organa reproduktivanya ?
5. Apa saja zat berkhasiat atau zat kimia yang terkandung di dalamnya ?
6. Apa kegunaan tanaman kumis kucing (Orthosiphon aristatus (Blume) Miq.) di dunia farmasi
khususnya tentang pengobatan ?
7. Bagaimana cara pemanfaatnya sebagai obat tradisional ?
C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Mampu mengenali tanaman kumis kucing (Orthosiphon aristatus (Blume) Miq.).
2. Mampu mengetahui klasifikasi, deskripsi, perawakan dan ciri-ciri morfologinya.
3. Mampu menyebutkan zat berkhasiat atau zat kimia yang terkandung di dalamnya.
4. Mampu mengetahui kegunaanya di dunia farmasi.
5. Mampu menjelaskan cara membuat resep praktis dari tanaman kumis kucing.
D. Deskripsi
Orthosiphon aristatus (Blume) Miq., atau dikenal dengan nama kumis
kucing termasuk tanaman dari famili Lamiaceae/Labiatae. Tanaman ini merupakan salah satu
tanaman obat asli Indonesia yang mempunyai manfaat dan kegunaan yang cukup banyak
dalam menanggulangi berbagai penyakit.
E. Sejarah
Kumis kucing merupakan tanaman obat berupa tumbuhan berbatang basah yang
tegak.. Tanaman Kumis kucing berasal dari wilayah Afrika tropis, kemudian menyebar ke
wilayah Asia dan Australia.
F. Nama Lokal
Tanaman ini dikenal dengan berbagai istilah seperti: kidney tea plants/java tea
(Inggris), Misai Kucing (Melayu), Yaa nuat naeo (Thailand), Mao xu cao (China), giri-giri
marah (Sumatera), remujung (Jawa Tengah dan Jawa Timur) dan songot koceng (Madura).
G. Distribusi
Distribusi Kumis Kucing yaitu di :
Asia iklim sub-tropis
China : Cina - Fujian, Guangxi, Hainan, Yunnan
Asia Timur : Taiwan
Asia iklim tropis
Indo-Cina: Kamboja, laos, Myanmar, Thailand, Vietnam
Malesia : Indonesia, Malaysia, Papua Nugini, Filipina
H. Syarat Tumbuh
Syarat tumbuh tanaman kumis kucing adalah :
Iklim
1. Ketinggian tempat : 500 m 900 m di atas permukaan laut.
2. Curah hujan tahunan : 3000 mm/tahun.
3. Bulan basah (diatas 100 mm/bulan): 7 bulan 9 bulan.
4. Bulan kering (dibawah 60 mm/bulan): 3 bulan 5 bulan.
5. Suhu udara : 280C 340C.
6. Kelembapan : sedang.
7. Penyinaran : Tinggi.
Tanah
1. Jenis : Andosol, latosol.
2. Tekstur : Lempuyung.
3. Drainase : Baik.
4. Kedalaman air tanah : Di atas 70 cm dari permukaan tanah.
5. Kedalaman perakaran : 30 60 cm dari permukaan tanah.
6. Kemasaman (pH) : 5 7.
7. Kesuburan : Sedang Tinggi.
I. Pedoman Bertanam
Pengolahan Tanah
1. Tanah dicangkul sedalam 30 40 cm hingga gembur.
2. Buatlah bedengan selebar 100 120 cm, tinggi 30 cm, jarak antar bedengan 40 50, dan
panjangnya disesuaikan kondisi lahan.
3. Tebarkan pupuk kandang di atas bedengan tersebut.
Persiapan Bibit
1. Umumnya tanaman Kumis Kucing diperbanyak dengan stek batang/cabang.
2. Pilih batang atau cabang yang tidak terlalu tua. Potong menjadi stek-stek yang berukuran
panjang 15 25 cm atau beruas sekitar 2 3 buku.
Penanaman
1. Stek bibit ditanam langsung di kebun sedalam 5 cm. Padatkan tanah disekitar pangkal stek.
2. Jarak tanam 30 cm x 30 cm, 40 cm x 40 cm, 40 cm x 50 cm, dan 60 cm x 60 cm.
Budidaya dengan Bibit yang berupa Biji
Dalam 1 g biji berserat mengandung 2.500 biji, sedang yang tanpa serat mengandung
3000 biji. Daya kecambah biji cepat menurun, oleh karena itu akan lebih baik bila digunakan
biji-biji yang baru (paling lama disimpan 1 bulan). Perbenihan perlu penyemaian agar tidak
terlalu banyak yang mati karena kekeringan, rusak oleh terik matahari, terlalu basah atau
lembab. Permukaan tanah persemaian dihaluskan dan sebaiknya dilapisi pasir setebal 2-3 cm,
kemudian ditutup dengan lembaran plastik dan diberi atap pelindung. Jumlah benih yang
diperlukan adalah 10 g tiap m persegi. 4-5 hari setelah benih disebar merata akan tumbuh.
Setelah benih berumur 1 minggu, mulai diperjarang dan dicabut untuk dipindahkan ke lubang
sebesar pensil yang dibuat di permukaan bumbungan-bumbungan (tinggi 5 cm dan
berdiameter 3 cm) tanah yang telah dicampur dengan pupuk kandang yang dibungkus dengan
daun. Tiap bumbungan diisi 1 bibit. Pemeliharaan dilakukan dengan penyiraman pagi dan
sore, memperjarang bibit dan memusnahkan bagian bibit yang mulai terserang penyakit.
Setelah berumur 2 bulan, bibit dalam bumbungan sudah cukup besar dan kuat untuk ditanam
di kebun; dua minggu sebelum ditanam bibit dalam bumbungan dipindahkan ke tempat yang
lebih terang untuk melatih tanaman terhadap terik sinar matahari. Ukuran bibit pada waktu
dipindahkan di kebun mencapai tinggi 3-5 cm, berdaun 4-5 helai, panjang daun 5-10 cm,
lebar 2-3 cm. Ditanam pada tanah yang kering atau tegalan pada musim hujan. Penanaman
pada musim kemarau akan berhasil bila dilakukan pada tanah yang memungkinkan untuk
diairi (sawah). Pengolahan tanah dilakukan dengan mencangkul 2 kali atau menggarpu 1 kali,
meratakan tanah dan membuat saluran air di sekeliling petakan. Pda keadaan tanah yang
kurang baik tata airnya dicangkul lebih dalam, lalu dibuat bedengan atau guludan dibuat
lubang-lubang dengan jarak tanam 40-60 cm untuk ditanam bibit. Penanaman sebaiknya
dilakukan setelah lewat tengah hari, agar tidak cepat layu (dianjurkan diberi naungan berupa
daun atau batang pelepah pisang, terutama bagi bibt yang kurang terlatih terhadap terik sinar
matahari selama di bumbungan; naungan sementara ini dilakukan selama 1-2 minggu).
Pemeliharaan terdiri dari penyiraman atau pengairan bila 2 hari tidak turun hujan, penyiangan
dilakukan 3-5 kali, pemupukan dilakukan pada umur 3 minggu dan bila perlu pada umur 8
minggu setelah tanam (34 kg nitrogen tiap hektar, peningkatan hasil 14%), dan dilakukan
pemangkasan batang bunga agar daun dapat tumbuh lebih banyak.
J. Sifat khas
Bunga tandan, bunga duduk berkarang, putih, benangsari panjang seperti kumis kucing
BAB II
KLASIFIKASI TUMBUHAN
A. Habitus ( Perawakan)
Kumis kucing termasuk terna, tumbuhan tegak, pada bagian bawah berakar di bagian
buku-bukunya dan tingginya mencapai 2 meter. Batang bersegi empat agak beralur berbulu
pendek atau gundul. Helai daun berbentuk bundar atau lojong, lanset, bundar telur atau
belah ketupat yang dimulai dari pangkalnya, ukuran daun panjang 1 10cm dan lebarnya
7.5mm 1.5cm. Urat daun sepanjang pinggir berbulu tipis atau gundul, dimana kedua
permukaan berbintik-bintik karena adanya kelenjar yang jumlahnya sangat banyak, panjang
tangkai daun 7 29cm. Ciri khas tanaman ada pada bagian kelopak bunga berkelenjar, urat
dan pangkal berbulu pendek dan jarang sedangkan di bagian yang paling atas gundul. Bunga
bibir, mahkota yang bersifat terminal yakni berupa tandan yang keluar dari ujung cabang
dengan panjang 7-29 cm, dengan ukuran panjang 13 27mm, di bagian atas ditutupi oleh
bulu pendek berwarna ungu dan kemudian menjadi putih. Panjang tabung 10 18mm,
panjang bibir 4.5 10mm, helai bunga tumpul, bundar. Benang sari ukurannya lebih panjang
dari tabung bunga dan melebihi bibir bunga bagian atas. Buah geluk berwarna coklat gelap,
panjang 1.75 2mm. 2.3. gagang berbulu pendek dan jarang, panjang 1 mm sampai 6 mm.
Biji coklat gelap.
BAB IV
KANDUNGAN ZAT BERKHASIAT
A. Kandungan kimia
Mengandung minyak atsiri 0,02-0,06% terdiri dari 60 macam sesquiterpens dan
senyawa fenolik. 0,2% flavonoid lipofil dengan kandungan utama sinensetin, eupatorin,
skutellarein, tetrametil eter, salvigenin, rhamnazin; glikosida flavonol, turunan asam kafeat
(terutama asam rosmarinat dan asam 2,3-dikaffeoil tartarat ), metilripariokromen A 6-(7,8-
dimetoksi-2,2-dimetil [2H,1-benzopiran]-il), saponin serta garam kalsium (3%) dan
myoinositol.4,9,13). Hasil ekstraksi daun dan bunga Orthosiphon aristatus ditemukan
metilripariokromen A atau 6-(7,8-dimetoksietanon).
Juga ditemukan 9 macam golongan senyawa flavon dalam bentuk aglikon, 2 macam
glikosida flavonol, 1 macam senyawa kumarin, asam kafeat dan 7 macam senyawa depsida
turunan asam kafeat, skutellarein, 6-hidroksiluteolin, sinensetin,
BAB VI
RESEP PRAKTIS
Adapun resep tradisional tanaman kumis kucing untuk menyembuhkan beberapa penyakit
antara lain :
2. Gangguan ginjal
Bahan :
- Daun kumis kucing 11 lembar
- Kencur 5 biji
- Jahe merah 1 jari tangan
- Beras direndam dulu selama 3 jam gelas
Cara membuat :
- Semua bahan dicuci sampai bersih, lalu direbus bersamaan dengan 3 gelas air hingga tersisa
2 gelas. Angkat dan saring.
- Ramuan ini diminum 3 kali sehari masing-masing gelas sesudah makan. Jika setelah 1
minggu ada perubahan membaik, teruskan lagi minum selama 1 minggu. Selama mengikuti
terapi ini penderita tidak boleh minum kopi, the kental, makanan berlemak dan bersantan dan
mengurangi garam.
4. Demam
Bahan :
- 100 gr akar kumis kucing
- 2000 cc air
Cara membuat :
- Akar kumis kucing, cuci bersih
- Rebus dengan 2000 cc air
- Tunggu sampai mendidih
- Dinginkan, saring dan ambil airnya
- Minum segelas sehari
6. Rematik
Sesendok kecil daun kumis kucing yang dilumatkan, 1 sendok makan daun meniran yang
sudah dilumatkan juga, direbus dengan segelas air sampai airnya tinggal 3/4. Saring. Lalu
diminum.
7. Hipertensi
Cuci 30 gram herba segar kumis kucing, herba daun sendok dan rumput lidah ular. Rebus di
dalam 3 gelas air sampai hanya tersisa satu gelas. Setelah dingin, saring airnya lalu diminum
setengah gelas sebanyak dua kali sehari.
8. Kencing batu
90 gram herba kumis kucing dicuci bersih lalu direbus dalam satu liter air hingga mendidih
dan tersisa 750 cc. Setelah dingin, diminum sebanyak tiga kali sehari masing-masing
sepertiga bagian. Minumlah ramuan ini hingga penyakitnya sembuh.
9. Sakit Pinggang
7 helai daun dan 2 potong akar kumis kucing dicuci. Rebus dengan 1 gelas air. Biarkan satu
malam, baru diminum.
BAB VII
PENUTUP
ulan
Kumis kucing (Orthosiphon aristatus (Blume) Miq.), berbentuk semak, batangnya
basah, tingginya bisa mencapai 1,5 meter. Bisa tumbuh di tempat yang kering maupun basah
pada ketinggian 700 meter di atas permukaan laut, tanaman ini memiliki daun berbentuk telur
taji, tepi daunnya bergerigi kasar. Bunganya mengeluarkan benang sari dan putik berwarna
putih atau ungu.
Bunga tanaman kumis kucing merupakan bunga majemuk dalam tandan yang keluar
di ujung percabangan. Warnanya ungu pucat atau putih sedangkan benang sarinya lebih
panjang dari tabung bunga. Buah kumis kucing berupa buah kotak dan berbentuk bulat telur.
Tanaman ini bisa diperbanyak dengan biji maupun setek batang.
Tanaman ini rasanya manis namun sedikit pahit. Tanaman kumis kucing ini bisa
digunakan untuk mengobati sejumlah penyakit yaitu infeksi ginjal akut dan kronis, rematik,
tekanan darah tinggi, kencing manis, kencing batu serta infeksi kandung kemih.
Karya Tulis Ilmiah tentang Tanaman Kumis Kucing (Orthosiphon aristatus (Blume)
Miq. ) masih ada beberapa kekurangan, oleh karena itu dibutuhkan kritik dan saran atau
masukan yang membangun demi sempurnanya Karya Tulis ini.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1980, Materia Medika Indonesia, jilid IV, Departemen Kesehatan RI.
Arisandi, Yohana & Yovita Andriani.2008.Khasiat Berbagai Tanaman Obat untuk Pengobatan
cetakan ke-3.Jakarta : Eska Media.
Geurin J.C., Reveillere H.P., 1989, "Orthosiphone stamineus as a potent source of methylripario
chromene A"., J.Nat.Prod., Vol 52, No. 1, p.171-173.
J. Kloppenburgh Versteegh, Tanaman Berkhasiat Indonesia Volume I, Alih Bahasa dan Saduran :
drh.J.Soegiri, Prof.Dr.drh.Nawangsari, IPB Press, 2006
www.obatkuno.com/tag/kumis-kucing
www.wikipedia.com
manfaat kumis kucing untuk kesehatan
manfaat kumis kucing | manfaat tanaman kumis kucing | khasiat kumis kucing
tanaman kumis kucing adalah tanaman yang penuh manfaat karena cukup membantu di
bidang kedokteran, tanaman ini di Indonesia memang di kenal mampu mengobati berbagai
penyakit, seperti penyakit diabetes, penyakit ginjal, penyakit pinggang pegal, sakit batuk,
sakit darah tinggi, sakit rematik, sakit sembelit dan juga mengatasi rasa lelah banyak sekali
bukan manfaat kumis kucing untu k kesehatan!. Yang anda harus tahu tanaman ini bukan asli
indonesia namun berasal dari afrika, secara ilmiah tanaman ini di sebut (Orthosiphon
stamineus Benth). Tanaman ini tumbuh di daerah yang memiliki ketinggian 600 meter dari
permukaan laut dan memiliki tanah yang lembab.
Daun tanaman kumis kucing mengandung minyak atsiri, yang terdiri 60 jenis sesquiterpens
dan fenolik. Mengandung saponin, mengandung flavanoid, mengandung minyak lemak,
mengandung garam kalium, mengandung tanin dan beberapa senyawa lainnya. Senyawa
senyawa inila yang senbenarnya memberikan manfaat untuk kesehatan.
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Class : Magnoliopsida
Divisi : Magnoliophyta
Family : Lamiaceae
Ordo : Lamiales
Genus : Orthosiphon
Itulah informasi tanaman kumis kucing yang sering kita jumpai, namun kita remehkan karena
kita anggap tanaman gulma, meski tumbuhan ini memiliki khasiat dan manfaat yang tidak
bisa kita anggap enteng.